TENTANG
KEBIJAKAN IDENTIFIKASI PASIEN
RUMAH SAKIT .......................
NOMOR : .
DIREKTUR RUMAH SAKIT .......................
Menimbang
baik perlu adanya kebijakan Direktur RS. ....................... sebagai acuan bagi
pelayanan identifikasi pasien di RS. ........................
3. Bahwa sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas diperlukan penetapan
MEMUTUSKAN
Menetapkan
KESATU
KEDUA
KETIGA
: Identifikasi pasien dilakukan secara konsisten pada semua situasi dan lokasi di
rumah sakit
KEEMPAT
KELIMA
: Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan dan apabila dikemudian hari ternyata
terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.
Lampiran
Keputusan Direktur RS ....................... Jakarta
Nomor
Tanggal
12. Gelang identifikasi dipakaikan oleh perawat atau bidan jaga rumah sakit yang sedang
bertugas disertai penjelasan maksud pemasangan gelang dengan gelang dipasang
menghadap ke pemasang.
13. Jenis gelang yang ada dirumah sakit yaitu:
Fungsi
Warna gelang
Biru
Merah Muda
Merah
Kuning
Putih
Pasien laki-laki
Pasien perempuan
Alergi obat
Risiko Jatuh
Pasien yang jenis kelaminya belum jelas
Ungu
14. Gelang identitas pasien berisi data nama , jenis kelamin, nomor rekam medis dan tanggal
lahir pasien. Laki-laki diatas atau sama dengan 12 tahun (Tn), perempuan menikah
(Ny), anak anak ( laki- laki / perempuan ) kurang dari 12 tahun (An), perempuan diatas
atau sama dengan 12 tahun dan belum menikah ( Nn.).
15. Gelang alergi obat cukup ditulis nama obat penyebab alergi yang dialami pasien. Semua
jenis obat alergi yang tertulis di rekam medis tidak harus ditulis digelang jika tempatnya
tidak mencukupi.
16. Gelang risiko jatuh dituliskan tingkat risiko jatuh pasien tersebut.
17. Identifikasi pada bayi baru lahir yang belum mempunyai nama menggunakan nama ibu
bayi, selanjutnya apabila bayi sudah memiliki nama, maka lepas gelang lama diganti
dengan gelang baru dengan nama bayi itu sendiri. Pemasangan gelang pada bayi harus
dihadiri oleh saksi.
18. Pasien yang tidak memiliki identitas diidentifikasi dengan cara pemberian nomor rekam
medis dan nama pasien yaitu Mr. X untuk pasien pasien laki-laki yang belum dikenal
atau Mrs. X untuk pasien perempuan yang belum dikenal dengan pemberian penunjuk
angka Arab secara berurutan mulai angka 1 dan seterusnya untuk menghindari duplikasi
identitas. Pemberian identitas Mr. X atau Mrs. X diganti sampai dengan identitas pasien
ditemukan. Contoh : Mr X (1), Mr X (2), dan seterusnya.
19. Contoh penulisan gelang :
Gelang Alergi
ANTALGIN,AMOXICI
LIN
Gelang Putih
BY,Ny. X
00.00.02
Gelang Ungu
DNR
20. Gelang identitas dan gelang alergi dilepas oleh perawat atau bidan saat mengantarkan
pasien pulang di depan Instalasi Gawat Darurat.
21. Gelang risiko jatuh hanya dilepas oleh petugas saat pasien sudah tidak berisiko jatuh.
22. Apabila pasien meninggal setelah mendapat perawatan di rumah sakit, maka gelang
identitas dilepas pada saat jenazah diserahkan ke pihak keluarga atau pihak yang
berwenang.
23. Gelang identifikasi yang sudah dipakai harus digunting sampai keadaan gelang tidak lagi
terbaca dan tidak bisa digunakan lagi serta dibuang sebagai sampah medis.
24. Penulisan pada gelang identifikasi tidak boleh terdapat coretan yang mengganggu isi
penulisan gelang, ganti gelang jika terdapat kesalahan dalam penulisan data.
25. Jika gelang terlepas dari pasien, maka gantikan dengan gelang baru dan buang gelang
yang lama.
26. Jika terdapat pasien yang tidak menggunakan gelang identifikasi seperti menolak
menggunakan gelang identifikasi, gelang identifikasi menyebabkan iritasi kulit, pasien
melepas gelang identifikasi, maka pasien harus diinformasikan terkait risiko yang dapat
terjadi jika gelang identifikasi tidak dipakai, serta mencatat alasan penolakan pada rekam
medis, pasien harus mengisi informed consent untuk penolakan pemasangan gelang.
Dalam mengidentifikasi pasien yang menolak pemasangan gelang petugas menanyakan
nama lengkap, alamat dan tanggal lahir pasien (pertanyaan terbuka) sebelum melakukan
prosedur.
27. Insiden atau kejadian kesalahan identifikasi pasien dilaporkan ke Kordinator Unit terkait
dan diteruskan ke Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KPRS).
28. Jika terjadi insiden akibat kesalahan identifikasi pasien maka petugas harus memastikan
keamanan dan keselamatan pasien, melakukan tindakan pencegahan cedera dan
melakukan prosedur yang tepat bagi pasien yang tepat.