Anda di halaman 1dari 2

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ..........................

TENTANG
KEBIJAKAN PENINGKATAN KOMUNIKASI EFEKTIF ANTAR PEMBERI
PELAYANAN DI RUMAH SAKIT ..........................
NOMOR :
DIREKTUR RUMAH SAKIT ..........................

Menimbang:

Bahwa dalam rangka mendukung terbentuknya komunikasi yang efektif,


tepat waktu, akurat, lengkap, jelas dan yang dipahami oleh penerima untuk
menghasilkan peningkatan keselamatan pasien, maka perlu dibuat kebijakan
tentang peningkatan komunikasi efektif di RS. ...........................

Mengingat:

1.

Undang-undang Republik Indonesia no 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit

2.

Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan

3.

Permenkes no. 269/Menkes/Per/III/2008/tentang Rekam Medis

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU

Keputusan Direktur Rumah Sakit .......................... tentang Kebijakan


Peningkatan Komunikasi Efektif antar Pemberi Pelayanan di Rumah
Sakit ..........................

KEDUA

Komunikasi dilakukan oleh para pemberi layanan di rumah sakit


menggunakan tertulis, lisan maupun telepon.

KETIGA

Konsultasi hasil pemeriksaan pasien dapat dilakukan oleh:


a. Dokter jaga kepada dokter spesialis, apabila dokter jaga berhalangan
maka dokter jaga dapat mendelegasikan tugas konsultasi kepada
perawat atau bidan, namun tanggung jawab terhadap hasil konsultasi
tetap berada pada dokter jaga dengan cara dokter jaga mendatangani
hasil konsultasi pada rekam medis pasien.
b. Petugas penunjang medis kepada dokter atau petugas yang lain.

KEEMPAT

Rumah

sakit

menggunakan

teknik

SBAR

(Situation-Background-

Assesment-Recommendation) dalam melaporkan kondisi pasien untuk


meningkatkan efektifitas komunikasi antar pemberi pelayanan.
KELIMA

Apabila perintah dilakukan melalui lisan atau telepon maka petugas harus
melakukan metode CABAK (Catat, Baca Ulang, dan Konfirmasi Ulang)
perintah yang disampaikan oleh pemberi perintah.

KEENAM

Pembinaan dan pengawasan pelayanan peningkatan komunikasi efektif di


RS .......................... Jakarta dilaksanakan Kepala Bagian Pelayanan Medik.

KETUJUH

Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan dan dapat ditinjau ulang apabila ada
kekeliruan.

Jakarta, 23 Juni 2015


Direktur RS .......................... Jakarta

Anda mungkin juga menyukai