Pada hari ini Jumat tanggal Dua Belas bulan Desember tahun Dua Ribu Empat
Belas (12-12-2014), yang bertanda-tangan dibawah ini :
1. Nama
Jabatan
NamaPerusahaan
Alamat
:
:
:
:
:
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT. Yudhistira Mitra Abadi, selanjutnya
disebut Pihak Kedua.
Pihak Pertama dan Pihak Kedua secara bersama sama selanjutnya disebut Kedua
belah pihak.
berdasarkan:
1. Surat Penawaran dari PT. Yudhistira Mitra Abadi Nomor : 10/PEN/YMA/XII/2014
tanggal 10 Desember 2014
2. Klarifikasi Harga Pekerjaan Pengadaan Furniture Dan Peralatan Gedung BNPB
Pramuka tanggal 11 Desember 2014
Kedua belah pihak sepakat mengadakan perjanjian yang mengikat untuk Pengadaan
CCTV dan Public Address System untuk Proyek Pengadaan Furniture dan Peralatan
Gedung BNPB Pramuka menyetujui untuk menanda-tangani bersama dengan
menetapkan ketentuan dan syarat-syarat yang diatur dalam pasal-pasal sebagai
berikut:
PASAL 1
MAKSUD DAN TUJUAN
Pihak Pertama bersedia membeli dari Pihak Kedua dan Pihak Kedua bersedia
menjual dengan baik CCTV dan Public Address System produksi Pihak Kedua,
sesuai spesifikasi contoh yang telah disetujui Pihak Pertama dan akan
dipergunakan untuk pelaksanaan Proyek Pengadaan Furniture Dan Peralatan
Gedung BNPB Pramuka, Jl. Pramuka Kav No. 36 Jakarta Timur, dengan
perincian kualitas dan prakiraan volume dan harga satuan yang tercantum dalam
Pasal 2 Perjanjian ini.
PASAL 2
JENIS MATERIAL, VOLUME DAN HARGA
1. Jenis dan kualitas material serta prakiraan volume yang harus diadakan oleh
Pihak Kedua sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Perjanjian ini adalah
sebagai berikut :
NO
DESCRIPTION
MERK
UNIT
VOLUME
HARGA SATUAN
JUMLAH HARGA
( Rp )
(Rp )
CCTV
Peralatan Utama
Bosch
unit
5,00
315.154.400,00
1.575.772.000,00
Bosch
unit
5,00
103.479.200,00
517.396.000,00
Bosch
unit
1,00
37.338.400,00
37.338.400,00
Bosch
unit
120,00
23.302.400,00
2.796.288.000,00
Bosch
unit
7,00
22.316.800,00
156.217.600,00
Bosch
unit
4,00
138.732.000,00
554.928.000,00
Bosch
unit
8,00
7.594.400,00
60.755.200,00
Peralatan Bantu
NO
DESCRIPTION
MERK
UNIT
VOLUME
Personal Computer
HARGA SATUAN
JUMLAH HARGA
( Rp )
(Rp )
-
HP/setar
a
unit
10,00
15.400.000,00
154.000.000,00
LG/setara
unit
10,00
4.989.600,00
49.896.000,00
KVM switch
D-Link
unit
1,00
4.699.200,00
4.699.200,00
Powerwa
re
unit
1,00
48.400.000,00
48.400.000,00
lokal
unit
1,00
14.669.600,00
15.003.000,00
Meja kontrol
lokal
unit
1,00
29.339.200,00
29.339.200,00
Instalasi
titik
120,00
4.400.000,00
540.000.000,00
titik
7,00
4.400.000,00
30.800.000,00
titik
4,00
4.400.000,00
17.600.000,00
titik
8,00
6.160.000,00
49.280.000,00
Datwyler
meter
200,00
51.920,00
10.384.000,00
HP
Unit
12,00
17.746.960,00
212.963.520,00
HP
unit
2,00
6.013.920,00
12.027.840,00
Rack switch
Lokal
Unit
11,00
4.400.000,00
48.400.000,00
lot
1,00
57.200.000,00
57.200.000,00
Bosch
5,00
97.951.920,00
489.759.600,00
Bosch
1,00
55.719.048,00
55.719.048,00
Bosch
2,00
66.105.688,00
132.211.376,00
Network Controller
Bosch
1,00
96.065.288,00
96.065.288,00
Bosch
1,00
532.400,00
532.400,00
Bosch
1,00
16.165.600,00
16.165.600,00
NO
DESCRIPTION
MERK
UNIT
VOLUME
HARGA SATUAN
JUMLAH HARGA
( Rp )
(Rp )
Bosch
1,00
16.165.600,00
16.165.600,00
Bosch
5,00
6.306.520,00
31.532.600,00
Bosch
2,00
16.823.840,00
33.647.680,00
Instalasi
1
Lokal
unit
1,00
10.269.600,00
10.269.600,00
Powerwa
re
unit
1,00
48.400.000,00
48.400.000,00
lot
1,00
21.999.248,00
21.999.248,00
JUMLAH
7.931.156.000,00
PPN 10%
793.115.600,00
8.724.271.600,00
5. Jenis dan kualitas material sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 Pasal ini
selanjutnya dalam Perjanjian ini disebut Material.
PASAL 3
KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
4
1. Pihak Kedua wajib dan dianggap sudah mengetahui (kecuali harga pekerjaan
dan dokumen klarifikasi) serta menguasai sepenuhnya semua persyaratan
persyaratan dalam Perjanjian Utama (Spesifikasi Teknis), termasuk ketentuan
tentang masa pemeliharaan khususnya yang berkaitan dengan Material.
Pihak Pertama (apabila diminta Pihak Kedua) akan member kepada Pihak
Kedua copy asli dari Spesifikasi Teknis Material atas biaya Pihak Kedua.
Setiap kewajiban Pihak Pertama terhadap Material sebagaimana dimaksud
dalam Perjanjian ini sepenuhnya menjadi kewajiban Pihak Kedua atas nama
Pihak Pertama, demikian pula halnya setiap hak Pihak Kedua terhadap
Material sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian ini sepenuhnya menjadi
kewajiban Pihak Pertama, namun demikian Perjanjian ini bukan merupakan
ikatan antara Pihak Kedua dengan Pemilik Proyek.
2. Material tersebut dalam Pasal 1 Perjanjian ini harus memenuhi standard
mutu dan persyaratan kualitas yang dapat diterima Pihak Pertama sesuai
Spesifikasi Teknis Proyek dimaksud.
3. Penyajian data teknis yang kiranya diperlukan dan tenaga teknis yang harus
berada dilapangan pada saat pelaksanaan pekerjaan.
4. Material yang tidak sesuai dengan spesifikasi dan toleransi yang disyaratkan
akan ditolak / diafkir dan Pihak Kedua harus segera mengganti dengan
Material yang sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.
PASAL 4
NILAI JUAL BELI
1. Sebagai dasar Nilai Jual Beli Material yang tersebut pada Pasal 2 Perjanjian ini,
sebagai berikut:
Pengadaan material
= Rp 7.931.156.000,00
PPN 10%
= Rp
793.115.600,00
Jumlah Harga
= Rp 8.724.271.600,00
Terbilang : Delapan Milyar Tujuh Ratus Dua Puluh Empat Juta Dua
Ratus Tujuh Puluh Satu Ribu Enam Ratus Rupiah.
2. Nilai Jual Beli tersebut dalam ayat 1 Pasal ini bersifat Unit Price harga franco
sampai dilokasi proyek atau tempat yang telah ditunjuk Pihak Pertama
sampai mendekati lokasi pekerjaan (angkutan dan penurunan) yang dapat
dijangkau oleh truck / trailler, meliputi biaya pengadaan bahan bantu,
peralatan bantu, mobilisasi / demobilisasi, asuransi terhadap Material dan
tenaga kerja yang terlibat, ritase dan biaya lainnya berlaku selama jangka
waktu pelaksanaan pengadaan Material diproyek dimaksud.
3. Nilai Jual Beli tersebut dalam ayat 1 Pasal ini sudah termasuk di dalamnya
biaya overhead, keuntungan, PPN 10% dan pajak-pajak lain sesuai dengan
peraturan perundangundangan yang berlaku.
4. Nilai Jual beli tersebut bersifat prakiraan. Nilai Jual Beli yang sebenarnya
adalah realisasi pengiriman Material sesuai dengan permintaan dan yang
diterima dengan baik oleh Pihak Pertama sesuai jumlah dan harga satuan
yang tersebut dalam Pasal 2 Perjanjian ini.
5. Perhitungan jumlah volume Material yang terkirim dan diterima dilapangan
berdasarkan surat jalan / docket (opname dilapangan) yang dinyatakan /
dibuktikan dalam Berita Acara Penerimaan Material (BAPM) dan ditandatangani oleh Kedua-belah pihak.
6. Pihak Kedua bertanggung-jawab atas pengangkutan Material sampai
dilokasi proyek tersebut, Segala kerusakan, kehilangan/kecurian selama dalam
perjalanan menjadi beban dan tanggung-jawab Pihak Kedua.
7. Segala hal/biaya yang timbul akibat pengadaan material oleh Pihak Kedua
misalnya kerusakan jalan umum akibat kelebihan beban, pengotoran jalan dan
lain-lain di luar area Proyek Pengadaan Furniture Dan Peralatan Gedung BNPB
Pramuka menjadi tanggung-jawab Pihak Kedua.
8. Pihak Kedua bertanggung-jawab atas kebersihan lapangan yang diakibatkan
pengiriman material Pihak-Kedua.
PASAL 5
JANGKA WAKTU PENGADAAN MATERIAL
1. Pengiriman Material ditetapkan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan
dilapangan atau mengikuti jadwal pelaksanaan yang telah ditentukan dan
disepakati, terhitung sejak tanggal ditandatanganinya Perjanjian ini yaitu 21
hari kalender dimulai tanggal 10 Desember 2014 sampai dengan tanggal
30 Desember 2014 dan material terpasang dapat difungsikan dengan baik
oleh Pihak Pertama.
2. Karena sifatnya estimasi Pihak Kedua harus menjaga kelancaran dan
menjamin kelangsungan pengadaan Material sesuai dengan jadwal lapangan
dan akan diperbaharui /dirinci sesuai kebutuhan dilapangan sampai dengan
seluruh kebutuhan dilapangan terpenuhi.
3. Apabila dalam pelaksanaan pengadaan terjadi perubahan jadwal pengiriman
Material, maka Pihak Pertama akan memberitahukan dan memberikan
jadwal 1 (satu) minggu dimuka yang diserahkan kepada Pihak Kedua,
informasi pengadaan Material harian antara Pihak Pertama dengan Pihak
Kedua dengan konfirmasi pengiriman paling lambat 1 (satu) hari sebelumnya.
6
4. Apabila Pihak Kedua lalai atau gagal dalam memenuhi jangka waktu
sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 Pasal ini, maka Pihak Kedua bersedia
menanggung segala kerugian Pihak Pertama yang diakibatkan sebagai ganti
rugi, sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 11 Perjanjian ini.
5. Jangka waktu sebagaimana tersebut dalam ayat1 Pasal ini tidak dapat diubah,
kecuali disebabkan terjadinya Keadaan Memaksa sebagaimana tersebut
dalam Pasal 12 Perjanjian ini akan dinyatakan dalam Amandemen Perjanjian.
6. Alasan apapun selain yang dimaksud dalam ayat 3 Pasal ini tidak dapat
dipakai oleh Pihak Kedua untuk tidak memulai atau untuk menunda
pelaksanaan Pekerjaan.
PASAL 6
SYARAT DAN CARA PEMBAYARAN
Cara pembayaran akan diatur sebagai berikut:
1. Pembayaran secara bertahap sebagai berikut :
1) Pembayaran uang muka sebesar 25 % dengan kewajiban Pihak kedua
memberikan jaminan berupa copy BL dari barang import dan/atau progress
pengadaan untuk barang non import yang diberikan kepada Pihak
Pertama.
2) Pembayaran dilaksanakan setelah material dikirim secara bertahap
berdasarkan progress prestasi Material terkirim/diterima dan terpasang
dilapangan yang dinyatakan/dibuktikan dalam Berita Acara Penerimaan
Material (BAPM) dan opname lapangan ditandatangani oleh Kedua belah
pihak.
2. Pihak Pertama akan membayar sejumlah tagihan berdasarkan Berita Acara
Penerimaan Material sebagaimana dimaksud pada ayat 1 Pasal ini kepada
Pihak Kedua dalam waktu secepatnya setelah kuitansi tagihan berikut
dokumen dan lampiran lainnya dengan lengkap dan benar sesuai aturan
akutansi yang diberlakukan Pihak Pertama yang terdiri dari:
Kwitansi tagihan rangkap 4 (empat);
Berita Acara Penerimaan Material (BAPM), baik secara partial maupun
kumulatif dengan dilampiri progress prestasi;
Surat jalan;Faktur pajak;Copy SPT;
Salinan/copy Perjanjian ini (SPPM).
3. Pelaksanaan Pembayaran dilakukan dalam waktu usance 14 (empat belas)
hari setelah kuitansi berikut lampirannya diterima Pihak Pertama secara
lengkap dan benar sesuai manual akutansi Pihak Pertama, dan pihak pertama
akan melakukan pembayaran dengan perhitungan.
7
PASAL 7
SERAH TERIMA PERTAMA
1. Apabila seluruh Pekerjaan telah selesai 100% dan terpasang dengan baik
sebagaimana tersebut dalam Pasal 5 Perjanjian ini, maka Pihak Pertama dan
Pemilik Proyek akan mengadakan pemeriksaan berikut pengujian akhir
terhadap hasil Pekerjaan tersebut.
2. Setelah hasil pengujian sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 Pasal ini
dinyatakan lulus, Pihak Pertama akan menerbitkan Berita Acara Serah Terima
Pertama yang ditandatangani oleh Pihak Pertama dan Pihak Kedua dan
dengan diterbitkannya Berita Acara tersebut, maka Masa Pemeliharaan
Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian ini mulai berlaku.
PASAL 8
MASA PEMELIHARAAN PEKERJAAN
1. Jangka waktu Masa Pemeliharaan Pekerjaan dalam Perjanjian ini adalah
selama 180 (seratus delapan puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal
ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima Pertama sebagaimana dimaksud
8
PASAL 9
SERAH TERIMA KEDUA
Apabila jangka waktu Masa Pemeliharaan Pekerjaan sebagaimana tersebut dalam
Pasal 8 ayat 1 Perjanjian ini berakhir, maka Pihak Pertama akan menerbitkan
Berita Acara Serah Terima Kedua untuk Pihak Kedua dengan ketentuan setelah
Pemilik Proyek telah menerbitkan berita acara akhir untuk Pihak Pertama.
PASAL 10
PAJAK, CUKAI DAN PUNGUTAN
1. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10% dari Nilai Jual Beli dan pajak-pajak
lain yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku akan
disetorkan oleh Pihak Pertama kepada Kas Negara pada setiap tahapan
pembayaran.
2. Pihak Pertama atas biayanya sendiri bertanggung jawab terhadap semua
biaya atau ongkos yang dikeluarkan untuk pajak, cukai dan pungutan lainnya
yang menjadi kewajibannya sehubungan dengan pelaksanaan Perjanjian ini
sesuai perundang-undangan yang berlaku.
3. Semua persyaratan pajak yang berlaku dalam pelaksanaan Perjanjian ini juga
berlaku bagi Pihak Kedua.
PASAL 11
JAMINAN MATERIAL
1. Pihak Kedua menjamin bahwa material yang diserahkan kepada Pihak
Pertama telah memenuhi persyaratan dalam spesifikasi teknis serta
kesanggupan pengadaan sesuai kebutuhan lapangan dandituangkan secara
tertulis dalam Surat Penyataan Jaminan Pengadaan Material.
2. Pihak Kedua bertanggung-jawab bahwa material yang diserahkan kepada
Pihak Pertama tidak dalam sengketa, tidak dipakai sebagai jaminan oleh
Pihak Kedua kepada pihak lain, tidak dipindah-tangankan kepada pihak lain
dalam bentuk dan cara apapun dan Pihak Kedua membebaskan Pihak
Pertama dari segala gugatan pihak manapun.
3. Pihak Kedua bertanggung-jawab terhadap segala kerusakan dan atau cacat
yang disebabkan oleh kesalahan teknis mulai saat material tersebut diterima
Pihak pertama sesuai tanggal Berita Acara SerahTerima Material dan Pihak
Kedua berkewajiban melakukan perbaikan selambat-lambatnya dalam kurun
7 (tujuh) hari kalender terhitung sejak pemberitahuan tentang kerusakan atau
cacat tersebut diatas, dengan seluruh biaya yang ditimbulkan menjadi
tanggung-jawab Pihak Kedua.
PASAL 12
KLAIM KENAIKAN HARGA
1. Pihak Kedua bertanggung-jawab terhadap semua kenaikan harga yang
mempengaruhi Nilai Jual Beli Material selama pelaksanaan Perjanjian ini
berlangsung, berikut semua ongkos dan biaya yang timbul sebagai akibatnya,
Pihak Kedua tidak dibenarkan menuntut biaya tambahan kenaikan harga
(Klaim) dengan alasan apapun.
2. Harga satuan tersebut dalam Pasal 2 ayat 1 Perjanjian ini bersifat tetap
(fixedprice) berlaku jangka waktu pelaksanaan sesuai Pasal 5.
PASAL 13
PEMERIKSAAN MUTU
1. Inspeksi Material akan dilaksanakan oleh Pemilik Proyek atas dasar spesifikasi
tersebut diatas. Pemeriksaan Material tersebut akan dilakukan sebelum
10
Material dikirim dan harus disaksikan oleh Kedua Belah Pihak dan Pemilik
Proyek.
2. Seluruh Material seperti tersebut dalam Pasal 2 Perjanjian ini dijamin oleh
Pihak
Kedua
dibuat,
diproduksi
dan
Pihak
Kedua
harus
memberikan/menyerahkan Sertifikat Mutu dan Sertifikat Pengujian untuk
setiap type/jenis/mutu produk Material yang dikirim kelapangan sesuai
spesifikasi teknis yang telah ditentukan.
PASAL 14
SANKSI DAN DENDA
1. Apabila terjadi penyimpangan kualitas/mutu dari yang disyaratkan dalam
Pasal 3 Perjanjian ini atau tidak tercapainya mutu benda uji yang tersebut
dalam Pasal 13 Perjanjian ini yang menyebabkan pekerjaan dibongkar akibat
dari Material yang dikirim Pihak Kedua atau diperlukan perbuatan yang
menimbulkan biaya, maka Pihak Kedua wajib mengganti Material yang
dibongkar tersebut dan mengganti segala kerugian/biaya yang timbul akibat
penyimpangan mutu tersebut menjadi beban Pihak Kedua.
2. Apabila Pihak Kedua lalai atau tidak dapat melaksanakan pengadaan
Material tersebut sebagian atau keseluruhan sebagaimana syarat-syarat
dalam Perjanjian ini maupun jadwal yang telah ditentukan maka Pihak Kedua
akan dikenakan denda keterlambatan sebesar 2o/oo (Duapermil) perhari
keterlambatan dari Nilai Material yang terlambat dikirim dan bilamana Pihak
Pertama dengan terpaksa mengambil tindakan atau langkah-langkah untuk
mengatasinya termasuk kemungkinan memberikan pengadaan Material
tersebut kepada pihak lain, maka segala selisih biaya dan risiko yang
ditimbulkannya menjadi beban Pihak Kedua dan untuk dapat melaksanakan
hal tersebut Pihak Pertama harus memberitahukan terlebih dahulu kepada
Pihak Kedua.
3. Apabila PIHAK KEDUA tetap tidak melaksanakan atau mengabaikan
kewajibannya yang diperingatkan atau diperintahkan setelah mendapatkan
peringatan atau perintah secara tertulis 3 (tiga) kali berturut-turut dengan
tenggang waktu 3x24jam dari masing-masing peringatan atau perintah
dimaksud, maka kepada PIHAK KEDUA akan dikenakan denda sebesar Rp
3.000.000, (tiga juta rupiah) perhari terhitung sejak hari keempat dari
peringatan atau perintah yang ketiga kalinya sampai dengan dilaksanakannya
peringatan atau perintah dimaksud, dengan ketentuan kewajiban yang
dilalaikannya itu harus dikerjakan sampai dengan selesai dan semua biaya
atau ongkos-ongkos yang dikeluarkan menjadi beban dan tanggung-jawab
PIHAK KEDUA.
4. Apabila Pihak Pertama pada suatu waktu berkeyakinan bahwa Pihak kedua
karena kelalaiannya tidak dapat memenuhi kepentingan Pihak Pertama karena
kurang/tidak mampuan bekerja atau gagal dalam melaksanakan tugasnya
11
PASAL 15
KEADAAN MEMAKSA/FORCEMAJEURE
1. Yang dianggap Keadaan memaksa/forcemajeure ialah suatu keadaan atau halhal yang terjadi diluar kekuasaan Pihak Kedua atau Pihak Pertama yang
bersifat memaksa serta berakibat langsung mempengaruhi pelaksanaan Surat
Perjanjian ini terhadap pengadaan Material dan jangka waktu pengadaan
sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 5 ayat 1 Perjanjian ini serta dapat
disetujui secara tertulis oleh Pihak Pertama, seperti:
1.1. Banjir, gempa bumi, angin topan, gunung meletus, tanah longsor atau
bencana alam lainnya.
1.2. Wabah, epidemic dan penyakit menular.
1.3. Peperangan, pemberontakan, blokade, huru-hara umum.
2. Apabila keadaan memaksa/forcemajeure tersebut dalam ayat 1 Pasal ini
terjadi, maka Pihak Kedua harus memberitahukan secara tertulis kepada
Pihak Pertama selambat-lambatnya 3x24jam terhitung sejak terjadinya
keadaan memaksa tersebut dengan disertai bukti-bukti yang sah sebagai
pendukung.
3. Sehubungan dengan pemberitahuan tersebut dalam ayat2 Pasal ini, maka
secara tertulis Pihak Pertama akan menyetujui atau menolak terhadap
terjadinya keadaan memaksa/forcemajeure dalam jangka waktu 7x24jam
terhitung sejak diterimanya pemberitahuan tersebut atau menyesuaikan
dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Keputusan Pemerintah Republik
Indonesia (instansi pemerintah yang terkait).
4. Pihak Pertama pada dasarnya hanya mempertimbangkan penambahan
terhadap jangka waktu penyelesaian Pekerjaan sebagai akibat terjadinya
keadaan memaksa/forcemajeure.
PASAL 16
12
RISIKO
1. Apabila selama waktu pelaksanaan pengadaan Material terjadi hambatanhambatan yang diakibatkan tidak masuknya atau tidak tersedianya bahanbahan dan alat-alat karena semata-mata kesalahan Pihak Kedua, maka
segala risiko akibat kemacetan pengadaan/pengiriman Material ini
sepenuhnya menjadi tanggung-jawab Pihak Kedua.
2. Apabila Pihak Kedua selama melaksanakan pengadaan/pengiriman Material
ini menimbulkan kerugian terhadap pihak ketiga (orang-orang yang tidak ada
sangkut-pautnya dalam pelaksanaan atau pengiriman Material ini), maka
segala kerugian yang timbul menjadi beban dan tanggungjawab Pihak
Kedua.
3. Segala persoalan dan tuntutan tenagakerja yang menjadi beban dan
tanggung-jawab Pihak kedua, atau dengan kata lain bahwa Pihak Kedua
membebaskan Pihak Pertama dari segala tuntutan-tuntutan pihak lain yang
berkenaan dengan pelaksanaan pengadaan Material ini, baik didalam
maupun diluar pengadilan.
4. Apabila Pihak Kedua dalam melaksanakan pengadaan/pengiriman Material
ini tidak memenuhi persyaratan/spesifikasi teknis atau ditolak oleh Pemilik
Proyek, maka Pihak Pertama berhak untuk menolaknya dan atas penolakan
tersebut Pihak Kedua harus dengan segera mengeluarkan dari lapangan dan
menggantinya dengan Material yang memenuhi persyaratan dengan jumlah
kerusakan tersebut yang akan ditentukan dan disepakati Kedua belah Pihak.
5. Batas waktu pengeluaran Material dari lapangan dan penggantian Material
dengan yang memenuhi persyaratan sebagaimana tersebut dalam ayat 4
Pasal ini sesegera mungkin terhitung sejak saat ditolaknya Material atau
peralatan tersebut, dan segala akibat dan biaya yang ditimbulkan sepenuhnya
menjadi beban Pihak Kedua.
6. Namun apabila Pihak Kedua tidak melaksanakan kewajibannya sebagaimana
ditentukan dalam ayat 5 Pasal ini, maka Pihak Pertama secara sepihak berhak
menunjuk pihak ketiga/pihak lain untuk melaksanakan kewajiban dimaksud
dan segala biaya atau ongkos yang dikeluarkan berikut risiko atas kerugian
yang timbul menjadi beban dan tanggung-jawab Pihak Kedua, dengan
ketentuan Pihak Pertama berhak melakukan pengurangan atau pemotongan
langsung terhadap sejumlah uang yang sudah dan/atau akan menjadi hak
Pihak Kedua termasuk retensi dan jaminan yang telah diserahkannya, sebesar
atau sejumlah uang yang berdasarkan Perjanjian ini merupakan kewajiban dan
tanggung-jawab Pihak Kedua, termasuk semua kerugian atau kerusakan atau
apapun yang berkaitan dengan pelaksanaan Pekerjaan, baik itu selama
pelaksanaan Pekerjaan berlangsung atau pada saat pengakhiran/pembatalan
Perjanjian ini.
13
PASAL 17
ASURANSI
1. Untuk menjaga hal-hal yang mungkin terjadi pada saat pelaksanaan
pengadaan Material, Pihak Kedua harus menutup Asuransi yang mungkin
terjadi selama pelaksanaan pengadaan Material terhadap Material atau
petugas yang terlibat dalam pelaksanaan tersebut dan Pihak Pertama tidak
akan menutup terhadap Material yang belum tiba di site proyek.
2. Penutupan Asuransi berlaku untuk pertama kalinya saat memulai pembuatan
Material sampai dengan pengiriman ke site proyek terpenuhi seluruhnya.
3. Apabila Pihak Kedua tidak melaksanakan ketentuan tersebut dalam ayat 1
Pasal ini maka segala akibat yang timbul dikemudian hari menjadi beban dan
tanggung-jawab Pihak Kedua.
PASAL 18
PEKERJAAN TAMBAH / KURANG
1. Apabila selama berlangsungnya pengadaan Material terjadi sesuatu yang
mengakibatkan timbulnya Pekerjaan Tambah/Kurang, maka Pihak Pertama
berhak untuk memerintahkan atau menginstruksikan kepada Pihak Kedua,
dan Pihak Kedua harus dengan segera melaksanakan perintah atau instruksi
Pekerjaan Tambah/Kurang tersebut.
2. Batasan Pekerjaan Tambah/Kurang tersebut dalam ayat 1 Pasal ini, Kedua
belah Pihak sepakat maksimum 10% (sepuluh persen) dari Harga Jual Beli
sesuai Pasal 4 Perjanjian ini, apabila batasan tersebut dilampaui akan
dibuatkan perjanjian tambahan yang dinyatakan dalam Amandemen
Perjanjian ini (Addendum).
3. Harga satuan yang digunakan dalam pelaksanaan Pekerjaan Tambah/Kurang
sebagaimana tersebut dalam ayat 2 Pasal ini adalah harga satuan
sebagaimana telah ditetapkan dalam Perjanjian ini, namun apabila harga
satuan dimaksud tidak ditentukan atau tidak terdapat dalam Perjanjian ini
maka harga satuan yang digunakan adalah harga yang wajar sesuai dengan
kesepakatan Kedua belah pihak dengan Berita Acara Perhitungan/Peninjauan
kembali harga satuan.
4. Tata cara Pekerjaan Tambah/Kurang:
4.1. Pekerjaan Tambah akan dilaksanakan oleh Pihak Kedua setelah Pihak
Pertama menyerahkan Surat Perintah Pekerjaan Tambah (SPPT).
4.2. Pekerjaan Kurang, Apabila Pihak Pertama menghendaki Pekerjaan
Kurang maka Pihak Pertama akan memberitahukan secara tertulis
kepada Pihak Kedua selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari
sebelum Material diproduksi.
14
5. Tanpa adanya perintah atau instruksi tertulis dari Pihak Pertama, Pihak
Kedua tidak berhak melaksanakan Pekerjaan Tambah/Kurang dan dengan
adanya pelaksanaan Pekerjaan Tambah/Kurang tidak akan membatalkan atau
menyebabkan berakhirnya pelaksanaan Perjanjian ini.
6. Adanya Pekerjaan Tambah/Kurang tidak dapat dipakai sebagai alasan untuk
merubah Jangka Waktu Pengadaan Material, kecuali atas persetujuan tertulis
dari Pihak Pertama.
PASAL 19
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Apabila timbul sengketa atau perselisihan antara Pihak Pertama dengan
Pihak Kedua yang berkaitan dengan pelaksanaan Perjanjian ini, maka keduabelah pihak setuju untuk menyelesaikannya secara musyawarah dan hasil
yang dicapai darimu syawarah tersebut akan dinyatakan dalam suatu
pernyataan tertulis yang secara hokum bersifat mengikat dan merupakan
putusan akhir serta harus ditandatangani oleh kedua belah pihak atau Keduabelah pihak yang bersangkutan.
2. Apabila musyawarah sebagaimana tersebut dalam ayat 1 Pasal ini tidak ada
kesepakatan atau tidak tercapai penyelesaian, maka kedua-belah pihak
sepakat menyerahkan perselisihan tersebut dalam tingkat pertama dan
tingkat terakhir menurut peraturan prosedur Badan Arbitrase Nasional
Indonesia (BANI) oleh Arbiter-arbiter yang ditunjuk menurut peraturan
tersebut.
3. Selama perselisihan tersebut masih dalam proses penyelesaian, baik saat
diselesaikan secara musyawarah ataupun badan arbitrase, maka Pihak Kedua
tidak diperkenankan untuk menunda atau menghentikan pelaksanaan
Pekerjaan sebagaimana ditetapkan dalam Perjanjian ini, kecuali jika ada
persetujuan tertulis dari Pihak Pertama.
PASAL 20
PEMUTUSAN PERJANJIAN
1. Pihak Pertama berhak memutuskan Perjanjian ini secara sepihak setelah
melakukan teguran secara tertulis 3 (tiga) kali berturut-turut dengan
tenggang waktu 2 x 24 jam, apabila:
1.1.
pengadaan/pengiriman
1.2.
Dalam
waktu
7
(tujuh)
hari
kalender
tidak
melanjutkan
pengadaan/pengiriman Material yang telah dimulai / berjalan, atau:
1.4.
Terlambat
melaksanakan
sejumlah
volume
tahapan
pengadaan/pengiriman Material berdasarkan jadwal seperti yang telah
ditentukan dalam Pasal 5 Perjanjian ini melebihi 7 (tujuh) hari kalender,
kecuali apabila keterlambatan tersebut disebabkan oleh Keadaan
Memaksa (ForceMajeure), atau:
1.5.
PASAL 21
PIMPINAN PELAKSANA ATAU TENAGA AHLI
1. Pihak kedua harus menunjuk dan menempatkan wakilnya sebagai pimpinan
pelaksana atau tenaga ahli yang mempunyai keahlian yang cukup sesuai
dengan bidangnya dan berpengalaman, serta memiliki wewenang atau kuasa
16
penuh dalam mewakili Pihak kedua, baik dalam menerima atau memberikan
keputusan sehubungan dengan pelaksanaan Pekerjaan.
2. Pimpinan pelaksana atau tenaga ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat 1
Pasal ini harus selalu berada di Lokasi Pekerjaan baik pada saat Pekerjaan
akan atau sedang berlangsung.
3. Pimpinan pelaksana atau tenaga ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat 1
Pasal ini harus dan mendapat persetujuan Pihak Pertama dan apabila
berdasarkan penilaian Pihak Pertama, pimpinan pelaksana atau tenaga ahli
dimaksud dianggap tidak memenuhi persyaratan maka Pihak Pertama
berhak memerintahkan Pihak Kedua untuk mengganti pimpinan pelaksana
atau tenaga ahlinya dengan yang memenuhi persyaratan dalam waktu tidak
lebih dari 3 X 24 jam sejak tanggal perintah penggantian tersebut diterbitkan.
PASAL 22
LAIN-LAIN
1. Dalam hal pengadaan/pengiriman Material ini, Pihak Kedua bertanggungjawab atas pengurusan dan biaya semua ijin-ijin, pajak-pajak dan retribusi
yang diperlukan juga kebersihan lapangan dan jalan lingkungan yang
disebabkan keluar masuknya truck.
2. Hal-hal lain atau perubahan-perubahan yang dipandang perlu oleh keduabelah pihak sehubungan dengan pelaksanaan Pekerjaan akan diatur lebih
lanjut dalam suatu Amandemen Perjanjian/Addendum yang ditandatangani
kedua-belah pihak dan memiliki kekuatan hukum yang sama serta merupakan
satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Perjanjian ini dan hanya berlaku
dan mengikat jika dibuat secara tertulis dan ditandatangani Keduabelah Pihak.
3. Surat Perjanjian ini berikut Amandemen-amandemennya (jika ada) akan tetap
berlaku selama aspek-aspeknya yang menyangkut administratif, operasional,
keuangan dan hukum (hak dan kewajiban kedua belah pihak) dari seluruh isi
Surat Perjanjian ini berikut amandemennya belum diselesaikan secara tuntas
oleh Kedua-belah Pihak.
4. Apabila terdapat satu atau beberapa ketentuan yang tidak berlaku dalam
Perjanjian ini atau dinyatakan cacat, maka hal tersebut tidak akan
membatalkan pelaksanaan Perjanjian ini dan/atau berlakunya ketentuan yang
tersisa lainnya.
PASAL 23
PENUTUP
17
1. Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat dan mengakui Perjanjian ini
berikut dokumen-dokumen dan lampiran-lampirannya adalah merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan dan mengikat Kedua-belah pihak.
2. Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 3 (tiga), 2 (dua) asli diantaranya
ditandatangani diatas materai yang cukup oleh Kedua-belah pihak dan
mempunyai kekuatan hukum yang sama serta dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
PIHAK PERTAMA
PT. MULTI SENTOSA PRATAMA
PIHAK KEDUA
PT. YUDHISTIRA MITRA ABADI
18