Rhinosinusitis Maksilaris Blok 23 WC
Rhinosinusitis Maksilaris Blok 23 WC
MAKSILARIS AKUT
BILATERAL
WELHAN CHAU
102013338
C6
SKENARIO 13
Rumusan masalah
Perempuan 28 tahun dengan keluhan pilek tidak sembuh-sembuh sejak 2 minggu yang lalu.
MIND MAP
Prognosis
Anamnesis Pemeriksaa
n
Fisik
Pemeriksaa
n
Penunjang
Komplikasi
RM
Pencegah
an
Penatalaks
anaan
Diagnosis
Kerja
Diagnosis
Banding
Manifestasi
Klinis
Patofisiolog
i
Epidemiolo
gi
Etiologi
ANAMNESIS
Auto-ANAMNESIS
Identitas
Keluhan Utama
Perempuan
usia 28
tahun
Riw. Penyakit
Dahulu
Riw. Penyakit
Keluarga
Riw. Sosial
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan kesadaran CM
Keadaan umum sakit sedang
Pemeriksaan tanda-tanda vital
Inspeksi
Palpasi
Rhinoskopi AP : Spekulum, penlight, spatel
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Transiluminasi
2. Foto Sinus Paranasalin 3 Posisi
DIAGNOSIS KERJA :
2. subakut : 4 minggu-3bulan
3. kronis
DIAGNOSIS BANDING
Sinusitis Frontalis
Umumnya pada dewasa dgn gejala nyeri kepala
yg khas di atas alis mata. Biasanya pagi hari
dan memburuk menjelang tengah hari.
Sinusitis Etmoidalis
Umumnya pada anak-anak. Pada dewasa
biasanya disertai dgn sinusitis maksilaris. Gejala
berupa nyeri tekan antara kedua mata dan
diatas hidung karena terjadinya sumbatan.
ETIOLOGI
ISPA akibat virus
Rhinitis
Kelainan anatomi (deviasi septum, hipertrofi konka)
Sumbatan KOM
Infeksi tonsil, gigi, nasofaring dan kelainan imun
Penelitian:
Streptococcus pneumoniae (30-50%)
Haemophylus influenzae (20-40%)
Moraxella catarrhalis (4%)
EPIDEMIOLOGI
Sinusitis menyerang 1 dari 7 orang dewasa di US, dengan lebih dari 30
juta individu yang didiagnosis tiap tahunnya.
Penyakit yang sering terjadi diiklim yang lembab dan dingin.
PATOFISIOLOGI
infeksi
Mukosa kental
sebagai media
pertumbuhan
virus dan
bakteri
Virus dan
bakteri
berkemban
g
Gangguan
drainase dan
ventilasi di
sinus
Edema
Kompleks
Osteomeatel
yg sempit
(KOM)
Pergerakan
mukosa
sempit, lendir
tidak dapat
dialirkan
Pada infeksi
virus : enzim
neuraminidase
menyebabkan
silia kurang aktif
MANIFESTASI KLINIS
Nyeri pipi yang khas : tumpul dan menusuk
Wajah terasa bengkak dan penuh
Nyeri kepala
Penurunan dan gangguan penghidu
Demam, malaise
PENATALAKSANAAN
Antibiotik
Lini 1 : amoxyciline, cotrimoxazole, erythromycine
Lini 2 : bila ada kuman penghasil beta lactamase diberi kombinasi
amoxyciline+clavulanic acid
Dekongestan
Topikal : solusio efedrin, oxymethazoline (tetes hidung)
Sistemik : fenil propanolamine, pseudoefedrin
Mukolitik : bromheksin
Analgesik/antipiretik : paracetamol
Antihistamin : CTM, loratadine
Tindakan bedah
Bedah Sinus Endoskopi Fungsional (BSEF/FESS) : Indikasi Sinusitis Kronik
KOMPLIKASI
Selulitis orbita dan abses : pembengkakan kelopak mata dan
konjungtiva, gerak bola mata terbatas.
Meningitis
Abses otak : gangguan ingatan akibat sakit kepala yang hebat.
Mukokel : pus yang tedapat pada sinus akibat sekret kental.
PENCEGAHAN
Minum banyak air.
Menggunakan uap air panas untuk menenangkan bagian hidung.
Hindari membuang ingus dengan dorongan yang kuat karena
menyebabkan bakteri masuk ke dalam sinus.
PROGNOSIS
70% sinusitis bakteri akut sembuh spontan tanpa antibiotik
Sinusitis kronis membutuhkan pengobatan jangka panjang untuk
peradangan
Post operasi memerlukan waktu 5-7 hari untuk bisa kembali ke
aktivitas normal. Sedangkan untuk untuk pemulihan penih perlu waktu
4-6 minggu.
KESIMPULAN
Rinosinusitis makilaris akut merupakan pradangan pada sinus
maksilaris yang disertai dengan gejala rinitis yang berlangsung kurang
dari 4 minggu. Gejala klinis dapat berupa demam dan rasa lesu. Hidung
tersumbat disertai rasa nyeri/rasa tekanan pada muka dan ingus
purulent, yang seringkali turun ke tenggorok. Penciuman terganggu dan
ada perasaan penuh dipipi waktu membungkuk ke depan. Terapi
medikamentosa berupa antibiotik selama 10-14 hari.