Anda di halaman 1dari 22

PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

UMUM
1. UU No. 47 Tahun 1999, tentang pembentukan Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten
Kutai Timur, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Bontang, Pemekaran Dari Kabupaten Bulungan
2. Diberlakukannya UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
3. Produk rencana tata ruang harus menjadi pedoman dan kesepakatan semua stakehoders dalam
pembangunan daerah.
4 Perencanaan dan Pengelolaan kota meliputi aspek sumberdaya (resource planning)
4.

KHUSUS
Pemerintahan daerah berperan dominan terhadap kegiatan penataan ruang di daerahnya
(UU No. 26 Th.2007).

KOTA BARU RELOKASI KECAMATAN SEMBAKUNG


1. Kota Baru Relokasi direncanakan sebagai ibukota kecamatan dan Pusat Kegiatan
Lokal (PKL) dalam RTRW Kabupaten Nunukan 2013 2033, arahan kegiatan
utamanya adalah pertanian dan perkebunan
2. Adanya percepatan pembangunan dalam rangka persiapan sesuai fungsinya
sebagai pengembangan Kawasan Agropolitan

Dasar : Permen PU No 20 Tahun 2011 Tentang RDTR dan Pengaturan Zonasi

Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) merupakan penjabaran lebih lanjut


d i Rencana
dari
R
Tata
T t Ruang
R
Wilayah
Wil
h (RTRW) Kabupaten
K b
t Nunukan
N
k ke
k d
dalam
l
rencana pemanfaatan ruang kawasan perkotaan, yaitu rencana
pemanfaatan ruang Bagian Wilayah Kota (BWK) secara terperinci yang
disusun untuk penyiapan perwujudan ruang dalam kerangka pelaksanaan
program-program pembangunan perkotaan

Masterplan Kota rencana yang menetapkan blok-blok peruntukan


pada kawasan fungsional perkotaan, sebagai penjabaran
kegiatan
kegiatan ke dalam wujud ruang,
ruang dengan memperhatikan
keterkaitan antara kegiatan fungsional, agar tercipta lingkungan
yang harmonis antara kegiatan utama dan kegiatan penunjang
dalam kawasan fungsional tersebut
tersebut.

MAKSUD PENYUSUNAN MASTERPLAN KOTABARU RELOKASI

Maksud Penyusunan Masterplan Kota Baru Relokasi Kecamatan Sembakung


adalah untuk mengatur Pemanfaatan Ruang, termasuk Kepadatan Bangunan,
intensitas kegiatan dan keseimbangan keserasian peruntukan lahan,
menentukan program tindak operasional pemanfaatan ruang, melindungi
kesehatan keamanan dan kesejahteraan masyarakat,
kesehatan,
masyarakat meminimalkan dampak
pembangunan yang merugikan, dan memudahkan pengambilan keputusan
secara tidak memihak dan berhasil guna serta mendorong partisipasi
masyarakat.
TUJUAN PENYUSUNAN MASTERPLAN KOTABARU RELOKASI

Tujuan Penyusunan Master Plan Pengembangan Kota baru Relokasi


Kecamatan Sembakung Kabupaten Nunukan untuk mendorong aktivitas
ekonomi sesuai dengan fungsi dan perannya, memiliki kemudahan untuk
penyediaan prasarana dan sarana perkotaan, memiliki daya dukung
lingkungan yang memungkinkan untuk pengembangan fungsi perkotaan dan
bukan kawasan yang rawan bencana alam.

1.
1 Menyiapkan perwujudan ruang dalam rangka pelaksanaan
program pembangunan perkotaan
2 Menjaga konsistensi pembangunan dan keserasian
2.
perkembangan kawasan perkotaan dengan Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Nunukan
3. Menciptakan keterkaitan antar kegiatan yang selaras,
serasi dan efisien
4. Menjaga konsistensi perwujudan ruang kawasan
perkotaan melalui pengendalian program-program
pembangunan perkotaan

Batas batas administrasi Kecamatan Sembak


Sembakung
ng :
Sebelah
Sebelah
S b l h
Sebelah
Sebelah

Utara
Timur
S
Selatan
l t
Barat

: Kecamatan Sebuku
: Laut Sulawesi
: Kabupaten
K b
t
T
Tana
Tid
Tidung.
: Kecamatan Sembakung
Atulai

Lokasi kegiatan
g
Masterplan
p
Kota Baru Relokasi :
bagian Utara HPH Adindo; bagian Timur HPH
Adindo; bagian Selatan Desa Labuk dan Bagian
Barat Desa Butas Bagu sebagian HPH Adindo
Luas Penyusunan Perencanaan Masterplan dengan titik koordinat pengamatan sepanjang
ruas : 03o5009.3 LU 116o5148.2 s/d
Pengembangan Kota Baru Relokasi
03o5023.5 LU 116o5149.9.
Kecamatan Sembakung adalah 2000 Ha

1. Melakukan telaahan kebijaksanaan, perencanaan tata ruang dan Perencanaan


Penyusunan Master Plan Pengembangan Kota Baru Relokasi Kecamatan Sembakung
Kabupaten Nunukan
2 Studi pustaka dengan mempelajari berbagai buku,
2.
buku literatur,
literatur laporan peraturan
perundangan, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Nunukan, peta - peta
yang relevan dan informasi lainnya
3. Melakukan Kajian dan Analisis Kondisi Eksisting prasarana dan sarana Perencanaan
Penyusunan Master Plan Pengembangan Kota Baru Relokasi Kecamatan Sembakung
Kabupaten Nunuka
4. Pengumpulan data meliputi data spasial dan tabular, data lapangan, peta - peta tematik
kedalaman skala 1 : 5000 (RBI,
(RBI kontur,
kontur ketinggian,
ketinggian kelerengan,
kelerengan jaringan jalan) dan data
sekunder Kecamatan Sembakung
5. Mengembangkan Alternatif Rencana Penyusunan Master Plan Pengembangan Kota Baru
Relokasi Kecamatan Sembakung Kabupaten Nunukan
6. Melakukan Evaluasi dan Seleksi Alternatif Rencana Kota Baru Relokasi Kecamatan
Sembakung Kabupaten Nunukan
7 Menyusun Dokumen Penyusunan Master Plan Pengembangan Kota Baru Relokasi
7.
Kecamatan Sembakung Kabupaten Nunukan
8. Menyiapkan Materi Public Hearing

POLA PENDEKATAN
DAN METODOLOGI
1. Identifikasi isu dan
permasalahan Sasaran
p
- Upaya
2. Pemataan Kondisi
Eksisting
3. Analisis pengembangan
Kawasan Secara Malro
dan Mikro
4. Kajian kelayakan
Masterplan Kota Baru
Relokasi
5. Penyusunan
Masterpalan Kota Baru
relokasi
6. Dokumen Masterpalan
kota baru relokasi

PENDEKATAN DAN METODOLOGI


1.

2.

PENGUMPULAN DATA
1.

DataPrimer:Survei lapangan (orientasi,pengukuran,wawancara),


Workshop/ FGD daerah (kuesioner ekspert jugement,diskusi),
Workshop/FGDdaerah
jugement diskusi)

2.

DataSekunder berupa dokumen dan statistik yangbersumber dari studi


literatur/pustaka,studi institusional,browsing internet;

PENDEKATAN METODOLOGI
1.

PendekatanKebijakan

2.

PendekatanKeruangan
g ((Spasial)
p
)

3.

PendekatanEkonomi

4.

PendekatanLingkungan

5.

Pendekatan Kemitraan

6.

Pendekatan Sosial Budaya

7.

PendekatanPeran SertaMasyarakat

PENDEKATAN PELAKSANAAN
Pendekatan Survei

Pendekatan Partisipatif

3
3.

METODE ANALISIS

4.

KONSEP DESAIN PENGEMBANGAN KOTA BARU RELOKASI

METODOLOGI ANALISIS
1.

Analisis Makro untuk meninjau peran dan fungsi kawasan perencanaan dalam konstelasi wilayah yang
lebih luas sudah pada RTRWKabupaten Nunukan dilakukan dengan telaah kebijakan perencanaan

2.

Analisis Mikro berwujuddalamsuatusecaratapak(site),tatabangunandanbahkansuatutataruang


tertutup Demensipermukiman perkotaan dan perdesaan (dayadukung,fungsi,dan estetika lingkungan,
lokasi struktur)
lokasi,struktur).

3.

Analisis Perencanaan dan Perancangan rencana tapak detail(pemanfaatan ruang,bangunan,


sistem jaringan,RTH,konservasi,pedestrian,dll

4.

Analisis Administrasi dan Kelembagaan pelaksanaan dan pengendalian

5.

Analisis Kelayakan
y
dan Kecenderungan
g metodependekatanketersediaan,kebutuhan
masyarakat,danperaturanpemerintah(kebijakan,strategi,ekonomi,dan sektor unggulan sumberdaya
alam dan buatan,penggunaan lahan)

6.

Analisis Strategi InternalDanEksternal Analisis SWOTdan EFAS/IFAS(External/Internal


FactorAnalysisStrategy) Dasat aspek ekologi,ekonomi,sosbud,kelembagaan

KONSEPDESAINPERKEMBANGANKOTABARU
1.

DASARDESAINPENGEMBANGANKOTABARU
1.

Kebijakan keruangan (teknis pemanfaatan lahan sesuai peruntukannya,teknis jaringan


prasaran dan sarana,teknis sistem transportasi,fasum,lingkungan)

2.

Sesuai fungsi bahan arahan operasional dan implementasi rencana kota

3.

Sk
Skenario
i tetap memperhatikan
h ik asas legalitas
l li terhadap
h d perijinan
iji
yangtelah
l h ada
d

4.

Kebijakan perencanaan sektoral yangsudah ada dan yangakan direncanakan

5.

Desain tampilan
p
perspektif
p
p
memperjelas
p j
desain p
perencanaan

2.

KONSEPPENGEMBANGANKAWASAN

3.

KONSEPDESAINPENGEMBANGANKOTABARU
1.

Pola pikir desain perkembangan KotaBaru

2.

Konsep desain struktur dan kecenderungan pola blok

3.

Konsep desain pola blok KotaBaru Relokasi

KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN


Dynamic Land Use dapat diartikan sebagai Mixed Land Use.
memungkinkan kegiatan lain dilaksanakan dalam suatu kawasan
yang telah diperuntukkan bagi kegiatan tertentu, kecuali pada zona
absolut land use seperti
p
Kawasan Industri (Industrial
(
Estate)) dan
kawasan perkantoran pemerintah

KONSEP AGROPOLITAN
merupakan bentuk kegiatan pertanian yang dilakukan dalam
nuansa/suasana kota, sehingga
gg keberadaan lahan pertanian yang
y g
potensial masih dapat dipertahankan dan dimanfaatkan.

POLAPIKIRDESAINPERKEMBANGANKOTABARU

PELAKSANAAN
PROGRAM KERJA
J
1. Persiapan
2. Analisis kebutuhan data
dan informasi
3. Pengumpulan data dan
informasi
4. Pengolahan dan analisis
data
5 Workshop :
5.
1. Klarifikasi Hasil
2. Finalisasi Hasil
6. Pelaporan Hasil
Penyusunan Masterplan
Kotabaru Relokasi
Kecamatan Sembakung

PENGISIANKUESIONER
1. Bapak dan ibu sudah menerima lembar kuesioner ?
2. Kuesioner ini merupakan
p
lanjutan
j
dari hasil analisis p
pemilihan sektor basis(dengan
(
g

Indeks LQ)Kecamatan Sembakung,dalam rangka kegiatan Penyusunan Masterplan Kota


Baru Relokasi Kecamatan Sembakung.
3. Berdasarkan perhitungan LQ,maka
LQ, maka kuesioner ini diarahkan pada pengembangan

subsektor unggulan;tetapi tidak menutup kemungkinan untuk subsektorsubsektor


lainnya,sesuai dengan hasil kesepakatan/diskusi pada saat pelaksanaan FGD(Focus
DiscussionGroup).
4. Tujuan kuesioner mendapatkan masukan /persepsi dari para pihak terkait dengan

sektor/subsektor/komoditas unggulan,dengan mempertimbangkan berbagai kriteria dan


indikator,yaitu :kondisi fisik wilayah,aspek ekonomi,aspek sosial dan lingkungan.

MOHON DAPAT MENGISI


KUESIONERNYA
DAN DIKUMPULKAN

Anda mungkin juga menyukai