Anda di halaman 1dari 9

BAB III

PEMBAHASAN

A. Asumsi Awal (preliminary design)


Beberapa asumsi awal yang digunakan pada perencanaan struktur gable ini
adalah sebagai berikut :
1. Elemen struktur
Asumsi awal jenis dan dimensi dan elemen-elemen struktur adalah jenis
dan dimensi elemen struktur pada struktur gable bangunan gudang, dimana
data-datanya

didapat

dari

PPPURG

1987,

SNI-1726-2002

Standar

Perencanaan Ketahanan Untuk Struktur Bangunan Gempa, SNI 1729-2015


Spesifikasi untuk bangunan gedung baja struktural.
2. Mutu bahan
Secara umum mutu bahan yang digunakan adalah sebagai berikut :
Baja BJ-41
Tegangan leleh baja ,f

250 MPa

Tegangan ultimit baja, fu

410 MPa

Modulus Elastisitas Baja, Es =

200000 MPa

3. Data tanah
Jenis tanah

= sedang

4. Tipe struktur gedung


Tipe struktur

= beraturan

Wilayah gempa

Kategori gedung

= Gudang

Konstruksi atap

= Rangka kuda-kuda baja

Penutup atap

= Seng

5. Permodelan struktur
Struktur gedung dimodelkan secara 3 dimensi dengan menggunakan bantuan
program SAP V.11. Asumsikan tumpuan dasar portal adalah jepit, dengan langkah
langkah permodelan dan pembebanan terlampir dan gambar hasil permodelan adalah
sebagai berikut.

B. Analisa Beban Yang Bekerja


1. Beban Pada Struktur Atap
Beban-beban yang diperhitungkan pada struktur atap adalah :
(1). Beban mati
(2). Beban orang
(3). Beban hujan
(4). Beban angin
Tabel Tipe dan jenis beban yang diterima sesuai pola
Struktur atap
Tipe beban
Jenis beban
yang dibebani
yang diterima
Mati
Merata

Gording

Hujan
Angin

Terpusat

Orang
Mati

Merata segitiga

Kuda-kuda

Hujan
Angin

Terpusat

2. Data umum analisa beban struktur atap


Penutup atap :
Jenis =

Seng

Berat =

10 kg/m

Kuda-kuda

Bentang kuda-kuda

= 32 m

Jarak antar kuda-kuda :


Kuda-kuda 1 (K1) ke 2 (K2) =4 m
Kuda-kuda 2 (K2) ke 3 (K3) =4 m

Orang

Kuda-kuda 3 (K3) ke 4 (K4) =4 m


Kuda-kuda 4 (K4) ke 5 (K5) =4 m
Kuda-kuda 5 (K4) ke 6 (K5) =4 m
Kuda-kuda 6 (K4) ke 7 (K5) =4 m
Kuda-kuda 7 (K4) ke 8 (K5) =4 m
Kuda-kuda 8 (K4) ke 9 (K5) =4 m

Jarak antar gording

Jarak antar kuda kuda

:4m

Bentang kuda kuda

: 32 m

Tinggi kolom

: 4,77 m

Kemiringan atap

: 7

Perhitungan Panjang gording


16

Mencari panjang r

: r = cos 7 = 16,12 m

Mencari panjang y

: y = tan 7 x 16 = 1,97 m

Banyaknya gording yang dibutuhkan

: n = 2 + 1 = 9,06 ~ 9 buah

Jarak gording yang sebenarnya

: = 1,79 m = 2 m

Profil Baja :
Kolom
Rafter
Gording

: WF 300 x 300 x 10 x 15
: WF 250 x 125 x 6 x 9
: C 150 x 50 x 20 x 2,3

3. Perhitungan Beban Struktur Gording


a. Beban Mati
Cara perhitungan di contohkan untuk gording ,sebagai berikut :
Gording I
berat gording
Berat Total,

= 7850 x 0,000632 = 4,612


W

= Berat penutup atap


= 10 kg/m2

Beban mati,

= W x jarak miring antar gording


= 10 x x 2
= 10 kg/m

= 0,01 kN
Gording II
Berat Total,

= Berat penutup atap


= 10 kg/m2

Beban mati,

= W x jarak miring antar gording


= 10 x 2
= 20 kg/m
= 0,02 kN

Tabel 3.2 Berat beban mati tiap gording


No

D (kg/m)

No

20

10
20

20

20

10

20

20

20

b. Beban Hujan
H = 40 (0,8 x ) = 34,4 kg/m2

D (kg/m)

(PPURG 1987)

Gording I
Beban Hujan,

H = beban hujan x jarang miring gording


H = 34,4 x x 2
= 34.4 kg/m

Gording II
Beban Hujan,

H = beban hujan x jarang miring gording


H = 34,4 x 2
= 68,8 kg/m

Tabel 3.3 Berat beban hujan tiap gording


No

H (kg/m)

No

H (kg/m)

34.4

68.8

68.8

68.8

68.8

34.4

68.8

68.8

68.8

c. Beban Orang
Beban (L)
L ditengah atap

= 100 kg/m2

(PPURG 1987)

L ditepi atap

= 200 kg/m2

(PPURG 1987)

Untuk beban tegak lurus rafter tengah atap


Berat beban x (Lax) = 100 x sin = 12,187 kg/m2
Berat beban y (Lay) = 100 x cos = 99,25 kg/m2
Untuk beban tegak lurus rafter tepi atap
Berat beban x (Lax) = 200 x sin = 24,374 kg/m2
Berat beban y (Lay) = 200 x cos = 198,51 kg/m2
Tabel 3.4 Berat beban orang tiap gording
No

L (kg/m)

No

L (kg/m)

o1

200

100

100

100

100

200

100

100

100

d. Beban Angin
Beban angin diperhitungkan terhadap :
a. Akibat angin kanan :
Angin tekan
Angin hisap
b. Akibat angin kiri :
Angin tekan
Angin hisap
Semua beban angin, baik hisap maupun tekan ditransformasikan terhadap beban
angin terhadap sumbu kuat (Wx) dan sumbu lemah (Wy). Penentuan titik angin
hisap dan titik angin tekan adalah berdasarkan koefisien masing-masing, dengan
pembagian sebagai berikut

Gambar. Koefisien angin untuk gedung berdasarkan PPURG 1987


Akibat angin kiri :
Beban angin (w) = 25 kg/m2 (PPURG, daerah jauh dari pantai)
Koefisien angin tekan

= (0,02 0,4)

(PPPURG 87 hal 18)

= (0,02 . 7 0,4)
= 0,26
Koefisien angin hisap
Gording 1
Beban angin tekan,W

= -0,4 (PPPURG 87 hal 20)


= Tek.tiup minimum x koef.angin x G
= 25 x (0,26) x x 2
= 6.5 kg/m
Wx = W x cos a = 6.5 x 0,992
Wy = W x sin a = 6.5 x 0,122

Gording 9
Beban angin hisap,W

= Tek.tiup minimum x koef.angin x G


= 25 x (-0,4) x x 2
= - 10 kg/m
Wx = W x cos a = -10 x 0,992
Wy = W x sin a = -10 x 0,112

Gording 2
Beban angin tekan,W

= 6,448 kg/m
= 0.793 kg/m

= -9,92 kg/m
= -1,12 kg/m

= Tek.tiup minimum x koef.angin x G


= 25 x (0,26) x 2
= 13 kg/m
Wx = W x cos a = 13 x 0,992 = 12.896 kg/m
Wy = W x sin a = 13 x 0,122 = 1.586 kg/m

Gording 8
Beban angin hisap,

W = Tek.tiup minimum x koef.angin x G


= 25 x (-0,4) x 2
= -20 kg/m
Wx = W x cos a = -20 x 0,992
Wy = W x sin a = -20 x 0,122

= -19,84 kg/m
= -2,44 kg/m

Akibat angin kiri :


Tabel 3.5 Beban Angin Pada Masing-Masing Gording
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Koef
0,26
0,26
0,26
0,26
0,26
-0,4
-0,4
-0,4
-0,4

Ket
Tekan
Tekan
Tekan
Tekan
Tekan
Tekan
Hisap
Hisap
Hisap

W (kg/m)
6,5
13
13
13
13
-20
-20
-20
-10

Wx (kg/m)
6,448
12.896
12.896
12.896
12.896
-19.84
-19.84
-19.84
-9,92

Wy(kg/m)
0,793
1,586
1,586
1,586
1,586
-2,44
-2,44
-2,44
-1,12

Akibat angin kanan :


Tabel 3.6 Beban Angin Pada Masing-Masing Gording
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Koef
-0.4
-0.4
-0.4
-0.4
-0.4
-0.4
0,26
0,26
0,26

Ket
Hisap
Hisap
Hisap
Hisap
Hisap
Hisap
Tekan
Tekan
Tekan

W (kg/m)
-10
-20
-20
-20
-20
13
13
13
6,5

Wx (kg/m)
-9,92
-19.84
-19.84
-19.84
-19.84
12,896
12,896
12,896
6,448

Wy(kg/m)
-1,12
-2,44
-2,44
-2,44
-2,44
1,586
1,586
1,586
0,793

4. Perhitungan Beban Struktur Kuda-kuda


a. Analisa beban mati (D)
Berat penutup atap = 10 kg/m
Berat total atap

= berat penutup atap = 10 kg/m

Beban mati = Berat total penutup atap x jarak antar kuda-kuda


= 10 x .4

= 10 kg/m
Berat Rafter
Profil WF 250 x 125 x 6 x 9 dengan berat profil = 7850 x 0,003766 = 29,56 kg
= (32,24 x 9) x 29,56
= 8577,1296 kg

Berat Rafter ( tepi )

= L total kuda-kuda x Berat penampang


= (32,24 x 9) x 29,56
= 8577,1296 kg

5. Beban Gempa
1) Menentukan nilai KDS
SDS 0.629

= ( 0,5 < SDS ) KDS D ( Berdasarkan SNI 1726 2012 hal 24 )

SD1 0,387

= ( 0,2 < SD1) KDS D ( Berdasarkan SNI 1726 2012 hal 25 )

Merupakan tipe 1 ( Berdasarkan SNI 1726 2012 hal 6 )


2) Menetukan keutamaan khusus
Ie = 1,0 ( berdasarkan SNI 1726 2012 hal 15 )
3) Menentukan nilai R, Cd, I
R = 8 , Cd = 3 dan I = 1,0 ( berdasarkan Sni 1726 2012 hal 36 )
4) Periode fundamental
= .

( SNI 1726 2002, hal 55 )

= 0,405
5) Cek syarat Cs
=
=

0,629
=
= 0,079 ( )

1,5
1
[ ]

0,387
0,405[81,5]

= 0,119 ( Csx Maksimum )

Persyaratan :
Csmin :
0,044 0,01
0,044 0,629 1,0 0,01
0,028 0,01 ........................OK

6) Gaya geser dasar seismik


=
= 0,119 8528.476
= 176,394 ( Perhitungan selanjutnya terlampir )

7) Distribusi vertikal gaya gempa


K = 1 untuk 0,5
K = 2 untuk 2,5
Nilai k dengan interpolasi :
= 1,0 +

(2 1)
( 0,045 0,5 ) = 0,9525
( 2,5 0,5 )

ELEVAS MASSA
I KUMUL
LANTAI 2 4.63 9.4 85.945
LANTAI 1 4.77 4.77 1392.044
JUMLAH
LANTAI

H/L

MASSA
Wi Wi x Hi^k
PER
50.385 494.277 4177.097
100.154 982.511 4351.370
1476.788 8528.467

Cvx

Fx

0.490
0.510
1.000

86.395
89.999

Fy

Vx

0,85 Vx

16.049 86.395 13.642


16.719 176.394 14.211

Anda mungkin juga menyukai