LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS
Data
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Alamat
Agama
Suku bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Penghasilan
Keterangan
Pasien
Ayah
Ibu
An. IF
Tn. B
Ny. F
4 tahun
38 tahun
35 tahun
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Jati Rangga RT 02/ RW 12 Kel Jatinegara, Kec Jati Sempurna
Islam
Islam
Islam
Sunda
SMA
SMA
Wiraswasta
IRT
Hubungan dengan
orang tua : Anak
Tanggal Masuk
Kandung
10 Maret 2016
RS
II. ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis dan alloanamnesis pada pasien
dan Ibu pasien, pada Sabtu, 12 Januari 2016 pukul 12.00 WIB di bangsal Melati,
RSUD Kota Bekasi.
a.
Keluhan Utama :
b. Keluhan Tambahan :
Batuk, badan terasa lemas, mual, nyeri perut.
c.
Seorang anak datang Ke IGD diantar orang tuanya dengan keluhan demam
sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit. Demam tinggi dirasakan terus menerus
siang dan malam. Pasien juga mengeluh batuk kering bersamaan saat demam.
Selain itu pasien juga mengeluh badan terasa lemas, mual tetapi tidak muntah.
Pasien juga mengeluh nyeri perut. Keluhan seperti keluar darah dari hidung
(mimisan), pilek, dan diare disangkal. Dan juga pasien belum Buang air besar
(BAB) sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Buang air kecil (BAK) lancar,
berwarna kuning jernih dan tidak nyeri.
Pasien sudah berobat ke dokter dan di beri paracetamol, setelah minum obat
panas menjadi berkurang namun tidak beberapa lama panas muncul kembali.
Selama sakit nafsu makan pasien berkurang dan tampak lemas. Tidak ada riwayat
bepergian keluar kota, alergi makanan maupun alergi obat.
d. Riwayat Penyakit Dahulu
Penyakit
Alergi
Cacingan
DBD
Thypoid
Otitis
Parotis
Umur
-
Penyakit
Difteria
Diare
Kejang
Umur
2x usia 9
Penyakit
Jantung
Ginjal
Darah
Umur
-
Maag
Varicela
Asma
bulan
-
Radang paru
Tuberkulosis
Morbili
e.
pasien. Tetangga ada yang sakit DBD, teman sekolah tidak ada yang sakit DBD.
f. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran :
KEHAMILAN
Morbiditas kehamilan
Perawatan antenatal
Tidak ada
Periksa ke bidan 1 kali tiap
2
KELAHIRAN
Tempat kelahiran
Penolong persalinan
Cara persalinan
Masa gestasi
bulan
Rumah
Bidan
Spontan
37 minggu
BBL : 3600 gram
Keadaan bayi
PB : 49 cm
Langsung menangis, merah
Apgar score tidak tahu
Pertumbuhan gigi I
Psikomotor
Tengkurap
: Usia 4 bulan
Duduk
: Usia 6 bulan
(normal: 6 bulan)
Berdiri
: Usia 10 bulan
Bicara
: Usia 11 bulan
Berjalan
: usia 12 bulan
(normal: 13 bulan)
h. Riwayat Makanan
Umur (bulan)
ASI/PASI
Buah/biscuit Bubur susu Nasi tim
0-2
+/2-4
+/4-6
+/6-7
+/+
+
+
8-10
+/10-12
+/Kesan : Pasien selalu minum ASI sampai umur 1 tahun, tidak pernah minum
susu formula, pasien mulai makan makanan buah atau biskuit sejak
berumur 6 bulan.
3
i.
Riwayat Imunisasi :
Vaksin
BCG
DPT
POLIO
CAMPAK
HEPATITIS B
Dasar (umur)
1 bln
2 bln
Lahir
9 bln
Lahir
Hib
2 bln
4 bln
2 bln
6 bln
4 bln
1 bln
6 bln
4 bln
6 bln
Ulangan (umur)
6 bln
Kesan : Riwayat imunisasi pasien menurut PPI lengkap, ibu pasien tidak
ingat jadwal imunisasi ulangan pasien.
J.
Riwayat Keluarga
Ayah
Ibu
Nama
Tn. A
Ny. S
Perkawinan ke
1
1
Umur
38
35
Keadaan kesehatan
Sehat
Sehat
Kesan : Keadaan kesehatan kedua orang tua dalam keadaan baik
k. Riwayat Perumahan dan Sanitasi :
Pasien tinggal di rumah sendiri dengan kedua orang tuanya. Dinding terbuat
dari tembok. atap terbuat dari genteng, ventilasi cukup. Menurut pengakuan ibu
pasien, keadaan lingkungan rumah padat, ventilasi dan pencahayaan kurang baik
serta pada malam hari banyak nyamuk. sumber air bersih berasal dari air PAM.
Ibu pasien menyatakan tetangganya banyak mengalami sakit yang serupa dan
dirawat di RS.
II. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan pada hari Sabtu, tanggal 12 Maret 2016, pukul
12.00 WIB, di Bangsal Melati.
a. Keadaan umum :
Kesadaran compos mentis, tampak sakit sedang, dan tampak lemas.
b. PAT
4
- A : Interactivity (-) look (+), speech (+), tonus (+), consolability (-)
- B : nafas spontan, napas cuping hidung (-), retraksi (-)
- C : pucat (-), mottled (-), sianosis (-)
c. Tanda Vital
- Kesadaran
: Compos mentis
- Tekanan darah
: 70 mmHg perpalpasi
- Frekuensi nadi
: 80x/menit
- Frekuensi pernapasan
: 33x/menit
- Suhu tubuh
: 37,8 o C
d. Data Antropometri
- Berat badan
: 14 kg
- Tinggi badan
: 115 cm
d. Kepala
Bentuk
: Normocephali
Rambut
Mata
Telinga
Hidung
: Bentuk normal, sekret -/-, nafas cuping hidung -/-, bekas mimisan (-)
Mulut
: bibir kering (+) , lidah kotor (-), tonsil T1/T1, faring hiperemis (-)
Leher
e. Thorax
Paru-paru
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Jantung
Inspeks
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
f.
-
: Distensi Abdomen
: Bising usus (+) normal 3x/menit
: Supel, nyeri tekan di epigastrium (+), hepar dan lien teraba.
: shifting dullness (-), nyeri ketok (-)
Abdomen
Inspeksi
Auskultasi
Palpasi
Perkusi
g. Kulit
h. Ekstremitas
Akral Dingin
Akral Sianosis
CRT
Oedem
Tonus Otot
Trofi Otot
Superior
+/+
-/>2
-/Normotonus
Normotrofi
Inferior
+/+
-/>2
+/+
Normotonus
Normotrofi
Hasil
5.9
11.9
33,5
88
Nilai normal
5-10
11-14,5
40-54
150-400
Satuan
ribu/Ul
g/dL
%
ribu/uL
Satuan
ribu/uL
g/dL
%
ribu/uL
Satuan
ribu/uL
g/dL
%
ribu/uL
Satuan
ribu/uL
g/dL
%
ribu/uL
Satuan
ribu/uL
g/dL
%
ribu/uL
Protein total
Albumin
Globulin
3,7
1,31
2.39
Ph
PCO2
PO2
O2 saturasi
HCO3
TCO2
BE ect
BE blood
Std HCO3
(SBC)
O2 Content
O2 Cap
Alveolar oxygen
AaDO2
Suhu
Hb
O2
7,514
26,8
66,0
94,2
21,8
22,6
-1,4
0,3
24,7
6.6 8.0
3.5 4.5
1.5 3.0
Analisa Gas Darah
7,35-7,45
35-45
83-108
99-98
22-26
23-27
-2-3
-2-3
22-26
14,0
14,6
168,0
102,1
37,0
10,5
2
g/dL
g/dL
g/dL
mm Hg
mm Hg
%
mmo/L
mmo/L
mmo/L
mmo/L
mmo/L
ml/dl
ml/dl
mm Hg
mm Hg
Satuan
ribu/uL
g/dL
%
ribu/uL
Satuan
ribu/uL
g/dL
%
ribu/uL
Satuan
ribu/uL
8
Hb
Ht
Trombosit
10,3
30,9
40
Albumin
3,15
11-14,5
40-54
150-400
Kimia Klinik
3,5-4,5
g/dL
%
ribu/uL
g/dl
Satuan
ribu/uL
g/dL
%
ribu/uL
Satuan
ribu/uL
g/dL
%
ribu/uL
corakan
bronkovaskular
normal
- Perselubungan di hemi thorax
lateral atau sampai bawah
kanan
Tampak
perselubungan
dextra
VI. PENATALAKSANAAN
9
a. Medikamentosa
IVFD RL
Gelofusin
20 cc/jam
40 cc/jam
2 jalur infus
b. Nonmedikamentosa
Rawat intensif
Tirah baring
Asupan cairan yang cukup
Pengawasan tanda vital dan perdarahan
Pemeriksaan lab H2TL /8jam
Nasal kanul O2 3 Lpm
VII. PROGNOSIS
- Ad vitam
- Ad fungsionam
- Ad sanationam
: dubia
: dubia
: dubia
10
VIII. FOLLOW UP
13 Maret 2016
S
14 Maret 2016
(+)
Kesadaran: apatis
Kesadaran: apatis
Kepala:
Mesosefali,
UUB
menutup
Toraks:
Toraks:
SN
melemah
pada
SN
melemah
hemithorax dextra,
pada
vocal fremitus
g (-)
m (-), g (-)
(-/-)
Ekstremitas bawah:AD(-/-),OE(+/+)
(+/+)
wajah, perut
DSS
Syok teratasi
- RL 15m tetes macro
cc
- PRC 150 cc
- OMZ 2x 10 mg
- O2 masker 5L/menit
- Ceftriaxone 2x350 mg
- Gelofusin I 20cc/jam
- Ambacim 2x750 mg
150 cc
- Ambacim 2x750 mg
15 Maret 2016
S
sesak (+)
16 Maret 2016
S
T.A.K
12
Kepala:
Kepala:
Mesosefali,
UUB
Mesosefali,
menutup
menutup
Toraks:
A
P
SN
melemah
pada
Toraks:
SN
melemah
UUB
pada
m (-), g (-)
m (-), g (-)
(+/+)
(-/-)
DSS Perbaikan
- RL 15 tpm
A
P
DSS Perbaikan
- RL 6 tetes macro
- Gelofusin 10tpm
- Ambacim 2x750 mg
- Ambacim 2x750 mg
- OMZ 2x10 mg
- OMZ 2x10 mg
- extra lasix 28 mg, dan 6 jam
kemudian 2x 14 mg
- aspark 2x 1/2 mg
17 Maret 2016
T.A.K
S
13
SN
melemah
hemithorax dextra,
pada
vocal fremitus
BAB II
ANALISA KASUS
Pasien ini didiagnosis Dengue Shock Syndrome ditegakkan berdasarkan
anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Seorang anak datang
dengan keluhan demam sejak 4 hari. Demam tinggi dirasakan terus menerus siang
dan malam. Pasien juga mengeluh batuk kering bersamaan saat demam . Selain
itu pasien juga mengeluh badan terasa lemas, mual tetapi tidak muntah. Pasien
juga mengeluh nyeri perut. Belum Buang air besar (BAB) sejak 3 hari sebelum
masuk rumah sakit. Buang air kecil (BAK) lancar, berwarna kuning jernih dan
tidak nyeri.
14
Pasien sudah berobat ke dokter dan di beri paracetamol, setelah minum obat
panas menjadi berkurang namun tidak beberapa lama panas muncul kembali.
Selain itu pasien juga mengeluh keluar darah dari hidung (mimisan) 1 kali.
Selama sakit nafsu makan pasien berkurang dan tampak lemas. Tidak ada riwayat
bepergian keluar kota, alergi makanan maupun alergi obat.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang,
compos mentis, TD 70 mmHg perpalpasi, nadi 80x/menit, RR 33x/m, suhu
37,8C. Nyeri tekan abdomen (+). Akral dingin, CRT > 3detik. Pemeriksaan lab
trombositopeni dengan nilai 93 ribu/uL.
Berdasarkan kriteria diagnosis demam berdarah dengue menurut WHO
tahun 2011 demam berdarah dengue dapat ditegakkan apabila didapatkan minimal
2 kriteria klinis dan 1 kriteria laboratorium. Adapun kriteria klinis dari demam
berdarah dengue berupa :
perlekatan
kompleks
antigen-antibodi
pada
membran
trombosit
restruksi trombosit.
Pada pasien ditemukan hepar teraba 2 jari dibawah arcus costae
Terjadi pembesaran hati pembesaran hati pada demam berdarah
diakibatkan oleh kerja berlebihan hepar untuk mendestruksi trombosit dan
untuk menghasilkan albumin, selain itu sel-sel hepar terutama sel kupffer
mengalami banyak kerusakan akibat infeksi virus dengue yang dapat
mengakibatkan gangguan fungsi hati, penurunan jumlah albumin juga
dapat diakibatkan oleh aktivitas IL-1 akibat pembesaran hati ini juga
pasien mengeluhkan mual dan kadang disertai muntah yang menyebabkan
pasien juga tidak mau makan.
Pada pasien didapatkan tekanan darah yang rendah, nadi yang cepat
dan lemah, akral yang dingin serta CRT > 2 detik terutama pada
saathari pertama dirawat di rumah sakit. Syok yang ditandai dengan
nadi cepat dan lemah sampai tidak teraba, penyempitan tekanan nadi
(kurang dari 20 mmHg), hipotensi sampai tidak terukur, kaki dan tangan
dingin kulit lembab, capillary refill time memanjang (lebih dari dua detik)
dan tampak gelisah pada demam berdarah dengue terjadi pembentukan
kompleks antigen antibodi yang kemudian berikatan dengan Fc reseptor dari
membran sel leukosit terutama makrofag sehingga virus akan bebas
melakukan replikasi dalam sel makrofag. Sebagai tanggapan terhadap
infeksi tersebut, terjadi sekresi mediator vasoaktif yang kemudian
menyebabkan peningkatan permeabilitas pembuluh darah, sehingga terjadi
plasma leakage yang berkepanjangan dan dapat mengakibatkan keadaan
16
laboratorium (WHO, 2011)1, yaitu demam tinggi mendadak, tanpa sebab yang
jelas, berlangsung terus-menerus selama 2-7 hari, dan pembesaran hati. Pada
pemeriksaan
laboratorium
didapatkan
hasil
trombositopenia
(100.000/mikroliter).
17
18