BAB I
PENDAHULUAN
(1)
pada sistem urinari, setelah infeksi dan kondisi patologi lain pada prostat.
Vesicolithiasis adalah penyubatan oleh batu pada sistem urinarius bagian
bawah khususnya di vesica urinaria.
Kristal atau batu yang menyumbat dapat tersusun dari berbagai
macam unsur seperti calcium, asam urat, magnesium, phospat dan lain-lain.
Dengan mengetahui unsur apa yang menyusun batu tersebut kita dapat
menentukan pengobatan dengan lebih efektif, walaupun sudah ada cara
pembedahan untuk mengobati vesicolithiasis.
Masalah vesicolithiasis harus bisa di diagnosa dan dipantau dengan
benar, karena batu tersebut mempunyai kemungkinan untuk rekuren hingga
50% dalam 5 tahun.
Dalam kasus ini, didapatkan pasien dengan gejala vesicolithiasis yang
sudah mempunyai komplikasi. Dengan peralatan medis yang minim, kita
dapat mendiagnosanya dengan gejala klinis yang khas pada vesicolithiasis.
Definisi dan pembahasan tentang vesicolithiasis akan dibahas setelah ini.
BAB II
LAPORAN KASUS
hanya
sedikit-sedikit
kurang
memancar,
bahkan
diakhir
kencingnya netes saja dan sakit sekali, sakitnya sampai terasa di perut
bawah dan selangkangan. Yang paling dikhawatirkannya adalah sejak pagi
kemarin dilihatnya kencing darah pada setiap akhir kencingnya.
Pemeriksaan anda:
Tn. Adanzet berjalannya pelan-pelan dan agak membungkuk, kesannya agak
kesakitan.
KU cukup, kompos mentis, pernapasan adekuat, regular 24x/m, nadi isi
cukup, regular 80x/m, jantung t.a.k, TD 150/90 mmHg, suhu 36,5 C, BB 60
kg.
Perut tidak kembung/ tidak membuncit, perabaan supel, H/L tak teraba,
pemeriksaan bimanual ginjal kanan/kiri tak teraba, buli teraba + 2 jari atas
simfisis, NT + di supraubik, di Mc Burney point NT+, bising usus + normal.
Inguinal kanan/kiri t.a.k., tes hernia -, skrotum / testis t.a.k., penis tak
tampak jejas/peradangan, OUE tidak meradang, basah urine, tak teraba batu
di uretra.
Pinggang : CVA kanan/kiri NK
VCD : Aus t.a.k., prostat teraba 2 x 1 cm, tepi atas teraba, licin, kenyal nodus
-,
mobil,
sulkus
teraba,
NT
BAB III
PEMBAHASAN
I.
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn. Adanzet
Usia
: 56 tahun
Jenis kelamin
II.
: laki-laki
Pekerjaan
: tukang jahit
Anak
: 5 orang
Alamat
:-
Agama
:-
ANAMNESIS
Keluhan utama
berat
Keluhan tambahan
gangguan
kencing
bertambah
dikhawatirkannya
adalah
sejak
kencingnya
sebenarnya
lebih
sering,
lancer,
kadang
tetapi
tersendat
kurang
sebentar,
Sehabis kencing
hari
rata-rata
kali
kencing
: Gangguan
kencingnya sebenarnya
lebih
lancer,
kadang
sering,
tetapi
tersendat
kurang
sebentar,
sakit
juga
sedang
sibuk
menyelesaikan order.
Riwayat kebiasaan
: tidak mabuk-mabukkan.
Merokok 5 batang sehari,
minum kopi, jamu tambah tenaga,
makanan kesukaan seafood, gado-gado,
petai, jengkol, durian.
III.
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
a. Keadaan Umum : Cukup
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda Vital
- Suhu : 36,5oC
- Pernapasan : Adekuat, 24 kali/menit
- Frekuensi Nadi : Regular, 80 kali/menit
d. Antropometri
- Berat Badan : 60 Kg
e. Kepala
f. Leher
g. Thorax
- Jantung : Tak ada kelainan
- Paru-Paru
h. Eksteremitas Atas
i. Abdomen (Lihat Status Lokalis)
- Hepar
- Gaster
- Lien
- Usus Halus dan Usus Besar
- Mc Bourney Point
j. Inguinal : Tak ada kelainan
k. Pinggang (Lihat status lokalis)
IV.
DIAGNOSIS KERJA
Vesicolithiasis dengan komplikasi cystitis
V.
DIAGNOSIS BANDING
BPH
VI.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Darah rutin :
Hemoglobin 12 gr/dl (12-18 gr/dl)
Hematokrit 40% (40-52%)
eritrosit 4,3 juta/ul (4,5-5,5 juta)
leukosit 8200/ul (5000-10000/ul)
trombosit 210.000/ul (150000-400000/ul)
Kimia darah :
Urin lengkap :
>
Sedimen :
o eritrosit 20-20-25/LPB
o Lekosit 30-25-30/LPB
Torak
Kristal oksalat + (kemungkinan ada batu pada saluran kemih)
epitel + (kemungkinan ada radang, iritasi dan keganasan)
bakteri + (kemungkinan ada infeksi misalnya cystitis)
VII.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
BNO (polos abdomen)
Pemeriksaan dengan IVP (intravenous pyelographi), Retrograde
pyelographi maupun USG dapat dilakukan untuk lebih memastikan
adanya batu di dalam vesica urinaria, tetapi untuk melakukan itu
pasien harus terlebih dahulu dirujuk ke instalasi kesehatan yang
memadai.
VIII.
DIAGNOSIS PASTI
Vesicolithiasis dengan komplikasi cystitis
IX.
PENATALAKSANAAN
Pasien diberikan saran agar memperbaiki kebiasaan hidupnya,
misalnya
saja
dengan
memperbanyak
minum,
mengurangi
Gelombang
kejut
Extracorporeal
lithotripsy
(ESWL)
pada orang dengan batu ginjal yang menyebabkan rasa sakit atau
menghambat aliran urin. Batu dengan ukuran 4mm dan 2cm
diameter dapat dilakukan dengan ESWL.
(2)
akses
melalui
uretra,
PROGNOSIS
dilakukan
bersamaan
dengan
Ad vitam
: bonam
Ad sanationam
: dubia ad bonam
Ad fungsionam
: bonam
Hipotesa masalah :
Polakisuria
karena
ada
obstruksi
sehingga
ketidakstabilan
m.detrusor
tonusnya
berkurang
dan
daya
tahan
Vesica
BAB IV
TINJAUAN PUSTAKA
VESIKOLITHIASIS
(4)
atau
batu
ureter
yang
turun
ke
buli-buli.
Di
Negara-negara
berkembang masih sering dijumpai batu endemik pada buli-buli yang banyak
dijumpai pada anak-anak yang menderita kurang gizi atau yang sering
menderita kurang gizi atau yang sering menderita dehidrasi atau diare.
Gejala khas batu buli-buli adalah berupa gejala iritasi antara lain: nyeri
kencing/disuria hingga stanguri, perasaan tidak enak sewaktu miksi, dan
miksi tiba-tiba terhenti kemudian menjadi lancar kembali dengan perubahan
posisi tubuh. Nyeri pada saat miksi seringkali dirasakan (refered pain) pada
ujung penis, skrotum, perineum, pinggang, sampai kaki.
Vesicolithiasis adalah adanya batu yang terjadi di bagian bawah
traktus urinarius biasanya disebabkan oleh diet protein non hewani.
Sedangkan yang bagian atas disebabkan oleh diet protein hewani. Batu
dapat berasal dari vesica urinaria batu primer; atau berasal dari ginjal
batu sekunder.
VESICOLITHIASIS
Definisi
(6)
batu
MgNH4PO4
(batu
infeksi/struvit).
Batu
yang
Hematuria
Diagnosa Keperawatan yang sering muncul
PK : Perdarahan
Nyeri akut berhubungan dengan agen injury
Risiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasive, kerusakan jaringan
Perubahan eliminasi urin berhubungan dengan obstruksi anatomik
Sistitis
Penyebab
1. Saluran kemih mengalami infeksi karena kuman yang masuk melalui
uretra atau karena daya tahan tubuh yang menurun.
2. Radang perkontinuitatum menyebar. Penyebaran ini terjadi karena
organ tubuh yang sakit menempel pada organ yang masih sehat,
misalnya kista ovarium yang mengeluarkan nanah menyebar ke organ
genital yang lain.
3. Ada kuman yang menyebar melalui darah. Kuman ini biasanya berasal
dari satu infeksi pada organ tubuh yang lain.
4. Pemakaian kateter (alat bantu kencing) atau benda-benda asing
lainnya di dalam uretra.
5. Keluarnya mani atau keputihan secara berlebihan karena sanggama
sehingga bisa memasuki uretra.
6. Pemeriksaan daerah dalam organ genital sehingga menyebabkan
infeksi pada saluran kemih.
Gambaran Klinis
Inflamasi menyebabkan mukosa buli - buli menjadi eritema, edema, dan
hipersensitif. Bila buli - buli terisi urin, akan mudah terangsang untuk
mengeluarkan isinya segera, ini mengakibatkan gejala frekuensi, tetapi urin
yang dikeluarkan hanya sedikit. Kontraksi buli - buli menimbulkan nyeri pada
daerah suprapubik serta eritema mukosa buli - buli mudah berdarah dan
menyebabkan hematuria. Jika buang air kecil terasa sakit dan nyeri. Perlu
diingat sistitis tidak menyebabkan demam, mual, muntah, badan lemah,
dan kondisi umum yang menurun. Jika disertai demam dan nyeri pinggang
maka perlu dipikirkan adanya infeksi saluran kemih atas. Pemeriksaan urin
berwarna keruh, bau, pada urinalisis terdapat piuria, hematuria, dan
bakteriuria
Pemeriksaan penunjang
Jika
sistitis
keganasan
terjadi
atau
berulang
urolithiasis,
perhatikan
perlu
kemungkinan
adanya
untuk
dilakukan
pencitraan
komplikasi dapat
diberikan
antibiotik
USG/Sitoskopi
Terapi
Pada
sistitis
tanpa
Karena keadaan nyeri yang sangat menganggu karena kontraksi buli buli dapat diberikan antispasmodik seperti papaverin, atau hyoscine
butil-bromide
HIPERTROFI PROSTAT
DEFENISI
(7)
prostat,
tetapi
beberapa
hipotesa
menyebutkan
bahwa
hiperplasia
prostat
erat
kaitanya
dengan
peningkatan
kadar
BAB V
KESIMPULAN
Dapat disimpulkan Tn. Adanzet mendertita vesicolithiasis dengan
komplikasi cystitis pada vesica urianarianya. Hal ini dikuatkan oleh gejala
klinis, pola makan, hasil laboratorium dan foto abdomen polos. Pada BNO,
terdapat gambaran radioopaque yang merupakan indikasi dari endapan
kristal calcium oksalat. Pada pemeriksaan sedimen urin juga didapatkan
adanya kristal oksalat. Komplikasi cystitis dikarenakan ada residu urin akibat
dari vesicolithiasis. Diikuti dengan adanya kenaikan leukosit dan bakteri pada
pemeriksaan sedimen urin.
Penyebab vesicolithiasis pada pasien Adazet kemungkinan karena
asupan
calcium
yang
berlebih
disertai
dengan
faktor
resiko
pada
DAFTAR PUSTAKA
1. Stoller ML. Urinary Stone Diseases in Smiths General Urology 17th
edition, Tanagho EA, McAnich JW, eds. SanFrancisco : McGrawHill; 2008.
P 246-75.
2. Rhodes M. Extracorpereal Shock Wave Lithotripsy (ESWL) for Kidney
Stone. Available at http://www.webmd.com/kidney-stones/extracorporealshock-wave-lithotripsy-eswl-for-kidney-stones. Last update may 4th 2009.
Accessed at oct 26th 2010.
3. Widjaja AR. Diktat Urologi Umum. Jakarta : Bagian Bedah FKUSAKTI. 2010.
Lithotripsy.
Available
at
6. Vesicolithiasis.
Available
at
http://perawatpskiatri.blogspot.com/2008/11/vesicolithiasis.html. Accessed at
oct 26th 2010.