Disusun Oleh :
Lailatul Qomariyah
130342603489
April 2016
Masalah
Kegemukan dan obesitas adalah penyakit epidemi yang menyebabkan
diabetes dan sindrom metabolik, dan berkaitan dengan gangguan kardiovaskular,
terutama bagi wanita yang sedang menghadapi menopause transisi. Menopause
transisi berhubungan dengan perubahan yang tidak menguntungkan dalam
komposisi tubuh, penumpukan lemak perut dan hasil kesehatan umum. Dengan
demikian, pemahaman mekanisme yang terlibat dalam genesis obesitas selama
menopause transisi akan membantu pengembangan strategi untuk melawan
obesitas.
Hormon pertumbuhan (GH)/Insulin-Like Growth Factor-1 (IGF-1)
mengatur pertumbuhan dan perkembangan selama masa kanak-kanak dan remaja,
tetapi juga mengatur komposisi tubuh, metabolisme dan kapasitas berolahraga
aerobik sepanjang hidup. Selain GH, estrogen dan hormon tiroid (TH) mengontrol
pengeluaran energi dan sangat penting untuk keseimbangan berat badan. Hormon
tiroid T3 aktif bertindak hampir di seluruh jaringan tubuh melalui interaksi
dengan reseptor nuklir. Selain T3, ada juga iodothyronine deiodinases jenis I, II,
dan III (D1, D2, dan D3) juga merupakan prekursor molekul T4 atau T3. D1 dan
D2 mengkatalisis 5'-deiodinasi dari T4. Di sisi lain, D3 menonaktifkan T4 dan T3
melalui 5-deiodinasi. Selain itu ada interaksi dengan estrogen dan tiroid di
beberapa efek biologis, misalnya, kurangnya estrogen pada tikus menyebabkan
obesitas dan penurunan aktivitas D2 lemak adiposa coklat pada ovariektomi
jangka panjang (9 minggu).
Beberapa faktor fisiologis memodulasi sekresi GH, seperti usia, estrogen,
nutrisi, tidur, komposisi tubuh, distribusi regional dari lemak tubuh, stres, insulin,
kebugaran, tiroid dan latihan fisik. Latihan aerobik akut adalah stimulus yang
paling ampuh untuk melepaskan GH. D1 di hipofisis (PIT) dan D2 di jaringan
adiposa coklat (BAT) meningkat setelah sesi latihan berjalan tunggal dan dalam
menanggapi program pelatihan olahraga renang 8-minggu. Penyumbatan
farmakologi dari D1 juga menurun akibat pelepasan GH yang diinduksi oleh
Metode
Hewan : Tikus betina galur wistar dengan berat 200-250 gram
Ovariektomi
Pengambilan ovarium dilakukan dengan anestesi menggunakan ketamin
(50 mg/kg BB) dan xylazine (5 mg/kg BB) sebagai upaya yang dilakukan untuk
meminimalkan
penderitaan. Hewan
dibedah
untuk
pengangkatan
keterangan:
* p < 0,05 dibandingkan dengan kelompok basal