Anda di halaman 1dari 28

ASSALAMUALAIKUM Wr.Wb.

0
1
D
G

Modul 14 Reproduksi
Tutor ; dr. Dede
skenario 5

Ketua : M. Iqbal Hasrimy


Sekretaris: Chairu Ummatin Rangkuti
Anggota : Candra Rama
Mega Febriyanti Lbs
M. Mirsyad MF
Nasrah Wardiyah
Nuning Sriwahyuni
Nurhamimah Hsb
Suhaiba
Isdalia
Seidyna Widowati
Yuliansyah Lutfi

Skenario

seorang perempuan 32 Tahun,


berperawakan gemuk, datang ke KIPA
(Klinik Ingin Punya Anak). Dalam
keluhannya ia menjelaskan bahwa saat ini
belum memiliki keturunan walaupun
sudah 5 tahun menikah, padahal haidnya
selalu lancar dan teratur. Ia juga tidak
sedang memakai kontrasepsi.

Identifikasi Masalah
Wanita 32 Tahun, berperawakan gemuk, belum
memiliki anak
sudah 5 tahun menikah, dengan haid teratur dan
tidak memakai kontrasepsi

Hipotesa
Wanita tersebut mengalami
infertilitas
Suaminya yang mengalami infertilitas

Analisa Masalah
Infertilitas pada wanita

Faktor ovulasi
5- 25 %
Faktor tuba atau uterus
15- 25%
Faktor serviks
5-10%
Faktor lainnya
10 25 %

Infertilitas laki- laki

30- 40%

Produksi sperma
Cacat
Kesulitan inseminasi

Infertilitas
Pasangan yang melakukan hubungan
seksual secara teratur tanpa perlindungan
selama 12 bulan namun tidak terjadi
kehamilan.

Infertilitas : 10-15 % pasangan

Infertilitas dibagi atas dua:


Infertilitas primer pasien yang belum
pernah hamil sama sekali
Infertilitas sekunder pasien yang
sebelumnya pernah mengalami
kehamilan

Pengaruh umur terhadap


fertilitas
Pada seorang wanita, fertilitas menurun
setelah usia 35 tahun.
Wanita 16- 20 th : 4,5 % infertil
35- 40 th :
31,3% infertil
>40 th :
70% infertil

Penyebab gangguan ovulasi


1. Gangguan susunan syaraf pusat : tumor,
disfungsi hipotalamus, disfungsi hipofisis,
psikogen.
2. Faktor Intermediate : gizi, penyakit
kronis, penyakit metabolis.
3. Faktor ovarial : gangguan fungsi ovarium,
turner sindrom
4. Faktor hormonal : hiperprolaktinemia
10

Pemeriksaan Ovulasi
Ovulasi diketahui dari pemeriksaan :
Pencatatan suhu basal
setelah ovulasi suhu basal meningkat
Pemeriksaan vagina smear
progesteron menimbulkan perubahan sitologis sel- sel superfisial
Pemeriksaan lendir servik
Progesteron menyebabkan lendir servik > kental
Pemeriksaan endometrium
gambaran histologis khas endometrium pd fase sekresi
Pemeriksaan hormon estrogen
FSH, LH, estrogen, progesteron
11

Gangguan tuba
Pelvic Infection Disease
Riwayat Kehamilan Ektopik
Endometriosis

12

PEMERIKSAAN TUBA

1. PERTUBASI (INSUFLASI) SECARA RUBIN


CO2 dimasukkan dalam cavum uteri dan
tuba
2. HISTEROSALFINGOGRAFI
3. LAPAROSKOPI

13

Gangguan serviks
Polip (tumor jinak)
Non Hostile Mucus (kualitas lendir mulut
rahim jelek),
Anti Sperm Antibody (antibody terhadap
sperma)

14

LENDIR SERVIKS
Keadaan servik yang dipertimbangkan :
1. Kekentalan servik
2. pH lendir servik
3. Enzim proteolitik
4. Jenis, dan kadar imunoglobulin
5. Mikroorganisme pada servik

15

Baik atau tidak nya lendir serviks dapat


diperiksa dengan:
1. Sims Huhner Test dilakukan sekitar
ovulasi
2. Kurzrork Miller Test dilakukan bila
hasil dr sims huhner test krg baik dan
biasanya diperiksa pd pertengahan siklus
ovulasi

Infertilitas pada pria


Gangguan Sperma
Idiopathic oligozoospermia
Idiopathic teratozoospermia
Idiopathic asthenozoospermia
Obstructive azoospermia
Idiophatic azoospermia

17

SGD 1

18

Pemeriksaan pada pria

ANALISIS SEMEN NORMAL


1.
2.
3.
4.

Volume > 2 ml-5ml


Konsentrasi sperma > 20 juta per ml
Konsentrasi sperma total > 40 juta
Motilitas 60 menit setelah ejakulasi > 50 %
dengan gerakan ke depan
5. Morfologi >50 % dengan morfologi normal
Pemeriksaan sperma dilakukan dimana pasangan
telah abstinensi selama 3 hari.
20

Pemeriksaan Endokrin
utk menilai kadar hormon testosteron, FSH,LH

USG melihat struktur kelenjar prostat,


vesika seminalis/saluran ejakulatorius

Biopsi Testis
Uji Penetrasi Sperma

PENGOBATAN
INFERTILITAS

SGD 1

22

Pada wanita
Pengetahuan tntg siklus menstruasi dan waktu
yang tepat utk coitus
Pemberian terapi obat, seperti:

1. stimulan ovulasi

2. terapi pengganti hormon

3. glukokortikoid, jk trdapat hiperplasia


adrenal

4. penggunaan antibiotik yg tepat jk dikarena


infeksi

GIFT (Gemere Intrafallopian Transfer)


Laparatomi dan bedah mikro utk mmperbaiki
tuba yg rusak luas
Pengangkatan tumor
Bedah plastik mis; pada penyatuan uterus
bikonuate

Pada Pria
Penekanan produksi sperma utk mengurangi jlh
antibodi autoimun diharapkan kualitas sperma
meningkat
HCG secara i.m. hipogonadism
FSH & HCG
Bromokriptin utk tumor hipofisis/hipotalamus
Klomifen utk subfertilitas idiopatik
Perbaikan vericocele perbaikan kualitas sperma
Perubahan gaya hidup yg sederhana dan yg
terkoreksi

Kesimpulan
Pemeriksaan infertilitas harus
diperiksa suami dan istri, guna
mendapatkan diagnosa yang adekuat.

26

KESAN
Informasi yang didapat pada skenario
sangat minim / kurang memadai, sehingga
tidak dapat ditegakkan diagnosa dgn
etiologi yang pasti.

27

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai