Mengoptimalisasi pengeluaran-pengeluaran.
Mengevaluasi
perkembangannya secara regular, melakukan
kegiatan untuk meraih prestasi dan menjagai kelanjutan target
performa.
1. Pendahuluan
Tujuan dari Optimalisasi Produksi
Strategi
Strategi bisnis ditentukan oleh level manajemen tertinggi di dalam
organisasi Hess dan dialirkan menuju Hess E&P business seperti yang
digambarkan di Gambar 1.
Konsisten dengan Hess E&P Management System, strategi Global
Production Excellence (GPE) menetapkan espektasi untuk memenuhi
tujuan strategis di setiap elemen dari keunggulan produksi (Production
Excellence); EHS dan tanggung jawab social, integritas, maintenance dan
reliability, optimalisasi produksi, dan manajemen biaya dan control.
Gbr 1
2. Ringkasan
Siklus Optimalisasi Produksi
Siklus optimalisasi produksi pada Hess adalah pekerjaan teknis, peralatan
dan komunikasi-komunikasi yang mengidentifikasi dan peluang-peluang
matang untuk meningkatkan produksi dan cadangan produksi. Gambar 2
menunjukkan siklus tersebut.
Di ujung siklus adalah pembangkitan ide. Ide-ide dihasilkan dengan
menganalisa kinerja lapangan, mengevaluasi kerugian-kerugian yang
terjadi dalam proses produksi, mengidentifikasi hambatan-hambatan yang
terjadi pada sistem, dan pengalaman dari personil tim. Ide-ide tersebut
dibawa ke dalam pertemuan kolaboratif dari berbagai bidang dalam
organisasi; ide-ide jangka pendek akan didiskusikan dan dilakukan untuk
menambah nilai.
Ide-ide jangka panjang membutuhkan investasi waktu dan uang ditangkap
sebagai daftar peluang dan dapat terwujud melalui penyelesaian
pekerjaan teknis. Peluang-peluang matang dilaksanakan, dan peuang-
Gambar 3
Berkomitmen
Merencanakan
Pelaksanaan
Pengukuran
Peninjauan, dan
peningkatan
Elemen 2
Elemen 3
Elemen 4
Elemen 5
Elemen 6
Model kapasitas
Elemen 7
Elemen 8
Pendataan peluang
Elemen 9
Pengukuran kinerja
Elemen 10
1.2
1.3
2.2
Mengelola peluang-peluang
2.3
2.4
2.5
2.6
dan
Ekspektasi
4.1 Data Gathering Plan:
Setiap Aset memiliki data perencanaan bersama yang mengatasi semua
persyaratan data Production Optimization untuk waduk, sumur dan fasilitas
permukaan.
4.2 Rencana termasuk persyaratan untuk :
Routine Surveillance Data:
Ini termasuk data frekuensi tinggi (SCADA) dan frekuensi rendah (dikumpulkan
secara manual)
Non-Routine Surveillance Data:
Meliputi data yang dikumpulkan sesuai kebutuhan atau berdasarkan kesempatan
yang ada.
Contohnya survey tekanan atau data yang dikumpulkan selama mengebor
sumur.
4.3 Plan Update:
Pengumpulan perencanaan data diupdate setiap tahun, mengutamakan
anggaran dan proses perencanaan, untuk menganalisis pengeluaran dan hasil
produksi.
4.4 Data Owner:
Kepemilikan data ditunjuk dalam asset. Pengontolan ditempatkan untuk
memastikan data reliable dan valid, dan secara akurat menunjukkan performa
asset.
4.5 Data Storage:
Data disimpan dan diamankan dalam sebuah lokasi yang sudah diidentifikasi
pada Production Optimization Plan untuk asset.
Data dikumpulkan tetapi tidak digunakan untuk review dan disatukan ke dalam
Field Performance Management (Elemen 3) atau dieleminasi dari Data Gathering
Plan.
Element 5: Production Loss Tracking
Tujuan
Menganalisa dan melaporkan semua kerugian produksi yang menyebabkam
sebuah asset untuk memproduksi dibawah kapasitas yang terintegrasi
Kapasitas yang terintegrasi adalah :
Rate maksimum yang digunakan selama safe operating envelope dari asset.
Determinasi yang terjadi ketika semua bagian dari system berjalan tanpa henti
Determinasi ulang setelah semua perubahan yang signifikan berubah dalam
kapasitas asset seperti intervensi sumur atau modifikasi fasilitas.
Paling tidak sama dengan rate tertinggi yang dicapai selama periode produksi
puncak yang terjadi saat ini atau hari yang terbaik.
Tidak termasuk flush production yang artinya produksi yang sebenarnya dapat
secara jelas mengeluarkan kapasitas terintegrasi
Ekspektasi
5.1 Integrated Capacity Workflow:
Menetapkan diagram kerja untuk mendeterminasi dan mengupdate kapasitas
terintegrasi pada system regular
Integrated Capacity mendeterminasikan cara dengan cara semua kerugian
produksi is determined in such a way that all Production Losses are apparent.
Enter Integrated Capacity in the production loss tool.
5.2 Production Loss Capture: Tentukan alur kerja untuk menganalisa kerugian
produksi.
Mengidentifikasi peristiwa yang berkontribusi terhadap perbedaan antara
Produksi Aktual dan Kapasitas Terpadu.
Kategorisasi dan masukkan peristiwa kerugian produksi mengikuti pedoman
untuk produksi global Alat rugi.
Menjaga persyaratan pelaporan akuntansi produksi.
Untuk semua kejadian kehilangan produksi yang tidak direncanakan, aset
memulai analisis akar penyebab untuk menentukan penyebab.
Kesempatan untuk mengurangi kerugian diidentifikasi dan dimasukkan ke
dalam Daftar Peluang (Elemen 8).
jangka
pendek
dan
tindakan
untuk