Anda di halaman 1dari 3

Dokter Bilang Jari Bayi Edwin

Dipotong Biar Cepat Sembuh


By Liputan6on 10 Apr 2013 at 17:37 WIB

17
Shares

/
FacebookTwitterGoogle+Email

Jari telunjuk Edwin Timothy Sihombing (2,5 bulan) harus


diamputasi dua ruas oleh pihak RS Harapan Bunda,
Pasar Rebo, Jakarta Timur. Amputasi terhadap bayi
pasangan Gonti Sihombing (34) dan Romauli Manurung
(28) dilakukan karena terjadi pembengkakan pada telapak
tangan kanannya dan dokter beralasan cara itu agar bisa
cepat sembuh.
Menurut Gonti, pemotongan itu dilakukan dokter bedah
tulang RS Harapan Bunda bernama Zaenal Abidin pada
31 Maret 2013. Saat pemotongan, Gonti tidak ada di
tempat, hanya istrinya yang sedang menemani sang buah

hati.
Pada saat itu, lanjut Gonti, dokter mengatakan alasan
pemotongan itu kepada istrinya. "Setelah memotong,
dokter bilang sama istri saya, yang dipotong itu darah mati
makanya harus dibuang," kata Gonti di Kantor Komisi
Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Pasar Rebo,
Jakarta Timur, Rabu (10/4/2013).
Dari pengakuan istrinya, Gonti menirukan kalau dokter
Zaenal mengatakan jika tidak dibuang bisa menghambat
proses penyembuhan pada telapak tangannya yang
membengkak itu. "Jadi ini untuk mempercepat proses
penyembuhan," ujarnya.
Gonti menceritakan bagaimana istrinya yang kaget begitu
melihat si dokter memotong jari mungil anaknya begitu
saja. Istrinya saat itu hanya mengira kalau dokter hanya
akan melakukan pengecekan rutin karena setiap hari kulit
telapak tangan yang sudah menghitam dibersihkan
suster."Tapi ini kok tahu-tahu dokter memotong jari anak
saya pakai gunting," katanya.
Gonti sendiri pada 2 Maret 2013 sudah mengirim surat
pertanggungjawaban ke RS Harapan Bunda perihal
pembengkakan telapak tangannya. Dan pihak rumah sakit
merespons surat itu dengan membebaskan biaya
perawatan. "Habis itu, rumah sakit nyuruh saya bawa lagi
anak saya. Terus dirawat lagi dan dibebaskan dari biaya.
Sampai pada 31 Maret dilakukan pemotongan," ujarnya.
Yang membuat kesal Gonti, pemotongan itu dilakukan
tanpa persetujuan orangtua. Apalagi pemotongan
dilakukan bukan di ruang operasi. "Yang saya gondok,
dipotong tanpa izin. Sudah gitu bukan di ruang operasi.
Tanpa obat bius lagi. Istri saya yang melihat pemotongan
itu kaget," katanya.

Seperti diberitakan, Edwin diamputasi pada jari telunjuk


tangan kanannya lantaran bengkak dan hampir
membusuk. Pembengkakan itu terjadi pascainfus saat
pertama kali dirawat di RS Harapan Bunda, 20 Februari
2013. Saat itu, Gonti dan istrinya membawa anaknya ke
RS Harapan Bunda karena sakit flu. Namun Dr Lenny S
Budi memberikan suntikan antikejang pada dubur Edwin.
Setelah itu, Edwin dirawat 3 hari dengan infus terpasang
di telapak tangan kanannya.
Karena infus itulah, pembengkakan terjadi. Bahkan, ketika
dinyatakan kondisi flunya membaik dan dibolehkan
pulang, pembengkakan justru makin memburuk dan
hampir membusuk selama.
Gonti kemudian membawa kembali ke RS Harapan Bunda
untuk mempertanyakan perihal pembengkakan itu. Pihak
rumah sakit, kemudian mengambil tindakan pemotongan
dengan gunting.
Pihak Humas RS Harapan Bunda saat dihubungi
Liputan6.com, menjelaskan kalau memang benar pasien
Edwin pernah berobat. Dan kini pimpinan rumah sakit
sedang rapat membahasnya. (Osc/Mel)

Anda mungkin juga menyukai