Anda di halaman 1dari 18

TUGAS NANO TEKNOLOGI

Mn BASED MATERIAL IN PEROVSKITE


PROCESS IN SOLID STATE
Dikutip dari jurnal internasional dengan judul :
Fabrication of perovskite-type oxide La 0.5Pb0.5MnO3
nanoparticles and its dye removal performance
Oleh : Haman Tavakkoli Tahereh Moayedipour
Disusun Oleh :
KELOMPOK IX

Anshar Hamidi 1407122633


Freddy Manullang 1407123875
Yasinta Lola Iriadi 1407120998

Abstrak

La0.5Pb0.5MnO3yang merupakan jenis perovskite oksida disiapkan melalui


metode sol-gel. Sifat kimia dan fisika dari partikel nano ditandai oleh
perbedaan analisis termal (DTA), analisis termogravimetri, XRD dan
teknik-teknik pemindaian mikroskop elektron (SEM). Efek adsorpsi dari
sampel dievaluasi dengan menghilangnya warna larutan oleh pewarna
Eosin. Hasil XRD menunjukkan bahwa perovkite oksida memiliki fasa
kristal yang baik pada suhu 650oC. Data dari DTA, XRD dan SEM
mengungkapkan bahwa partikel nano La0.5Pb0.5MnO3 yang berhasil dibuat
melalui metode sol-gel yang dimodifikasi dari metode pechini. Partikel
nano ini menunjukkan efisiensi adsorpsi yang baik terhadap perwarna
Eosin dalam larutan. Studi adsorpsi yang dilakukan pada nilai-nilai pH
yang berbeda, konsentrasi pewarna, berbagai dosis adsorben dan kontak
waktu dipercobaan secara batch. Semakin hilang warna larutan secara
efisiensi diakibatkan meningkatnya pH larutan pewarna dan nano
adsorben menunjukkan bahwa hilangnya warna secara efisiensi terjadi
pada pH asam, khususnya pH 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
adsopsi kinetik sesuai dengan pseudo-first-order untuk pewarna yang
diuji. Evaluasi isotherm mengungkapkan bahwa model Freundlich lebih
cocok menjadi data percobaan yang seimbang daripada model Langmuir
dan Temkin.
Kata kunci : Perovskite oksida, partikel nano, penghapus warna, Eosin

Latar Belakang
Industri tekstil merupakan salah satu industri yang
mengomsumsi air dalam jumlah yang banyak pada
proses pabrik dan juga membuang limbah yang sangat
banyak seperti pewarna sintesis ke lingkungan yang
menjadi perhatian masyarakat dan masalah undangundang.
Pengolahan air limbah secara tradisional baik secara
fisik, kimia dan biologi memiliki efek degradasi yang
sedikit pada jenis polutan ini. Sebaliknya, teknologi
nanoparticulate photodegradation telah terbukti
efektif untuk polutan tersebut.
Perovskite oksida menjadi sangat diminati dan
memiliki ilmu yang luas untuk dipelajari seperti sifatsifatnya dan aplikasinya dikemudian hari.

Keunggulan Teknologi
Nanoparticulate Photodegradation
Dapat

diaplikasikan secara luar,


khususnya untuk kontaminasi molekul
kompleks yang mana tidak bisa
diuraikan secara metode tradisional;
Partikel nano itu sendiri tidak bersifat
racun untuk kesehatan
Partikel nano tersebut sangat kuat
menghancurkan polutan dan dapat
memineralisasi polutan menjadi CO 2
dan H2O

Metode Percobaan
1.

Prosedur Sintesis
Reagen dari La(Na3)3.6H2O, C6H9MnO6.2H2O, Pb(NO3)2 dan
asam sitrat (99.5%) digunakan sebagai bahan awal.
Kemudian larutan dari nitrat logam dengan nominal rasio
atom La : Pb : Mn =0.5 : 0.5 : 1 (LPMO) yang dilarutkan
kedalam air deionisasi.
Konsentrasi larutan dinaikkan dengan penguapan sekitar
suhu 50oC dengan pengadukan selama 1 jam untuk
mengkonversi larutan menjadi lebih stabil (La, Pb).
Sementara larutan diaduk, larutan juga dipanaskan pada
suhu sekitar 75oC untuk menghilangkan kadar air untuk
mempercepat reaksi polyesterifikasi. Kemudian gel kering
diperoleh dengan membiarkan sol dalam oven dan
dipanaskan perlahan-lahan sampai suhu 120 oC. Potongan
dari gel dihancurkan membentuk bubuk halus. Akhirnya,
partikel nano La0.5Pb0.5MnO3diperoleh pada suhu prekursor
650oC selama 9 jam di udara.

2. Karakterisasi
Dekomposisi

dan proses reaksi dari gel polimer yang


kering telag dianalisis oleh differensial termal analisis
(DTA) dan analisis termogravimetri (TGA) menggunakan
STA 503 dari Jerman
Kompleks gel polimer dan dan bubuk yang telah dihasilkan
juga dianalisa dengan Fourier transform infrared (FTIR)
spektroscopy pada Perkin Elmer BX II spektrometer FTIR
Kritalisasi dan stuktur mikro dari serbuk oksida telah juga
dianalisa dengan X-ray difraksi
Struktur mikro dan distribusi unsur di permukaan diselidiki
menggunakan KYKY EM 3200 (V =30 kV) pemindaian
mikroskop elektron (SEM) dan dispersi energi X-ray
spectroscopy (EDX, Inca 400, Oxford instrumen).
Sebuah spektrofotometer UV-Vis (Perkin Elmer lambda 35)
digunakan untuk memantau konsentrasi pewarna residu.

3. Test Dye Removal


Larutan Eosin yang telah disediakan di distribusi ke
berbagai termos (kapasitas 100 ml) dan pH diatur
dengan bantuan pH meter. Melalui penerapan baik
HCl (0.5 M) atau NaOH (0.5 M), nilai pH awal larutan
zat warna disesuaikan dengan tingkat permintaan.
Kemudian, massa tertentu bubuk nano-LPMO (dosis
adsorben) ditambahkan kedalam 10 ml larutan
Eosin dan suspensi yang terbentuk dengan segera
diaduk selama waktu telah ditentukan. Semua
percobaan dilakukan pada suhu kamar. Berikut ini
adalah rentang variabel yang dipelajari dalam
percobaan: pH larutan (1-13), konsentrasi pewarna
(50-250 mg/L), dosis adsorben (0.005, 0.01 dan
0.03) dan waktu kontak (1-40 menit).

Hasil Dan Diskusi


1.

Analisis Termal

Gambar 2. Kurva DTA prekursor LPMO yang diperoleh dari metode sol-gel

Gambar 3. Kurva TGA/DTA dari xerogel LPMO yang diambil pada suhu kamar ke 1000oC di udara

2. Analisis Struktur X-ray

Gambar 4. pola XRD sampel dari nanopowder


LPMO dikalsinasi pada 650C

3. Gambar SEM & Analisis


EDX

Gambar 5. Gambar SEM dari serbuk Nano LPMO

Gambar 6. Energi dispersif X-ray (EDX) spektrum nanopartikel


LPMO

4. Spektrum FTIR

Gambar 7. Spektrum FT-IR xerogel LPMO (a), dan


kalsinasi bubuk nano pada 650C (b)

5. Adsorpsi
Pengaruh

pH

Gambar 8. Pengaruh pH awal larutan pewarna


pada penghapusan Eosin (LPMO dosis 0,01 g,
konsentrasi zat warna awal 50 mg / L, waktu
pengadukan 10 menit)

Pengaruh waktu kontak


dan dosis adsorben

Gambar 9. Pengaruh waktu


pengadukan pada penghapusan Eosin
dalam dosis yang berbeda (Diisi
diamond) 0,005 g, (diisi persegi) 0,01
g, (diisi segitiga) 0,02 g dari LPMI

Pengaruh Konsentrasi zat


warna

Gambar 10. Pengaruh konsentrasi


zat warna awal pada penghapusan
Eosin (LPMO dosis 0,01 g, pH awal
1,waktu pengadukan 20 menit)

Isoterm Adsorpsi I

Gambar 11. Langmuir isoterm plot


Eosin adsorpsi ke LPMO nanopartikel:
LPMO dosis 0,01 g, pH awal 1, waktu
pengadukan 20 menit, konsentrasi
awal zat warna 50, 100, 150, 200,
250 mg / L

Isoterm

Adsorpsi II

Gambar 12. Freundlich isoterm plot Eosin adsorpsi


ke nanopartikel LPMO; LPMO dosis 0.01 g, pH
awal 1, waktu pengadukan 20 menit, konsentrasi
awal zat warna 50, 100, 150, 200, 250 mg/L

Gambar 13. Temkin isoterm plot Eosin


adsorpsi ke nanopartikel LPMO; LPMO dosis
0.01 g, pH awal 1, waktu pengadukan 20 menit,
konsentrasi pewarna awal 50, 100, 150 , 200,

250 mg/L

Isoterm Adsorpsi III

Penutup
La0.5Pb0.5MnO3 dibuat dengan metode sol-gel menggunakan asam
sitrat. XRD mengungkapkan bahwa nanopartikel yang disiapkan
melalui proses kalsinasi gel prekursor pada 650C selama 4 jam
memiliki kristalinitas yang baik dengan struktur perovskit
Hexagonal. Spektroskopi FTIR mengkonfirmasi struktur
nanoperovskites diperoleh. Dalam penelitian ini, praktikan
menunjukkan nanoperovskites dapat bertindak sebagai bahan
adsorben baru untuk penghapusan Eosin. Hasil menunjukkan
bahwa pewarna Eosin dapat berhasil dihapus dari larutan air
dengan nanoperovskites. Sebuah model orde pertama
menggambarkan adsorpsi Data kinetik. Kesetimbangan adsorpsi
dapat digambarkan dengan menggunakan model Freundlich.
Adsorben ini menunjukkan baik kinerja yang sebanding atau lebih
baik dengan adsorben yang ada, sudah dilaporkan oleh para
peneliti untuk menghilangkan pewarna dari larutan air. Oleh karena
itu, jenis nanoperovskite oksida ini adalah kandidat yang
menjanjikan untuk adsorpsi zat warna yang berbeda dari air limbah.

Pembagian slide
Anshars slide 2-3 & 13-14
Lolas slide 6-7 & 15 & 17
Freddys Slide 4-5 & 8-12

Anda mungkin juga menyukai