Anda di halaman 1dari 25

ATK I

NERACA MASSA UNIT


BANYAK & ALIRAN
KOMPLEKS
ASEP MUHAMAD SAMSUDIN, S.T.,M.T.
Batasan Sistem

Sistem unit proses : A. Sistem Overall, C & E. Sistem 1 Unit proses


Sistem pada titik pertemuan (mixing point) : B
Sistem pada titik percabangan (splitting point) : D
Contoh 1

Diagram alir dari sistem dua unit proses dengan aliran


kontinyu dan steady state

Tentukan laju alir dan komposisi yang belum diketahui untuk


arus 1, 2 dan 3 !
Penyelesaian
1. Masukan variabel yang diketahui, notasikan variabel yang belum
diketahui dan batasi sistem.

2. Lakukan analisis derajat kebebasan.


Penyelesaian

Analisis derajat kebebasan


Sistem overall : 2 nunknown (m3, x3) 2 neq (2 komp.) = 0 DK
m3, x3 bisa dihitung
Mixing point : 4 nunknown (m1, x1, m2, x2) 2 neq (2 komp.) = 2 DK
Unit 1 : 2 nunknown (m1, x1) 2 neq (2 komp.) = 0 DK
m1, x1 bisa dihitung
Unit 2 : 2 nunknown (m2, x2) 2 neq (2 komp.) = 0 DK
m2, x2 bisa dihitung
Mixing point : 2 nunknown (m2, x2) 2 neq (2 komp.) = 0 DK
m2, x2 bisa dihitung
Urutan perhitungan : tentukan m3, x3 dari NM overall, lalu tentukan
m1, x1 di NM unit 1 dan tentukan m2, x2 dari NM di Unit 2/ Mixing point
Penyelesaian

Neraca massa Overall

Neraca massa A pada overall

Neraca massa pada Unit 1

Nerca massa A pada Unit 1


Penyelesaian

Neraca massa pada mixing point

Neraca massa A pada mixing point


Contoh 2 (Ekstraksi-
Distilasi)
Seratus kg campuran yang terdiri dari 50 % massa aseton
dan 50 % massa air diektraksi dengan metil isobutyl keton
(MIBK). Pada ektraktor I, MIBK yang ditambahkan sebesar
100 kg sedangkan pada ekstraktor 2, MIBK yang
ditambahkan sebesar 75 kg. Ekstrak 1 mengandung 27,5 %
massa aseton. Ekstak 2 mengandung 9% massa aseton,
88% massa MIBK dan 3% massa air. Rafinat ke 2 sebesar
431 kg dengan komposisi 5,3 % massa aseton, 1,6% massa
MIBK dan 93,1 % massa air. Gabungan Ekstrak didistilasi
dengan hasil atas mempunyai komposisi 2% massa MIBK,
1% massa air dan sisanya aseton.
Hitunglah massa dan komposisi semua aliran.
Penyelesaian 2
Penyelesaian 2

Analisis derajat kebebasan


Sistem overall : 4 nunk. (m5, mA6, mM6, mW6) 3 neq (3 komp.)
= 1 DK
Ekstraktor 1 : 5 nunk. (mA2, mM2, mW2, mM1, xM1) 3 neq (3
komp.) = 2 DK
Ekstraktor 2 : 4 nunk. (mA2, mM2, mW2, m3,) 3 neq (3 komp.)
= 1 DK
Mixing point : 6 nunk. (mM1, xM1, m3, mA4, mM4, mW4) 3 neq (3
komp.) = 2 DK
Distilasi : 7 nunk. (mA4, mM4, mW4, m5, mA6, mM6, mW6) 3 neq
(3 komp.) = 4 DK
2 Ekstraktor : 3 nunk. (m1, xM1, m3) 3 neq (3 komp.) = 0 DK
Penyelesaian 2

Urutan penyelesaian
Analisis 2 Sistem Ekstraktor : Tulis NMT dan aseton, hitung
mM1, m3, tulis NM MIBK hitung xM1
Analisis mixing point : Tulis NM aseton, MIBK dan air, hitung
mA4, mM4, mW4
Analisis ekstraktor 1 (atau 2) : Tulis NM aseton, MIBK dan air,
hitung mA2, mM2, mW2,
Penyelesaian 2

NM 2 Sistem Ekstraktor
Penyelesaian 2

NM Mixing point
Penyelesaian 2

NM Ekstraktor 1
Arus Balik (recycle)
dan Aliran Pintas (by-
pass)
Arus Balik (recycle)

Arus balik (recycle)adalah aliran percabangan output suatu


proses yang dikembalikan sebagai input proses tersebut.
Arus balik dapat dipandang sebagai 3 sistem atau 3 unit
proses : titik percampuran (mixing point), unit proses, titik
percabangan (splitting point)
Pada unit aliran yang dibagi 2 atau lebih aliran, komposisi
aliran pada semua cabang, sama dengan komposisi aliran
input

UNIT PROSES
Mixing Point Splitting Point
Contoh 3 (AC)

Udara segar yang mengandung 4% mol uap air


didinginkan dan didehumidifikasi menjadi 1,7 % mol H 2O.
Arus udara segar dikombinasikan dengan arus recycle dari
udara yang didehumidifikasi dan masuk pendingin. Pada
AC, sejumlah air terkondensasi dan dibuang sebagai cairan.
100 mol Air yang terdehumidikasi yang tidak direcycle
menuju ruangan.
Hitung umpan segar (FF), mol air yang terkondensasi dan
mol udara yang direcycle.
Penyelesaian 3
Penyelesaian 3

Analisis Derajat Kebebasan


Sistem overall : 2 nunk. (n1, n3) 2 neq (2 komp.) = 0 DK

Mixing point : 2 nunk. (n2, n5) 2 neq (2 komp.) = 0 DK


Cooler : 2 nunk. (n2, n4) 2 neq (2 komp.) = 0 DK
Splitting point : 2 nunk. (n5) 1 neq (2 komp.) = 0 DK
Penyelesaian 3
Aliran Pintas (by-pass)

Aliran pintas merupakan Aliran percabangan yang tidak


melewati unit di bawahnya.
Arus balik dapat dipandang sebagai 3 sistem atau 3 unit
proses : titik percabangan (splitting point), unit proses,
titik percampuran (mixing point).
Dilakukan by pass karena tuntutan spesifikasi atau karena
kapasitas unit proses.

UNIT PROSES
Mixing Point Splitting Point
Contoh 4 (Pemekatan)

Sari jeruk segar mempunyai komposisi 12% massa padatan


terlarut dan air. Sari jeruk ini dipekatkan hingga
mempunyai komposisi 58% massa padatan setelah keluar
dari evaporator. Karena beberapa komponen ada yang
hilang saat pemekatan, untuk meningkatkan rasa dan
aroma sari jeruk pekat ditambahkan sari jeruk segar
dengan aliran pintas. Sari jeruk yang sudah dicampur
mengandung 42% massa padatan.
Hitung jumlah produk (42% massa padatan) per 100 kg sari
buah segar dan fraksi umpan by pass per umpan segar.
Penyelesaian 4
Penyelesaian 4

Analisis derajat kebebasan


Sistem overall : 2 nunk. (m3, m5) 2 neq (2 komp.) = 0 DK

Bypass : 2 nunk. (m1, m2) 1 neq (2 komp.) = 1 DK


Evaporator : 3 nunk. (m1, m3, m4) 2 neq (2 komp.) = 1
DK
Mixing point : 3 nunk. (m2, m4, m5) 2 neq (2 komp.) = 1
DK
Penyelesaian 4

NM S overall : 0.12 (100) = 0.42 m5 m5 = 28.6


kg produk
NM overall : 100 = m3 + m5 m3 = 71.4 kg
NM Mixing point : m4 + m2 = m5
m4 + m2 = 28.6 (1)
NM S di MP : 0.58 m4 + 0.12 m2 = 0.42 m5
0.58 m4 + 0.12 m2 = 12.012 (2)
m2 = 9.95 kg m4 = 18.65 kg
NM bypass : 100 = m1 + m2
100 = m1 + 9.95 m1 = 90.05 kg
Bypass/umpan = m2/100 = 9.95/100 = 0.095

Anda mungkin juga menyukai