Anda di halaman 1dari 6

TETAPAN PERANCANGAN

Tetapan2 Perancangan

Alat 1

Alat 2

Tetapan2 perancangan adalah besaran2 yang tetap berlaku baik pada alat 1 maupun alat 2, meskipun
prosesnya berbeda. Besaran2 ini sangat bermanfaat untuk perancangan alat berdasar data alat lain
yang tersedia. Untuk bisa mengekstrak dan memanfaatkan tetapan perancangan, diperlukan model
matematis.
Kasus 1
Ingin dirancang suatu filter kontinyu (Rotary Drum Vacuum Filter) untuk memisahkan 385000 kg
padatan/hari dari slurry yang mengandung 10% padatan (sisanya air).
Porositas kueh yang terbentuk 40%. Tersedia data filter yang bekerja secara batch (plate and frame
filter) yang menyaring slurry yang sama dengan filter cloth yang sama pula. Luas filter tersebut 0,35
m2. Data operasi filtrasi pada beda tekanan tetap 0,74 atm sebagai berikut:
Waktu, jam
Vol filtrasi, m3

0,15
3,53

0,30
5,74

0,45
7,28

0,60
9,44

Rancang ukuran RDVF yang bisa menjalankan tugas yang diberikan berdasarkan data plate and
frame filter tersebut.
Analisis
Proses Batch

Persamaan di atas merupakan persamaan garis lurus berbentuk y = ax + b. Dengan membuat grafik
hubungan dt/d dan maka akan dapat dibaca slope dan interceptnya.

Proses Kontinyu

V = volume filtrat tertampung tiap waktu

Slurry sama Cv tetap = f(sifat kueh)


Kain saring sama e = Ve/A = tetap
Ve
volume filtrat tertampung yang setara dengan tahanan filter cloth
tidak konstan (tergantung besarnya filter cloth, walaupun jenisnya sama)
Yang konstan adalah Ve tiap satuan luas

Filter Batch
t
V
= V/A
dt/d t/

0
0
0

t1
V1
1

t2
V2
2

t3
V3
3

t4
V4
4

t5
V5
5

...
...
...

Selanjutnya dibuat grafik antara versus t/ dan membaca slope dan intercept dari garis yang
terbentuk.
Slope = 2Cv/-P dan Intercept = 2Cv e/-P, sehingga dengan nilai P yang tertentu dapat
diperoleh harga Cv dan e.
Kedua besaran tersebut (Cv dan e) yang diperoleh dari data filter batch selanjutnya dapat
digunakan untuk merancang filter kontinyu.

Kasus 2
Data yang ada di PT Petrokimia Gresik:
Reaksi fasa cair eksotermis A Produk. Kadar A kecil. Data reaktor batch adiabatis adalah sebagai
berikut:
Waktu, mnt
Konversi A
Suhu, K

0
0
340

30
0,11
344

60
0,28
350

90
0,53
359

120
0,78
369

150
0,90
373

Konsentrasi A mula2; Ca0 = 1,6 mol/L. Ingin dirancang reaktor kontinyu berupa RATB seri (2 buah)
yang bekerja secara adiabatis. Konsentrasi A pada umpan reaktor kontinyu, Ca0 = 2 mol/L. Laju
umpan 400 L/menit. Konversi yang diinginkan = 0,92.
Dilihat dari kinetikanya:
r = k CA n
k = A exp (-E/RT)
Panas reaksi tiap mol =
Tetapan perancangan: n, A, E/R,
Reaktor Batch Adiabatis:
Panas untuk menaikkan suhu = Panas yang dihasilkan dari reaksi eksotermis

Dengan membuat grafik hubungan (T-T0) vs X maka slope garis tersebut adalah
Menggunakan data di atas didapatkan nilai
Jika

maka

Kinetika reaksi: Batch, volume tetap

dan

k dan n merupakan tetapan perancangan


Reaktor adiabatis suhu berubah k berubah k tidak dapat dievaluasi
Asumsi: k = A exp (-E/RT)

..... Arrhenius, A dan E tetapan perancangan

Sehingga tetapan perancangannya adalah n, A dan E

Coba n = 1, dicari harga A dan E yang memberikan hasil hitungan hubungan X dan t yang paling dekat
dengan data. Lebih kuantitatif: dicari harga A dan E yang memberikan S = (thitung tdata)2 yang
minimal.
Coba untuk n = 2, n = 3, dan dipilih n yang paling sesuai yaitu yang mempunyai penyimpangan paling
kecil.
Dari data di atas diperoleh n = 2; A = 2,31.1018; E/R = 16500
Jadi,

Perancangan Reaktor Baru (alat 2, RATB seri)

Fv, L/mnt
CA0 = 2 mol/L
X0 = 0
T0 = 340 K

Fv, L/mnt

Fv, L/mnt

VR1, X1, T1

X1
T1

Tetapan perancangan: n = 2; A = 2,31.1018; E/R = 16500 ;

VR2, X2, T2

= 23,06

X2 = 0,92
T2

Persamaan2 yang ada:

Tugas:
1. Buatlah algoritma/urutan perhitungan untuk reaktor pada kasus 2. Dengan menggunakan datadata di atas, tentukanlah VR1, VR2, X1, T1, dan T2 ! Diketahui Fv = (400 + 2 angka terakhir NIM)
2. Umpan sebanyak X kg A/menit akan diekstraksi dengan solven B sebanyak X kg/menit. Umpan
merupakan campuran A dan C dengan kadar C sebesar 0,324 kg C/kg A. Dengan menggunakan
ekstraktor cross current 2 stage, didapatkan kadar C dalam rafinat 2 adalah 0,1 kg C/kg A. Ingin
dirancang ekstraktor 2 stage yang beroperasi secara counter current.

B = 100 kg /mnt

A = 100 kg A/mnt
C = 0,324 kg C/kg A
= X0

B = 100 kg /mnt

A = 100 kg A/mnt
C = X1 kg C/kg A

B = 100 kg /mnt
C = Y1 kg C/kg B

2 stage cross current extractor

A = 100 kg A/mnt
C = X2 = 0,1 kg C/kg
A
B = 100 kg /mnt
C = Y2 kg C/kg B

A = 100 kg A/mnt
C = 0,324 kg C/kg A
= X0

A = 100 kg A/mnt
C = X1 kg C/kg A

2
B = 100 kg /mnt
C = Y2

B = 100 kg /mnt
C = Y1

A = 100 kg A/mnt
C = X2 = 0,1 kg C/kg
A
B = 100 kg /mnt

2 stage counter current extractor

Kesetimbangan

Y=KX

Tetapan perancangannya adalah K


Bandingkanlah recovery C yang didapatkan dari kedua cara tersebut. X = (100 + 2 angka terakhir
NIM)

Jawaban dikumpulkan pada saat UAS PPK 1 2015

Anda mungkin juga menyukai