Disusun oleh :
Prakosa Jati Prasetyo
G4A014111
G4A014112
Kelli Julianti
G4A014131
AnggitaSetiadiNur
G4A015051
Weni R.M
G4A015079
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun oleh :
Prakosa Jati Prasetyo
G4A014111
G4A014112
Kelli Julianti
G4A014131
AnggitaSetiadiNur
G4A015051
Weni R.M
G4A015079
Purwokerto,
Maret 2016
Pembimbing,
BAB I
PRESENTASI KASUS
I.
IDENTITAS PASIEN
a
b
c
d
e
f
g
h
i
j
II.
Nama
Umur
Jeniskelamin
Status
Sukubangsa
Agama
Pekerjaan
Alamat
TanggalMasuk
Autoanamnesis
: Ny. S
: 61Tahun
: Wanita
: Menikah
: Jawa
: Islam
: Ibu RumahTangga
: Dukuh waluh RT 02/06 Kembaran
: 29 Februari 2016 (IGD)
: 2 Maret2016 (Bangsal Dahlia Kamar No. 3)
ANAMNESIS
a
KeluhanUtama
b KeluhanTambahan
RiwayatPenyakitSekarang:
Pasien dating ke IGD RSMS tanggal 29 februari 2016 dengan
keluhan kedua kaki bengkak sekitar satu minggu yang lalu.
Disertaidengandemamdanbengkak di perut.Bengkakdiawalidarikedua
kaki barumulai bengkak di perut.Selain itu juga terdapat bengkak di
tangan kiri namun sekarang sudah membaik.
Pasien sebelumnya telah terdiagnosa menderita DM tipe 2
sekitar 1 tahun yang lalu dan rutin mengonsumsi obat metformin sehari
sekali setelah makan.Pasien pernah mencoba menggunakan insulin
namun menurut pasien, pasien tidak cocok menggunakan insulin
karena setelah menggunakan insulin pasien merasa berkeringat dingin,
lemas dan mata berkunang- kunang. Pasien mengeluhkan BAK sedikit
daripada biasanya tanpa disertai nyeri maupun anyang- anyangan.
Keluhan lain yang dirasakan pasien yaitu gatal disekitar perut dan
daerah kaki dan disertai kemerahan dan juga kesemutan di kedua kaki.
Pasien juga mengaku sering merasa lapar.
Riwayat hipertensi
: Disangkal
Riwayat DM
DM sejak 1 tahun yang lalu, rutin minum obat dan kontrol Prolanis
: Disangkal
: Disangkal
Riwayat HD
: Disangkal
: Disangkal
Riwayat OAT
: Disangkal
Riwayat hipertensi
: Disangkal
3 Riwayat DM : Diakui. Ayah pasien
merupakan penderita diabetes
mellitus tipe 2
: Disangkal
: Disangkal
Keluarga
Pasien tinggal bersama dengan suami dan seorang anaknya di
lingkungan pedesaan yang cukup padat penduduknya. Pasien
berasal dari keluarga dengan social ekonomi sedang.Sumber
pembiayaan kesehatan berasal dari BPJS.
Rumah
Pekerjaan
Pasien merupakan ibu rumah tangga.
Kebiasaan
Pasien jarang berolahraga dan melakukan aktivitas fisik lain.
Pasien mengaku senang mengkonsumsi makanan manis terutama
minum sirup, namun sudah mulai mengurangi sejak terdiagnosis
DM 1 tahun lalu.
III.
PEMERIKSAAN FISIK
a
Kesadaran
Status Gizi
Tanda Vital
Tekanan Darah
: 140/90 mmHg
Nadi
Pernapasan
Suhu (Peraksiller)
: 80x/menit
: 20x/menit
: 36.8 C
Status Generalis
1
Pemeriksaan kepala
Bentuk kepala
: Simetris, mesocephal
Rambut
: Distribusi merata
Pemeriksaan mata
Konjungtiva
: Anemis (-/-)
Sklera
: Ikterik (-/-)
Palpebra
: Oedem (-/-)
Pemeriksaan telinga
Simetris
Kelainan bentuk
: (-)
Discharge
: (-)
Pemeriksaan Hidung
Discharge
: (-)
NafasCupingHidung : (-)
5
Pemeriksaan mulut
Bibir sianosis : (-)
Lidahsianosis : (-)
Lidah kotor
: (-)
Pemeriksaan leher
Deviasi trakea
: (-)
: (-)
Perbesaran limfonodi
: (-)
JVP
: 5 + 2 cmH2O
Pemeriksaan Ekstremitas
Superior dekstra/sinistra
: Oedem (-/+)
Inferior dekstra/sinistra
: Oedem (+/+)
Status Lokalis
Pulmo
Inspeksi : Simetris kanan kiri, retraksi (-), ketinggalan gerak (-)
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Palpasi
Perkusi
IV.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
a
Pemeriksaan
DarahLengkap
Hemoglobin
Leukosit
Hematokrit
Eritrosit
Trombosit
MCV
MCH
MCHC
RDW
MPV
HitungJenisLeukosit
Basofil
Eosinofil
Batang
Segmen
Limfosit
Monosit
Kimia Klinik
Ureumdarah
Kreatinindarah
Glukosasewaktu
Total protein
Hasil
NilaiRujukan
12,6 g/dL
15410 U/L H
39 %
4.2^6/uL
215.000 / uL
94.0 fL
30.3pg
32.2 %
15.3 % H
10.9 fL
11,7 15,5
4800 11000
37 47
3,8 5,4
150.000 450.000
79 99
27 31
32 37
11,5 14,5
9,4 12,3
0,4 %
6.2 % H
0.5 %L
79.6 % H
9.3 %L
4.0 %
0,0 1,0
2,0 4,0
2,0 5,0
40,0 70,0
25,0 40,0
2,0 8,0
104.7 mg/dL H
2.5 mg/dL H
156 mg/dL
5,85 g/dL L
14,98 38,52
0,60 1,00
200
6,40-8,20
Albumin
Globulin
b
3,03 g/dL L
2,82 g/dL
Pemeriksaan Rontgen
Expertise:
Pancardiomegaly
Suspect efusi pleura sinistra
V.
RESUME
A. Anamnesis :
1
Perut membesar
BAK sedikit
3,40- 5,00
2,70- 3,20
a. PemeriksaanFisik :
1
KU
: Baik
2
Status generalis
Status Lokalis
Cor:
Perkusi: Batas kanan atas SIC II LPSD
Batas kanan bawah SIC V 2 jari medial LMCD
Batas kiri atas SIC II LPSS
Batas kiri bawah SIC VI, 2 jari lateral LMCS Kardiomegali
Abdomen
b. PemeriksaanLaboratorium :
1 Leukositosis
2 Peningkatan kadar ureum creatinin
3 Penurunan kadar albumin
B. Diagnosis Kerja
C. Terapi
a. Non Farmakologis
1
Istirahat
b. Farmakologi
1
InjFurosemid 1-1-0
Irbesartan 1x150
Asamfolat 3x 1
Paracetamol 3x1
Loratadin 1x1
Spironolacton 1 x50 g
D. Prognosis
Ad vitam
:Dubia ad malam
Ad fungsionam
: Dubia ad malam
Ad sanamtionam
: Dubia ad malam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1
Definisi
Etiologi
Mekanisme fisiologis yang menyebabkan gagal jantung meliputi
keadaan-keadaan yang meningkatkan beban awal, meningkatkan beban
akhir, atau menurunkan kontraktilitas miokardium. Keadaan-keadaan yang
meningkatkan beban awal (preload) meliputi regurgitasi aorta, dan cacat
septum ventrikel; beban akhir (afterload) meningkat pada keadaankeadaan seperti stenosis aorta dan hipertensi sistemik. Kontraktilitas
miokardium dapat menurun pada infark miokardium dan kardiomiopati
b. Kelas II
b.
c.
Penegakkan Diagnosis
Diagnosis gagal jantung ditegakkan berdasarkan anamnesis, gejala
dan penilaian klinis, didukung oleh pemeriksaan penunjang seperti EKG,
foto toraks, biomarker, dan ekokardiografi doppler.
a. Pasien segera diklasifikasikan apakah disfungsi sistolik atau disfungsi
diastolik dan karakteristik forward orbackward, left or right heart
failure. Kriteria diagnosis gagal jantung menurut Framingham Heart
Study :
1) Kriteria mayor :
a) Paroksismal nokturnal dispneu
b) Ronki paru
c) Edema akut paru
d) Kardiomegali
e) Gallop S3
f) Distensi vena leher
g) Refluks hepatojugular
h) Peningkatan tekanan vena jugularis
2) Kriteria minor :
a) Edema ekstremitas
b) Batuk malam hari
c) Hepatomegali
d) Dispnea deffort
e) Efusi pleura
f) Takikardi (120x/menit)
g) Kapasitas vital berkurang 1/3 dari normal
Kriteria mayor dan minor : Penurunan berat badan 4,5 kg dalam
5 hari pengobatan. Diagnosis gagal jantung ditegakkan dengan dua
kriteria mayor atau satu kriteria mayor dan 2 kriteria minor.
b. Pemeriksaan Penunjang
1) Laboratorium Darah
-
2) Elektrokardiogram
Dalam kasus kardiogenik, elektrokardiogram (EKG) dapat
menunjukkan bukti MI (Miocardium Infark) atau iskemia, namun
dalam kasus nonkardiogenik, EKG biasanya normal.
3) Radiologi
a) Foto thoraks
Fungsi utama pemeriksaan foto thoraks adalah mengetahui
ukuran dan bentuk siluet jantung, serta edema di dasar paruparu. Pada gagal jantung hampir selalu ada dilatasi dari satu
atau lebih pada ruang-ruang di jantung, menghasilkan
pembesaran pada jantung. Pemeriksaan radiologi memberikan
informasi berguna mengenai ukuran jantung dan bentuknya,
distensi vena pulmonalis, dilatasi aorta, dan kadang-kadang
efusi pleura, begitu pula keadaan vaskuler pulmoner dan dapat
dapat
memberikan
informasi
yang
sama
tanpa
arteri
pulmonalis
dan
pengisian
ventrikel.
neurohormonal,
sistem
ReninAngiotensinAldosteron
cardiac
output
dengan
meningkatkan
denyut
jantung,
pada
ventrikel,
kerjanya
mirip
dengan
ANP.C-type
pada
pemberian
diuretik
yang
akan
menyebabkan
a. Non Farmakalogi :
1) Anjuran umum :
a) Edukasi
mengenai
pengobatan.
hubungan
keluhan,
gejala
dengan
ACE
bermanfaat
untuk
menekan
aktivitas
tidak
direkomendasikan
untuk
pasien
yang
natriuretik
yang
merupakan
aorta,
pemasangan
pacu
jantung,
implantable
cardioverter
Implantable
Prognosis
Prognosis gagal jantung yang tidak mendapat terapi tidak
diketahui. Sedangkan prognosis pada penderita gagal jantung yang
mendapat terapi yaitu:
a. Kelas NYHA I
b. Kelas NYHA II
DAFTAR PUSTAKA
Davis, Russell C. 2006. ABC of heart failure second edition. Australia: Blackwell
publishing. Hal.10-11.
Grady KL, Dracus K, Kennedy G. 2000. Team management of patients with heart
failure. The Cardiovascular Nursing Councils of The American Heart
Assiciation Circulation.
Greenberg, Barry H. 2007. Congestuve Heart Failure. Philadephia, USA:
Lipincott Williams & Wilkins.Hal.167-168.
Hauser K, Longo B, Jameson F. 2005. Harrisons principle of internal medicine.
Ed XVI.