G4A015003
G4A015004
G4A014122
G4A014123
1420221163
1420221156
LEMBAR PENGESAHAN
Telah dipresentasikan dan disetujui presentasi kasus dengan judul :
Februari 2016
Disusun oleh :
Desvia Ira Restiana
Anisa Kapti Hanawi
Gagah Baskara Adi N.
Ratih Rizki Indrayani
Rizky Takdir Ramadhan
G4A015003
G4A015004
G4A014122
G4A014123
1420221156
Lutfiani Azahra
1420221163
Mengetahui,
Pembimbing
I. LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS PENDERITA
Nama
: Ny. X
Usia
: tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Status
: Menikah
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Kariawan
Alamat
: Plompong RT 02 RW 08 Sirampog- Brebes
Tanggal masuk : 28 Januari 2016
Tanggal periksa : 1 Februari 2016
No. CM
: 00084647
B. SUBJEKTIF
1 Keluhan Utama
Kedua kaki terasa panas, bengkak, pegal, dan kaku
2 Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke RSMS dengan keluhan kedua kaki terasa panas,
bengkak, pegal, dan kaku. Keluhan dirasakan semakin memberat,
sehingga pasien
: disangkal
Riwayat hipertensi
: disangkal
: disangkal
Riwayat asma
: disangkal
Riwayat alergi
: disangkal
Community
Pasien tinggal di Brebes bersama suami dan kedua anaknya di
daerah pegunungan. Hubungan antara pasien dengan tetangga dan
keluarga dekat baik.
Home
Pasien tinggal di Brebes bersama istri dan kedia anaknya. Lantai
rumah beralaskan keramik, dan ada beberapa buah jendela serta
ventilasi yang kadang-kadang dibuka. Rumah pasien terdiri dari 3
kamar tidur, satu ruang tamu, satu ruang keluarga, satu dapur, dan
satu kamar mandi. Lantai kamar mandi beralaskan keramik dan
sumber air berasal dari PDAM. Pencahayaan rumah pasien berasal
dari lampu dan sinar matahari yang cukup.
Occupational
Pasien adalah seorang karyawan sedangkan istrinya merupakan
seorang ibu rumah tangga. Pembiayaan rumah sakit ditanggung olah
BPJS NON PBI..
Personal habit
Pasien mengaku tidak pernah merokok, alkohol, ataupun
mengkonsumsi
berolahraga.
obat-obatan
terlarang,
pasien
juga
jarang
C. OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
b. Kesadaran
c. Vital sign
1) Tekanan Darah
2) Nadi
3) RR
4) Suhu
d. Status Generalis
: Sedang
: Compos mentis, GCS E4M6V5 (15)
: 120/90 mmHg
: 88x/menit
: 24x/menit
: 36,1 oC
1) Kepala
-
Bentuk
Rambut
2) Mata
-
Palpebra
Konjungtiva
: anemis (-/-)
Sclera
: ikterik (-/-)
Pupil
3) Telinga
-
otore (-/-)
deformitas (-/-)
discharge (-/-)
4) Hidung
-
deformitas (-/-)
discharge (-/-)
rinorhea (-/-)
5) Mulut
-
6) Leher
-
Trakhea
Kelenjar lymphoid
Kelenjar thyroid
: tidak membesar
JVP
7) Dada
a) Paru
-
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
b) Jantung
-
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: SIC II LPSD
: SIC II LPSS
:SIC V 2 jari
medial LMCS
8) Abdomen
-
Inspeksi
: cembung
Auskultasi
Perkusi
Palpasi
Hepar
: tidak teraba
Lien
: tidak teraba
9) Ekstrimitas
-
2. Pemeriksaan penunjang
a. Laboratorium darah 28 Januari 2016
Hb
: 15,7 gr/dl
Normal : 12 16 gr/dl
Leukosit
: 12420 /ul
Hematokrit
: 47 %
Normal : 37 % - 47 %
Eritrosit
: 5,1 juta/ul
Trombosit
: 231.000/ul
MCV
: 92.2 fL
Normal : 79 - 99 fL
MCH
: 30.8 pg
Normal : 27 - 31 pg
MCHC
: 33.4 gr/dl
Normal : 33 37gr/dl
RDW
: 13,2 %
MPV
: 9.9 fL
Eosinofil
: 0,4 %
Normal : 2 4 %
Basofil
: 0,1 %
Normal : 0 1 %
Batang
: 0,5 %
Normal : 2 5 %
Segmen
: 81,6 %
Normal : 40 70%
Limfosit
: 11,5 %
Normal : 25 - 40%
Monosit
: 5,9 %
Hitung Jenis
Normal : 2 8 %
Kimia Klinik
GDS
: 134 mg/dl
Kesan: infiltrat pada perihiler kanan dan parakardial kanan dan kiri
D. DIAGNOSIS
1. Asma Bronkhial
2. CAP
3. HHD
E. TERAPI
1. IVFD D5/8 jam
2. Nebuizer : Ventolin + flexoted 3x/hari
3. Cefixim 2x100 mg
4. Terasma syr 3 cth 1
5. Metilprednisolon tab 2 x4 mg
6. Seritid 2 x 100 mg
7. Ventolin MDI
8. Paracetamol tab 3 x 500 mg (klp)
F. PROGNOSIS
Ad vitam
: dubia ad bonam
Ad fungsionam
: dubia ad bonam
Ad sanationam
: ad bonam
II. PEMBAHASAN
A. Penegakan Diagnosis
1. Asma akut ringan pada asma intermiten
a. Anamnesis
Beberapa gejala dan faktor risiko yang bias menunjang penegakkan diagnosis
asma adalah:
1) sesak nafas semakin memberat, sudah minum obat seritid tetapi tidak
membaik. Keluhan semakin berat ketika pasien terkena debu, kelelahan,
malam hari, dan kedinginan.
2) Sesak nafas kadang disertai bunyi mengi
3) Pasien mempunyai riwayat asma, serangan timbul < 1 kali dalam 1 bulan.
4) Pasien mengkonsumsi obat asma yaitu seritid
5) Tidak pernah merokok
b. Pemeriksaan Fisik
1) Vital sign
a) Tekanan Darah
: 120/90 mmHg
b) Nadi
: 88 x/menit
c) RR
: 24 x/menit
d) Suhu
: 36,1 oC
2) Pemeriksaan Pulmo
a) Hasil inspeksi tidak ada ketinggalan gerak yang menandakan tidak ada
gangguan pengembangan paru pada salah satu bagian paru
b) Hasil palpasi tidak ada penurunan vokal fremitus yang menandakan tidak
ada gangguan resonansi paru
c) Hasil perkusi didapatkan suara sonor pada kedua lapang paru yang
menandakan jumlah udara normal pada pulmo
d) Auskultasi didapatkan adanya suara dasar vesikuler dan suara tambahan
wheezing yang menandakan adanya penyempitan saluran napas.
c. Pemeriksaan penunjang
Pada hitung jenis leukosit tidak menunjukkan adanya peningkatan eosinofil yang
merupakan tanda alergi. Namun, untuk melihat adanya alergi dapat diperkuat
dengan menambahkan pemeriksaan hitung jumlah eosinofil.
d. Kesimpulan
Tekanan Darah
Nadi
RR
Suhu
Kesimpulan
: 160/90 mmHg
: 92x/menit
: 29x/menit
: 38,1 oC
: tanda vital tidak normal yaitu terdapat hipertensi
derajat 2, takipneu, dan febris. Namun pada tanggal 1 Februari pasien sudah
tidak hipertensi dan tidak febris, namun masih terdapat takipneu.
c. Pemeriksaan penunjang
sebagai dasar yang kuat dan efektif, hal ini dapat tercipta apabila adanya
komunikasi yang terbuka dan selalu bersedia mendengarkan keluhan atau pernyataan
pasien, ini merupakan kunci keberhasilan pengobatan.
Terdapat 5 (lima) komponen yang dapat diterapkan dalam penatalaksanaan asma, yaitu:
1. KIE dan hubungan dokter-pasien
2. Identifikasi dan menurunkan pajanan terhadap faktor risiko;
3. Penilaian, pengobatan dan monitor asma;
4. Penatalaksanaan asma eksaserbasi akut, dan
IDT
dengan spacer
Oral
III. KESIMPULAN
1. Pasien kasus kali ini didiagnosis dengan Asma akut ringan pada asma
intermiten
2. Penegakan diagnosis penyakit TB berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik,
dan pemeriksaan penunjang.
3. Pengobatan serangan akut pada pasien ini menggunakan ventolin dan flexotide
4. Penatalaksanaan asma bronkial mencakup penatalaksanaan non medikamentosa dan
DAFTAR PUSTAKA
Abidin A. 2010. Management of Community Acquired Pneumonia. Dalam :Naskah lengkap
11Annual Scientific meeting Internal Medicine 2010.Semarang. Badan penerbit USU
press; 132-42
Dahlan Z. 2009.. Pneumonia. Dalam: Sudoyo AW, Setyohadi B, Alwi I,Simadibrata M,
SetiatiS(editors).BukuAjarIlmuPenyakitDalam:InternaPublishing;2196206
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. 2003. Pneumonia Komunitas, pedoman diagnosis &
penatalaksanaan di Indonesia. Jakarta: PDPI.
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. 2004. Asma Pedoman dan penatalaksanaan di
Indonesia Jakarta: PDPI.