Anda di halaman 1dari 11

I.

Kajian Teori
A.

Pengertian
Konsep diri merupakan cara seseorang memandang dirinya berbeda
dengan orang lain dan objek disekitarnya (Riyadi & Teguh, 2009). Konsep
diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang diketahui
individu tentang dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan
orang lain (Stuart dan Sundeen 1991 dikutip oleh Keliat 1992). Menurut
Sumarya dalam psikologi Keperawatan (2004; 32) menyatakan bahwa
konsep diri adalah cara individu dalam melihat pribadinya sebagai utuh
menyangkut fisik, emosi, intelektual, sosial dan spiritual. Berdasarkan
beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa konsep diri adalah
ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang diketahui individu tentang
dirinya secara utuh menyangkut fisik, emosi, intelektual, sosial dan
spiritual dalam berhubungan dengan orang lain atau dalam memandang
dirinya berbeda dengan orang lain dan objek disekitarnya.
Komponen Konsep Diri
Menurut Stuart dan Sundeen (1998: 227), komponen konsep diri terdiri
dari:
1. Citra tubuh, adalah kumpulan dari sikap individu yang disadari dengan
tidak disadari terhadap tubuhnya
2. Ideal diri adalah persepsi individu tentang bagaimana dia seharusnya
berperilaku berdasarkan standar apreasiasi, tujuan atau nilai-nilai
personal tertentu.
3. Harga diri adalah penilaian individu tentang nilai personal yang
diperoleh dengan menganalisa sebabnya baik perilaku seseorang sesuai
dengan ideal diri.
4. Peran adalah serangkaian pada perilaku yang diharapkan oleh
lingkungan sosial berhubungan dengan fungsi individu di berbagai
kelompok sosial.
5. Identitas personal adalah pengorganisasian prinsip dari kepribadian
yang

bertanggungjawab

terhadap

konsistensi dan keunikan individu.

kesatuan,

kesinambungan,

Pengertian harga diri rendah merupakan masalah bagi banyak orang


dan diekspresikan tingkat kecemasan yang sedang sampai berat. Harga diri
rendah disertai oleh evaluasi diri yang negatif, membenci diri sendiri dan
menolak diri. Harga diri rendah adalah kesadaran dimana individu
mengalami atau beresiko

mengalami evaluasi diri negatif tentang

kemampuan atau diri (Carpenito: 2006: 352).


Harga diri rendah dibedakan menjadi bagian 2 yaitu :
1. Harga diri kronik rendah adalah keadaan dimana individu mengalami
evaluasi diri negatif mengenai diri atau kemampuandalam waktu lama.
2. Harga diri situasional rendah adalah keadaan dimana individu yang
sebelumnya memiliki harga diri positif mengalami perasaan negatif
mengenai diri dalam berespon, terhadap suatu kejadian (kehilangan
perubahan)
Rentang Respon Konsep Diri
Menurut Stuart dan Sundeen (1998: 230) respon individu terhadap
konsep dirinya sepanjang rentang respon konsep diri yaitu adaptif dan
maladaptif

Respon adaptif

Aktualisasi
diri

Respon maladaptif

Konsep diri
positif

Harga diri
rendah

Kerancuan
identitas

Depersonalisasi

Stuart dan Sundeen (1990: 230) mengatakan


1. Aktualisasi adalah pernyataan diri positif tentang latar belakang
pengalaman nyata yang sukses diterima.
2. Konsep diri adalah individu mempunyai pengalaman yang positif dalam
beraktualisasi diri
3. Harga diri rendah adalah transisi antara respon konsep diri adaptif
dengan konsep diri maladaptif.

4. Kekacauan identitas adalah kegagalan individu dalam kemalangan aspek


psikososial dan kepribadian dewasa yang harmonis.
5. Dipersonalisasi adalah perasaan yang tidak realistis terhadap diri sendiri
yang berhubungan dengan kecemasan, kepanikan serta tidak dapat
membedakan dirinya dengan orang lain.
B. Faktor Predisposisi dan Prespitasi
1. Faktor Predisposisi
a. Faktor yang memiliki harga diri meliputi penolakan orang tua,
harapan orang tua yang tidak realistis, kegagalan yang berulang
kali, kurang mempunyai tanggung jawab personal, ketergantungan
pada orang lain dan ideal diri yang tidak realistis.
b. Faktor yang mempengaruhi penampilan peran adalah peran seks,
tuntutan peran kerja, harapan peran kultural.
c. Faktor yang mempengaruhi identitas personal, meliputi ketidak
percayaan orang tua tekanan dari kelompok sebaya, perubahan
dalam stuktural sosial.
2.

Faktor Presipitasi
a.

Trauma
seksual

dan

psikologis

atau

seperti

menyaksikan

penganiayaan
kejadian

yang

mengancam kehidupannya.
b.

Ketegangan

peran

berhubungan

dengan peran atau posisi yang diharapkan dimana individu


mengalaminya sebagai frustasi
c.

Transisi Peran situasi adalah terjadi


dengan bertambah atau berkurangnya anggota keluarga melalui
kelahiran dan kematian

d.

Transisi peran sehat sakit akibat


pergeseran dari keadaan sehat ke sakit dicetuskan oleh kehilangan
bagian tubuh, perubahan ukuran bentuk, penampilan, fungsi tubuh,
perubahan fisik berhubungan dengan tumbang normal moral dan
prosedur medis keperawatan

C. Psikopatologi
Faktor Predisposisi
Faktor Presipitasi
(stressor)

Pola asuh orang tua

Otoriter

Perkembangan
Terhambat

Autoriter

Perkembangan tidak
Terhambat

Perkembangan terhambat

Perkembangan terhambat

Pesimis

Sikap Optimis

Sering gagal

Sering berhasil

Putus asa

Harga diri tinggi

Harga diri rendah

Harga diri rendah


Tanda dan Gejala

Kepribadian yang rapuh

D. Tanda dan Gejala


Menurut Stuart dan Sundeen yang dikutip oleh Keliat (1992: 10). Tanda
dan gejala yang ditemukan pada individu harga diri rendah :
1. Mengejek dan mengkritik diri sendiri.
2. Merendahkan atau mengurangi martabat
3. Rasa bersalah dan khawatir
4. Manifestasi fisik
5. Menunda keputusan
6. Gangguan berhubungan

7. Menarik diri dari realitas


8. Merusak diri
9. Merusak atau melukai orang lain
Menurut Stuart dan Sundeen (1990) perilaku yang berhubungan
dengan harga diri rendah adalah mengkritik diri sendiri atau orang lain,
gangguan dalam berhubungan, rasa diri penting berlebihan, perasaan tidak
mampu, rasa bersalah, mudah tersinggung, atau berlebihan, perasaan takut
mengenal tubuhnya ketegangan peran yang dirasakan, pandangan hidup
yang pesmis, keluhan, pandamngan hidup yang berlebihan, penolakan
terhadap kemampuan sosial, perguruan dan menjauh diri secara sosial,
pengurungan diri, menaruh diri secara sosial, penyalahgunaan zat
Sedangkan Budi Ana, Keliat (1999) menyatakan bahwa tanda dan gejala
harga diri rendah antara lain:
1.

Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan tindakan


terhadap penyakit (rambut botak karena terapi).

2.

Merasa bersalah terhadap diri sendiri (mengkritik atau menyalahkan


diri sendiri).

3.

Gangguan hubungan sosial (menarik diri).

4.

Percaya diri kurang (sukar mengambil keputusan).

5.

Mencederai diri (akibat dari harga diri yang rendah disertai harapan
yang suram, mungkin klien akan mengakhiri kehidupannya).

E. Penatalaksanaan dan Tindakan Keperawatan


Menurut Stuart dan Sundeen (1998) penatalaksanaan pada klien dengan
gangguan konsep diri berfokus pada tingkat penilaian kognitif terhadap
kehidupan yang terdiri dari :
1. Persepsi
2. Kesadaran klien akan emosi dan perasaan
3. Menyadari masalah dan perubahan sikap
Prinsip asuhan keperawatan yang diberikan terlihat dari kemajuan klien
meningkatkan dari satu tingkat ke tingkat berikutnya yaitu :
1. Meluaskan kesadaran diri yaitu dengan meningkatkan hubungan
keterbukaan dan saling percaya.

2. Menyelidiki dan mengeksplorasi diri (self exploration) yaitu


membantu klien untuk menerima perasaan dan pikirannya.
3. Perencanaan realita (realita planing) membantu klien bahwa hanya
saja di yang dapat merubah bukan rang lain.
4. Tanggung jawab bertindak (comitment to action) membantu klien
melakukan tindakan yang perlu untuk merubah respon maladaptif
dan mempertahankan respon adaptif.
II. Asuhan Keperawatan
A.

Pengkajian
Pengkajian yang dilakukan adalah untuk mencari data fokus yang
mengejek, mengkritik diri sendiri, merendahkan martabat, menolak
kemampuan yang dimiliki, rasa bersalah khawatir menghukum diri sendiri,
mengalami gejala fisik, gangguan penggunaan zat, menunda keputusan/
dalam menmgambil keputusan, sulit bergaul, menarik diri dari realita,
cemas, panas, cemburu, kebenaran, dan penilaian diri sendiri (Budi Ana
Keliat, dkk edisi kedua tahun 2005).
Data Subjektif:
- Klien mengatakan: saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa
apa-apa, bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan
malu terhadap diri sendiri.
Data Objektif:
- Klien tampak lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih
alternatif tindakan, ingin mencederai diri atau ingin mengkhiri
hidup.

. Masalah keperawatan
a. Gangguan konsep diri : harga diri rendah
b. Koping individu tidak efektif
c. Isolasi sosial : menarik diri

10

2.

Pohon masalah
Isolasi sosial : menarik diri

Gangguan konsep diri: Harga diri rendah

Core

Problem
Koping individu tidak efektif

B.

Diagnosa Keperawatan
1. Isolasi sosial : menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah
2. Gangguan konsep diri : harga diri rendah berhubungan dengan koping
individu tidak efektif.

11

C. Rencana Tindakan Keperawatan


RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI : HARGA DIRI RENDAH
Tgl

No
Dx

Diagnosa
keperawatan
Gangguan
konsep diri :
harga diri
rendah

Tujuan
TUM: Klien
memiliki konsep
diri positif
TUK:
1. Klien dapat
membina hubungan
saling percaya
dengan perawat

Perencanaan
Kriteria Evaluasi

Setelah
...x
interaksi
klien
menunjukkan
ekspresi
wajah
bersahabat, menunjukkan rasa
senag, ada kontak mata, mau
berjabat tangan, mau menyebutkan
nama, mau menjawab salam, klien
mau duduk berdampingan dengan
perawat,
mau
mengutarakan
masalah yang dihadapi.

12

Intervensi

Bina hubungan saling percaya dengan dengan


menggunakan komunikasi terapeutik:
a. Sapa klien dengan ramah, baik verbal
maupun nonverbal
b. Perkenalkan diri dengan sopan
c. Tanyakan nama lengkap dan nama
panggilan yang disukai klien
d. Jelaskan tujuan pertemuan
e. Jujur dan menepati janji
f. Tunjukkan sikap empati dan menerima klien
apa adnya
g. Beri perhatian dan perhatikan kebutuhan
dasar klien
h. Yakinkan bahwa kerahasiaan klien akan
tetap terjaga

2. Klien
dapat
mengidentifikasi
aspek
positif
dan kemampuan
yang dimiliki

Setelah ...x interaksi klien


a. Diskusikan dengan klien tentang:
menyebutkan :
1) Aspek positif dan kemampuan yang dimiliki
a. Aspek
positif
dan
klien, keluarga dan lingkungan
kemampuan yang dimiliki
2) Kemampuan yang dimiliki klien
klien
b. Bersama klien buat daftar tentang:
b. Aspek positif keluarga
3) Aspek positif dan kemampuan yang dimiliki
c. Aspek positif lingkungan
klien, keluarga dan lingkungan
klien
4) Kemampuan yang dimiliki klien
c. Beri pujian yang realistis, hindarkan memberi
penilaian negatif
Setelah ...x interaksi klien
a. Diskusikan dengan klien kemampuan yang
menyebutkan kemampuan yang
dapat dilaksanakan
dapat dilaksanakan.
b. Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan
pelaksanaannya.

3. Klien
dapat
menilai
kemampuan
yang
dimiliki
untuk
dilaksanakan
4. Klien
dapat 5. Setelah.....x interaksi klien dapat a. Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat
merencanakan
membuat rencana kegiatan
dilakukan setiap hari sesuai kemampuan klien
kegiatan sesuai
harian
1) Kegiatan mandiri
dengan
2) Kegiatan dengan bantuan
kemampuan
b. Tingkatkan kegiatan sesuai kondisi klien
yang dimiliki
c. Beri contoh cara pelaksanaaan kegiatan yang
dapat klien lakukan
5. Klien
dapat 6. Setelah....x
interaksi
klien a. Anjurkan klien untuk melaksanakan kegiatan
melakukan
melakukan kegiatan
sesuai
yang telah direncanakan.
kegiatan sesuai
jadwal yang dibuat
b. Pantau kegiatan yang dilaksanakan klien
rencana
yang
c. Beri pujian atas usaha yang telah dilakukan
dibuat
klien
d. Diskusikan kemungkinan pelaksanaan kegiatan

13

setelah pulang
6. Klien
dapat 7. Setelah......x interaksi klien a. Beri pendidikan kesehatan pada keluarga
memanfaatkan
memanfaatkan
system
tentang cara merawat klien dengan harga diri
sisten
pendukung yang ada dalam
rendah
pendukung yang
keluarga
b. Bantu keluarga memberikan dukungan selama
ada
klien dirawat
c. Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di
rumah.

14

D. Pelaksanaan
Pelaksanaan merupakan tindakan dan perencanaan keperawatan.
Tindakan keperawatan untuk konsep diri harga diri rendah :
1. Meningkatkan keterbukaan dan hubungan saling percaya
2. Membantu klien untuk menerima pikiran dan perasaan.
3. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif dari klien
4. Membantu dalam bekerja sesuai dengan kemampuan
5. Menciptakan lingkungan yang nyata, aman.

E. Evaluasi
Riyadi & Teguh (2009) menyatakan bahwa dalam tahap evaluasi ini klien dan
keluarga agar dapat melihat perubahan dan berupaya mempertahankan dan
memelihara perilaku yang adaptif. Hal-hal yang perlu dievaluasi meliputi:
Apakah ancaman terhadap integritas fisik atau sistem diri pasien telah
berkurang?
Apakah perilaku pasien mencerminkan penerimaan diri, nilai diri, dan
persetujuan diri yang lebih besar?

15

Anda mungkin juga menyukai