ANTIHIPERTENSI
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK III
1.
2.
3.
4.
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2015
FARMAKOLOGI MOLEKULAR
ANTI HIPERTENSI
Obat antihipertensi adalah obat yang digunakan untuk menurunkan tekanan
darah tingggi hingga mencapai tekanan darah normal.Semua obat antihipertensi
bekerja pada satu atau lebih tempat kontrol anatomis dan efek tersebut terjadi
dengan mempengaruhi mekanisme normal regulasi tekanan darah. Salah satu obat
antihipertensi yang bekerja pada kanal ion adalah antihipertensi golongan
antagonis kalsium. Antihipertensi golongan antagonis kalsium seperti verapamil,
nifedipin, felodipin, amilodpin, nikardipin, diltiazem bekerja dengan menyekat
kanal Ca tipe L sehingga menyebabkan vasodilatasi.
Calcium channel blockers adalah jenis obat yang menghalangi masuknya
kalsium ke dalam sel-sel otot polos serta miosit. Mereka menghasilkan
vasodilatasi arteri dan dengan demikian mengurangi tekanan darah arteri. Mereka
juga mengurangi kontraktilitas miokard, sehingga pengurangan konsumsi oksigen
miokard.
Obat-obat pemblok kanal Ca (Ca2+ channel blocker) bekerja dengan
menghambat depolarisasi sehingga menghambat masuknya Ca2+ sel ke dalam sel
otot. Ca2+ channel blockers menghambat aliran Ca2+ terutama dengan
menstabilkan fase inaktivasi secara alosterik, serta beberapa dengan menunda
transisi ke fase istirahat. Hal ini menyebabkan penurunan tekanan darah,
penurunan kontraksi kardiak dan efek antiartimia, sehingga golongan pemblok
kanal Ca dapat digunakan untuk terapi hipertensi, ischemia muikardial, aritmia.
Klasifikasi utama pemblok kanal Ca:
Phenylalkylamines (verapamil)
Benzothiazipines (diltiazem)
Dihydropyridines (nifedipine)