ANALISA KASUS
Seorang Perempuan, berusia 42 tahun, dibawa oleh keluarganya ke RSUD
Raden Mattaher Jambi atas rujukan RS Abdul Manap dengan keluhan 1 minggu
SMRS sesaat setelah bangun tidur os tiba-tiba mengeluh anggota gerak kirinya
sulit digerakkan. Kaki dan tangan kiri os terasa sangat berat, sehingga os harus
meminta bantuan anaknya agar dapat bangkit dari tempat tidur. Hal ini
menyebabkan os tidak dapat beraktivitas. Oleh keluarganya os hanya dibawa ke
dokter praktek dekat rumahnya, karena awalnya keluarga hanya menganggap
keluhan akan hilang. Setelah 1 minggu dirumah, kelemahan yang dialami os tidak
kunjung membaik, maka keluarga memutuskan untuk membawa os ke RS Abdul
manap, dirawat selama 2 hari dan kemudian os dirujuk ke RSUD Raden Mattaher.
Nyeri kepala (-), bicara pelo (-), mual (-), muntah (-), mulut mencong (-),
gangguan menelan (-), gangguan pendengaran (-), pandangan kabur (-), riwayat
demam (-), riwayat trauma kepala (-), riwayat kejang (-), BAK dan BAB tidak ada
keluhan.
Os mengaku sejak muda hobi mengkonsumsi kopi setiap pagi hari, suka
mengkonsumsi makanan berlemak dan os memiliki riwayat kolesterol tinggi
sejak 1 tahun terakhir, namun tidak rutin mengkonsumsi obat penurun kolesterol.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 15 (E4M6V5), TD 120/80
mmHg, Nadi 84 x/i, Suhu 36,5 oC, Respirasi 20 x/i. Pemeriksaan nervus kranialis
dalam batas normal. Pada pemeriksaan motorik, pada lengan dan tungkai kiri
pergerakan menurun, kekuatan lengan +4 dan tungkai +2, refleks fisiologis
meningkat pada ekstremitas bawah kiri, kemudian didapatkan refleks patologis
(+) pada ekstremitas atas dan bawah kiri. Pada pemeriksaan sensibilitas dalam
batas normal. Dari anamnesis tersebut sesuai teori, maka dibuat diagnosis klinis
hemiparesis sinistra tipe spastik.
Pada pemeriksaan penunjang, di sarankan untuk pemeriksaan darah rutin,
kimia darah, dan CT-Scan Kepala. Pada penetapan jenis stroke berdasarkan Siriraj
40
Dan penetapan jenis stroke berdasarkan algoritma Stroke Gadjah Mada yaitu :
41
Kesadaran : 0 x 2,5 = 0
Muntah : 0 x 2 = 0
Nyeri Kepala : 0 x 2 = 0
Tekanan darah : diastolic 80 x 0,1 = 8
Ateroma (DM, Angina pectoris) : 0 x -3 = 0
Konstante : -12
Nyeri kepala
Jenis stroke
kes
42
ad
ara
n
Perdarahan
Perdarahan
Perdarahan
iskemik
Ny.S
Pasien didiagnosis etiologi yaitu, Stroke non Hemoragik, karena dari
anamnesis terjadi secara mendadak dan saat istirahat. Hal ini juga sesuai dengan
Algoritma Stroke Gajah Mada, yaitu:
Penderita Stroke Akut
1
2
Penurunan kesadaran
Sakit kepala
3 Refleks Babinsky
Pada pasien ini : Penurunan kesadaran (-), sakit kepala (-), refleks babinsky (+)
Stroke iskemik akut atau stroke infark.
Kemudian, pasien diterapi dengan pemberian cairan rumatan NaCl 0,9 %
30 tetes permenit, Injeksi ceftriaxone 2x1gr, injeksi Citicoline 2 x 500 mg,
piracetam 3x1gr, inj.Ranitidin 2x1 serta terapi oral berupa aspilet dan simvastatin.
Pada kasus ini diberikan ceftriaxone karena berdasarkan hasil pemeriksaan
darah rutin diketahui bahwa leukosit pasien meningkat. Hal ini mungkin
menandakan adanya suatu infeksi dan merupakan indikasi untuk diberikan
antibiotik. Ceftriaxone sendiri merupakan antibiotik golongan sefalosporin
generasi ketiga. Obat ini bekerja dengan menghambat sintesis mucopeptide di
dinding
sel
bakteri.
carboxypeptidases,
Beta-laktam
endopeptidases,
bagian
dan
dari
Ceftriaxone
transpeptidases
dalam
mengikat
membran
sitoplasma bakteri. Enzim ini terlibat dalam sintesis sel-dinding dan pembelahan
sel. Dengan mengikat enzim ini, Ceftriaxone menghasilkan pembentukan dinding
sel yang rusak dan kematian sel. Spektrum aktivitas mencakup banyak bakteri
43
gram positif aerob, banyak bakteri gram negatif aerob, dan beberapa bakteri
anaerob; aktif terhadap Chlamydia, jamur, dan virus.
Adanya penurunan perfusi pada otak, penurunan kesadaran serta kejang
dapat
menimbulkan
kerusakan
diotak
maka
dari
itu
perlu
diberikan
merupakan
antitrombotik.
Diberikan
guna
mencegah
terjadinya
44
45