Anda di halaman 1dari 32

PRESENTASI KASUS

KDK
Pembimbing:
dr. Nur Faizah, Sp.A

Disusun oleh:
Sigit Unggul
Ira Subekti

G4A014058
G4A014060

Identitas

Nama

: An. F

No. CM

: 00229750

Usia

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Alamat

: Sidamulih Rawalo

Agama

: Islam

Suku Bangsa

: Jawa

Tanggal Masuk RSMS

: 24 April 2016

Tanggal Periksa

: 24 April 2016

: 1 th 0 bln 20 hari

Anamnesis
Keluhan Utama : Kejang
Keluhan Tambahan: Demam, batuk, pilek
Riwayat Penyakit Sekarang
7

HSMRS: Batuk(+) grok-grok, pilek(+), demam(-), mual(-),


muntah(-), sesak(-), n.makan(+), n.minum(+)N, BAB(+)N,
BAK(+)N

5 HSMRS: Batuk dan pilek masih menetap, demam(-), mual(-),


muntah(-), n.makan(+), n.minum(+)N, BAB(+)N, BAK(+)N. Pasien
belum mengkonsumsi obat apapun
1 HSMRS: Pagi hari demam(+) tinggi terus-menerus, batuk(+),
pilek(+), sesak(-),
mual(+),
n.makan(+), n.minum(+)N,
BAB(+)N, BAK(+)N. Pasien dibawa ke bidan dan diberi obat panas,
demam masih menetap. Pasien masih bisa tidur dengan tenang.
HMRS: Kejang(+) seluruh tubuh, 3 kali/24 jam, durasi 30
menit, saat kejang tidak sadar, sebelum dan sesudah kejang
sadar, demam(+), sesak(+), batuk(+), pilek(-), mual(-),
muntah(-), n.makan(+), n.minum(+)N, BAB(+)N, BAK(+)N

HP1: Demam(+) masih tinggi, kejang(-), Batuk(+),


pilek(-), mual(-), muntah(-), sesak(+), n.makan(+),
n.minum(+)N,
BAB(+)N,
BAK(+)N.
Pasien
sudah
mendapatkan terapi O2 NK, infus RL dan Kaen 3A,
sanmol sirup, luminal, dan diazepam bila kejang
muncul kembali

Faktor resiko (yg berhubungan dengan penyakit yang diduga)

Riwayat kejang demam (-)

Riwayat kejang tanpa demam (-)

Riwayat trauma kepala (-)

Kesimpulan
- Kejang 3x/24 jam, durasi 30
menit, seluruh tubuh, saat kejang
tidak sadar, sebelum dan setelah
kejang sadar
- Demam (+) tinggi 1 hari
- Usia 1 th
- Muntah (-)
- Riwayat kejang (-)
- Riwayat trauma (-)

dd KDK
Meningitis
Ensefalitis
Dengue fever

- Batuk (+) grok-grok


- Pilek (+)
- Sesak (+)

dd Bronkopneumoni
Bronkiolitis
Asma Bronkial

Riwayat keluarga

a) Ikhtisar keturunan

b) Riwayat penyakit pada keluarga yang diturunkan/genetik


- riw kejang demam (+) : ibu, adik laki-laki
- riw kejang tanpa demam (-)
- riw alergi (-)
- riw asma (-)
c) Riwayat penyakit pada keluarga/tetangga/teman bermain yang dapat
ditularkan
- Riwayat ISPA keluarga serumah
- Demam berdarah di lingkungan sekitar runah

Riwayat pribadi

a) Riwayat kehamilan dan persalinan

Prenatal : ibu G1P0A0, ANC tidak rutin, riw perdarahan(-), riw sakit saat
hamil(-), riwayat trauma saat hamil(-)

Natal : usia kehamilan 38 minggu (aterm), lahir melalui SC a.i gemeli,


BBL 2600 gr, PB 49 cm. lahir dalam keadaan langsung menangis,
kebiruan(-)

Post natal : kuning(-), riw kejang (-) riw kebiruan (-), riw trauma(-)

b) Riwayat makanan

0-3 bln : ASI+susu formula 4-5 botol kecil/hari, durasi minum 5-10
menit

3-8 bln : susu formula, bubur tim kemasan habis 1 bungkus 2-3x/hari

8- skrg : nasi, sayur, buah, susu 3x/hari, nasi centong habis


kualitas : kurang baik
kuantitas : cukup baik

Perkembangan dan Kepandaian


Motorik Kasar
Mengangkat kepala 3 bulan
Tengkurap 3 bulan
Duduk tanpa bantuan 4 bulan
Berdiri 11 bulan
Jalan+titah 12 bulan
Motorik halus
Mengikuti objek 2 bulan
Meraih benda 5 bulan
Memasukkan benda ke mulut 12 bulan

Bahasa
Mengoceh : usia 3 bulan
Tertawa : 8 bulan
Mengucapkan lebih dari 1 kata : usia 9 bulan
Sosial
Mengenali orang tua 11 bulan
Takut dengan orang asing 12 bulan

2. VAKSINASI
VAKSINASI DASAR

ULANGAN

JENIS

USIA

TEMPAT

USIA

TEMPAT

BCG

0 bln

RS Ananda

DPT

2,4,6 bln

Posyandu

POLIO

0,2,4,6 bln

HEPATITIS

0,1,6 bln

RS Ananda(0)
Posyandu(2,4,6
)RS Ananda(0)

Posyandu (1,6)
CAMPAK

9 bln

Posyandu

Kesimpulan
- imunisasi lengkap dilakukan sesuai usia

5. Riwayat penyakit dahulu


- riwayat kejang dengan atau tanpa demam ()
- riw sesak (-)
- riw batuk pilek (+)
- riw alergi (-)
6. Sosial, ekonomi dan lingkungan
Tinggal di rumah berpenghuni 4 orang (eyang, ibu, adik ibu), tembok
biasa, ubin, 4 kamar, KM dalam, sumber air sumur, jarak sumber air
dengan septic tank >10 meter.
Pendapatan keluarga perbulan : Rp 1.500.000 2.000.000
7. Anamnesis sistem
- sistem kardiovaskuler : tidak ada keluhan
- sistem respirasi : batuk(+), pilek(+), sesak(+)
- sistem syaraf : kejang(+), demam(+)
- sistem gastrointestinal : tidak ada keluhan
- sistem urogenital : tidak ada keluhan
- sistem muskuloskeletal : ttidak ada keluhan
- sistem integumentum : tidak ada keluhan

Pemeriksaan Fisik (24 April 2016)


Keadaan Umum : tampak sakit
Kesadaran : Composmentis
Kesan status gizi baik
Vital Sign:
TD: 90/50
Berat Badan: 8.5 kg
Tinggi Badan: 67 cm
N: 128 x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup
RR: 46x/menit, reguler
S: 40,5 C
Status Gizi & antopometri
Anak : P umur: 12 bln BB: 9,5 kg
WAZ
: -0,63 (BB normal)
HAZ
: 1,4 (Perawakan sedang)
WHZ
: -1,5 (status gizi baik)
LLA 15 cm
Kesimpulan status gizi : baik

TB: 80 cm

Kepala : mesocephal LK= 44 cm (Normal : 44-50 cm)


rambut : warna hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut
Ubun-ubun : sutura menutup
Wajah : simetris
Mata
: palpebra edema -/-, konjunctiva anemis -/- , sklera ikterik -/-, pupil
isokor, diameter pupil 3mm/3mm, RC +N/+N
Hidung : discharge +/+ warna jernih , nch -/Mulut
: sianosis -/-, mukosa basah, faring hiperemis (-), tonsil T1-T1, gigi :
perkembangan gigi sesuai usia
Leher
: JVP tidak meningkat, LNN cervical tidak teraba, kaku kuduk (-),
deviasi trachea (-)
Dada
: simetris (+) , retraksi(-)

Jantung :
Inspeksi : ic tidak tampak
Palpasi : ic di sic v lmcs tidak kuat angkat
Perkusi : batas jantung
kanan atas SIC II LPSD
kanan bawah SIC IV LPSD
kiri atas SIC II LPSS
kiri bawah SIC V LMCS
Auskultasi : HR : 128 x/m reguler, s1>s1, A1>A2, P1>P2, M1>M2
Paru
Inspeksi : simetris (+), retraksi(-), ketinggalan gerak (-)
Palpasi : vf dextra = sinistra
Perkusi : sonor
Auskultasi : SD vesikuler +/+, RBK +/+, RBH +/+, Wh -/-, ekspirasi memanjang
Abdomen
Inspeksi : cembung
Palpasi : supel
Perkusi : timpani
Auskultasi Bu(+)N

Hati : tidak teraba besar


Limpa/lien : tidak teraba besar
Genital : tak
Anus/sekitar : dbn
punggung./vertebra : tak

Anggota Gerak
Atas
Kanan

Bawah
Kiri

Kanan

Kiri

Gerakan

bebas

bebas

bebas

Bebas

Trof

eutrof

eutrof

eutrof

eutrof

Tonus

normal

normal

normal

normal

Ref.fsiologis

Biceps (+)
N
Triceps (+)
N
Hoffman (-)

Biceps (+)
N
Triceps (+)
N
Hoffman (-)

Patella (+) N

Patella (+) N

Tromer (-)

Tromer (-)

Babinsky (+)
Chaddock (-)

Babinsky (+)
Chaddock (-)

Klonus

Tanda
meningeal

Brudzinsky sign I, II, III, IV tidak ada, kernig sign (-)

Sensibilitas

Sulit dinilai

Sulit dinilai

Sulit dinilai

Sulit dinilai

Akral

hangat

hangat

hangat

hangat

Ref.patologis

RESUME
Anamnesis
Demam tinggi 1 hari
Kejang 3x/24 jam durasi 30 menit seluruh tubuh, saat kejang
tidak
sadar, sebelum dan setelah kejang sadar
Batuk grok-grok (+)
Pilek (-)
Sesak nafas (+)
Muntah(-)
Usia 1 th
Riwayat kejang demam keluarga
Riwayat ISPA keluarga serumah
Demam berdarah di lingkungan sekitar rumah

Pemeriksaan Fisik
Ku / kes : tampak sakit / cm
TD : 128x/m
RR : 46x/m
T : 40,5 C
Kepala : mesochepal, UUB : sutura menutup
Hidung : Nch +/+ Discharge -/ Leher : kaku kuduk (-)
Thorax : simetris (+) , retraksi (-)
Pulmo : SD ves +/+ Rbk +/+ Rbh +/+ Wh -/-, ekspirasi
memanjang
Abdomen : cembung, supel, timpani, BU(+)N
Ekstremitas :
meningeal sign (-), klonus(-), RF(+)N, RP(+)N

Antopometri
WAZ -0,63 (BB normal)
HAZ 1,4 (perawakan sedang)
WHZ -1,5 (status gizi baik)
LABORATORIUM
Darah
Hb : 10 g/dl
Ht : 30%
Leu : 9800 U/L
HJL : 0/0/4/67/17/12
Urin
-Warna kuning bau khas
-PH 6

Daftar masalah (aktif dan in aktif )

Sindrom I
Demam tinggi 1 hari
Kejang 3x/24 jam durasi 30 menit seluruh tubuh, saat kejang
tidak
sadar, sebelum dan setelah kejang sadar
Usia 1 th
Muntah(-)
Riwayat kejang dengan/tanpa demam(-)
Riwayat keluarga dengan kejang demam(+)
Demam berdarah lingkungan sekitar rumah
Suhu 40,5 C
Ukuran kepala normal, UUB : sutura menutup
meningeal sign(-), klonus(-)
r. fsiologis(+)N
r. patologis(+)N

Sindrom 2
Batuk grok-grok (+)
Sesak nafas (+)
Riwayat ISPA keluarga serumah
H/T

: nch +/+ disch -/-

Thorax : simetris(+) retraksi(-)


Pulmo : Sd ves+/+ Rbk +/+ Rbh +/+ Wh -/-, ekspirasi
memanjang(+)
Sindrom 3
WAZ = -0,63 (BB normal)
HAZ = 1,4 (perawakan sedang)
WHZ = -1,5 (st. Gizi baik)

Diagnosis Banding (Kemungkinan Penyebab Masalah) :


Sindrom 1
-KDK
-Meningitis
-Ensefalitis
-Dengue Fever
Sindrom 2
-Bronkopneumoni
-Bronkiolitis
-Asma bronkial
Diagnosis Kerja
KDK
Bronkopneumoni

Terapi
Medikomentosa
O2 8 lpm NRM
IVFD RL 6 tpm
Inj. Ampicilin 2x250 mg i.v
Inj. Gentamicin 2x25 mg i.v
Inf. Paracetamol 3x5 mg
Diazepam supp 5 mg
Non Medikamentosa
- Kompres air di dahi, ketiak

Edukasi Keluarga

Keluarga pasien diberikan informasi mengenai penyakit,


faktor pencetus, gejala, tanda, komplikasi, dan penanganan

Edukasi sikap timbul kejang

Edukasi posisi minum

Pemeriksaan Penunjang
Cek DL
Cek GDS
Cek Elektrolit
X-foto thorax
urinalisis + feses
pungsi lumbal
Rencana Monitoring
Monitoring keadaan umum, kesadaran dan tanda vital
Monitoring respon terapi
Monitoring efek samping terapi
Monitoring elektrolit
Monitoring GDS

Prognosis
Ad vitam

: ad bonam

Ad Sanationam

: dubia

Ad fungsionam: dubia

TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Kejang demam ialah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu
tubuh (suhu rektal di atas 380 C) yang disebabkan oleh suatu proses
ekstrakranium
PENJELASAN

Kejang demam terjadi pada 2-4% anak berumur 6 bulan 5 tahun.

Anak yang pernah mengalami kejang tanpa demam, kemudian kejang demam
kembali tidak termasuk dalam kejang demam

Kejang disertai demam pada bayi berumur kurang dari 1 bulan tidak termasuk
dalam kejang demam

Bila anak berumur kurang dari 6 bulan atau lebih dari 5 tahun mengalami kejang
didahului demam, pikirkan kemungkinan lain misalnya infeksi SSP, atau epilepsi
yang kebetulan terjadi bersama demam.

1. KLASIFIKASI

Kejang demam sederhana (Simple febrile seizure)

Kejang demam kompleks (Complex febrile seizure)

KEJANG DEMAM SEDERHANA


Kejang demam yang berlangsung singkat, kurang dari 15 menit, dan
umumnya akan berhenti sendiri. Kejang berbentuk umum tonik dan
atau klonik, tanpa gerakan fokal. Kejang tidak berulang dalam waktu
24 jam. Kejang demam sederhana merupakan 80% di antara seluruh
kejang demam.
KEJANG DEMAM KOMPLEKS
Kejang demam dengan salah satu ciri berikut ini:
1. Kejang lama > 15 menit
2. Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum didahului
kejang parsial
3. Berulang atau lebih dari 1 kali dalam 24 jam

1. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan laboratorium

Pungsi lumbal

Pungsi lumbal dianjurkan pada:


1. Bayi kurang dari 12 bulan sangat dianjurkan dilakukan
2. Bayi antara 12-18 bulan dianjurkan
3. Bayi > 18 bulan tidak rutin

Elektroensefalografi (EEG)

Pemeriksaan EEG masih dapat dilakukan pada keadaan kejang demam yang tidak
khas. Misalnya: kejang demam kompleks UKK Neurologi 5 pada anak usia lebih
dari 6 tahun, atau kejang demam fokal

Pencitraan

Foto X-ray kepala dan pencitraan seperti computed tomography scan (CT-scan) atau
magnetic resonance imaging (MRI) jarang sekali dikerjakan, tidak rutin dan
hanya atas indikasi seperti:

Kelainan neurologik fokal yang menetap (hemiparesis)

Paresis nervus VI

1. Papiledema

1. PEMBERIAN OBAT RUMAT

Jenis Obat

Pemberian obat fenobarbital atau asam valproat setiap hari efektif dalam menurunkan risiko
berulangnya kejang

Lama pengobatan

Pengobatan diberikan selama 1 tahun bebas kejang, kemudian


dihentikan secara bertahap selama 1-2 bulan

Indikasi

Pengobatan rumat hanya diberikan bila kejang demam menunjukkan ciri sebagai berikut (salah
satu):
1. Kejang lama > 15 menit
2. Adanya kelainan neurologis yang nyata sebelum atau sesudah kejang, misalnya
hemiparesis, paresis Todd, cerebral palsy, retardasi mental, hidrosefalus.
3. Kejang fokal
4. Pengobatan rumat dipertimbangkan bila:

Kejang berulang dua kali atau lebih dalam 24 jam.

Kejang demam terjadi pada bayi kurang dari 12 bulan.

kejang demam > 4 kali per tahun

1. BEBERAPA HAL YANG HARUS DIKERJAKAN BILA KEMBALI


KEJANG

1. Tetap tenang dan tidak panik


2. Kendorkan pakaian yang ketat terutama disekitar leher
3. Bila tidak sadar, posisikan anak terlentang dengan kepala
miring. Bersihkan muntahan atau lendir di mulut atau hidung.
Walaupun kemungkinan lidah tergigit, jangan memasukkan
sesuatu kedalam mulut.
4. Ukur suhu, observasi dan catat lama dan bentuk kejang.
5. Tetap bersama pasien selama kejang
6. Berikan diazepam rektal. Dan jangan diberikan bila kejang
telah berhenti.
7. Bawa kedokter atau rumah sakit bila kejang berlangsung 5
menit atau lebih

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai