PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Pembangunan Kesehatan merupakan bagian integral dari Pembangunan
Nasional. Tujuan Pembangunan Kesehatan adalah meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan
Pembangunan
masyarakat
yang
optimal.
Keberhasilan
26
d. Sebelah Timur:
27
Kelurahan
Luas
RW
RT
Penduduk
Koja
Wilayah
327,50
13
146
(Jiwa)
35.499
Lagoa
157,99
18
222
71.298
Tugu Utara
236,65
19
214
81.736
Tugu Selatan
268,00
95
43.831
133,38
14
119
41.833
101,10
11
109
49.728
1.224,62
82
905
323.925
JUMLAH
Definisi Puskesmas
Puskesmas ialah suatu unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di satu atau sebagian wilayah kecamatan.
28
29
pemahaman
tentang
kesehatan
dari
pandangan
konsumtifmenjadi investasi.
6. Upaya kesehatan yang semula lebih banyak dilakukan oleh pemerintah,
akan bergeser lebih banyak dilakukan oleh masyarakat sebagai mitra
pemerintah (partnership).
7. Pembangunan kesehatan yang semula bersifat terpusat (centralization),
menjadi otonomi daerah (decentralization).
8. Pergeseran proses perencanaan dari top down menjadi bottom up seiring
dengan era desentralisasi.
1.1.2.2.
pembangunan
kesehatan
yang
diselenggarakan
oleh
30
1.1.2.3.
Fungsi Puskesmas
Fungsi dari Puskesmas antara lain :
1.
selalu
berupaya
menggerakkan
dan
memantau
dunia
usaha
kesehatan
dari
penyelenggaraan
keluarga
dan
masyarakat
dunia
usaha
memiliki
31
ini
bersifat
publik
(public
goods)yang
bertujuan
1.
2.
3.
4.
3.1.1.2.
Peran Puskesmas
Dalam konteks Otonomi Daerah saat ini, puskesmas mempunyai peran
yang vital sebagai institusi pelaksana teknis, dituntut memiliki kemampuan
manajerial dan wawasan jauh ke depan untuk meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan.
32
Upaya
Kesehatan Kegiatan
Wajib
Promosi Kesehatan
Indikator
33
dan
2
Kesehatan
PHBS
Penyehatan
Lingkungan
pemukiman
Kesejahteraan ibu
dan anak
Keluarga Berencana
Pemberantasan
penyakit menular
Gedung, Perbaikan
perilaku
sehat
Cakupan air bersih
Cakupan
jamban
ANC
Pertolongan persalinan
MTBS
Imunisasi
Pelayanan KB
keluarga
Cakupan SPAL
Cakupan rumah sehat
Cakupan K1, K4
Cakupan linakes
Cakupan MTBS
Cakupan imunisasi
Cakupan MKET
Diare
ISPA
Tuberkulosis
kasus
Angka penyembuhan
Distribusi vit A / Fe / Cakupan vit A / Fe /
Gizi
luar
Pengobatan dasar
cap yodium
PSG
Medik dasar
USG
cap yodium
% gizi kurang / buruk
Cakupan pelayanan
Jumlah kasus yang
Laboratorium
ditangani
Jumlah pemeriksaan
sederhana
3.1.1.4.
berdasarkan
permasalahan
kesehatan
yang
ditemukan
di
bersama
dinas
kesehatan
kabupaten/kota
dengan
kabupaten/kota
bertanggung
jawab
dan
wajib
35
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
3.1.1.5.
Azas Puskesmas
Penyelenggaraan upaya kesehatan wajib dan upaya pengembangan
harus menerapkan azas penyelenggaraan puskesmas secara terpadu.Azas
penyelenggaraan tersebut dikembangkan dari ketiga fungsi puskesmas. Dasar
pemikirannya adalah pentingnya menerapkan prinsip dasar dari setiap fungsi
puskesmas dalam menyelenggarakan setiap upaya puskesmas, baik upaya
kesehatan wajib maupun upaya kesehatan pengembangan.
Azas penyelenggaran puskesmas yang dimaksud adalah:
1. Azas pertanggungjawaban wilayah
36
pertama
yang
3. Azas Keterpaduan
Untuk mengatasi keterbatasan sumber daya serta diperolehnya
hasil yang optimal, penyelenggaraan setiap program puskesmas harus
diselenggarakan secara terpadu.
Ada dua macam keterpaduan yang perlu diperhatikan, yaitu:
a. Keterpaduan Lintas Program
Upaya
memadukan
penyelengaraan
berbagai
upaya
pengobatan,
kesehatan
gigi,
kesehatan
38
desa,
sektor
kesehatan
organisasi
dengan
profesi,
camat,
organisasi
pusat
penggerak
pembangunan
berwawasan
kesehatan dapat dinilai dari seberapa jauh institusi jajaran nonkesehatan memperhatikan kesehatan bagi institusi dan warganya.
Keberhasilan fungsi ini bisa diukur melalui Indeks Potensi Tatanan
Sehat (IPTS).Ada tiga tatanan yang bisa diukur:
1. Tatanan sekolah.
2. Tatanan tempat kerja.
3. Tatanan tempat-tempat umum.
2. Pusat pemberdayaan masyarakat
41
kembang,
Upaya
Kesehatan
Berbasis
Masyarakat (UKBM).
b. Tumbuh dan kembangnya LSM di bidang kesehatan.
c. Tumbuh dan berfungsinya konsil kesehatan kecamatan
atau BPKM (Badan Peduli Kesehatan Masyarakat) atau
BPP (Badan Penyantun Puskesmas).
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama
Indikator keberhasilan fungsi ini dapat dikelompokkan ke
dalam IPMS (Indikator Potensi Masyarakat Sehat), yang terdiri dari
cakupan dan kualitas program puskesmas.IPMS minimal mencakup
seluruh indikator cakupan upaya kesehatan wajib dan kualitas atau
mutu pelayanan kesehatan.
3.1.2. Gambaran Umum Puskesmas Kecamatan
Puskesmas Kecamatan Koja yang berlokasi di Jln. Bhayangkara No.
12 RT 001/017 Kelurahan Tugu Utara adalah Puskesmas tingkat Kecamatan
di wilayah Kecamatan Koja yang membawahi 7 Puskesmas Kelurahan yang
berada di wilayah Kecamatan Koja dan memberikan pelayanan kesehatan
dasar kepada masyarakat di wilayah Kecamatan Koja.
Nama dan alamat Puskesmas-Puskesmas di wilayah Kecamatan Koja
terdapat pada tabel berikut ini :
42
Nama Puskesmas
Alamat
No. Telp
Puskesmas Kelurahan Koja
Jl. Deli Gg 28 No. 2
021-43908462
Puskesmas Kelurahan Tugu Jl. Kramat Jaya Gg 8 021-4403913
Utara
RT 001/018
Puskesmas Kelurahan Tugu Jl. Bendungan Melayu 021-43908519
Selatan
Selatan RT 001/05
Puskesmas Kelurahan Rawa Jl. Rawa Badak Barat 021-43933827
Badak Utara I
No. 37
Puskesmas Kelurahan Rawa Jl. Rawabinangun I
Badak Utara II
Puskesmas Kelurahan Rawa Plumpang B Jl. K II 021-43936751
Badak Selatan
Puskesmas Kelurahan Lagoa
021-43908520
No. 7 RT.009/005
Jl. Menteng No. I
021-4302114
Kesehatan
Masyarakat
Gizi
Komunitas
&
43
44
3.1.2.2.
3.1.2.3.
45
1
2
Pasca Sarjana
Sarjana Kesehatan
Dokter Umum
Dokter Gigi
SKM
Apoteker
Keperawatan
Sarjana Umum Ekonomi / Hukum /
3
4
Adm
Paramedis
Bidan D3
Bidan D1
Perawat D3
Perawat (SPK)
Perawat Gigi
Analis
Farmasi (D3)
SMF
Sanitarian (D1)
Sarjana Gizi (S1)
Gizi (D3)
Gizi (D1)
Fisioterapis (D 3)
Akademi Komputer (D3)
Akademi Rekam Medik (D3)
SLTA
Lain lain (Tenaga Keamanan, Juru
Masak RB, Juru Cuci RB, Sopir)
TOTAL
1.2
Jumlah
PNS
3
NON PNS
0
11
3
3
1
2
20
6
0
0
0
12
2
14
3
3
2
1
1
1
0
1
1
0
0
0
5
0
23
25
0
0
7
16
0
0
1
1
0
1
8
1
24
51
70 Orang
186 Orang
46
dalam
rangka
pengendalian
penduduk
dan
peningkatan
47
1. Sasaran primer
Masyarakat pada umumnya menjadi sasaran langsung segala
upaya pendidikan atau promosi kesehatan. Sesuai dengan permasalahan
kesehatan, maka sasaran ini dapat dikelompokkan menjadi kepala
keluarga untuk masalah kesehatan umum, ibu hamil dan menyusui untuk
masalah KIA (kesehatan ibu dan anak), anak sekolah untuk kesehatan
remaja, dan sebagainya. Upaya promosi yang dilakukan terhadap sasaran
primer
ini
sejalan
dengan
strategi
pemberdayaan
masyarakat
(empowerment).
2. Sasaran sekunder
Para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, dan sebagainya.
Disebut sasaran sekunder karena dengan memberikan pendidikan
kesehatan pada kelompok ini diharapkan untuk selanjutnya kelompok ini
akan memberikan pendidikan kesehatan pada masyarakat disekitarnya.
Disamping itu dengan perilaku sehat para tokoh masyarakat sebagai hasil
pendidikan kesehatan yang diterima, maka para tokoh masyarakat ini
akan memberikan contoh atau acuan perilaku sehat bagi masyarakat
sekitarnya. Upaya promosi kesehatan yang ditujukan kepada sasaran
sekunder ini adalah sejalan dengan strategi dukungan sosial (social
support).
3. Sasaran tersier
Para pembuat keputusan atau penentuan kebijakan baik ditingkat
pusat, maupun daerah adalah sasaran tersier pendidikan kesehatan dengan
kebijakan-kebijakan atau keputusan yang dikeluarkan oleh kelompok ini
akan mempunyai dampak terhadap perilaku para tokoh masyarakat
(sasaran sekunder), dan juga kepada masyarakat umum (sasaran primer).
Upaya promosi kesehatan yang ditujukan kepada sasaran tersier ini
sejalan dengan strategi advokasi.
Program dan Upaya KB
48
2.
3.
4.
49
Kecamatan
Koja
adalah
mengadakan
penyuluhan
KB,
KB Akseptor
baru
IUD
MOW
KB
aktif
Jumlah
Jumlah
56
1
5,12
0,09
2621
43
6,65
0,11
Keterangan:
Akseptor KB Baru:
Akseptor KB Baru Januari 2016 +
50
21
0,05
Implan
125
11,44
2471
6,27
Suntik
756
69,17
26431
67,1
Kondom 56
5,12
2839
7,21
Pil
99
9,06
4964
12,6
Total
1093
100%
39390
100%
(Sumber: Status pasien KB, buku kohort KB, LB 3 Kesga Februari 2016 Puskesmas
Kecamatan Koja)
Tabel 1.5 Indikator dan Target Pencapaian Program KB Puskesmas Kecamatan Koja
Program Indikator
KB
(%)
70
11,67
b. MOP
70
11,67
c. MOW
70
11,67
d. Implant
70
11,67
e. Suntik
70
11,67
f. Kondom
70
11,67
g. Pil
70
11,67
KB
Aktif
Metode Kontrasepsi :
a.
IUD
Menurut
51
Tabel 1.6 Cakupan Peserta KB Aktif Puskesmas Kecamatan Koja Januari Februari
2016
No.
KELURAHAN
PESERTA
CAKUPAN
TARGET
Jumlah
KB
PESERTA
PUS
AKTIF
KB AKTIF
BULAN
(%)
KOJA
4.807
3.722
77,43
11,67
2.967
2.256
76,04
11,67
3.531
2.654
75,16
11,67
8.439
6.323
74,93
11,67
LAGOA
11.572
8.658
74,82
11,67
TUGU UTARA
12.966
9.654
74,46
11,67
TUGU SELATAN
8.224
6.123
74,45
11,67
52.506
39.390
75,02
11,67
JUMLAH
Tabel 1.7 Cakupan Peserta KB Aktif dengan IUD di Wilayah Puskesmas Kecamatan
Koja Periode Januari - Februari 2016
CAKUPAN
JUMLAH
No.
KELURAHAN
PESERTA
TARGET
IUD
KB AKTIF
2 BULAN
(%)
PESERTA
KB AKTIF
DENGAN
IUD
(%)
KOJA
3.722
388
11,67
10,43
2.256
242
11,67
10,73
2.654
457
11,67
17,22
6.323
346
11,67
5,47
LAGOA
8.658
561
11,67
6,48
52
TUGU UTARA
9.654
472
11,67
4,89
TUGU SELATAN
6.123
155
11,67
2,53
39.390
2621
11,67
6,65
JUMLAH
KELURAHAN
PESERTA KB
MOW
AKTIF
TARGET
PESERTA
KB AKTIF
BULAN
DENGAN
(%)
MOW
(%)
1
2
3
4
KOJA
RAWA BADAK
UTARA 1
RAWA BADAK
UTARA 2
RAWA BADAK
SELATAN
3.722
11,67
0,13
2.256
11,67
0,36
2.654
11,67
0,34
6.323
11,67
0,11
53
LAGOA
8.658
11,67
0,05
TUGU UTARA
9.654
11,67
0,06
TUGU SELATAN
6.123
11,67
0,07
39.390
43
11,67
0.11
JUMLAH
JUMLAH
No
.
DESA
PESERTA
IMPLA
KB
NT
AKTIF
1
2
3
4
5
KOJA
RAWA BADAK
UTARA 1
RAWA BADAK
UTARA 2
RAWA BADAK
SELATAN
LAGOA
T2
BULA
N
(%)
CAKUPAN
PESERTA KB
AKTIF
DENGAN
IMPLANT
(%)
3.722
573
11,67
15,4
2.256
184
11,67
8,16
2.654
262
11,67
9,87
6.323
224
11,67
3,54
8.658
264
11,67
3,05
54
TUGU UTARA
9.654
690
11,67
7,15
TUGU SELATAN
6.123
274
11,67
4,47
39.390
2.471
11,67
6,27
JUMLAH
DESA
TARGE
PESERTA
KONDO
T2
KB
BULAN
AKTIF
(%)
N
PESERTA
KB AKTIF
DENGAN
KONDOM
(%)
KOJA
3.722
323
11,67
8,68
2.256
192
11,67
8,51
2.654
156
11,67
5,88
6.323
744
11,67
11,77
LAGOA
8.658
494
11,67
5,71
TUGU UTARA
9.654
261
11,67
2,70
TUGU SELATAN
6.123
669
11,67
10,92
55
JUMLAH
39.390
2.839
11,67
7,21
Tabel 1.11 Cakupan Peserta KB Aktif dengan Pil di Wilayah Puskesmas Kecamatan
Koja Periode Januari - Februari 2016
CAKUPAN
JUMLAH
No.
DESA
PESERTA
PIL
KB AKTIF
TARGET
PESERTA
KB AKTIF
BULAN
DENGAN
(%)
PIL
(%)
KOJA
3.722
853
11,67
22,92
2.256
591
11,67
26,2
2.654
470
11,67
17,71
6.323
1.259
11,67
19,91
LAGOA
8.658
1.137
11,67
13,13
TUGU UTARA
9.654
383
11,67
3,967
TUGU SELATAN
6.123
271
11,67
4,426
39.390
4.964
11,67
12,6
JUMLAH
56
1.3.
Identifikasi Masalah
Setelah mengkaji data dari program kesehatan dasar (basic seven) di
Puskesmas Kecamatan Koja periode Januari 2016, terdapat satu program yang
dipilih dalam identifikasi masalah, yaitu Program Keluarga Berencana. Program
ini dipilih karena merupakan salah satu program dengan karakteristik khusus
yaitu, puskesmas dalam hal ini berfungsi sebagai pelaksana, dan fungsi perencana
dan pengawas adalah PLKB yang berada di Kecamatan dan tingkat Suku Dinas.
Sasaran program Keluarga Berencana adalah kelompok-kelompok
masyarakat yang berada di wilayah Kecamatan Koja dan secara khusus adalah
kelompok-kelompok pasangan usia subur. Program ini dilaksanakan secara
terpadu bersamaan dengan program wajib dan pengembangan lainnya termasuk di
dalamnya tokoh masyarakat, masyarakat umum, dan masyarakat sekolah dengan
kegiatan pencapaian program dan target sebagai berikut:
1. Cakupan peserta KB aktif di Puskesmas Kecamatan Koja pada periode
Januari Februari 2016 adalah sebesar 75,02%.
2. Cakupan peserta KB aktif dengan IUD di Puskesmas Kecamatan Koja
pada periode Januari Februari 2016 adalah sebesar 6,65%.
3. Cakupan peserta KB aktif dengan MOW di Puskesmas Kecamatan Koja
pada periode Januari Februari 2016 adalah sebesar 0,11%.
4. Cakupan peserta KB aktif dengan Implant di Puskesmas Kecamatan Koja
pada periode Januari Februari 2016 adalah sebesar 6,27%.
5. Cakupan peserta KB aktif dengan Kondom di Puskesmas Kecamatan
Koja pada periode Januari Februari 2016 adalah sebesar 7,21%.
6. Cakupan peserta KB aktif dengan Pil di Puskesmas Kecamatan Koja pada
periode Januari Februari 2016 adalah sebesar 12,6%.
1.4.
Rumusan Masalah
Setelah mengidentifikasi masalah dari program wajib puskesmas di
Kecamatan Koja maka dipilih satu program yang menjadi masalah, dengan cara
57
2.
3.
4.
5.
6.
58
BAB II
PENETAPAN PRIORITAS MASALAH DAN PENYEBAB MASALAH
2.1.
dengan
permasalahan
lintas
sektoral.
Diputuskan
untuk
59
1. Emergency
Emergency menunjukkan seberapa fatal suatu permasalahan
sehingga menimbulkan kematian atau kesakitan. Parameter yang
digunakan dalam kriteria ini adalah CFR (Case Fatality Rate) jika
masalah yang dinilai berupa penyakit. Adapun jika yang dinilai adalah
masalah kesehatan lain, maka digunakan parameter kuantitatif berupa
angka kematian maupun angka kesakitan yang dapat ditimbulkan oleh
permasalahan tersebut.
2. Greatest member
Kriteria ini digunakan untuk menilai seberapa banyak
penduduk yang terkena masalah kesehatan tersebut. Untuk masalah
kesehatan yang berupa penyakit, maka parameter yang digunakan
adalah prevalence rate. Sedangkan untuk masalah lain, maka greatest
member ditentukan dengan cara melihat selisih antara pencapaian
suatu kegiatan pada sebuah program kesehatan dengan target yang
telah ditetapkan.
3. Expanding Scope
Menunjukkan seberapa luas pengaruh suatu permasalahan
terhadap sektor lain diluar sektor kesehatan. Parameter penilaian yang
digunakan adalah seberapa luas wilayah yang menjadi masalah, berapa
banyak jumlah penduduk di wilayah tersebut, serta berapa banyak
sektor di luar sektor kesehatan yang berkepentingan dengan masalah
tersebut.
4. Feasibility
60
serta
apakah
kebijakan
pemerintah
mendukung
tersebut,
apakah
ada
lembaga
atau
organisasi
61
2.1.1. Emergency
62
Range (%)
Nilai
0 2,6
2,7 5,2
5,3 7,8
7,9 10,4
10,513
Daftar Masalah
Cakup
an
Target
Selisih +
Scor
Proxy
6,65
11,67
4,661
0,11
11,67
11,919
6,27
11,67
5,759
7.21
11,67
4,819
2.
3.
4.
63
12.6
11,67
1,289
Nilai
0 2,69
2,7 5,29
5,3 7,89
7,9 10,49
10,5 13
64
Cakupa
Daftar Masalah
Cakupan
peserta
KB
Scor
Target
Selisih
6.65
11,67
5,02
0.11
11,67
11,56
6.27
11,67
5,4
7.21
11,67
4,46
12.6
11,67
0,93
aktif
6.65%.
Cakupan
peserta
KB
aktif
0.11%.
Cakupan
peserta
KB
aktif
6.27%.
Cakupan
peserta
KB
aktif
7.21%.
Cakupan
peserta
KB
aktif
65
Lintas Sektor
Tidak ada keterpaduan lintas sektor
Ada keterpaduan lintas sektor
Daftar Masalah
Score
66
2.1.4. Feasibility
Feasibility menunjukkan sejauh mana kemungkinan program kerja
yang terdapat di puskesmas dapat atau tidak dilaksanakan. Untuk menilai hal
tersebut digunakan sistem scoring dilihat dari ketersediaan sumber daya
manusia, program kerja, material, serta transportasi yang efektif serta efisien
untuk mengatasi masalah tersebut.
Adapun parameter yang digunakan untuk menilai apakah suatu
masalah dapat diselesaikan meliputi:
sasaran
program
kesehatan
dimasing-masing
wilayah
puskesmas.
Tabel 2.7 Penentuan Nilai Feasibility berdasarkan Rasio Tenaga Kerja
Puskesmas terhadap Jumlah Penduduk
Range
Nilai
1 : 1 1 : 1000
1 : 1001 1 : 2000
1 : 2001 1 : 3000
67
Kategori
Ketersediaan
Nilai
Tempat
Tersedia
Tidak tersedia
Tersedia
Tidak tersedia
Alat/obat
Daftar Masalah
Kerja
Fasilitas
(Tempat +
Puskesmas
Alat/Obat)
Scor
e
2016
adalah
sebesar 6.65%.
2
MOW
di
Koja
pada
68
Implant
Koja
di
pada
Kondom
Koja
di
pada
2.1.5. Policy
Untuk dapat menyelesaikan masalah ini, maka aspek lain yang harus
dipertimbangkan dari suatu masalah tersebut menjadi perhatian masyarakat dan
pemerintah. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana kebijakan yang dibuat oleh
pemerintah terhadap masalah tersebut. Parameter yang digunakan sebagai hasil
justifikasi ditentukan bahwa untuk mengetahui hal tersebut dilihat dari seberapa
seringnya masalah tersebut dipublikasikan di berbagai media.
Parameter tersebut diberikan nilai berdasarkan parameter yang paling
mungkin sampai ke masyarakat. Publikasi suatu informasi kesehatan di media
elektronik memiliki jangkauan yang lebih luas. Kebijakan pemerintah berupa
undang-undang yang mengatur jumlah anak juga berperan dalam publikasi
program KB. Publikasi informasi dalam bentuk media cetak dan penyuluhan
pun termasuk dalam penilaian policy. Penjumlahan dari nilai-nilai tersebut
dijadikan score penilaian.
69
Score
Penyuluhan:
Ada
Tidak ada
1
2
1
2
1
2
1
2
No
Daftar Masalah
Medi
Kebijaka
Penyuluh
an
Ceta
Pemerint
ah
Media
Elektroni
k
Sco
re
Cakupan peserta KB
aktif dengan IUD di
Kecamatan Koja pada
periode
Januari
Cakupan peserta KB
Januari
Cakupan peserta KB
aktif dengan Implant di
Kecamatan Koja pada
periode
Januari
Cakupan peserta KB
aktif dengan Kondom
di
Kecamatan
Koja
Cakupan peserta KB
aktif
dengan
Pil
di
Januari
71
MS-1
MS-2
MS-3
MS-4
MS-5
BN
BN
BN
BN
BN
1.
Greatest
Member
10
25
15
10
2.
Emergenc
y
20
12
3.
Feasibility
4.
Policy
10
10
10
10
5.
Expanding
Scope
16
39
22
65
19
49
15
38
13
29
Jumlah
Keterangan :
MS-1 Cakupan peserta KB aktif dengan IUD di Kecamatan Koja pada
periode Januari Februari 2016 adalah sebesar 6.65% berada di bawah
target yaitu 11,67%.
MS-2 Cakupan peserta KB aktif dengan MOW di Kecamatan Koja pada
periode Januari Februari 2016 adalah sebesar 0.11% berada di bawah
target yaitu 11,67%.
MS-3 Cakupan peserta KB aktif dengan Implant di Kecamatan Koja pada
periode Januari Februari 2016 adalah sebesar 6.27% berada di bawah
target yaitu 11,67%.
MS-4 Cakupan peserta KB aktif dengan Kondom di Kecamatan Koja pada
periode Januari Februari 2016 adalah sebesar 7.21% berada di bawah
72
keterampilan yang telah dimiliki dan dukungan sumber daya yang tersedia.
Controlling (monitoring): proses untuk mengamati secara terusmenerus
73
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana kerja yang sudah disusun dan
mengadakan koreksi jika terjadi penyimpangan.
Pada tahapan proses, input selanjutnya akan diubah menjadi output.
Adapun tahapan proses tersebut terjadi dalam suatu lingkungan (environment),
sehingga keadaan lingkungan pun dapat mempengaruhi suatu sistem.
Masalah prioritas untuk program KB di wilayah Kecamatan Koja yang
akan ditetapkan penyebab masalah dengan menggunakan diagram fishbone
adalah sebagai berikut:
1.MS-2 Cakupan peserta KB aktif dengan MOW di Kecamatan Koja pada
periode Januari Februari 2016 adalah sebesar 0.11% berada di bawah
target yaitu 11,67%.
2.MS-3 Cakupan peserta KB aktif dengan Implant di Kecamatan Koja pada
periode Januari Februari 2016 adalah sebesar 6.27% berada di bawah
target yaitu 11,6.
74
2.3
2.3.1
52
panjang (Method).
Cakupan peserta KB aktif dengan Implant di Kecamatan Koja pada
periode Januari Februari 2016 adalah sebesar 6.27% berada di
bawah target yaitu 11,67%.
Berdasarkan data yang ditemukan dari Cakupan peserta KB aktif
dengan Implant di Kecamatan Koja pada periode Januari Februari 2016
53
tersebut (Money).
3. Belum tersedianya sarana dan prasarana untuk melakukan
program KB tersebut di puskesmas (Material).
Kurangnya sosialisasi mengenai keuntungan jangka panjang dan dampak positif
dari program KB tersebut (Method).
BAB III
PENETAPAN ALTERNATIF CARA PEMECAHAN MASALAH
Setelah menentukan penyebab masalah yang paling dominan, untuk mengurangi
atau bahkan menghilangkan akar penyebab masalah yang paling dominan
tersebut, maka ditentukan beberapa alternatif pemecahan masalah. Penetapan
alternatif pemecahan masalah dengan menggunakan metode MCUA (Multiple
Criteria Utility Assesment), yaitu dengan memberikan skor 13 pada bobot
berdasarkan hasil diskusi, argumentasi, dan justifikasi kelompok. Parameter
55
Dari empat akar penyebab masalah yang paling dominan ditetapkan alternatif
pemecahan masalah sebagai berikut:
4. Tidak adanya tenaga kesehatan yang sudah terlatih untuk program
KB (Man).
56
No Parameter
1
2
3
Mudah dilaksanakan
Murah biayanya
Waktu penerapannya
masalah
terpecahkan
4
3
2
2
8
6
4
4
16
12
1
1
4
3
3
2
12
6
tidak 2
sampai
terlalu lama
Dapat menyelesaikan dengan
sempurna
Jumlah
21
37
13
22
Keterangan:
AL-1 Melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk menyediakan tenaga
kesehatan yang sudah terlatih untuk program KB tersebut.
57
58
No Parameter
1
2
3
Mudah dilaksanakan
Murah biayanya
Waktu penerapannya
masalah
terpecahkan
4
3
1
1
4
3
2
3
8
9
3
3
12
9
2
2
8
6
tidak 2
sampai
terlalu lama
Dapat menyelesaikan dengan
sempurna
Jumlah
11
22
27
23
Keterangan:
AL-1 Menambah tenaga kesehatan yang terampil dalam program KB.
AL-2 Menyusun rencana pengalokasian anggaran puskesmas yang sesuai dengan
target dan sasaran.
AL-3
Memberikan
konseling
dengan
menjabarkan
macam-macam
alat
59
BAB IV
RENCANA DAN PELAKSANAAN PEMECAHAN MASALAH
4.1
60
4.1.1
KEPUTUSAN
RENCANA KEGIATAN
TARGET
61
1.
bentuk
sosialisasi
kepada
masyarakat
2.
sasaran.
2. Menilai dan mengevaluasi
puskesmas.
kegiatan).
Memberikan
penyuluhan
diberikan penyuluhan.
2. Mengadakan rapat untuk
sasaran PUS/WUS.
2. Mendapat persetujuan untuk
secara berkala
pada
masyarakat
mengenai
keuntungan dari
program KB
tersebut.
pengaturan keikutsertaan
wilayah puskesmas.
5. Melakukan monitoring secara
berkala pelaksanaan penyuluhan
3.
Melakukan
kepada PUS/WUS.
1. Mengajukan permohonan
KB tersebut.
5. Tersusunnya laporan hasil
pelaksanaan penyuluhan kepada
koordinasi
dengan Dinas
Kesehatan
untuk
melaksanakan program KB di
menyediakan
Puskesmas.
tenaga
62
kesehatan yang
sudah terlatih
untuk
melaksanakan
program KB
tersebut.
4.
Melakukan
1. Mengajukan permohonan
koordinasi
dengan Dinas
memfasilitasi pelaksanaan
Kesehatan
untuk
tersebut di Puskesmas.
memfasilitasi
pelaksanaan
konseling,
penyuluhan
serta
penyediaan
sarana dan
prasarana untuk
melaksanakan
program KB
tersebut di
puskesmas
tanpa harus
dirujuk ke
KB tersebut di Puskesmas.
2. Mengadakan rapat koordinasi
tersebut di Puskesmas.
pengaturan keikutsertaan
rumah sakit
terdekat.
4. Memberikan konseling kepada
masyarakat (PUS/WUS)
63
64
4.1.2
NO
1.
KEPUTUSAN
Menyusun rencana
RENCANA KEGIATAN
1. Mengadakan rapat untuk
TARGET
VOL
KEG
1. Terbentuknya
pengalokasian
membuat perencanaan
anggaran program
anggaran puskesmas
sudah disesuaikan
2x per t
sasaran.
2. Menilai dan mengevaluasi
2. Tersusunnya anggaran
ulang serta
menyempurnakan
sesuai dengan
program yang
dilaksanakan oleh
puskesmas.
65
puskesmas
2x per t
(pengalokasian dana
sesuai kegiatan).
2.
Menambah tenaga
1. Mengajukan permohonan
1. Tersusun laporan
kesehatan yang
mengenai kendala-
terampil dalam
untuk melakukan
program KB.
penambahan tenaga
dan usulan
membantu pelaksanaan
pemecahan masalah
program KB di Puskesmas.
serta mendapatkan
1x per t
ijin penambahan
tenaga kesehatan
yang ahli untuk
membantu
pelaksanaan program
KB di Puskesmas.
2. Mengajukan permohonan
2. Memberikan laporan
program, kendala-
terjadi dalam
pelaksanaan program KB
pelaksanaan,
di Puskesmas.
pengawasan dan
pencatatan data,
pemberitahuan
pembagian tugas
kepada tiap pihak
yang berperan guna
memperlancar
pelaksaan,
pengawasan agar
dapat melaksanakan
program dengan
66
2x per t
sebaik-baiknya.
3.
Memberikan konseling
1. Mendapat persetujuan
dengan menjabarkan
membahas rencana
untuk mengadakan
macam-macam alat
konseling bagi
kontrasepsi yang
masyarakat (PUS/
2x per t
2. Jadwal pembagian
keikutsertaan petugas KB
petugas kesehatan
untuk mengikuti
2x per t
pelatihan penggunaan
alat kontrasepsi
3. Memberikan konseling
lainnya.
2. Bertambahnya
kepada masyarakat
pemahaman dan
(PUS/WUS) mengenai
pengetahuan
masyarakat
Setiap p
lainnya.
(PUS/WUS) dan
puskesm
petugas KB mengenai
mengenai jenis alat
4.
Memberikan
kontrasepsi lainnya.
1. Mendapat persetujuan
penyuluhan tentang
membahas rencana
untuk mengadakan
penyuluhan bagi
penyuluhan bagi
kontrasepsi jangka
masyarakat (PUS/WUS)
masyarakat (PUS/
KB.
2. Perencanaan pembuatan
sehingga dapat
anggaran untuk
melaksanakan
penyuluhan bagi
kegiatan penyuluhan
masyarakat (PUS/WUS)
bagi masyarakat
(PUS/WUS) serta
67
2x per t
2x per t
pelatihan petugas KB
mengenai jenis
1. Pengaturan jadwal
kontrasepsi lain.
3. Jadwal pembagian
keikutsertaan petugas KB
petugas kesehatan
untuk mengikuti
2x per t
pelatihan penggunaan
alat kontrasepsi
lainnya.
4. Melaksanakan penyuluhan
2. Bertambahnya
kepada masyarakat
pemahaman dan
pengetahuan
perencanaan tenaga KB
masyarakat
(PUS/WUS) dan
kontrasepsi lainnya.
petugas KB mengenai
2x per t
kontrasepsi lainnya.
3. Peningkatan mutu
dalam pelaksanaan
Setiap p
pelatihan untuk
program KB.
puskesm
melaksanakan program
KB.
68
4.2.
NO
1
KEGIATAN
BULAN PELAKSANAAN
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES
Mengadakan
rapat untuk
melaksanakan
perubahan
alokasi dana
sesuai dengan
target dan
sasaran.
2
Menilai dan
mengevaluasi
perencanaan
anggaran
dana program
yang
dilakukan
69
puskesmas.
3
Menentukan
sasaran untuk
diberikan
penyuluhan.
Mengadakan
rapat untuk
membahas
rencana
penyuluhan
bagi
masyarakat
(PUS/WUS).
5
Menyusun
jadwal dan
pengaturan
keikutsertaan
petugas
kesehatan
dalam
pelaksanaan
penyuluhan.
6
Melaksanakan
penyuluhan
secara berkala
kepada
PUS/WUS
dalam
cakupan
wilayah
70
puskesmas.
7
Melakukan
monitoring
secara berkala
pelaksanaan
penyuluhan
kepada
PUS/WUS.
8
Mengajukan
permohonan
kepada
Kepala
Sudinkes
untuk
menyediakan
tenaga
kesehatan
yang sudah
terlatih untuk
melaksanakan
program KB
di Puskesmas.
9
Mengajukan
permohonan
kepada
Kepala
Sudinkes
untuk
memfasilitasi
pelaksanaan
konseling,
penyuluhan
71
serta
penyediaan
sarana dan
prasarana
untuk
melaksanakan
program KB
tersebut di
Puskesmas.
10
Mengadakan
rapat
koordinasi
dengan
DinKes untuk
membahas
rencana
penyuluhan
bagi
masyarakat
(PUS/WUS)
serta
penyediaan
sarana dan
prasarana
untuk
pelaksanaan
program KB
tersebut di
Puskesmas.
11
Menyusun
jadwal dan
pengaturan
72
keikutsertaan
petugas
kesehatan
dalam
pelaksanaan
penyuluhan.
12
Memberikan
konseling
kepada
masyarakat
(PUS/WUS)
mengenai
program KB
tersebut.
NO
1
KEGIATAN
Mengadakan
rapat
BULAN PELAKSANAAN
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DE
X
untuk
membuat
perencanaan
anggaran
program
kerja
yang disesuaikan
dengan target dan
73
sasaran.
2
Menilai
dan
mengevaluasi
ulang
serta
menyempurnakan
perencanaan
anggaran
dana
program
yang
dimiliki
puskesmas.
3
Mengajukan
permohonan
kepada
Kepala
Sudinkes
untuk
melakukan
penambahan
tenaga kesehatan
Mengajukan
permohonan
kepada
Kepala
Sudinkes
untuk
melakukan
pelatihan berkala
bagi
tenaga
kesehatan untuk
membantu
pelaksanaan
74
program KB di
Puskesmas.
5
Mengadakan
rapat
untuk
membahas
rencana
konseling
bagi
masyarakat
(PUS/WUS) dan
pelatihan
bagi
petugas KB.
6
Pengaturan
jadwal
keikutsertaan
petugas KB pada
setiap pelatihan.
Memberikan
konseling kepada
masyarakat
(PUS/WUS)
mengenai
alat
jenis
kontrasepsi
lainnya.
8
Mengadakan
rapat
untuk
membahas
rencana
penyuluhan bagi
masyarakat
(PUS/WUS) dan
pelatihan
bagi
75
petugas KB.
9
Perencanaan
pembuatan
proposal rencana
kerja
dan
anggaran
untuk
penyuluhan bagi
masyarakat
(PUS/WUS) serta
pelatihan
mengenai
jenis
kontrasepsi
dalam
lain
program
KB.
10
Pengaturan
jadwal
keikutsertaan
petugas KB pada
setiap pelatihan.
11
Melaksanakan
penyuluhan
kepada
masyarakat
(PUS/WUS) dan
pelatihan
perencanaan
tenaga
KB
mengenai
alat
jenis
kontrasepsi
lainnya.
12
Menerapkan
pengetahuan
X
76
yang
telah
didapat
pelatihan
dari
untuk
melaksanakan
program KB.
77
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1
Simpulan
5.2
Saran
Berdasarkan
permasalahan
program kesehatan
dasar tersebut,
petugas
program
dengan
yang
sudah
terbentuk
anggaran
dana
yang
dimiliki
puskesmas.
81
dan
konseling
kepada
masyarakat
(PUS/WUS)
83