Anda di halaman 1dari 5

VITAMIN B KOMPLEKS

Vitamin B kompleks merupakan vitamin yang larut dalam air dan tidak dapat diproduksi
oleh tubuh sehingga harus didapatkan dari asupan makanan yang dikonsumsi untuk mencukupi
kebutuhan tubuh terhadap vitamin ini. Selain itu vitamin B kompleks juga tidak dapat disimpan
secara baik didalam tubuh, maka asupan secara reguler sangat dianjurkan agar tidak kekurangan
vitamin B kompleks.
Delapan unsur utama pembentuk vitamin B kompleks adalah:

Thiamine (vitamin B1), berfungsi membantu sel tubuh menghasilkan energi, kesehatan
jantung serta metabolisme karbohidrat.

Riboflavin (vitamin B2), berfungsi melindungi tubuh dari penyakit kanker, mencegah
migren serta katarak.

Niacin (vitamin B3), bermanfaat untuk melepaskan energi dari zat-zat nutrien,
membantu menurunkan kadar kolesterol, mengurangi depresi dan gangguan pada
persendian.

Asam pantothenate (vitamin B5), membantu system syaraf dan metabolisme,


mengurangi alergi, kelelahan dan migren. Penting bagi aktifitas kelenjar adrenal,
terutama dalam proses pembentukan hormon.

Pyridoxine (vitamin B6), membantu produksi sel darah merah dan meringankan
gejala hipertensi, asma serta PMS.

Biotin (vitamin B7), bermanfaat dalam proses pelepasan energi dari karbohidrat,
pembentukan kuku serta rambut.

Asam Folic (vitamin B9), membantu perkembangan janin, pengobatan anemia


dan pembentukan hemoglobin.

Cobalamine (vitamin B12), membantu merawat system syaraf dan pembentukan sel
darah merah.

Unsur lain yang juga terdapat dalam vitamin B kompleks adalah choline, inositol dan asam
para-aminobenzoic.
Berdasarkan penelitian, vitamin B kompleks sangat bermanfaat dalam membantu
mengatasi gejala kelelahan dan kegelisahan (stres). Kelelahan dapat menjadi gejala dari banyak
penyakit dan vitamin B kompleks dapat membantu meringankan kelelahan/kecapaian.
Kecukupan vitamin B-kompleks membantu mencegah kelambatan pertumbuhan, anemia,
gangguan penglihatan, kerusakan syaraf serta gangguan jantung.

PIL KOMBINASI
Kontrasepsi pil kombinasi adalah pil yang mengandung sintetik estrogen dan preparat
progesteron yang mencegah kehamilan dengan cara menghambat terjadinya ovulasi (pelepasan
sel telur oleh indung telur) melalui penekanan hormon LH dan FSH, mempertebal lendir mukosa
serviks (leher rahim), dan menghalangi pertumbuhan lapisan endometrium. Pil kombinasi ada
yang memiliki estrogen dosis rendah dan ada yang mengandung estrogen dosis tinggi. Estrogen
dosis tinggi biasanya diberikan kepada wanita yang mengkonsumsi obat tertentu (terutama obat
epilepsy).
Selain untuk kontrasepsi, pil kombinasi dapat digunakan untuk menangani dismenorea
(nyeri saat haid), menoragia, dan metroragia. Pil kombinasi tidak direkomendasikan untuk
wanita menyusui, sampai minimal 6 bulan setelah melahirkan. Estrogen yang terdapat di dalam
pil kombinasi yang diminum oleh ibu menyusui, dapat mengurangi jumlah air susu dan
kandungan zat lemak serta protein dalam ASI. Karena itu untuk ibu menyusui sebaiknya
diberikan tablet yang hanya mengandung progestin, yang tidak mempengaruhi pembentukan air
susu.

Wanita yang tidak menyusui harus menunggu setidaknya 3 bulan setelah melahirkan
sebelum memulai pil kombinasi karena peningkatan risiko terbentuknya bekuan darah di tungkai.
Apabila 1 pil lupa diminum, 2 pil harus diminum sesegera mungkin ketika ingat, dan pack
tersebut harus dihabiskan seperti biasa. Bila 2 atau lebih pil lupa diminum, maka bungkus pil
harus tetap dihabiskan dan metode kontrasepsi lain harus digunakan, seperti kondom, untuk
mencegah kehamilan.
Jika menstruasi terakhir terjadi dalam waktu kurang dari 12 minggu setelah persalinan,
maka pil KB bisa langsung digunakan dengan syarat Ibu tidak sedang menyusui. Jika menstruasi
terakhir terjadi dalam waktu 12-28 minggu, maka harus menunggu 1 minggu sebelum pil KB
mulai digunakan, sedangkan jika menstruasi terakhir terjadi dalam waktu lebih dari 28 minggu,
harus menunggu 2 minggu sebelum pil KB mulai digunakan.
Pil KB tidak berpengaruh terhadap obat lain, tetapi obat lain (terutama obat tidur dan
antibiotik) dapat menyebabkan berkurangnya efektivitas dari pil KB. Obat anti-kejang (fenitoin
dan fenobarbital) dapat meningkatkan perdarahan abnormal pada wanita pemakai pil KB.
Beberapa kondisi dimana kontrasepsi pil kombinasi tidak boleh diigunakan adalah pada wanita
dengan kondisi :

Kehamilan

Menyusui atau kurang dari 6 minggu setelah melahirkan

Usia >35 tahun dan merokok 15 batang sehari

Faktor risiko multipel untuk penyakit jantung (usia tua, merokok, diabetes, hipertensi)

Tekanan darah sistolik 160 atau TD diastolik 100 mmHg

Riwayat trombosis vena dalam atau emboli paru

Operasi besar dengan istirahat lama di tempat tidur

Kelainan serebrovaskular

Migrain dengan atau tanpa gejala neurologi fokal (dengan aura), stroke

Riwayat kanker payudara

Sirosis dan kanker hati

a. Efektivitas
kehamilan terjadi pada 0,15/100 wanita
b. Keuntungan
sangat efektif, mencegah kanker indung telur dan kanker endometrium, menurunkan
ketidakteraturan menstruasi dan anemia yang berkaitan dengan menstruasi, dan
mengurangi nyeri haid
c. Kerugian
tidak direkomendasikan untuk menyusui, tidak melindungi dari Infeksi Menular Seksual
(IMS), harus diminum setiap hari, membutuhkan resep dokter
d. Efeksamping
mual, nyeri tekan pada payudara, pertambahan berat badan, sakit kepala, perdarahan
tidak teratur (umumnya menghilang setelah 3 bulan pemakaian), meningkatkan tekanan
darah (dapat kembali normal bila pil kombinasi dihentikan), bekuan darah pada vena
tungkai (3-4 kali pada pil KB dosis tinggi), meningkatkan faktor risiko penyakit jantung,
risiko stroke (pada wanita usia > 35 tahun)
e. Carapemakaian
Pil diminum setiap hari secara teratur, pil pertama diminum pada hari kelima siklus haid,
dianjurkan agar meminum pil pada waktu yang sama, contoh : pagi hari (setelah bangun
tidur). Bila satu pil lupa diminum, telan segera setelah ingat. Jika lupa 2 pil berturut-turut,
minum 2 pil segera ketika ingat dan 2 pil lagi pada waktu biasanya pada hari berikut, dan
gunakan alat kontrasepsi lain (contoh : kondom).

Ada dua cara meminum pil kombinasi, yaitu memakai sistem 28 atau sistem 21-22.
Untuk sistem 28, pil diminum terus tanpa pernah berhenti (21 tablet pil kombinasi dan 7
tablet plasebo). Pada hari pertama haid, pil yang inaktif mulai diminum.
Sedangkan sistem 21-22, diminum mulai hari ke-5 haid tiap hari 1 pil terus-menerus,
kemudian dihentikan jika isi bungkus habis. Jadi, dibuat dengan pola pengaturan haid
(sekuensial). Beberapa hari setelah minum pil dihentikan, biasanya terjadi withdrawal
bleeding dan pil dalam bungkus kedua dimulai hari ke-5 dari permulaan perdarahan.
Apabila tidak terjadi withdrawal bleeding, maka pil dalam bungkus kedua mulai
diminum 7 hari setelah pil dalam bungkus pertama habis.
f. Pengembaliankesuburan
ketika dihentikan maka kesuburan akan kembali seperti semula. Kesuburan ini bervariasi,
dalam waktu 3-12 bulan setelah dihentikan maka tidak ada perbedaan kesuburan antara
wanita yang memakai kontrasepsi pil dan yang tidak memakai

Referensi : majalah kesehatan


www.scribd.com

Anda mungkin juga menyukai