Hydro Cyclone
Hydro Cyclone
HYDROCYCLONE
2
3
(conical)
Pipa inlet tangensial fluida
Pipa outlet pada bagian bawah untuk mengeluarkan material hasil
pemisahan atau underflow. Dan pipa outlet pada bagian atas untuk
mengalirkan air bersih atau overflow
Feed yang dimasukan kedalam alat ini berbentuk slurry. Slurry dimasukan
kedalam ruang berkontur melalui bagian atas yang silindris dengan tekanan
tertentu yang dapat diatur. Penekanan secara tangensial akan membuat slurry
mengalir dengan kecepatan tinggi dengan arah gerakan yang berputar. Material
yang lebih berat akan bergerak kebawah melalui jalur spiral disepanjang dinding
ruangan. Sedangkan material yang lebih ringan akan bergerak keaatas menuju
ke ruang penampungan
Sumber: lenntech.com
Gambar 8.1
Cara Kerja Hydrocyclone
Ukuran partikel
Ukuran partikel berbanding lurus dengan efisiensi alat. Hal ini sesuai
dengan hukum stokes, dimana diameter partikel berbanding lurus dengan
kecepatan pengendapan. Untuk mencapai efisiensi diatas 50%, maka
4
5
Temperatur
Berat jenis material yang dipisahkan
Alat hydrocyclone bekerja dengan menggunakan sistem aliran. Terdapat
beberapa pola aliran yang terjadi didalam alat hydrocyclone, diantaranya adalah:
1 Aliran spiral. Aliran ini timbul akibat proses input dari umpan secara
2
tangensial
Aliran hubungan pendek. Aliran ini terjadi pada bagian atas cyclone. Aliran
ini terbentuk akibat adanya pengaruh dari kecepatan tangensial. Untuk
3
4
alat.
Pengaplikasiannya dapat dilakukan kedalam banyak industri
Tidak memerlukan sumber energi yang terpisah
Mudah dalam pemasangan
Selain kelebihan, alat ini juga memiliki kekurangan. Beberapa kekurangan
Alat
1. Timbangan (neraca)
2. Splitter
3. Alas plastik/karpet
4. Sendok
5. Nampan
6. Kantong palstik
7. Mikroskop/loope
8. Papan grain counting
9. Pan pemananas
10. Ember
11. Gelas ukur
12. Stop Watch
13. Karpet konsentrat
14. Hydrocyclone
8.3.2
1
2
3
Bahan
Mineral Kasiterit (SnO2), ukuran - 40 + 70 #
Mineral Kuarsa (SiO2), dengan ukuran - 40 + 70 #
Total Berat Kuarsa dan Kasiterit sebanyak 500 gr
8.
9.
10.
11.
12.
tertentu)
Masukan feed di atas pada feeder hydrocyclone setiap 15 detik
Atur kecepatan air sampai feed hasbis seluruhnya.
Matika motor hydrocyclone
Ambil konsentrat, kemudian saring
Masukan ke pan pemanas dan keringkan pada suhu 100 sampai 105 C sampai
13.
14.
15.
airnya hilang
Timbang berat konsentrat
Tentukan kadar kasiterit (SnO2) dengan grain counting
Tentukan berat tailing (T) dan kadarnya (t), dengan rumus :
Material Balance
b.
Metallurgical Balance
F=C+T
F.f=C.c+T.t
Recovery
C.c
R = F.f
2
x 100%
Ratio Of Concentration
Keterangan : F
K= C
= Berat Feed (gr)
DAFTAR PUSTAKA
2012,
Cara
Mengatasi
Losses
Hydrocyclone
http://saide.mywapblog.com/cara-mengatasi-losses-hydrocyclone.xhtml
Diakseska pada tanggal 9 Mei 2016. Pukul 17.08 WIB (online)
Setiawan, Edi, d.k.k. 2013 Hydrocyclone sebagai Classier dalam Usaha
Pengolahan Bahan Galian https://id.scribd.com/doc/240957426/HydroCyclone. Diakseskan pada tanggal 9 Mei 2016 Pukul 15.42 WIB (online)