Anda di halaman 1dari 6

Advokasi Media

Agar kampanye advokasi yang sedang diperjuangkan masuk ke dalam berita,


sebaiknya selenggarakan konferensi pers atau acara media lain. Dengan cara ini akan
mencapai semua bentuk media pada saat bersamaan (misalnya media cetak, TV, dan radio).
Ini juga akan memberikan kesempatan kepada wartawan untuk bertanya mengenai apa saja
upaya yang dilakukan.
Advokasi media dalam kasus aborsi sebaiknya dilakukan dalam bentuk poster untuk
menjaga pergaulannya masa kini. Selain itu dapat juga dilakukan workshop atau seminar
yang bertemakan remaja dan kesehatan reproduksi.
Pesan dan Teknik Penyampaian
Tata Cara Advokasi
Terdapat beberapa cara dalam melakukan advokasi melalui teknik yang ditawarkan
berikut kiatnya di bawah ini :
a. Lobi
Lobi banyak digunakan untuk mengadvokasi pembuat kebijakan publik atau pejabat
publik dalam bentuk bincang-bincang (pendekatan). Yang diperlukan dalam melobi yaitu data
dan argumen yang kuat untuk menyakinkan si pejabat bahwa betapa seriusnya
permasalahan/isu yang dihadapi dan betapa pentingnya peranan si pejabat. Aktivitas lobi
biasanya berhubungan dengan program, undang-undang atau isu-isu tertentu.
Apakah hal yang sebaiknya dilakukan dan apa yang harus dihindari dalam melobi?
Melobi bisa langsung (pertemuan pribadi, percakapan lewat telepon, surat tertulis pribadi,
surat terbuka/massal, email dan pernyataan) atau tidak langsung (kampanye).
Kiat dalam melobi :

Nalar yang memikat. Menyampaikan hal-hal yang secara umum ideal dan bisa

diterima berkaitan dengan pandangan/isu yang kita perjuangkan.


Ingatkan ideologi mereka. Menyampaikan hal-hal yang sesuai dengan idealisme orang

yang sedang kita lobi berkaitan dengan pandangan/isu yang kita perjuangkan.
Katakan yang benar. Selalu menjaga diri untuk berkata jujur (sekali diketahui tidak

jujur, maka di lain kesempatan kepercayaan tidak akan didapat lagi).


Kaitkan dengan minat pribadi. Menyampaikan hal-hal yang sesuai dengan
kepentingan orang yang sedang kita lobi berkaitan dengan pandangan/isu yang kita
perjuangkan.

Lima hal berikut ini perlu dipegang teguh dalam melobi :

Berikan informasi yang benar dan akurat.


Hindari untuk menjanjikan sesuatu.
Simak dengan baik apa yang diutarakan oleh pihak yang diadvokasi.
Bina hubungan dengan orang-orang terdekat dengan pihak yang diadvokasi.
Sampaikan hal-hal pokok dan penting untuk bahan pertimbangan dan pengambilan
keputusan secara lengkap kepada yang bersangkutan.

Penting untuk diperhatikan dalam melobi :

Persiapkan dengan baik pertemuan. Berlatihlah dahulu untuk mendapatkan hasil yang
lebih baik. Bila bentuknya kunjungan dalam kelompok, tentukan siapa yang akan

berbicara/memulai pembicaraan.
Rumuskan apa yang akan disampaikan dengan singkat, jelas, padat, dan runtut tanpa

membuat orang yang dilobi merasa terancam.


Datanglah tepat waktu sesuai dengan perjanjian, bahkan kalau bisa lebih awal, jangan

putus asa kalau janji dibatalkan atau harus menunggu berjam-jam.


Segera perkenalkan diri di awal pertemuan.
Konsentrasi dan fokuskan pikiran pada tujuan.
Gunakan cara-cara yang persuasif, hindari perdebatan.
Bersikaplah terbuka pada gagasan yang muncul dalam acara lobi.
Berikan lembar fakta yang berisi rangkuman permasalahan/isu yang diperjuangkan

beserta usulan solusinya.


Buat perjanjian untuk pertemuan berikutnya.
Tawarkan bantuan, khususnya informasi yang relevan dengan permasalahan/isu.
Mintalah nama dan alamat orang yang akan menjadi contact person.

Presentasi
Bentuk presentasi dapat dijadikan pilihan untuk menyampaikan informasi kepada
beberapa pejabat publik sekaligus, baik dari suatu instansi tertentu apalagi kalau berasal dari
beberapa instansi berbeda yang berkaitan dengan permasalahan/isu yang diadvokasikan.
Selain dapat menjangkau sejumlah orang sekaligus (lebih efisien), teknik presentasi juga
menguntungkan dalam menyamakan persepsi, menumbuhkan kebersamaan dan membangun
komitmen. Selain data yang akurat dan argumentasi yang kuat, dalam presentasi juga
dipentingkan kemampuan dalam menggunakan media dan alat bantu penyajian.
Bagaimana melangsungkan suatu presentasi efektif?
Kiat-kiat presentasi efektif :

Tunjukkan antusiasme mengenai pokok persoalan


Tarik perhatian dengan presentasi yang tidak monoton
Buatlah materi yang menarik dengan mengaitkan minat audiens

Gunakan istilah praktis dan tidak membingungkan audiens


Pakai bahasa tubuh yang sesuai untuk mengekspresikan diri
Berbahasa secara akurat dan tidak berlebih-lebihan
Ciptakan suasana yang menyenangkan semua pihak
Beri respon memadai terhadap reaksi audiens

Debat
Debat adalah kontes (kompetisi) di mana dua atau lebih pembicara mempresentasikan
argumentasi mereka dalam mempengaruhi pihak lainnya. Debat digunakan bila terdapat dua
atau lebih pendapat yang berbeda tentang masalah tertentu dan merupakan kesempatan untuk
menekankan aspek positif dan negatif dari seluruh pendapat. Untuk melakukannya diperlukan
persiapan secara mendalam dengan pengetahuan tidak hanya dalam perspektif diri sendiri
tetapi juga tentang situasi serta mengetahui dimana sikap/pendirian dari anggota debat
lainnya. Perlu juga diantisipasi pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan dan dikatakan oleh
anggota debat lainnya.
Debat mengharuskan pembicaranya menggunakan berbagai referensi untuk mendapat
informasi yang tepat, karena kedudukannya mengharuskannya berbicara secara rinci dan
akurat. Pembicara juga harus dapat menganalisis dan membedakan hal vital dan tidak
penting, menyampaikan bukti-bukti valid dan masuk akal atas pernyataannya.
Pendebat harus selalu berkepala dingin, membuat keputusan secara cepat dan akurat sehingga
meyakinkan pendengarnya. (dari How to Debate by Harrison Boyd Summers)
Empat tipe debat :

Debat Parlemen. Debat ini dilakukan di akademi atau universitas


Debat nilai, misalnya tentang isu moral, tenaga kerja wanita, euthanasia, aborsi, dsb.
Debat kebijakan atau debat tim. Pada debat ini, ada dua tim yang berlawanan
kedudukannya yaitu sisi afirmatif (positip) dan sisi negatif, yang memperdebatkan

topik kebijakan publik atau pemerintahan.


Debat Akademik. Merupakan debat yang murni akademis, biasanya merupakan debat
yang diciptakan.

Untuk berpartisipasi dalam debat, ada dua hal yang harus dikuasai:
o Mentaati prinsip debat: logis, berbasis eviden, singkat, dsb
o Topik terkini
Empat langkah yang dapat diikuti :

Baca informasi latar belakang mengenai subyek.


Persiapkan kepustakaan komprehensif.

Kumpulkan sebanyak mungkin materi.


Baca dan pelajari materi yang ditemukan.

Negosiasi
Negosiasi merupakan teknik advokasi yang dimaksudkan untuk menghasilkan
kesepakatan. Dalam hal ini pihak yang bernegosiasi menyadari bahwa masing-masing pihak
mempunyai kepentingan yang sama yang perlu diamankan, sekaligus kepentingan yang
berbeda/bertentangan yang perlu dipertautkan. Negosiasi memerlukan kemampuan untuk
melakukan tawar menawar dengan alternatif yang cukup terbuka.
Beberapa kiat untuk mengatasi konflik dalam bernegosiasi :

Jangan bereaksi
Dengarkan dan nyatakan
Rekam dan susun apa yang mereka katakan dalam alur pikir ke arah pemecahan

masalah
Tetaplah kukuh tanpa meremehkan keinginan orang lain/kelompok
Pecahkan masalah

Dialog
Dialog dilakukan untuk mengetahui persepsi setiap individu dalam kelompok. Hampir
sama dengan debat, dialog lebih tepat digunakan sebagai teknik advokasi dalam menjangkau
kelompok yang didukung oleh media massa khususnya TV dan radio sehingga dapat
menjangkau kelompok yang sangat luas.
Petisi-resolusi
Petisi-resolusi merupakan salah satu teknik advokasi dengan membuat pernyataan
tertulis dan formal/resmi untuk menyampaikan masalah dan mencoba untuk memaksakan
tekanan kolektif terhadap penentu kebijakan. Teknik ini merupakan pernyataan yang singkat
dan jelas atas apa isu/permasalahan dan apa tindakan yang perlu diambil disertai dengan
nama, alamat dan tanda tangan dari sejumlah individu yang mendukung pernyataan tersebut.
b. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan advokasi :
Biasakan diri mendapat informasi terkini. Baca buletin dan perhatian terhadap
legislatif/advokasi. Ketahui kedua sisi isu. Ketahui kapan acara dengar pendapat
dilangsungkan, siapa yang menjadi co-sponsor, dsb. Mulai lebih awal. Berikan perhatian

terhadap isu-isu dan proposal lebih awal dalam proses dan kesempatan yang lebih baik dalam
mempengaruhi dampak akan diperoleh.
a. Singkat. Semakin sederhana dan jelas posisi advokator dapat diterangkan, semakin
baik kesempatan yang dapat diperoleh untuk didengar dan direspon oleh orang lain.
b. Spesifik. Ketahui dengan tepat apa yang diinginkan agar dilakukan oleh stakeholder.
c. Jujur. Tidak perlu berlebihan dalam memberikan jawaban atas suatu pertanyaan jika
tidak yakin akan fakta-faktanya. Setiap isu paling tidak mempunyai dua sisi untuk itu
harus jujur mengakui pro dan kontra isu yang ditangani.
d. Praktik. Cobalah menerangkan posisi diri kepada teman dan keluarga sebelum
bertemu dengan stakeholders. Berkomunikasi dengan kontak jaringan kerja
stakeholders. Katakan kepada mereka bahwa stakeholders mengatakan kegiatan
tindak lanjut dapat direncanakan.
e. Santun, namun tegas dan percaya diri. Tidak mengancam. Memberitahu stakeholders
untuk melakukan sesuatu yang kita minta atau kita tidak akan memberikan suara
untuk mereka hanya akan membuat mereka menghindari. Tidak berselisih pendapat
dengan stakeholders. Jika secara nyata orang tidak mendukung posisi kita, berikan
saja fakta dan minta orang tersebut untuk mempertimbangkan pandangan kita.
Sampaikan bahwa kita ingin mempertahankan jalur komunikasi untuk terbuka
terhadap kemungkinan mendiskusikan isu masa depan.
f. Tidak mudah menyerah
Dalam isu mengenai aborsi ini advokasi yang dilakukan adalah dengan pencegahan
aborsi. Pencegahan aborsi adalah usaha yang harus diutamakan terlebih dahulu dalam
upaya penurunan angka kematian maternal. Sebuah organisasi di Amerika
Serikat/Kanada Ontario Consultant on Religious Tolerance sebuah organisasi yang
mempunyai misi menurunkan angka aborsi di Amerika Serikat mengemukakan
mengenai mengapa terdapat perbedaan angka kehamilan tidak diinginkan dan angka
aborsi, dimana kejadian di Eropa ternyata jauh lebih rendah dibandingkan di Amerika
Serikat.
Pada penelitian itu dikemukakan mengapa angka kehamilan yang tidak diinginkan
dan angka aborsi di Eropa lebih rendah dari pada Amerika Serikat karena baik dari
masyarakat maupun pemerintahnya mempunyai beberapa keadaan yang secara umum
digambarkan sebagai berikut bahwa di Eropa kaum muda memandang kehamilan
yang tidak diinginkan dan aborsi adalah malapetaka, sehingga mempunyai prioritas
yang tinggi dalam mencegah keadaan itu, remaja yang lebih bertanggung jawab atas
reproduksinya, dan juga dari pihak pemerintah yang mendorong penelitian di bidang

ini, mendorong advokasi dari organisasi religious, menyediakan alat kontrasepsi


untuk remaja seperti kondom yang dapat dibeli dengan harga murah bahkan gratis,
menyelenggarakan pendidikan reproduksi di sekolah, dan memberikan informasi
melalui media yang seluas luasnya.Keadaan yang secara umum dapat terjadi pada
proses seksual yang tidak aman adalah: kehamilan yang tidak diinginkan yang akan
menjurus ke aborsi atau kehamilan remaja yang beresiko, terinfeksi penyakit menular
seksual, termasuk di dalamnya HIV dan AIDS.

Anda mungkin juga menyukai