Anda di halaman 1dari 2

Muda Ibadah Tua Ibadah In Sha ALLAH berkah

Masa muda merupakan masa sempurnanya pertumbuhan fisik dan kekuatan seorang
manusia. Maka ini merupakan nikmat besar dari Allah Taala yang seharusnya dimanfaatkan
dengan sebaik-sebaiknya untuk amal kebaikan guna meraih ridha Allah Taala. Di dalam
sejarah Islam pun kita mengenal pemuda-pemuda pembela agama dari kalangan para sahabat
yang mulia seperti Ali bin Abi Thalib, Usamah bin Zaid, dan Ibnu Abbas yang tersohor
keahliannya dalam hal tafsir Al-Quran. Dan sebagimana nikmat-nikmat besar lainnya dalam
diri manusia, nikmat inipun nantinya akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan
Allah Taala. Allah Taala berfirman,
{ . .}
Tidakkah mereka itu yakin, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan, pada suatu
hari yang besar (dasyat), (yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Rabb semesta
alam (Allah Taala) (QS al-Muthaffifiin: 4-6).
Ketahuilah, wahai temanku -semoga Allah merahmatimu- sesungguhnya kebahagiaan
yang kita idam-idamkan adalah sebuah kenikmatan abadi di akhirat nanti. Dalam sebuah
hadits Qudsi Allah berfirman, Aku telah menyiapkan untuk hamba-hamba-Ku yang salih,
kesenangan yang belum dilihat oleh mata, belum didengar oleh telinga, dan belum terbersit
dalam hati manusia. (HR. Bukhari) Iman dan takwa adalah bekal kita untuk meraih
kebahagiaan itu. Kebahagiaan yang akan dirasakan oleh orang-orang yang beriman di dunia
dan di akhirat. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Akan merasakan
lezatnya iman, orang yang ridha Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agama, dan Muhammad
sebagai rasul. (HR. Muslim).
Malam tadi Rabb-ku datang kepadaku dalam bentuk yang paling indah, aku
menyangkan bahwa itu terjadi di dalam mimpi. Kemudian Dia berfirman kepadaku, Wahai
Muhammad, apakah engkau tahu apa yang menjadi bahan pembicaraan para Malaikat ? Aku
menjawab, Aku tidak tahu. Lalu Allah meletakkan tangan-Nya di antara kedua pundakku,
sehingga aku merasakan dingin di dada atau di dekat tenggorokan, maka aku tahu apa yang
ada di langit dan bumi. Allah berfirman, Wahai Muhammad, tahukah engkau apa yang
menjadi bahan pembicaraan para Malaikat? Aku menjawab, Ya, aku tahu. Mereka
membicarakan al-kafarat. Al-kafarat itu adalah
berdiam di masjid setelah shalat,
melangkahkan kaki menuju shalat berjamaah, dan
menyempurnakan wudhu dalam keadaan yang sangat dingin.
Barangsiapa yang melakukannya, maka ia akan hidup dengan baik dan wafat dengan
baik pula, ia akan keluar dari dosa-dosanya seperti pada hari di mana ia dilahirkan dari
(rahim) ibunya. [Jaami at-Tirmidzi bab Tafsiir al-Qur-aan an Rasulillah Shallallahu alaihi
wa sallam surat Shaad (IV/173-174 no. 3233 dengan diringkas). Syaikh al-Albani berkata:
Hadits ini shahih. (Shahiih Sunan at-Tirmidzi II/ 98 dan Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib
I/194)], Jadi temanku, sahbatku dan saudaraku mari habiskan hidup ini dengan selalu
mengingat ALLAH agar hidup menjadi tenang dan diberkahi.

Anda mungkin juga menyukai