Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini sejumlah bagian jalan atau bahkan ruas jalan banyak
dijumpai dalam kondisi rusak dengan berbagai jenis dan tingkatannya.
Kerusakan-kerusakan tersebut dapat dikategorikan sebagai rusak ringan,
sedang, dan berat. Kerusakan-kerusakan itu harus dievaluasi mengenai
penyebab dan akibatnya agar mendapatkan penanganan yang tepat.
Air tanah adalah Salah satu penyebab kerusakan pada jalan. Air tanah
secara umum adalah tampungan air yang berada di bawah permukaan tanah.
Air tanah dapat timbul, bergerak melalui lapisan tanah dan memiliki bentuk
yang bermacam macam. Menurut Soedarsono (1985) kerusakan jalan yang
diakibatkan air tanah terjadi akibat beberapa faktor, yakni air tanah tinggi yang
disebabkan letak sawah/kebun di kanan dan kiri jalan lebih tinggi dari muka
jalan; terkumpulnya air di kaki tanjakan atau turunan pada jalan yang cukup
panjang.
Bahaya air dalam tanah ini selalu kita jumpai pada jalan yang tidak
memiliki sub-drain. Karena tanjakan/turunan terlalu curam maka air tanah
mengalir sejajar di sepanjang jalan. Bila tekanan sudah menjadi besar air tanah
akan naik ke lapisan pondasi atas dan merembes pada lapisan perkerasan jalan
yang mengakibatkan longgarnya ikatan antara agregat dengan aspal sehingga
air tanah ini bisa keluar sebagai mata air.

Penerapan lapis resap pengikat (Prime Coat) yang kedap air merupakan
salah satu solusi untuk mengatasi rembesan air dari bawah perkerasan . Prime
coat adalah lapisan tipis aspal yang disiram di atas lapisan base course
(pondasi atas). Kegunaan Prime Coat ialah sebagai pengikat antara lapisan
pondasi atas (Base Coarse) dengan lapis perkerasan. Selain itu, Prime Coat
juga berfungsi sebagai penutup rongga/pori lapisan pondasi atas (Base Coarse)
sehingga dapat mencegah naiknya air ke lapis perkerasan akibat sifat
kapilaritas sehingga air dapat mengalir menuju Subdrain.
Pada penelitian ini digunakan Prime Coat yang terbuat dari aspal emulsi
dan aspal pen 60/70 yang dicairkan menggunakan minyak tanah untuk
menguji permeabilitas.
Berdasarkan latar belakang ini, maka kami mengambil judul:
PENGUJIAN PERMEABILITAS LAPIS RESAP PENGIKAT (PRIME
COAT) PADA LAPISAN PONDASI ATAS MENGGUNAKAN ASPAL
EMULSI DAN ASPAL PEN 60/70 YANG DICAIRKAN MENGGUNAKAN
MINYAK TANAH.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan maka dapat dirumuskan pokok
permasalahan yaitu :

1. Bagaimana kemampuan lapis resap pengikat (Prime Coat) yang


terbuat dari aspal emulsi dalam menahan rembesan air pada badan
lapisan pondasi atas yang disebabkan oleh air tanah.
2. Bagaimana kemampuan lapis resap pengikat (Prime Coat) yang
terbuat dari aspal pen 60/70 yang dicairkan dengan menggunakan
minyak tanah dalam menahan rembesan air pada badan lapisan
pondasi atas yang disebabkan oleh air tanah.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Adapun maksud dan tujuan penelitian ini adalah
1. Mengetahui kemampuan lapis resap pengikat (Prime Coat) yang
terbuat dari aspal emulsi dalam menahan rembesan air pada badan
lapisan pondasi atas yang disebabkan oleh air tanah.
2. Bagaimana kemampuan lapis resap pengikat (Prime Coat) yang
terbuat dari aspal pen 60/70 yang dicairkan dengan menggunakan
minyak tanah dalam menahan rembesan air pada badan lapisan
pondasi atas yang disebabkan oleh air tanah.

1.4 Batasan Masalah


Untuk memperjelas pembahasan dan penelitian ini agar tidak
menyimpang dari tujuannya, maka diberikan batasan antara lain:
1. Pemeriksaan sifat lapisan pondasi atas sesuai dengan ketentuan
spesifikasi umum 2010 (revisi 3) seksi 5.1 lapis pondasi agregat.
2. Lapisan pondasi yang direncanakan menggunakan agregat kelas A.
3. Pengujian kepadatan berat untuk agregat kelas A sesuai dengan SNI
03-1743-2008.
4. Pengujian dilakukan untuk mengetahui nilai Permeabilitas/Rembesan.
5. Pengujian permeabilitas dengan tinggi permukaan air (Water Head)
tetap.

1.5 Metode Penelitian


Guna mendapatkan gambaran obyektif tentang kuat tekan, tarik dan kuat
lentur beton berpori, maka metode penelitian yang digunakan adalah dengan
eksperimental di laboratorium. Untuk memperoleh data sebagai bahan utama,
digunakan 2 metode pengumpulan data yaitu:
1. Studi eksperimental di laboratorium untuk mendapatkan data-data
yang akan digunakan untuk menganalisis permeabilitas pada lapisan
pondasi atas .
2. Studi literatur, yaitu mengumpulkan data dengan membaca dan
mempelejari teori-teori dan literatur-literatur yang berkaitan dengan
penulisan.
1.6 Sistematika Penulisan
Pada penulisan penelitian ini, digunakan sistematika penulisan sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan latar belakang masalah, maksud dan tujuan
penelitian, batasan masalah, metode penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini memberikan gambaran secara umum mengenai lapisan pondasi
atas menggunakan bahan dasar agregat dengan lapisan penutup yaitu lapis
resap pengikat menggunakan bahan dasar penyusun yang terdiri dari aspal
emulsi dan aspal PEN 60/70 dicairkan menggunakan minyak tanah.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang pelaksanaan penelitian di laboratorium yang
meliputi metode dan desain penelitian, bahan dan peralatan yang digunakan,
pemeriksaan karakteristik agregat, rancangan campuran lapisan pondasi atas,

perhitungan volume pori dan berat volume beton, pembuatan dan pengujian
benda uji.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


Bab ini membahas tentang hasil dan analisa pemeriksaan karakteristik
agregat kasar, perhitungan persentase volume pori dan berat volume beton
berongga. pengujian kuat tekan dan kuat lentur beton.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan dari seluruh
penelitian ini yang disertai saran-saran.

Anda mungkin juga menyukai