Anda di halaman 1dari 19

TUGAS MAKALAH KIMIA

KIMIA UNSUR

DISUSUN OLEH:
Siti Urotun Wahyuni (2013 1350 0017)

PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS TEKNIK, MATEMATIKA, DAN IPA
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
JAKARTA
2015
KATA PENGANTAR

ii

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Segala puji dan syukur bagi
Allah swt yang dengan ridho-Nya, dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancar.
Sholawat dan salam tetap kami haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad S.A.W dan
untuk para keluarga, sahabat dan pengikut-pengikutnya yang setia mendampingi beliau.
Makalah ini membahas tentang Kimia Unsur yang dibuat berdasarkan refrensi yang
diambil dari berbagai sumber, diantaranya buku dan internet. Makalah ini diharapkan bisa
menambah wawasan dan pengetahuan mengenai Kimia Unsur.
Tidak ada gading yang tak retak, demikian pula dengan makalah ini, oleh karena itu kritik
yang membangun tetap kami nantikan dan kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, Juli 2015


Penyusun

ii

DAFTAR ISI

JUDUL
KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii
1. BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .. 1
1.2. Tujuan 1
1.3. Rumusan Masalah . 1
2. BAB II PEMBAHASAN

2.1.
2.2.
2.3.
2.4.
2.5.
2.6.
2.7.
2.8.

Golongan IA ... 4
Golongan IIA................................................................................................................. 6
Golongan IIIA............................................................................................................... 7
Golongan IVA................................................................................................................ 10
Golongan VA................................................................................................................. 10
Golongan VIA............................................................................................................... 11
Golongan VIIA.............................................................................................................. 12
Golongan VIIIA............................................................................................................. 13

3. BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan....................................................................................................................
3.2. Saran..............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................

ii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Kimia unsur adalah bidang kimia yang membahas tentang sifat-sifat, sumber, cara membuat,
dan kegunaan unsur. Kemudian ditambah dengan senyawa penting unsur tersebut serta cara
membuat dan kegunaannya. Mempelajari unsur satu per satu secara rinci cukup sulit, karena
jumlahnya banyak, tetapi sifat umumnya dapat diketahui dari letaknya dalam sistem periodik.
Secara umum, unsur yang segolongan dan berdekatan mempunyai sifat yang mirip, sedangkan yang
jauh dan tak segolongan mempunyai sifat yang berbeda. Oleh sebab itu, pembahasan kimia unsur
lebih didasarkan atas golongannya.
Dari sistem periodik diketahui bahwa ada 90 buah unsur yang terdapat di alam dan ditambah
belasan unsur buatan. Perbandingan berat atau jumlah atom unsur tersebut beragam, ada yang besar,
sedang dan kecil. Ditinjau dari jumlah atomnya, kulit bumi mengandung O (46,6 %), Si (27,1 %),
Al (8,1 %), Fe (5 %), Ca (3,6 %), Na (2,8 %), K (2,8 %), Ag (2,1 %), Ti (0,40 %), H (0,22 %), C
(0,19 %), dan yang lain lebih kecil dari 0,1 %. Unsur tersebut terdapat dalam berbagai senyawa, dan
sebagian kecil dalam bentuk bebas.

1.2.

Tujuan Penulisan
1. Mengetahui dan memahami unsur-unsur golongan A (golongan utama).
2. Mengetahui dan memahami sifat-sifat dari unsur-unsur golongan A dalam sistem
periodik.
3. Mengetahui dan memahami keberadaan unsur-unsur golongan A di alam.
4. Mengetahui dan memahami kepentingan unsur-unsur golongan A bagi kepentingan
kehidupan manusia.

1.3.
1.
2.
3.
4.

Rumusan Masalah
Apa sajakah unsur-unsur dalam golongan A.
Apa saja sifat-sifat dari unsur golongan A.
Dimana saja letak keberadaan unsur golongan A.
Bagaimana pentingnya unsur-unsur golongan A tersebut dalam kepentingan kehidupan
manusia.
BAB II
PEMBAHASAN

Sistem periodik modern (SPU) disusun berdasarkan kenaikan nomor atom (lajur
horizontal atau periode) dan kemiripan sifat (lajur vertikal atau golongan).
Sistem periodik modern terdiri atas 7 periode dan 8 golongan. Berdasarkan golongannya,
unsur-unsur SPU dibedakan menjadi:
a. Golongan utama (Golongan A)
b. Golongan transisi (Golongan B)
Golongan adalah lajur tegak pada Tabel Peiodik Unsur. Unsur-unsur yang ada dalam
satu lajur tegak adalah unsur-unsur segolongan, terdapat 8 golongan utama dan 8 golongan
transisi.
Golongan utama tersebut adalah:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Golongan I A (alkali) terdiri dari unsur-unsur H, Li, Na, K, Rb,Cs,Fr


Golongan II A (alkali tanah) terdiri dari unsur-unsur Be, Mg, K,Sr,Ba,Ra
Golongan III A ( aluminum) terdiri dari unsur-unsur B,Al,Ga,In,Tl
Golongan IV A (karbon) terdiri dariunsur-unsur C,Si,Ge,Sn,Pb
Golongan V A (nitrogen) terdiri dari unsur-unsur N,P,As,Sb,Bi
Golongan VI A (oksigen) terdiri dari unsur-unsur O,S,Se,Te,Po
Golongan VII A (halogen) terdiri dari unsur-unsur F,Cl,Br,I,At
Golongan VIII A (gas mulia) terdiri dari unsur-unsur He,Ne,Ar,Kr,Xe,Rn

2.1. Alkali (Golongan IA)


2.1.1. Sifat-sifat periodik
- Sulit mengalami reduksi dan mudah mengalami oksidasi

Termasuk zat pereduksi kuat (memiliki1 buah elektron)

2.1.2. Keberadaan di alam


- Natrium ditemukan sebagai natrium klorida (NaCl) yang terdapat dalam air laut,
dalam
-

entuk

sendawa

NaNO3,

trona

(Na2CO3.2H2O),

boraks

(Na2B4O7.10H2O) dan mirabilit (Na2SO4).


Kalium didapat sebagai mineral silvit (KCl), mineral karnalit (KCl.MgCl2.6H2O)
sendawa (KNO3), dan

Chili

feldspar (K2O.Al2O3.3SiO2). Selain dari kalium juga

terdapat dalam air laut.


Unsur rubidiumm dan sesium dihasilkan sebagai hasil samping proses pengolahan
litium dari mineralnya.

2.1.3. Kepentingan dalam kehidupan manusia


Natium merupakan salah satu logam alkali yang dimanfaatkan untuk pembuatan lampu.
Lampu ini dikenal dengan nama lampu natrium. Lampu natrium umumnya digunakan
sebagai lampu penerangan dijalan-jalan raya. Lampu natrium ditandai dengan warna kuning
cemerlang yang mampu menembusi kabut. Dibanding logam murninya, senyawa-senyawa
yang dibentuk dari logam alkali lebih banyak dimanfaatkan.
Beberapa senyawa natrium dan kegunaannya :
-

Natrium klorida (NaCl), merupakan bahan baku pembuatan garam dapur, NaOH,

Na2CO3.
Natrium hidrosida atau soda kaustik (NaOH). Digunakan dalam industri pembuatan
sabun, kertas dan tekstil, dalam kilng minyak digunakan untuk menghilangkan
belerang, dan ekstraksi aluminium dari bijihnya. Dalam laboratorium digunakan
untuk menyerap gas karbondioksida atau gas-gas lain yang bersifat asam, dalam
beberapa reaksi organik NaOH merupakan pereaksi yang penting misalnya pada

reaksi hidrolisis.
Soda cuci (Na2CO3), pelunak kesadahan air, zat pembersih (cleanser) peralatan

rumah tangga, industri gelas.


Natrium hidroksi karbonat (NaHCO3) atau soda kue, campuran pada minuman

dalam botol (beverage) agar menghasilkan.


Natrium nitrat (NaNO3), pupuk, sebagai pereaksi dalam pembuatan senyawa nitrat
yang lain.

Natrium nitrit (NaNO2), pembuatan zat warna (proses diazotasi), pencegahan korosi.
Natrium sulfat (Na2SO4) atau garam Glauber, obat pencahar (cuci perut), zat

pengering untuk senyawa organik.


Natrium tiosulfat (Na2S2O3), larutan pencuci (hipo) dalam fotografi.
Na3AlF6, pelarut dalam sintesis logam alumunium.
Natrium sulfat dekahidrat (Na2SO4.10H2O) atau garam glauber: digunakan oleh

industri pembuat kaca.


Na3Pb8 : sebagai pengisi lampu Natrium.
Natrium peroksida (Na2O2): pemutih makanan.
Na-benzoat, zat pengawet makanan dalam kaleng, obat rematik.
Na-sitrat, zat anti beku darah.
Na-glutamat, penyedap masakan (vetsin).
Na-salsilat, obat antipiretik (penurun panas).

Beberapa senyawa kalium dan manfaatnya :


-

Kalium oksida (KO2), digunakan sebagai konverter CO2 pada alat bantuan
pernafasan. Gas CO2 yang dihembuskan masuk kedalam alat dan bereaksi dengan

KO2 menghasilkan O2
Kalium klorida (KCl), pupuk, bahan pembuat logam kalium dan KOH
Kalium hidroksida (KOH), bahan pembuat sabun mandi, elektrolit batu baterai batu

alkali
Kalium bromida (KBr), obat penenang saraf (sedative), pembuat plat potografi
KClO3, bahan korek api, mercon, zat peledak, ditambahkan pada garam dapur

sebagai sumber iodium sehingga dikenal sebagai garam beriodium.


- K2CrO4, indicator dalam titrasi argentomeri
- K2Cr2O7, zat pengoksidasi (oksidator)
- KMnO4, zat pengoksidasi, zat desinfektan
- Kalium nitrat (KNO3), bahan mesiu, bahan pembuat HNO3
- K-sitrat, obat diuretik dan saluran kemih
- K-hidrogentartrat, bahan pembuat kue (serbuk tartar).
2.2. Alkali Tanah (Golongan IIA)
2.2.1. Sifat-sifat periodik
- Mudah mengalami oksidasi
- Termasuk zat pereduksi kuat (memiliki 2 buat elektron sehingga tidak sekuat
golongan alkali)
2.2.2. Keberadaan di alam

Berilium. Berilium tidak begitu banyak terdapat di kerak bumi, bahkan hampir bisa
dikatakan tidak ada. Sedangkan di alam berilium dapat bersenyawa menjadi Mineral

beril [Be3Al2(SiO 6)3], dan Krisoberil [Al2BeO4].


Magnesium. Magnesium berperingkat nomor 7 terbanyak yang terdapat di kerak
bumi, dengan 1,9% keberadaannya. Di alam magnesium bisa bersenyawa menjadi
Magnesium

Klorida

[MgCl2],

Senyawa

Karbonat

[MgCO3],

Dolomit

[MgCa(CO3)2], dan Senyawa Epsomit [MgSO4.7H2O].


Kalsium. Kalsium adalah logam alkali yang paling banyak terdapat di kerak bumi.
Bahkan kalsium menjadi nomor 5 terbanyak yang terdapat di kerak bumi, dengan
3,4% keberadaanya. Di alam kalsium dapat membentuk senyawa karbonat [CaCO3],

Senyawa Fospat [CaPO4], Senyawa Sulfat [CaSO4], Senyawa Fourida [CaF].


Stronsium. Stronsium berada di kerak bumi dengan jumlah 0,03%. Di alam strontium

dapat membuntuk senyawa Mineral Selesit [SrSO4], dan Strontianit .


Barium. Barium berada di kerak bumi sebanyak 0,04%. Di alam barium dapat
membentuk senyawa : Mineral Baritin [BaSO4], dan Mineral Witerit [BaCO3]

2.2.3. Kepentingan dalam kehidupan manusia


1. Berilium (Be)
a. Berilium digunakan untuk memadukan logam agar lebih kuat, akan tetapi
bermassa lebih ringan. Biasanya paduan ini digunakan pada kemudi pesawat Jet.
b. Berilium digunakan pada kaca dari sinar X.
c. Berilium digunakan untuk mengontrol reaksi fisi pada reaktor nuklir.
d. Campuran berilium dan tembaga banyak dipakai pada alat listrik, maka Berilium
sangat penting sebagai komponen televisi.
2. Magnesium (Mg)
a. Magnesium digunakan untuk memberi warna putih terang pada kembang api dan
pada lampu blitz.
b. Senyawa MgO dapat digunakan untuk melapisi tungku, karena senyawa MgO
memiliki titik leleh yang tinggi.
c. Senyawa Mg(OH)2 digunakan dalam pasta gigi untuk mengurangi asam yang
terdapat di mulut dan mencegah terjadinnya kerusakan gigi, sekaligus sebagai
pencegah maag.
d. Mirip dengan Berilium yang membuat campuran logam semakin kuat dan ringan
sehingga bisa digunakan pada alat alat rumah tangga.
3. Kalsium (Ca)
1

a. Kalsium digunakan pada obat obatan, bubuk pengembang kue dan plastik.
b. Senyawa CaSO4 digunakan untuk membuat gips yang berfungsi untuk
membalut tulang yang patah.
c. Senyawa CaCO3 biasa digunakan untuk bahan bangunan seperti komponen
semen dan cat tembok. Selain itu digunakan untuk membuat kapur tulis dan
gelas.
d. Kalsium Oksida (CaO) dapat mengikat air pada Etanol karena bersifat
dehidrator, dapat juga mengeringkan gas dan mengikat Karbondioksida pada
cerobong asap.
e. Ca(OH)2 digunakan sebagai pengatur pH air limbah dan juga sebagai sumber
basa yang harganya relatif murah.
f. Kalsium Karbida (CaC2) disaebut juga batu karbit merupakan bahan untuk
pembuatan gas asetilena (C2H2) yang digunakan untuk pengelasan.
g. Kalsium banyak terdapat pada susu dan ikan teri yang berfungsi sebagai
pembentuk tulang dan gigi.
4. Stronsium (Sr)
a. Stronsium dalam senyawa Sr(NO3)2 memberikan warna merah apabila
digunakan untuk bahan kembang api.
b. Stronsium sebagai senyawa karbonat biasa digunakan dalam pembuatan kaca
televisi berwarna dan komputer.
c. Untuk pengoperasian mercusuar yang mengubah energi panas menjadi listrik
dalam baterai nuklir RTG (Radiisotop Thermoelectric Generator).
5. Barium (Ba)
a. BaSO4 digunakan untuk memeriksa saluran pencernaan karena mampu
menyerap sinar X meskipun beracun.
b. BaSO4 digunakan sebagai pewarna pada plastik karena memiliki kerapatan yang
tinggi dan warna terang.
c. Ba(NO3)2 digunakan untuk memberikan warna hijau pada kembang api.

2.3. Alumunium (Golongan IIIA)


2.7.1 Sifat-sifat periodik
- Memiliki energi ionisasi yang merendah semakin ke bawah namun kembali naik
-

pada unsur Ti
Memiliki jari-jari atom yang semakin tinggi semakin ke bawah
Sifat logam semakin tinggi semakin ke bawah

Boron secara alami tidak reaktif kecuali pada temperatur tinggi, sedangkan

Alumunium sangat reaktif


Membentuk ikatan kovalen dengan unsur halogen (Cl, Br, F) dan mempunyai titik

didih yang rendah (bersifat volatil)


Dapat membentuk senyawa kompleks hidrat

2.3.2. Keberadaan di alam


- Boron. Sumber boron yang melimpah adalah borax (Na2B4O5(OH)4.8 H2O) dan
kernite (Na2B4O5 (OH)4.2 H2O). Ini susah diperoleh dalam bentuk murni. Ini dapat
dibuat terus dengan reduksi oksidasi magnesium, B2O3. Oksidasi ini dapat dibuat
-

melalui pemanasan asam borik, B(OH)3, yang diperoleh dari borax.


Aluminium. Aluminium adalah barang tambang yang didapat dalam skala besar
sebagai bauksit (Al2O3. 2H2O). Bauksit mengandung Fe2O3, SiO2, dan zat pengotor
lainnya. Maka untuk dapat memisahkan aluminium murni dari bentuk senyawanya,
zat-zat pengotor ini harus dipisahkan dari bauksit. Ini dilakukan dengan proses Bayer.
Ini meliputi dengan penambahan larutan natrium hidroksida (NaOH) yang
menghasilkan larutan natrium alumina dan natrium silikat. Besi merupakan sisa
sampingan yang didapat dalam bentuk padatan. Ketika CO2 dialirkan terus
menghasilkan larutan, natrium silikat tinggal di dalam larutan sementara aluminium
diendapkan sebagai aluminium hidroksida. Hidroksida dapat disaring, dicuci dan
dipanaskan membentuk alumina murni, Al2O3.Langkah selanjutnya adalah
pembentukan aluminium murni. Ini diperoleh dari Al2O3 melalui metode elektrolisis.

Elektrolisis ini dilakukan karena aluminium bersifat elektropositif.


Ghalium. Ghalium biasanya adalah hasil dari proses pembuatan aluminium.
Pemurnian bauksit melalui proses Bayer menghasilkan konsentrasi ghalium pada
larutan alkali dari sebuah aluminium. Elektrolisis menggunakan sebuah elektroda
merkuri yang memberikan konsentrasi lebih lanjut dan elektrolisis lebih lanjut
menggunakan katoda baja tahan karat dari hasil natrium gallat menghasilkan logam
galium cair. Galium murni membutuhkan sejumlah proses akhir lebih lanjut dengan

zona penyaringan untuk membuat logam galium murni.


Indium. Indium biasanya tidak dibuat di dalam laboratorium. Indium adalah hasil dari
pembentukan timbal dan seng. Logam indium dihasilkan melalui proses elektrolisis
garam indium di dalam air. Proses lebih lanjut dibutuh

kan untuk membuat aluminium murni dengan tujuan elektronik.


Thalium. Logam thalium diperoleh sebagai produk pada produksi asam belerang
dengan pembakaran pyrite dan juga pada peleburan timbal dan bijih besi. Walaupun
logam thalium agak melimpah pada kulit bumi pada taksiran konsentrasi 0,7 mg/kg,
kebanyakan pada gabungan mineral potasium pada tanah liat, tanah dan granit.
Sumber utama thalium ditemukan pada tembaga, timbal, seng dan bijih sulfida
lainnya.Logam thalium ditemukan pada mineral crookesite TlCu7Se4, hutchinsonite
TlPbAs5S9 dan lorandite TlAsS2. Logam ini juga dapat ditemukan pada pyrite.

2.5.2 Kepentingan dalam kehidupan manusia


- Boron.Sebagian boron digunakan secara meluas dalam sntesis organik dalam
pembuatan kaca borosilikat dan borofosfosilikat.Boron-10 juga digunakan untuk
membantu dalam pengawalan reactor nuklir, sejenis pelindung daripada sinaran dan
-

dalam pengesanan neutron.


Alumunium. Aluminium digunakan pada otomobil, pesawat terbang, truck, rel kereta
api, kapal laut, sepeda.Pengemasan (kaleng, foil). Bidang konstruksi ( jendela, pintu,
dll). Pada perlengkapan memasak. Aluminium digunakan pada produksi jam tangan

karena aluminium memberikan daya tahan dan menahan pemudaran dan korosi.
Galium. Galium dengan mudah bercampur dengan kebanyakan logam dan digunakan
sebagai komponen dalam campuran peleburan yang rendah. Plutonium digunakan
pada senjata nuklir yang dioperasikan dengan campuran dengan galium untuk
menstabilisasikan

allotrop

plutonium.Galium

arsenida

digunakan

sebagai

semikonduktor terutama dalam dioda pemancar cahaya.Galium juga digunakan pada


-

beberapa termometer bertemperatur tinggi.


Indium. Indium digunakan untuk membuat komponen elektronik lainnya thermistor
dan fotokonduktor. Indium dapat digunakan untuk membuat cermin yang memantul
seperti cermin perak dan tidak cepat pudar. Indium digunakan untuk mendorong
germanium untuk membuat transistor. Indium dalam jumlah kecil digunakan pada

peralatan yang berhubungan dengan gigi.


Thalium. Digunakan sebagai bahan semikonduktor pada selenium. Digunakan sebagai
dopant ( meningkatkan) kristal natrium iodida pada peralatan deteksi radiasi gamma
seperti pada kilauan alat pendeteksi barang pada mesin hitung di supermarket.

2.4. Karbon (Golongan IVA)

2.7.1 Sifat-sifat periodik


- Makin kebawah makin elektropositif
- Senyawa tetravalen makin tidak stabil, tapi divalen makin stabil
- Oksida C, Si bersifat asam, oksida Ge kurang asam, Oksida Sn bersifat amfoter
- C tidak reaktif terhadap basa, sementara Si Ge Sn Pb larut dalam dengan reaksi basa
2.5.2 Keberadaan di alam
- C sebagai unsur bebs ; karbonat : kalsium karbonat ; hidrokarbon : batu bara,
-

petroleum, gas alam ; Oksida : CO2 di atmosfer


Si tidak ditemukan sebagai unsur bebas
Ge tidak ditemukan sebagai unsur bebas, tetapi mineral germanite, argyrodite, dan

beberapa batuan Zn
Sn tidak ditemukan sebagai unsur bebas, tetapi sebagai mineral cassiterite (SnO2).

Kebanyakan di Malaya, Bolivia, Indonesia, Zaire, Thailand, dan Nigeria


Pb terdapat pada Galena (PbS) ; Anglesite (PbSO4) ; Minim (Pb3O4) ; Cerussite
(PbCO3)

2.5.3 Kepentingan dalam kehidupan manusia


-

C sebagai bahan bakar, pelumas, C-14 untk penanggalan pada arkeologi, bahan kimia
Si sebagai piranti elektronik, industri gelas, pelumas, bahan bangunan, obat-obatan
Ge sebagai semi conductor, alloy, katalis, piranti optik, kemoterapi
Sn Pelapis logam tahan korosi, alloy, mordant, bahan campuran, pembuatan gelas dan

kaca jendela, bahan kimia


Pb sebagai logan dan dioksidanya untuk baterai, amunisi, kabel, bahan antiknock
dalam minyak bumi, peredam suara, perlengkapan sinar-X, bahan campuran cat dan
gelas, alloy, insektisida

2.5. Nitrogen (Golongan VA)


2.7.1 Sifat-sifat periodik
- Energi ionisasi sangat tinggi, sehingga sukar untuk membentuk kation
- Oksida Sb membentuk oksida amfoter, sedangkan N, P, As membentuk oksida asam
-

dan Bi membentuk oksida basa


Kecuali N, dapat mempunyai bilangan oksidasi 6
As dan Sb berbentuk unsur metaloid
Dapat membentuk senyawa hidrida yang makin menurun kestabilannya
Kecuali N, dapat bertindak sebagai konduktor listrik
Di alam terdapat bebas dalam bentuk mineral seperti Apait Ca5(PO4)3 OH,
Orpiment As2S3, Stibnit Sb2S3, Bismuthinite Bi2S3

2.5.2 Keberadaan di alam

Nitrogen terdapat dalam udara sekita 78% dari volum udara. Akan tetapi kelimpahan
nitrogen dalam kulit bumi hanya sekitar 0,03 %. Nitrogen dan persenyawaannya sangatlah
melimpah dialam. yaitu tersebar di atmosfer berupa molekul diatomiknya gas N2, terdapat
dilapisan kerak bumi sebagai NaNO3 dan garam garam serta oksidanya yang banyak larut
di daerah perairan. Unsur nitrogen itu sendiri cenderung inert pada temperatur kamar,
sehingga akan mempengaruhi keberadaannya pada atmosfer, lapisan kerak bumi maupun
perairan. Yang mana di atmosfer terdapat sebagai gas N2 yang cukup stabil, pada perairan
berupa persenyawaan ion ion yang larut dan yang paling sedikit diantara ketiganya yaitu
pada lapisan kerak bumi. Karena adanya efek pasangan inert, nitrogen sebagai anggota
golongan VA yang seharusnya mempunyai valensi maksimum +5, hanya mempunyai valensi
maksimum +3. Efek ini mempengaruhi pelepasan elektron pada orbital s pada nitrogen
sehingga yang akan dilepaskan hanya elektron pada orbital p yang berjumlah 3 elektron.
Fiksasi nitrogen merupakan suatu proses yang mana pada proses tersebut dilakukan konversi
nitrogen dalam bentuk molekul diatomiknya menjadi persenyawaan nitrogen yang lebih
berguna. Terdapat tiga proses fiksasi nitrogen yang paling banyak digunakan, yaitu proses
haber-bosch, proses sianamida dan proses arc. Pada nitrogen karena hanya tersedia 4 orbital
yang dapat digunakan untuk berikatan maka nitrogen tidak dapat menerima pasangan
elektron lagi dari ligan, sehingga kompleks nitrogen tidak akan terbentuk. Pada
persenyawaan nitrogen misalnya NH3 tersedia PEB yang dapat didonorkan terhadap atom
pusat, sehingga persenyawaan nitrogen ini dapat membentuk kompleks, yaitu sebagai ligan.

2.5.3 Kepentingan dalam kehidupan manusia


- Untuk membuat Amoniak
- Membuat atmosfer innert dalam berbagai proses yang terganggu oleh oksigen,
-

misalnya dalam industri elektronika.


Sebagai atmosfer inert dalam makanan kemasan untuk memperpanjang masa

penggunaan.
Nitrogen cair sebagai pendingin.

2.6. Karbon (Golongan VIA)


2.7.1 Sifat-sifat periodik

Pada temperatur dan tekanan standar, oksigen berupa gas tak berwarna dan tak berasa
dengan rumus kimia O2, di mana dua atom oksigen secara kimiawi berikatan dengan

konfigurasi elektrontriplet spin


Selenium memiliki sifat fotovoltaik, yakni mengubah cahaya menjadi listrik, dan
sifat fotokonduktif, yakni menunjukkan penurunan hambatan listrik dengan
meningkatnya cahaya dari luar (menjadi penghantar listrik ketika terkena cahaya

dengan energi yang cukup).


Telurium bersifat rapuh dan agak beracun. Ketika berbentuk kristal, telurium
merupakan metalloid berwarna putih keperakan mirip dengan timah dan bila dalam

keadaan murni memiliki kilap logam


Polonium mudah larut dalam asam encer, tapi hanya sedikit larut dalam basa.

2.6.2 Keberadaan di alam


- Oksigen melimpah di udara/atmosfer
- Sulfur terdapat dalam belerang
- Native selenium adalah mineral langka, yang biasanya tidak membentuk kristal yang
-

baik, tapi, ketika itu terjadi, mereka rhombohedrons kristal sedikit curam atau acicular
Telurium kadang-kadang dapat ditemukan di alam, tapi lebih sering sebagai senyawa

tellurida dari emas (kalaverit), dan bergabung dengan logam lainnya


Polonium merupakan unsur radioaktif yang terbentuk secara alami di kerak bumi dan
merupakan elemen pertama yang ditemukan berdasarkan sifat radioaktifnya

2.6.3. Kepentingan dalam kehidupan manusia


- Fotosintesis menghasilkan O2
- Belerang adalah komponen serbuk mesiu dan digunakan dalam proses
vulkanisasi karet alam dan juga berperaan sebagai fungisida. Belerang
digunakan
-

besar-besaran

dalam

pembuatan

pupuk fosfat.Belerang

merupakan insultor yang baik.


Selenium memiliki sifat fotovoltaik, yakni mengubah cahaya menjadi
listrik, dan sifat fotokonduktif, yakni menunjukkan penurunan hambatan
listrik dengan meningkatnya cahaya dari luar (menjadi penghantar listrik

ketika terkena cahaya dengan energi yang cukup).


Telurium digunakan dalam tellurida kadmium (CdTe) sebagai panel surya.

2.7. Halogen(Golongan VIIA)


2.7.1 Sifat-sifat periodik
- Halogen adalah unsur yang terdapat pada golongan VIIA.
1

Halogen terdiri dari Florium (F) , Klorium (Cl) , Bromium (Br) , dan

Iodium (I).
Halogen bertarti pembentuk garam, karena , apabila unsur-unsur
Halogen bereaksi dengan logam maka akan membentuk garam. Contoh :

NaCl, yaitu garam dapur.


- Halogen mempunyai 7 elektronvalensi pada subkulit ns2 np5 .
- Halogen bersifat sangat reaktif
2.7.2. Keberadaan di alam
- Halogen tidak ditemukan di alam dalam keadaan bebas, karena sangat
-

reaktif. Unsur-unsur ini terdapat di alam sebagai senyawa garam.


Flourin terdapat dalam flourit (Ca F) dan Kriolit (NaAlF6).
Klorin terdapat dalam air laut sebagai NaCl. Dalam bentuk ion klorida,
unsur ini adalah pembentuk garam dan senyawa lain yang tersedia di alam
dalam jumlah yang sangat berlimpah dan diperlukan untuk pembentukan

hampir semua bentuk kehidupan, termasuk manusia.


Bromin terdapat sebagai garam-garam natrium dan magnesium. Diperoleh
air garam alamiah dari sumber mata air di Michigan dan Arkansas. Bromin

juga diekstrak dari air laut, dengan kandungan hanya sebesar 82 ppm.
Iodin terdapat di alam dalam bentuk senyawa iodat dan iodida dalam
lumut-lumut laut. Terdapat juga dalam bentuk iodida dari air laut yang
terasimilasi dengan rumput laut, sendawa Chili, tanah kaya nitrat (dikenal
sebagai kalis, yakni batuan sedimen kalsium karbonat yang keras), air
garam dari air laut yang disimpan, dan di dalam air payau dari sumur
minyak dan garam.

2.7.3
-

Kepentingan dalam kehidupan manusia


Flour. Sebagai polimer. Freon sebagai pendingin. HF untuk menguji kaca
Klor. Sebagai serbuk pemutih dan pembasmi hama. Sebagai bahan

peledak, korek api, dan bunga api


Brom. Sebagai obat penenang (Kbr, NaBr). AgBr dipergunakan dalam

fotografi. Sebagai disinfektan dan fumigant


Iod. Sebagai kelenjar gondok dalam tubuh. Anti septic. AgI dipergunakan
dalam fotografi.

2.8 . Gas Mulia (Golongan VIIIA)


2.8.1 Sifat-sifat periodik
- Gas mulia memiliki titik didih dan titik leleh yang sangat rendah
- Di alam berwujud gas
1

Tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berasa


Dilihat dari jari-jari atomnya, seharusnya paling reaktif menangkap

elektron. Namun, pada kenyataannya sangat sulit bereaksi.


Di alam unsur ini kebanyakan ditemukan sebagai gas monoatomik
Kereaktifan gas mulia bertambah seiring dengan bertambahnya nomor

atom.
Sampai saat ini, senyawa gas mulia yang sudah dapat bereaksi dengan zat
lain adalah xenon dan kripton, sedangkan helium, neon, dan argon masih
sangat stabil.

2.8.2

Keberadaan di alam
- Helium merupakan elemen kedua terbanyak di alam semesta. Helium
diproses dari gas alam, karena banyak gas alam yang mengandung gas
-

helium.
Argon dihasilkan dari penyulingan bertingkat udara cair karena
atmosfer mengandung 0.94% Argon. Atmosfer Mars mengandung

1.6% isotop Argon 40 dan sebesar 5 ppm untuk isotop Argon 36.
Neon adalah unsur yang tidak mudah bereaksi (inert). Dilaporkan
bahwa Ne dapat bersenyawa dengan fluor. Namun, masih menjadi
pertanyaan aakah senyawa Neon tersebut ada meski bukti keberadaan

2.8.3
-

senyawa tersebut ada.


Kandungan Kripton di udara yaitu kira-kira (~0,00011%)
Kandungan Xenon di udara yaitu kira-kira (~0,000008%)

Kepentingan dalam kehidupan manusia


Argon digunakan dalam las titanium pada pembuatan pesawat terbang atau
roket. Argon juga digunakan dalam las stainless steel dan sebagai pengisi
bola lampu pijar karena argon tidak bereaksi dengan wolfram (tungsten)

yang panas.
Neon dapat digunakan untuk pengisi bola lampu neon. Neon digunakan
juga sebagai zat pendingin, indicator tegangan tinggi, penangkal petir, dan

untuk pengisi tabung-tabung televisi.


Kripton bersama argon digunakan sebagai pengisi lampu fluoresen
bertekanan rendah. Krypton juga digunakan dalam lampu kilat untuk
fotografi kecepatan tinggi.

Xenon dapat digunakan dalam pembuatan lampu untuk bakterisida


(pembunuh bakteri). Xenon juga digunakan dalam pembuatan tabung

elektron.
Radon yang bersifat radioaktif digunakan dalam terapi kanker. Namun
demikian, jika radon terhisap dalam jumlah banyak, malah akan
menimbulkan kanker paru-paru.

BAB III

PENUTUP

3.1.

Kesimpulan
Unsur-unsur kimia dapat dikelompokkan berdasarkan kesamaan sifatnya

ke dalam beberapa golongan, yaitu golongan A (golongan utama) dan golongan B


(golongan transisi). Ternyata banyak sekali unsur-unsur kimia yang dapat kita
temui di alam. Dan banyak juga yang bisa kita temui dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam kehidupan sehari-hari, unsur-unsur kimia banyak membantu kita dalam
melaksanakan kegiatan. Sulit dibayangkan jika kita hidup tanpa adanya unsur
kimia karena semua benda yang ada di alam ini mengandung unsur kimia, baik
dalam bentuk logam atau unsur bebasnya, senyawanya, atau paduan logamnya.
Kegunaan dan dampak dari unsur-unsur kimia beserta cara mencegah dan
menanganinya tidak terlepas dari sifat yang dimiliki unsur-unsur tersebut.

3.2.

Saran
Saran yang kami dapat berikan bagi pembaca yang ingin membuat

makalah tantang Kimia Unsur ini, untuk dapat lebih baik dari makalah ini ialah
dengan mencari lebih banyak refrensi dari berbagai sumber, baik dari buku
maupun dari internet, sehingga makalah anda akan dapat lebih baik dari makalah
ini. Mungkin hanya ini saran yang dapat saya sampaikan semoga dapat
bermanfaat.

DAFTAR PUSTAKA

Achmad,Hiskia.1992.Kimia Unsur dan Radiokimia.Bandung;Citra Aditya

Bakti
Keenan,Charles Wet al.2003.Kimia untuk universitas.Edisi Ke-6 jilid 1

dan 2.Jakarta:Erlangga
S.Syukri.1999.Kimia Dasar.Bandung;IT
Halimah, Nur. 2015. Jawara Ujian Kimia SMA Kelas 10,11,12. Jakarta:

Tangga Pustaka
Widiasih, Eka, Soebianto, dan Suwardi. 2009. Panduan Pembelajaran
Kimia Untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional.

Anda mungkin juga menyukai