KIMIA UNSUR
DISUSUN OLEH:
Siti Urotun Wahyuni (2013 1350 0017)
PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS TEKNIK, MATEMATIKA, DAN IPA
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
JAKARTA
2015
KATA PENGANTAR
ii
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Segala puji dan syukur bagi
Allah swt yang dengan ridho-Nya, dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancar.
Sholawat dan salam tetap kami haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad S.A.W dan
untuk para keluarga, sahabat dan pengikut-pengikutnya yang setia mendampingi beliau.
Makalah ini membahas tentang Kimia Unsur yang dibuat berdasarkan refrensi yang
diambil dari berbagai sumber, diantaranya buku dan internet. Makalah ini diharapkan bisa
menambah wawasan dan pengetahuan mengenai Kimia Unsur.
Tidak ada gading yang tak retak, demikian pula dengan makalah ini, oleh karena itu kritik
yang membangun tetap kami nantikan dan kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
ii
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii
1. BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .. 1
1.2. Tujuan 1
1.3. Rumusan Masalah . 1
2. BAB II PEMBAHASAN
2.1.
2.2.
2.3.
2.4.
2.5.
2.6.
2.7.
2.8.
Golongan IA ... 4
Golongan IIA................................................................................................................. 6
Golongan IIIA............................................................................................................... 7
Golongan IVA................................................................................................................ 10
Golongan VA................................................................................................................. 10
Golongan VIA............................................................................................................... 11
Golongan VIIA.............................................................................................................. 12
Golongan VIIIA............................................................................................................. 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Kimia unsur adalah bidang kimia yang membahas tentang sifat-sifat, sumber, cara membuat,
dan kegunaan unsur. Kemudian ditambah dengan senyawa penting unsur tersebut serta cara
membuat dan kegunaannya. Mempelajari unsur satu per satu secara rinci cukup sulit, karena
jumlahnya banyak, tetapi sifat umumnya dapat diketahui dari letaknya dalam sistem periodik.
Secara umum, unsur yang segolongan dan berdekatan mempunyai sifat yang mirip, sedangkan yang
jauh dan tak segolongan mempunyai sifat yang berbeda. Oleh sebab itu, pembahasan kimia unsur
lebih didasarkan atas golongannya.
Dari sistem periodik diketahui bahwa ada 90 buah unsur yang terdapat di alam dan ditambah
belasan unsur buatan. Perbandingan berat atau jumlah atom unsur tersebut beragam, ada yang besar,
sedang dan kecil. Ditinjau dari jumlah atomnya, kulit bumi mengandung O (46,6 %), Si (27,1 %),
Al (8,1 %), Fe (5 %), Ca (3,6 %), Na (2,8 %), K (2,8 %), Ag (2,1 %), Ti (0,40 %), H (0,22 %), C
(0,19 %), dan yang lain lebih kecil dari 0,1 %. Unsur tersebut terdapat dalam berbagai senyawa, dan
sebagian kecil dalam bentuk bebas.
1.2.
Tujuan Penulisan
1. Mengetahui dan memahami unsur-unsur golongan A (golongan utama).
2. Mengetahui dan memahami sifat-sifat dari unsur-unsur golongan A dalam sistem
periodik.
3. Mengetahui dan memahami keberadaan unsur-unsur golongan A di alam.
4. Mengetahui dan memahami kepentingan unsur-unsur golongan A bagi kepentingan
kehidupan manusia.
1.3.
1.
2.
3.
4.
Rumusan Masalah
Apa sajakah unsur-unsur dalam golongan A.
Apa saja sifat-sifat dari unsur golongan A.
Dimana saja letak keberadaan unsur golongan A.
Bagaimana pentingnya unsur-unsur golongan A tersebut dalam kepentingan kehidupan
manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem periodik modern (SPU) disusun berdasarkan kenaikan nomor atom (lajur
horizontal atau periode) dan kemiripan sifat (lajur vertikal atau golongan).
Sistem periodik modern terdiri atas 7 periode dan 8 golongan. Berdasarkan golongannya,
unsur-unsur SPU dibedakan menjadi:
a. Golongan utama (Golongan A)
b. Golongan transisi (Golongan B)
Golongan adalah lajur tegak pada Tabel Peiodik Unsur. Unsur-unsur yang ada dalam
satu lajur tegak adalah unsur-unsur segolongan, terdapat 8 golongan utama dan 8 golongan
transisi.
Golongan utama tersebut adalah:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
entuk
sendawa
NaNO3,
trona
(Na2CO3.2H2O),
boraks
Chili
Natrium klorida (NaCl), merupakan bahan baku pembuatan garam dapur, NaOH,
Na2CO3.
Natrium hidrosida atau soda kaustik (NaOH). Digunakan dalam industri pembuatan
sabun, kertas dan tekstil, dalam kilng minyak digunakan untuk menghilangkan
belerang, dan ekstraksi aluminium dari bijihnya. Dalam laboratorium digunakan
untuk menyerap gas karbondioksida atau gas-gas lain yang bersifat asam, dalam
beberapa reaksi organik NaOH merupakan pereaksi yang penting misalnya pada
reaksi hidrolisis.
Soda cuci (Na2CO3), pelunak kesadahan air, zat pembersih (cleanser) peralatan
Natrium nitrit (NaNO2), pembuatan zat warna (proses diazotasi), pencegahan korosi.
Natrium sulfat (Na2SO4) atau garam Glauber, obat pencahar (cuci perut), zat
Kalium oksida (KO2), digunakan sebagai konverter CO2 pada alat bantuan
pernafasan. Gas CO2 yang dihembuskan masuk kedalam alat dan bereaksi dengan
KO2 menghasilkan O2
Kalium klorida (KCl), pupuk, bahan pembuat logam kalium dan KOH
Kalium hidroksida (KOH), bahan pembuat sabun mandi, elektrolit batu baterai batu
alkali
Kalium bromida (KBr), obat penenang saraf (sedative), pembuat plat potografi
KClO3, bahan korek api, mercon, zat peledak, ditambahkan pada garam dapur
Berilium. Berilium tidak begitu banyak terdapat di kerak bumi, bahkan hampir bisa
dikatakan tidak ada. Sedangkan di alam berilium dapat bersenyawa menjadi Mineral
Klorida
[MgCl2],
Senyawa
Karbonat
[MgCO3],
Dolomit
a. Kalsium digunakan pada obat obatan, bubuk pengembang kue dan plastik.
b. Senyawa CaSO4 digunakan untuk membuat gips yang berfungsi untuk
membalut tulang yang patah.
c. Senyawa CaCO3 biasa digunakan untuk bahan bangunan seperti komponen
semen dan cat tembok. Selain itu digunakan untuk membuat kapur tulis dan
gelas.
d. Kalsium Oksida (CaO) dapat mengikat air pada Etanol karena bersifat
dehidrator, dapat juga mengeringkan gas dan mengikat Karbondioksida pada
cerobong asap.
e. Ca(OH)2 digunakan sebagai pengatur pH air limbah dan juga sebagai sumber
basa yang harganya relatif murah.
f. Kalsium Karbida (CaC2) disaebut juga batu karbit merupakan bahan untuk
pembuatan gas asetilena (C2H2) yang digunakan untuk pengelasan.
g. Kalsium banyak terdapat pada susu dan ikan teri yang berfungsi sebagai
pembentuk tulang dan gigi.
4. Stronsium (Sr)
a. Stronsium dalam senyawa Sr(NO3)2 memberikan warna merah apabila
digunakan untuk bahan kembang api.
b. Stronsium sebagai senyawa karbonat biasa digunakan dalam pembuatan kaca
televisi berwarna dan komputer.
c. Untuk pengoperasian mercusuar yang mengubah energi panas menjadi listrik
dalam baterai nuklir RTG (Radiisotop Thermoelectric Generator).
5. Barium (Ba)
a. BaSO4 digunakan untuk memeriksa saluran pencernaan karena mampu
menyerap sinar X meskipun beracun.
b. BaSO4 digunakan sebagai pewarna pada plastik karena memiliki kerapatan yang
tinggi dan warna terang.
c. Ba(NO3)2 digunakan untuk memberikan warna hijau pada kembang api.
pada unsur Ti
Memiliki jari-jari atom yang semakin tinggi semakin ke bawah
Sifat logam semakin tinggi semakin ke bawah
Boron secara alami tidak reaktif kecuali pada temperatur tinggi, sedangkan
karena aluminium memberikan daya tahan dan menahan pemudaran dan korosi.
Galium. Galium dengan mudah bercampur dengan kebanyakan logam dan digunakan
sebagai komponen dalam campuran peleburan yang rendah. Plutonium digunakan
pada senjata nuklir yang dioperasikan dengan campuran dengan galium untuk
menstabilisasikan
allotrop
plutonium.Galium
arsenida
digunakan
sebagai
beberapa batuan Zn
Sn tidak ditemukan sebagai unsur bebas, tetapi sebagai mineral cassiterite (SnO2).
C sebagai bahan bakar, pelumas, C-14 untk penanggalan pada arkeologi, bahan kimia
Si sebagai piranti elektronik, industri gelas, pelumas, bahan bangunan, obat-obatan
Ge sebagai semi conductor, alloy, katalis, piranti optik, kemoterapi
Sn Pelapis logam tahan korosi, alloy, mordant, bahan campuran, pembuatan gelas dan
Nitrogen terdapat dalam udara sekita 78% dari volum udara. Akan tetapi kelimpahan
nitrogen dalam kulit bumi hanya sekitar 0,03 %. Nitrogen dan persenyawaannya sangatlah
melimpah dialam. yaitu tersebar di atmosfer berupa molekul diatomiknya gas N2, terdapat
dilapisan kerak bumi sebagai NaNO3 dan garam garam serta oksidanya yang banyak larut
di daerah perairan. Unsur nitrogen itu sendiri cenderung inert pada temperatur kamar,
sehingga akan mempengaruhi keberadaannya pada atmosfer, lapisan kerak bumi maupun
perairan. Yang mana di atmosfer terdapat sebagai gas N2 yang cukup stabil, pada perairan
berupa persenyawaan ion ion yang larut dan yang paling sedikit diantara ketiganya yaitu
pada lapisan kerak bumi. Karena adanya efek pasangan inert, nitrogen sebagai anggota
golongan VA yang seharusnya mempunyai valensi maksimum +5, hanya mempunyai valensi
maksimum +3. Efek ini mempengaruhi pelepasan elektron pada orbital s pada nitrogen
sehingga yang akan dilepaskan hanya elektron pada orbital p yang berjumlah 3 elektron.
Fiksasi nitrogen merupakan suatu proses yang mana pada proses tersebut dilakukan konversi
nitrogen dalam bentuk molekul diatomiknya menjadi persenyawaan nitrogen yang lebih
berguna. Terdapat tiga proses fiksasi nitrogen yang paling banyak digunakan, yaitu proses
haber-bosch, proses sianamida dan proses arc. Pada nitrogen karena hanya tersedia 4 orbital
yang dapat digunakan untuk berikatan maka nitrogen tidak dapat menerima pasangan
elektron lagi dari ligan, sehingga kompleks nitrogen tidak akan terbentuk. Pada
persenyawaan nitrogen misalnya NH3 tersedia PEB yang dapat didonorkan terhadap atom
pusat, sehingga persenyawaan nitrogen ini dapat membentuk kompleks, yaitu sebagai ligan.
penggunaan.
Nitrogen cair sebagai pendingin.
Pada temperatur dan tekanan standar, oksigen berupa gas tak berwarna dan tak berasa
dengan rumus kimia O2, di mana dua atom oksigen secara kimiawi berikatan dengan
baik, tapi, ketika itu terjadi, mereka rhombohedrons kristal sedikit curam atau acicular
Telurium kadang-kadang dapat ditemukan di alam, tapi lebih sering sebagai senyawa
besar-besaran
dalam
pembuatan
pupuk fosfat.Belerang
Halogen terdiri dari Florium (F) , Klorium (Cl) , Bromium (Br) , dan
Iodium (I).
Halogen bertarti pembentuk garam, karena , apabila unsur-unsur
Halogen bereaksi dengan logam maka akan membentuk garam. Contoh :
juga diekstrak dari air laut, dengan kandungan hanya sebesar 82 ppm.
Iodin terdapat di alam dalam bentuk senyawa iodat dan iodida dalam
lumut-lumut laut. Terdapat juga dalam bentuk iodida dari air laut yang
terasimilasi dengan rumput laut, sendawa Chili, tanah kaya nitrat (dikenal
sebagai kalis, yakni batuan sedimen kalsium karbonat yang keras), air
garam dari air laut yang disimpan, dan di dalam air payau dari sumur
minyak dan garam.
2.7.3
-
atom.
Sampai saat ini, senyawa gas mulia yang sudah dapat bereaksi dengan zat
lain adalah xenon dan kripton, sedangkan helium, neon, dan argon masih
sangat stabil.
2.8.2
Keberadaan di alam
- Helium merupakan elemen kedua terbanyak di alam semesta. Helium
diproses dari gas alam, karena banyak gas alam yang mengandung gas
-
helium.
Argon dihasilkan dari penyulingan bertingkat udara cair karena
atmosfer mengandung 0.94% Argon. Atmosfer Mars mengandung
1.6% isotop Argon 40 dan sebesar 5 ppm untuk isotop Argon 36.
Neon adalah unsur yang tidak mudah bereaksi (inert). Dilaporkan
bahwa Ne dapat bersenyawa dengan fluor. Namun, masih menjadi
pertanyaan aakah senyawa Neon tersebut ada meski bukti keberadaan
2.8.3
-
yang panas.
Neon dapat digunakan untuk pengisi bola lampu neon. Neon digunakan
juga sebagai zat pendingin, indicator tegangan tinggi, penangkal petir, dan
elektron.
Radon yang bersifat radioaktif digunakan dalam terapi kanker. Namun
demikian, jika radon terhisap dalam jumlah banyak, malah akan
menimbulkan kanker paru-paru.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Unsur-unsur kimia dapat dikelompokkan berdasarkan kesamaan sifatnya
3.2.
Saran
Saran yang kami dapat berikan bagi pembaca yang ingin membuat
makalah tantang Kimia Unsur ini, untuk dapat lebih baik dari makalah ini ialah
dengan mencari lebih banyak refrensi dari berbagai sumber, baik dari buku
maupun dari internet, sehingga makalah anda akan dapat lebih baik dari makalah
ini. Mungkin hanya ini saran yang dapat saya sampaikan semoga dapat
bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
Bakti
Keenan,Charles Wet al.2003.Kimia untuk universitas.Edisi Ke-6 jilid 1
dan 2.Jakarta:Erlangga
S.Syukri.1999.Kimia Dasar.Bandung;IT
Halimah, Nur. 2015. Jawara Ujian Kimia SMA Kelas 10,11,12. Jakarta:
Tangga Pustaka
Widiasih, Eka, Soebianto, dan Suwardi. 2009. Panduan Pembelajaran
Kimia Untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional.