Anda di halaman 1dari 69

TUMOR-TUMOR

GANAS KULIT

ANATOMI

PENDAHULUAN
Kanker kulit
merupakan
keganasan yang
paling sering
ditemukan di
AS, dengan
kejadian dari
seluruh kanker
di Amerika.
(American Cancer Society)

TUMOR GANAS KULIT


Tumor ganas kulit merupakan suatu
penyakit
yang
ditandai
dengan
pertumbuhan sel-sel kulit yang tidak
terkendali, dapat merusak jaringan di
sekitarnya dan mampu menyebar ke
bagian tubuh yang lain.
Karsinoma Sel Basal (KSB)
Karsinoma Sel Skuamosa (KSS)
Melanoma Maligna (MM)
Sarkoma Kaposi

Setiap lesi di kulit harus dicurigai ganas


apabila :
Ukuran berubah
Tepi tidak rata
Warna tidak
merata
Ada tanda
radang
Lesi membentuk
ulkus

Faktor Resiko Tumor Ganas


Kulit

KARSINOMA SEL BASAL


Sinonim : Basalioma, basal cell
carcinoma, tumor Jacobi, ulkus
rhodens, tumor kompecher, basal cell
epithelioma
Definisi : tumor ganas kulit yang
berkembang lambat, invasif dan
mengadakan destruksi lokal, sering
mengenai daerah yang terpapar
matahari

EPIDEMIOLOGI
Bisa terjadi pada semua umur, tetapi
terutama pada usia dekade ke 5-8
Jarang terjadi pada anak-anak
Dua kali lebih banyak terjadi pada pria
dibanding wanita
Insiden sebesar 80% di USA
Estimasi kematian sekitar 2000
kematian dan meningkat tiap tahunnya
di USA

ETIOLOGI
ETIOLOGI
Penyebab : belum diketahui pasti
Faktor predisposisi :

Kontak jangka panjang terhadap radiasi UV


Kontak arsenik
Genetik mempunyai peranan sekunder
(mutasi gen P53, gen PTCH)
Peradangan kronik pada kulit
Pemakaian obat imunosupresan
Parut akibat luka bakar
Xeroderma pigmentosum
Epidermodysplastic verruciformis oleh HPV
Albinism
Alcoholic

PATOMEKANISME

Release of :
TNF-alpha
IL-1
PG
IL-10

Decrease in :
Langerhans cells
Dendritic epidermal T
cells
TH-1

GEJALA

Lesi awal berupa papul kecil, warna kuning abuabu mengkilat, meninggi di atas permukaan kulit,
jika kena trauma mudah berdarah.
Papula makin lama membesar menjadi makula
dan pada bagian tengah dapat timbul ulkus atau
tidak ada ulkus. Bisa berbentuk krusta, translusen,
dan telangiektasis di permukaannya. Tumbuh
lambat (0,5 cm dalam 1-2 hari).
Secara klinis dibagi menjadi bentuk : nodular,
kistik, superfisial, dan bentuk morfea.

Predileksi : Semua bagian kulit tubuh


dapat
terkena,
terutama
di
wajah,
khususnya hidung, dahi, telinga, pipi,
lengan, tungkai.

1. Bentuk Nodul
Nodula atau papul dengan
permukaan
licin
dengan
teleangiektasia, depresi pada
bagian
tengah,
lunak,
semitranslusen
dengan
ulserasi (ulkus roden) atau
tanpa ulserasi, krusta.
Lesi makin lama makin besar.
Ulkus berbatas tegas, dasar
ireguler

2. Bentuk Superfisial

Gambarannya berupa makula eritematosa berukuran


plakat ditutupi skuama halus dengan pinggir keras
seperti kawat dan agak meninggi.
Makula ini dapat berwarna kehitaman yang homogen.

3. Bentuk Kistik
Jarang ditemukan.
Berupa nodus/
nodulus dengan
permukaan licin
menonjol, keras dan
mudah digerakkan
dari dasarnya.
Telangiektasia
ditemukan di tepi.

4. Bentuk Morfea

Sinonim morfeaformis atau sklerosing.


Paling sering timbul pada wajah.
Lesi datar, berbatas tegas, tumbuh
lambat berwarna kekuningan dan pada
perabaan pinggirnya keras.

5. Bentuk Pigmented
Sama dengan bentuk nodula-ulseratif, tapi
berwarna coklat atau berbintik-bintik atau
homogen (hitam merata) kadang- kadang
menyerupai Melanoma.
Banyak dijumpai pada orang dengan kulit
gelap yang tinggal pada daerah tropis.

DIAGNOSIS
1. Anamnesis
Kelainan kulit kronik (benjolan kecil, tahi lalat,
luka yang sukar sembuh), lambat menjadi
besar dan mudah berdarah. Tidak gatal / sakit.

2. Pemeriksaan fisik
Terlihat papul / ulkus warna kulit atau
hiperpigmentasi. Teraba indurasi. Tidak
terdapat pembesaran kelenjar getah bening
regional.

PATOLOGI ANATOMI

Tampak sel-sel tumor berkelompok padat dengan inti biru tua atau ungu
dapat mencapai subkutis. Kelompok sel-sel tumor ini tampak seperti
pulau-pulau. Pada ulkus roden tampak epidermis tidak intak lagi, terjadi

4. Histopatologi
Undifferentiated :
Pigmented BCC, superficial BCC,
sclerosing BCC, infiltrative BCC
Differentiated:
Keratotic BCC, BCC with sebaceous
differentiation, adenoid BCC, nodular
BCC

DIAGNOSIS BANDING
1. Melanoma Maligna
2. Molluscum Contagiosum
3. Psoriasis
4. Squamous Cell Carcinoma

Staging Tumor Ganas


Non-Melanoma

Staging Tumor Ganas


Non-Melanoma

PENATALAKSANAAN
1. Tindakan Bedah
a. Kuretase
b. Bedah eksisi, ideal untuk karsinoma
dengan diameter 5-7 mm dengan eksisi
bulat panjang sederhana.
c. Cryosurgery
2. Terapi radiasi

PENATALAKSANAAN
3. Terapi topikal
a. Topikal 5-fluorourasil (Efudex cream) :
efektif pada jenis multisentris dan
superfisial.
b. Imiquimod : non facial superfisial KSB
c. Tazarotene : KSB kecil
4. Terapi sistemik
Vismodegib (Erivedge)
Sonidegib (Odomzo)

TERAPI TUMOR GANAS NONMELANOMA


Tumor
BCC/SCC
Resiko
Rendah

Tumor
BCC/SCC
Resiko
Tinggi

TERAPI TUMOR GANAS NONMELANOMA


Kuretase &
Electrodessication:
Jika lesi pada daerah yang
tidak berambut.
Tumor
BCC/SCC
Resiko
Rendah

atau Eksisi dengan


POMA*:
Untuk lesi yang dapat
dieksisi dengan
margin 4-6 mm,
disertai secondary
intention, side-to-side
repair, atau skin graft.
atau Radioterapi:
Untuk pasien umur > 60
tahun

Margin
(+)
Margin
(-)

MOHS/reseksi
dengan
CCPDMA*, atau
Eksisi ulang
dengan POMA
untuk Area L,
atau
Radioterapi

*Keterangan:
POMA=Post Operative Margin Assessment,
CCPDMA=Complete Circumferential Peripheral
and Deep Margin Assessment

TERAPI TUMOR GANAS NONMELANOMA


Kuretase &
Electrodessication:
Jika lesi pada daerah yang
tidak berambut.
Tumor
BCC/SCC
Resiko
Rendah

atau Eksisi dengan


POMA*:
Untuk lesi yang dapat
dieksisi dengan
margin 4-6 mm,
disertai secondary
intention, side-to-side
repair, atau skin graft.
atau Radioterapi:
Untuk pasien umur > 60
tahun

Margin
(+)
Margin
(-)

MOHS/reseksi
dengan
CCPDMA*, atau
Eksisi ulang
dengan POMA
untuk Area L,
atau
Radioterapi

*Keterangan:
POMA=Post Operative Margin Assessment,
CCPDMA=Complete Circumferential Peripheral
and Deep Margin Assessment

TERAPI TUMOR GANAS NONMELANOMA


Kuretase &
Electrodessication:
Jika lesi pada daerah yang
tidak berambut.
Tumor
BCC/SCC
Resiko
Rendah

atau Eksisi dengan


POMA*:
Untuk lesi yang dapat
dieksisi dengan
margin 4-6 mm,
disertai secondary
intention, side-to-side
repair, atau skin graft.
atau Radioterapi:
Untuk pasien umur > 60
tahun

Margin
(+)
Margin
(-)

MOHS/reseksi
dengan
CCPDMA*, atau
Eksisi ulang
dengan POMA
untuk Area L,
atau
Radioterapi

*Keterangan:
POMA=Post Operative Margin Assessment,
CCPDMA=Complete Circumferential Peripheral
and Deep Margin Assessment

TERAPI TUMOR GANAS NONMELANOMA

PROGNOSIS
Bonam
Cukup baik jika tindakan cepat.

KARSINOMA SEL SKUAMOSA


Sinonim : Karsinoma epidermoid,
karsinoma planoselulare, squamous
cell
carcinoma,
Prickle
cell
carcinoma, karsinoma sel gepeng
Definisi : suatu tumor ganas kulit
dan selaput lendir yang berasal dari
epidermis dan menyebar dengan
cara metastasis ke kelenjar getah
bening dan organ lainnya

EPIDEMIOLOGI

Paling sering umur 40-50 tahun


Lebih banyak 2-3 kali pada
laki-laki
Tumor ganas kulit nonmelanoma
terbanyak kedua sebesar 20% setelah
Karsinoma
Sel Basal
80%
Insiden
tertinggi
pada
usia mendekati
70 tahun

ETIOLOGI
ETIOLOGI
Penyebab : belum diketahui pasti
Faktor predisposisi :
Pemaparan sinar matahari yang
berlebihan
Pemaparan radiasi kronik yang
berlebihan
Parut akibat luka bakar
Peradangan kulit kronis
Ulkus kronis
Pemaparan arsen

PATOMEKANISME
FAKTO
R
RESIKO

MUTASI p53
ACTINIC
KERATOSES
CARCINOM
A IN SITU
CARCINOM
A INVASIF

GEJALA

Lesi awal dimulai dengan nodula


berwarna kulit normal, atau ulkus
dengan tepi yang tak teratur.
Permukaan
nodula
berbenjol
menyerupai kembang kol, pada
perabaan keras dan mudah berdarah.
Yang berasal dari ulkus, permukaan dan
tepi meninggi, warna kekuningan.
Tumor menyebar melalui saluran
getah bening ke organ-organ lain.

Predileksi :
Tersering di tungkai bawah, bibir, anus,
vulva, penis.

1. Bentuk intraepidermal

Berupa keratosis, kornu kutaneus atau


berupa penyakit bawaan atau eritroplasia.

2. Bentuk Invasif

Nodus atau ulkus dengan pinggir tak


teratur, permukaan berbenjol-benjol
ditutupi
oleh
krusta
dan
mudah
berdarah.

DIAGNOSIS

1. Biopsi
2. CT Scan
3. MRI

4. Patologi Anatomi

Sel tumor mirip dengan sel stratum spinosum, besar, poligonal, berada
dalam proses mitosis, dan jembatan-jembatan sel menghilang. Pada bagian
tepi dikelilingi oleh sel-sel tipe embrionik dan primitif, bagian tengah terdiri
dari sel-sel epitel yang sudah mengalami pertandukan (kornifikasi)

DIAGNOSIS BANDING
1. Keratoakantoma
2. Karsinoma Sel Basal
3. Lesi menyerupai guma
4. Hiperplasia pseudokarsinoma

PENATALAKSANAAN
Pada dasarnya sama dengan basalioma, yaitu
bedah eksisi, bedah listrik, bedah kimia dan
radiasi
Pada bedah eksisi harus dilakukan pengangkatan
kelenjar regional jika sudah ada metastasis
Pengobatan dengan radiasi, karsinoma sel
gepeng lebih resisten daripada karsinoma sel
basal

PENATALAKSANAAN
1. Tindakan Bedah
a. Kuretase
b. Bedah eksisi
c. Cryosurgery
2. Terapi radiasi

PENATALAKSANAAN
3. Terapi topikal
Topikal 5-fluorourasil (Efudex cream) :
terapi adjuvant untuk kasus highrisk

4. Sistemik Chemotheraphy
Untuk kasus metastase

PROGNOSIS
Dubia ad bonam
Paling buruk jika tumor tumbuh di
atas kulit normal.
Lebih baik pada tumor di kepala dan
leher.
Tumor di ekstremitas bawah
mempunyai prognosis yang lebih
buruk dibandingkan ekstremitas atas.

MELANOMA MALIGNA
Sinonim: melanoma, melano karsinoma
Definisi : Tumor ganas kulit yang berasal dari
melanosit timbul pada kulit, selaput lendir, mata,
dan sistem saraf pusat. dengan gambaran
berupa lesi kehitam-hitaman pada kulit
Penyebab : Belum diketahui
Epidemiologi : sering pada usia 30-60 tahun,
jarang pada anak. frekuensi yang sama pada
pria dan wanita
Faktor-faktor yang mempengaruhi :
Trauma berperan penting dalam menimbulkan tumor
Faktor genetika juga memegang peranan
Infeksi virus
Iritasi pada nevus pigmentosus

MELANOMA MALIGNA
Sinonim: melanoma, melano karsinoma
Definisi : Tumor ganas kulit yang berasal dari
melanosit timbul pada kulit, selaput lendir,
mata, dan sistem saraf pusat. dengan
gambaran berupa lesi kehitam-hitaman pada
kulit
Penyebab : Belum diketahui

Epidemiologi : sering pada usia 30-60


tahun, jarang pada anak. frekuensi yang
sama pada pria dan wanita
Faktor-faktor yang mempengaruhi :
Trauma berperan penting dalam
menimbulkan tumor
Faktor genetika juga memegang peranan
Infeksi virus
Iritasi pada nevus pigmentosus

PREDILEKSI
Ekstremitas bawah, badan, kepala, leher,
ekstremitas atas dan kuku, telapak kaki,
anal dan vulva serta mukosa palatum,
rongga hidung dan gingiva. Jarang di
konjungtiva dan lidah.

PATOMEKANISME
MELANOMA MALIGNA
1

Nevus Benigna

Nevus Dysplastic

Pertumbuhan
Radial

Pertumbuhan
Vertikal

Melanoma
Metastatik

KLINIS MELANOMA
Klinis Melanoma

Lesi yang mencurigakan secara klinis (ABCDE):


A (Assymetry), B (Border Irregularity), C (Color Variation), D
(Diameter), E(Evolution)

Superficia
l
Spreading
60-70%

Nodular
15-30%

Lentigo
Maligna
5-15%

Acral
Lentigino
us
5-10%

Bentuk superfisial menyebar(superficial spreading


MM)
paling banyak ditemukan. Biasanya berupa bercakbercak berukuran 1-3 cm dengan berbagai warna
yaitu kehitaman, kecoklatan, putih atau biru, tak
teratur, batas tegas dengan sedikit penonjolan di
permukaan kulit

Bentuk nodular
Berupa nodus dengan banyak warna (coklat, abuabu, merah, hitam, biru), batas tegas. Dapat
mengalami ulserasi.

Lentigo maligna melanoma


Tampak pada daerah muka atau daerah yang
terpapar matahari lainnya. Biasanya berupa plak
berbatas tegas, warna coklat kehitaman tidak
homogen, berukuran 2-6 cm. Dapat berkembang
menjadi nodula kehitaman yang invasif. Agak
hiperkeratotik.

Melanoma subungual/akrolentiginosa
Tampak berupa nodula atau papula yang
mengalami ulserasi pada ujung jari kaki dan
tangan. Lesi berupa makula hitam, besar, tidak
teratur. Lambat laun lesi menjadi noduler dan
kemungkinan besar dapat bermetastasis.

Gambaran Patologi Anatomi

SISTEM KLASIFIKASI
Pada Melanoma Maligna digunakan
sistem klasifikasi klinik (stadium klinik)
dan klasifikasi histologik (tingkat invasi
Clark & kedalaman Breslow).

KLASIFIKASI KLINIK
Stadium I : Melanoma Maligna lokal tanpa metastasis
jauh atau ke kelenjar limfe regional.

Termasuk stadium I :
Melanoma primer yang belum diobati atau telah
dilakukan
biopsi eksisi.
Melanoma rekuren lokal yang beradadalam jarak 4
sentimeter
dari lesi primer.
Melanoma primer multipel.

Stadium II : Metastasis terbatas pada kelenjar limfe


regional.

Termasuk Stadium II :
Melanoma primer yang mengadakan metastasis
secara simultan.
Melanoma primer yang terkontrol dan kemudian
terjadi metastasis.
Melanoma rekuren lokal dengan metastasis.
Metastasis in-transit yang berada diluar jarak 4
sentimeter dari lesi
primer.
Melanoma primer yang tidak diketahui dengan
metastasis.

DIAGNOSIS BANDING
Nevus pigmentosus
Blue nevus
Keratosis seboroika
Karsinoma sel basal jenis nodula dan
berpigmen
Penyakit Bowen
Dermatofibroma
Granuloma piogenikum
Subungual hematoma

Stadium III : Melanoma diseminata, dimana


sudah terjadi metastasis jauh.
Termasuk Stadium III :
Bila sudah terjadi metastasis ke organorgan dalam
dan atau subkutan.

Klasifikasi Tingkat Invasi


Menurut Clark
Clark (1969) membagi Melanoma Maligna menurut
invasinya didalam lapisan kulit atas lima tingkat
Tingkat I : Sel melanoma terletak di atas membrana
basalis epidermis (melanoma in situ
:intraepidermal).
Sangat jarang dan tidak membahayakan.
Tingkat II : Invasi sel melanoma sampai dengan
lapisan papilaris dermis (dermis bagian superfisial).

Tingkat III : Invasi sel melanoma sampai dengan


perbatasan antara lapisan papilaris dan lapisan
reticular is dermis. Sel melanoma mengisi
papila
dermis.
Tingkat IV : Invasi sel melanoma sampai dengan
lapisan retikularis dermis.
Tingkat V : Invasi sel melanoma sampai dengan
jaringan subkutan.

KLASIFIKASI KEDALAMAN
(KETEBALAN) TUMOR
MENURUT BRESLOW
Breslow (1970) membagi Melanoma Maligna
dalam tiga golongan
Golongan I : Dengan kedalaman (ketebalan)
tumor kurang dari 0,76 mm
Golongan II : Dengan kedalaman
(ketebalan) tumor antara 0,76mm - 1,5mm
Golongan III : Dengan kedalaman
(ketebalan) tumor lebih dari 1,5 mm.

DIAGNOSA
Ditegakkan dengan Biopsi dengan
mengangkat semua pertumbuhan
yang mencurigakan.
Apabila jaringan terlalu besar untuk
diangkat, maka cukup diangkat contoh
jaringannya saja.

Penatalaksanaan :
Yang terbaik adalah dengan eksisi luas serta
pengangkatan kelenjar limfe regional yang
membesar
Bedah dengan teknik Mohs (Mohs technique)
Perfusi regional
Radiasi
Kemoterapi sistemik diberikan pada stadium 3
dengan dimetil triazon imidazol karboksamida
dekarbazin

TERAPI MELANOMA

Prognosis :
Ditentukan oleh banyak faktor,
seperti jenis tumor, stadium klinis,
lokalisasi dan umur penderita.
Biasanya kurang baik.

PROGNOSI MALIGNA
MELANOMA
Prognosis baik
Breslow <
1mm
Prognosis sedang
Breslow 1-4mm
Prognosis buruk
Breslow >4mm

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai