Anda di halaman 1dari 7

PRAKTIKUM KOMPARASI DAN KORELASI

dr.Rani
1. Perbedaan uji komparasi dan korelasi

Dari segi pengertian,


komparasi artinya membandingkan, yaitu membandingkan
seberapa besar tingkat perbedaan antara satu hal dengan hal
lainnya.
korelasi artinya menghubungkan (hubungan), yaitu
seberapa erat hubungan antara satu hal dengan hal lainnya.

Penelitian komparasi dapat dilakukan untuk membandingkan


antara dua hal yang berbeda atau tidak ada hubungan sama sekali.

Penelitian korelasi menyatakan kuat lemahnya hubungan antara


dua hal atau lebih, ke arah mana hubungan tersebut (positif atau
negatif). Penelitian ini dapat digunakan untuk menyelidiki
hubungan (studi hbungan) dan memperkirakan (studi prediktif).

2. Metode penelitian
Cross Sectional
Studi epidemiologi yang mempelajari prevalensi, distribusi,
maupun hubungan penyakit dan paparan dengan mengamati status
paparan, penyakit atau outcome lain secara serentak pada individuindividu

dari

suatupopulasi pada

suatu

saat.

Dengan

demikian studi cross sectional tidak mengenal adanya dimensi


waktu, sehingga mempunyai kelemahan dalam menjamin bahwa
paparan mendahului efek (disease) atau sebaliknya. Namun studi

ini mudah dilakukan dan murah, serta tidak memerlukan waktu


follow up. Umumnya studi cross sectional dimanfaatkan untuk
merumuskan hipotesis hubungan kausal yang akan diuji dalam

studi analitiknya (kohort atau kasus control)


Case Control / Kasus Kontrol
Kasus
Kontrol/case control adalah studi

analitik

yang

menganalisis hubungan kausal dengan menggunakan logika


terbalik, yaitu menentukan penyakit (outcome) terlebih dahulu
kemudian mengidentifikasi penyebab (faktor risiko). Riwayat
paparan dalam penelitian ini dapat diketahui dari register medis
atau berdasarkan wawancara dari responden penelitian. Kelemahan
dari studi ini adalah ketika responden penelitian sulit mengingat
kembali riwayat paparan yang dialami terutama jika paparan sudah
dilewati selama bertahun-tahun, sehingga dalam penelitian
kasus control sangat rawan recall bias, disamping bias seleksi.
Namu kelebihan dari studi ini yaitu waktu penelitian relative
singkat, murah dan cocok untuk meneliti penyakit langka dan
memiliki

periode

Cohort / Kohor
Studi kohor adalah

laten

studi

yang

observasional yang

panjang.

mempelajari

hubungan antara paparan dan penyakit dengan memilih dua atau


lebih kelompok studi berdasarkan status paparan kemudian diikuti
(di-

follow

up)

hingga

periode

tertentu

sehingga

dapat

diidentifikasi dan dihitung besarnya kejadian penyakit. Apabila


periode induksi yaitu kejadian penyakit dapat diamati dalam waktu
yang panjang maka studi kohor rawan terhadap bias penarikan
responden ( banyak drop out dari observasi), perlu dana yang besar
dan waktu yang panjang. Studi kohor mempunyai kekuatan dalam
membuktikan inferensi kausa dibanding studi observasional
lainnya, didapatkan angka kejadian penyakit (incidence rate) secara
langsung, serta cocok untuk meneliti paparan yang langka.

3. Populasi dan sample


Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan di teliti (bahan


penelitian).
Sampel adalah bagian dari populasi yang di ambil melalu cara-cara

tertentu yang jga memilki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang
di anggap bisa mewakili populasi.

4. Jenis pengambilan sample


a. Sampling Non Probabilitas

Convinience Sampling
Merupakan teknik dalam memilih sampel, peneliti tidak mempunyai
pertimbangan lain kecuali berdasarkan kemudahan saja. Seseorang
diambil sebagai sampel karena kebetulan orang tadi ada di situ atau
kebetulan dia mengenal orang tersebut. Oleh karena itu ada beberapa
penulis menggunakan istilah accidental sampling tidak disengaja
atau juga captive sample (man-on-the-street) Jenis sampel ini sangat
baik jika dimanfaatkan untuk penelitian penjajagan, yang kemudian
diikuti oleh penelitian lanjutan yang sampelnya diambil secara acak
(random). Beberapa kasus penelitian yang menggunakan jenis sampel

ini, hasilnya ternyata kurang obyektif.


Judgement Sampling adalah teknik pengambilan sampling dimana
sampel yang dipilih berdasarkann penilaian peneliti bahwa dia atau
seseorang yang paling baik jika dijadikan sampel penelitiannya.

Quota Sampling adalah teknik pengambilan sampling dalam bentu


distratifikasikan secara proposional, namun tidak dipilih acak
melainkan secara kebetulan saja.
Contoh : Misalnya, di sebuah kantor terdapat pegawai laki-laki 60%
dan perempuan 40% . Jika seorang peneliti ingin mewawancari 30
orang pegawai dari kedua jenis kelamin tadi maka dia harus
mengambil sampel pegawai laki-laki sebanyak 18 orang sedangkan
pegawai perempuan 12 orang. Sekali lagi, teknik pengambilan ketiga
puluh sampel tadi tidak dilakukan secara acak, melainkan secara
kebetulan saja.

b. Sampling Probabilitas

Simple Random Sample adalah suatu teknik sampling yang dipilih


secara acak, cara ini dapat diambil bila analisa penelitian cenderung
bersifat deskriptif atau bersifat umum. Setiap unsur populasi harus

memilik kesempatan sama untuk bisa dipilih menjadi sampel.


Stratified Sample adalah suatu teknik sampling dimana populasi kita
bagi kedalam sub populasi(strata), karena mempunyai karakteristik
yang heterogen dan heterogenitas tersebut mempunyai arti yang
signifikan terhadap pencapaian tujuan penelitian, maka penelitian
dapat mengambil dengan cara ini. Setiap stratum dipilih sampel

melalui proses simple random sampling.


Cluster Sample adalah Merupakan cara pengambilan sampel dengan
cara gugus. Populasi dibagi keadalam satuan-satuan sampling yang
besar yang disebut cluster. Berbeda dengan pembentukan strata, satuan
sampling yang ada dalam tiap kluster harus relatif heterogen.
Pemilihan dilakukan beberapa tingkat: (1) Memilih kluster dengan cara
simple random sampling. (2) Memilih satuan sampling dalam kluster.
Jika pemilihan dilakukan lebih dari 2 kali disebut Multi-stage Cluster

Sampling.
Sistematic Sample adalah teknik sampling jika peneliti dihadapkan
pada ukuran populasi yang banyak dan tidak memiliki alat pengambil
data secara random, cara pengambilan sampel sistematis dapat

digunakan. Cara ini menuntut kepada peneliti untuk memilih unsur


populasi secara sistematis, yaitu unsur populasi yang bisa dijadikan

sampel adalah yang keberapa.


Area Sampling adalah teknik sampling yang dipakai ketika peneliti
dihadapkan pada situasi bahwa populasi penelitiannya tersebar di
berbagai wilayah.

5. Analisis data
Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan untuk memperoleh gambaran setiap
variabel, distribusi frekuensi berbagai variabel yang diteliti baik
variabel dependen maupun variabel independen. Dengan melihat
distribusi frekuensi dapat diketahui deskripsi masing-masing variabel
dalam penelitian .
Analisis Bivariat
Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel independen
(katagorik) dengan variabel independen (katagorik) dapat digunakan
Uji Kai Kuadrat aatau Chi Square. Untuk mengetahui ada tidaknya
hubungan variabel independen (numerik) dengan variabel dependen
(katagorik) dapat digunakan uji T atau Uji Mann-Whitney U. Untuk
menentukan kemaknaan hasil perhitungan statistik digunakan batas
kemaknaan 0,05.
Dengan demikian jika p value < 0,05 maka hasil perhitungan secara
statistik bermakna dan jika p 0,05 maka hasil perhitungan statistik
tidak bermakna. Untuk mengetahui besar/kekuatan hubungan antara
variabel dependen dengan variabel independen digunakan Prevalence
Ratio (PR) atau OR (odd ratio) dengan 95% CI (Confidence Interval).

Analisis Multivariat
Analisis multivariat dapat dilakukan dengan menggunakan analisis
regresi

logistik

ganda.

Analisis

multivariat

dilakukan

untuk

mengetahui:
1. Variabel independen mana yang mempunyai pengaruh paling besar
terhadap variabel dependen.
2. Mengetahui apakah hubungan variabel independen dengan variabel
dependen

dipengaruhi

oleh

variabel

lain

atau

tidak.

3. Bentuk hubungan beberapa variabel independen dengan variabel


dependen apakah berhubungan langsung atau pengaruh tidak langsung.
Uji ini mampu memasukkan beberapa variabel independen dalam satu
model.
Langkah pertama adalah menentukan variabel yang masuk kriteria
sebagai kandidat model yaitu variabel dengan nilai p < 0,25 dan nilai
95 % CI di atas 1 atau di bawah 1. Selanjutnya dilihat kemungkinan
adanya variabel interaksi pada variabel-variabel kandidat tersebut. Dari
hasil pengujian ini ditetapkan model akhir dari regresi logistik ganda
yang dilakukan (Hastono, 2007).
6. Variabel independen dan dependen
Variabel independen (independent variable) adalah tipe variabel yang
menjelaskan

atau

mempengaruhi

variabel

yang

lain. Variabel

dependen (dependent variable)adalah tipe variabel yang dijelaskan atau


dipengaruhi oleh variabel independen. Kedua tipe variabel ini merupakan
kategori variabel penelitian yang paling sering digunakan dalam penelitian
karena mempunyai kemampuan aplikasi yang luas.
7. Signifikasi data

P value = besar kesalahan yang boleh dilakukan peneliti

P value = 0.05 atau 5/100

Apabila P value > 0,05 maka hipotesis 0 diterima


Karena

kemungkinan

ada

bias/kesalahan

tetapi

belum

bisa

dikendalikan oleh si peneliti

Apabila P value < 0,05 maka penelitian sudah bagus / sudah signifikan

8. Yang diperhatikan dalam jurnal internasional


P value tidak melebihi 0,05
Besar sample yang diambil
Lama waktu penelitian
Seberapa besar memberi manfaat untuk ilmu pengetahuan

Anda mungkin juga menyukai