Anda di halaman 1dari 2

Spondylodiscitis

Definisi
Spondylodiscitis adalah infeksi pada diskus intervertebralis dan corpus vertebra yang berdekatan
karena masuknya piogen, yang bisaanya melalui jalur hematogen.
Patogenesis
a. Melewari aliran darah ( hematogenic)
Bakeri dapat masuk kedalam tubuh secara langsung dengan adanya trauma tembus atau
dengan penyebaran secara hematogen dari infeksi yang berada jauh dari tulang belakang
kemudian menyebarkan patogen menuju tulang belakang.
b. Melewati aliran getah bening ( lymphogeneric)
c. Melalui sebuah infeksi pada luka sesudah operasi (iatrogenic)
Ketika masuk dalam tubuh manusia, bakteri tersebut bisa menyerang ke organ mana pun.
Sepanjang ada aliran darah, bakteri bisa menyerang persendian, tulang, atau bahkan otak..Jenis
tulang yang biasanya diserang mikrobakterium tuberkulosis umumnya merupakan tulang-tulang
besar yang menjadi penopang tubuh, seperti tulang belakang, tulang pinggul, tulang bokong,
tulang bahu, termasuk persendian serta kaki. 
Mikroorganisme Penyebab
Staphylococci, 39%
 Staphylococcus aureus, 36%
 Staphylococcus epidermis, 3%
Gram-negative bacteria, 39%
 Escherichia coli, 23%
 Pseudomonas aeruginosa, 5%
 Eikenella corrodens, 3%
 Proteus mirabilis, 3%
Streptococci, 19%
 Streptococcus sanguis, 8%
 Streptococcus agalactiae, 5%
Manifestasi Klinis
a. Sakit punggung akibat pergerakan dan tekanan
b. Kebisaaan saat duduk perlu diamati, lebih nyaman pada sisi yang sehat
c. Nekrosis pada diskus invertebralis dan korpus vertebra.
d. Pembengkakan setempat (abscess); abses psoas, jaringan lunak sekitar tulang
belakang.
Pemeriksaan Penunjang
Pencitraan:
1. X-ray
2. CT-scan
3. MRI
Peran Pencitraan yaitu:
 Untuk membantu diagnosis dini dan menentukan area yang terkena spondylodiscitis
serta apakah infeksi telah menyebar ke bagian tulang belakang, diskus, ruang epidural
maupun jaringan lunak.
 Untuk mendeteksi komplikasi neurologis (kompresi) atau komplikasi infeksi (abses)
yang bermanfaat untuk intervensi bedah atau perkutaneous.
Tata Laksana
Pengobatan konservatif termasuk antibiotik, NSAID, istirahat, fisioterapi, dan penggunaan
korset.Memakai korset dalam jangka waktu 6-10 minggu. Peran fisioterapi meliputi terapi
pemulihan fungsi (kekuatan, stabilitas koordinasi, mobilitas) jika perlu. Latihan yang dapat
meningkatkan kekuatan otot dan koordinasi penting dilakukan, dan stabilitas punggung. Terapi
konservatif ini dapat dipertimbangkan jika gejala klinis dan kerusakan yang relatif ringan atau
risiko operasi terlalu besar.

Nurin Kamila - 152010101056


Sumber:
Sobottke, R. et all. 2008. Current Diagnosis and Treatment of Spondylodiscitis. Dtsch Arztebl
Int. doi: 10.3238/arztebl.2008.0181 [https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2696793/]

Anda mungkin juga menyukai