Anda di halaman 1dari 39

PENYAKIT MATA LUAR

RIZKI NURVITA PRIYANDINI


AHMAD RISQI RIDLOIN

I. Palpebra dan Aparatus Lakrima


Palpebra
Penyakit yang sering dijumpai :
1. Infeksi dan inflamasi palpebra
a. Hordeolum
- Internum : Infeksi Kelenjar meibom
- Eksternum : Infeksi kelenjar zeis dan moll
Kuman penyebab : Stapilokokus
b. Chalazion
Radang kronik graunulomatosa kelenjar
meibom (Steril, Idiopatik)
c. Blefaritis anterior
- Ulseratif Stapilokokus
- Seboroik Pityrosporum ovale

d. Blefaritis posterior
Penyebab : Disfungsi kelenjar meibom
Terapi :
a. Hordeolum internum
- Kompres hangat
- Salep anti biotika (untuk gram )
- Insisi tegak lurus margo palpebra.
Hordeolum Eksternum
- Kompres Hangat
- Salep Anti biotika
- Insisi Sejajar Lipatan Kulit
b. Chalazion
Eksisi dan curetage

c. Bleparatis anterior
- Kebersihan muka
- Salep anti biotika (gram )
- Digosok cotton Aplicator
d. Blefaritis Posterior
Tetrasiklin 250 mg 2 x /hari
Atau

2 minggu

Erytromycin 250mg 3x/hari


- Topikal : Steroid ringan
- Menekan kelenjar meibom pada palpebra

KALAZION

BLEFARITIS ANTERIOR

BLEFARITIS POSTERIOR

Aparatus lakrima
1. Radang glandula lakrimalis (dakrio adenitis)
- Akut : Komplikasi dari gondong, campak,
influenza (pada anak)
- Kronis
Infiltrasi limfossit (dewasa)
Lympoma, leukemia
Tuberkulosis
Klinis : Pembengkakan daerah margo orbitalis
superior lateral, nyeri tekanan,
kemerahan.
Terapi : Anti biotika sistematik pada infeksi
bakteri

2. Sumbatan pada saluran air mata


a. Kelainan kongenital (Dakriostenosis)
b. Radang (Dakriosistitis)
Akut : penyebab :
- Haemophylus Influenza (bayi)
- Stapilokokus aureus / streptokokus B haemolitikus
(dewasa)
Kronis :
- Streptokokus pneumonie
- Kandida Albikans
Klinis :
- Bengkak, nyeri daerah sakus lakrimalis
(Sudut mata medial bawah)
- Keluar skret dari pungtum lakrimalis
Terapi :
- Sistemik Antibiotik
- Tetes mata Antibiotik
- Spoeling

3. Gangguan lapisan air mata (tear film)


untuk menjaga kelembaban mata kornea
diperlukan adanya lapisan air mata, yang terdiri
dari :
a. Lap. mucin, paling bawah, dihasilkan sel.goblet
b. Lap. air mata, ditengah, paling tebal, dihasilkan
kelenjar lakrima.
c. Lap. lipid / lemak, paling atas untuk mencegah
penguapan, dihasilkan kelenjar meibom
Bila terjadi gangguan, mata menjadi kering dan kornea
mudah erosi (Kerato konjugtivitis sicca).
Terapi :
Air mata buatan tanpa zat pengawet.
Salep mata waktu tidur.

Dakriosistitis

II. KONJUNGTIVA
1. Radang:
Konjungtivitis
Penyebab Utama :
a. Bakteri
b. Klamidia
c. Virus
d. Alergi
e. Jamur (Jarang)
- Diagnosis berdasarkan pemeriksaan klinis dan
laboratorium
- Terapi sesuaikan dengan kausa
Tanda klinis umum :
Hiperemi Konjungtival injeksi
Lakrimasi
Eksudasi (sekret)
Palpebra bengkak (Pseudoptosis)
Chemosis (edem Konjungtiva)
Papil hypertrofi, Folikel (tidak selalu)

Laboratorium : Diambil Sekret mata


Pengecatan gram Kuman penyebab
Pengecatan giemsa Sitologi konjungtiva.
Konjungtivitis bakterialis
1. Konjungtivitis gonoroika (hiperakut purulen)
Penyebab : Neisceria gonoroika
Stadium Infiltratif : 1 3 hari
Stadium supuratif : 3 7 hari
Komplikasi : ulkus kornea / perforasi.
Terapi :
- Tetes garamycin tiap jam atau tetes PP15.000 IU
tiap jam
- INJ PP / Garamycin
- Bersihkan Sekret tiap jam
- Isolasi (sangat Infeksius)

2. Konjungtivitis kataralis (akut mukopurulen)


Penyebab :
- Steptokokus pneumonie
- Haemophylus influenzae
- Stapilokokus
3. Konjungtivitis kronis bakterialis
Penyebab : Berhubungan dengan
- Dakrio Stenosis
- Blefaritis
Lab. :
- Bakteri ( + )
- P. M. N

Konungtivitis Bakterialis

GONOCOCCAL
CONJUNCTIVITIS

Konjungtivitis oleh karena klamidia trachoma


Penyebab : Klamidia trachomatis.
Stadium (klinis)
1. Prefolikel
2. Folikel
3. Sikatrik
4. Sanata
Komplikasi :
- Entropion, Trikiasis Erosi kornea Infeksi
Sikatrik
Klinis :
- Folikel terutama daerah palpebra superior
- Patognomonies : Herberts pits (Lekukan kecil sekitar
limbus)

Lab : Inclusion bodies (Giemsa)


- Flourescen antibodi
- Enzim imuno assay test
Terapi : Tetrasiklin 1 1,5 Gram / Hari 3 4 minggu
atau Doxycciclin 100 Mg / hari 3 minggu.
Zalf tetra atau erytromicin selama 6 minggu
- Bila ada entrropion Tarsotomi

Konjungtivitis virus
Infektius Epidemi/Pandemi
Penyebab : Adenovirus Type 3, 4, 7, 8.
Klinis :
- Folikel daerah palpebra superior.
- Pembesaran kelenjar limfe preaurikuler.
Lab :
- Bakteri (-)
- Sel Mononukleus (+).
Terapi : - Self Limiting
- Kompres dingin.
- Istirahat.

Konjungtivitis Alergi
1. Vernal konjungtivitis
Pada usia anak sampai dewasa muda lebih sering pd laki-laki.
Klinis : Cobble Stone, Hipertropi papil berbentuk seperti
batu kali (Poligonal). Trantas Dots pada daerah limbus (bintikbintik warna putih)
Terapi :
- Cromolin sodium.
- Hati-hati dengan pemberian Topikal Steroid Komplikasi
jangka panjang glaukoma dan katarak.

2. Phlictenulosis
Delayed hypersensitivity
Terhadap : Protein kuman tuberkolosis, stapilokokus, Protein
cacing askaris.
Tampak bintik warna putih diameter 1 3 mm yang dikelilingi
pembuluh darah dekat limbus.
Terapi : steroid topikal dan cari kausa.

Degenerasi konjungtiva
Pterigium : Lipatan konjungtiva berbentuk segitiga dengan
puncak kearah limbus.
Kausa : Rangsangan angin, debu, dan sinar matahari.
Terapi : Ekstirpasi

PTERYGIUM

PINGUEKULA

III. KORNEA
Anatomi / Histologi
5 lapisan : - Epitel
- Membrana Bowman
- Stroma
- Membrana Descement
- Endotel.
FISIOLOGI
- Sebagi media referakta (+ 45 D )
- Pelindung / dinding bola mata.
- Kejernihan kornea dipertahankan oleh :
* Kondisi dehidrasi relatif
* Susunan sel / serat kolagen yang teratur
* Tidak adanya pembuluh darah (Avaskuler)

Kelainan Kornea
1. Erosi : Lepasnya epitel tanpa / belum ada infeksi
2. Infiltrat : Sebukan sel radang
a. Superfisial : Disertai kerusakan epitel Fluoresin tes
positif.
b. Profunda : Didaerah stroma Fluoresin tes negatif.
Warna putih abu-abu, bentuk bervariasi,
batas tidak tegas, disertai tanda radang.
3. Edem : Kornea tampak suram
Penyebab : - Radang / Infeksi
- Kerusakan Endotel
- Tekanan bola mata tinggi.
4. Sikatriks : Jaringan parut
Warna putih, Batas tegas, tanpa tanda radang.Fluoresin tes (-)
ketebalan bertingkat : Nebula, makula, lekoma (paling tebal).

Radang kornea = Keratitis


Epitel kornea merupakan pelindung yang baik, bila terjadai trauma
epitel rusak mudah infeksi.
Gejala dan tanda keatitis :
- Visus menurun
- Silau/ Fotofobi
- Lakrimasi / Sensasi benda asing
- Silier injeksi
- Kornea edem
- Infiltrat : * Superfisial
- Profunda
- Sekret negatif kecuali infeksi kuman pyogenik.

Keratitis dapat berlanjut menjadi ulkus kornea, yaitu bila terbentuk


jaringan nekrosis, yang kemudian lepas, sehingga terjadi diskontinuitas
jaringan.
Penyebab Keratitis :
1. Keratitis bakterialis.
Yang paling berat disebabkan oleh bakteri pyogenik.
a. Pneumokokus (Streptokokus Pneumonie)
Inkubasi 24 48 Jam.
Infiltrat warna abu-abu
Ulkus berbatas tegas cenderung meluas kesentral
dengan cepat. (Ulkus Serpigenosa)
Mudah terbentuk hipopion (Pus dlm Camera Oculi Anterior)
Laboratorium : Kuman diplo kokus gram (+)
Terapi : Penicilin G atau Vankomisin topikal dan sistemik,
pilihan kedua : eritromisin.
Terbaik : Sensitivity Test

b. Pseudomonas Aeruginosa
Inkubasi kurang dari 24 jam (+ 6 8 jam )
Infiltrat warna kehijauan / kuning
Nyeri Hebat
Cepat meluas kesegala arah (oleh Enzim Proteolitik)
Kornea tampak luluh dan menonjol
Hipopion ( + + )
Laboratorium : Kuman bentuk batang gram negatif
Terapi : - Tobramisin
- Gentamisin
- Polimyxin B
Terapi terbaru : Ciprofloxacin

c. Gonokokus
Kelanjutan dari Konjungtivitis Gonorhoe
Gambaran khas : Ulkus daerah jam 12 cepat perforasi
meskipun
kecil.
Laboratorium : Kuman Diplokokus gram ( - ) Intra Seluler
Terapi : Garamycin / Penicilin G
d. Streptokokus B Haemolitikus
Gambaran tidak khas
Biasanya daerah sentral
Sekitar ulkus banyak infiltrat dan edem
Laboratorium : Kuman Kokus gram ( + ) berbentuk rantai
(berderet)
Terapi : - Penicilin G
- Vankomycin

2. Keratitis oleh karena jamur


- Banyak didaerah pedesaan / pertanian
- Pada penderita pengguna steroid topikal jangka panjang
- Klinis
Tidak begitu sakit
Warna infiltrat abu-abu
Sering disertai hipopion ( terjadi uveitis anterior yang berat )
Lesi Satelit
Khas : bercak di endotel batas tak tegas pada dasar ulkus,
disertai uveitis anterior yang berat dan abses kornea.
Laboratorium : dari scraping ditemukan :
- Candida ( bentuk pseudohyphae / yeast ) : seperti untaian
manik-manik.
- Fusarium / aspergilus : bentuk hyphae seperti benang.
Terapi :
- Candida / aspergilus : Ampotericin B 0.15 %
- Fusarium : Natamicin 5 %
Oral : Flukonazole 200400 mg/hari
atau ketokonazole 200600 mg/hari.

3. Keratitis oleh karena virus


Keratitis herpes simplek
Dua bentuk gambaran klinis
a. Primer : Vesikel pada palpebra dan konjungtiva
Umumnya : pada anak-anak, self limiting.
b. Rekuren
Dipacu : Demam
Paparan sinar ultra violet
Trauma
Stress Psikis
Siklus Menstruasi
Steroid Topikal / Sistemik
Beratnya radang ditentukan juga oleh strain virus penyebab.
Umumnya unilateral ( + 5 % bilateral )
Bersifat kronis residif

Diagnosis :
- Klinis : Gambaran khas Dendrit / Geografik
Sensibilitas kornea menurun.
- Laboratorium : Multi Nukleus Giant Cells
- Serum anti HSV 1
- Antigen Immuno Flourescen
- Enzym Immuno Assay
Gambaran Infiltrat :
Superisial : Pungtata, Vesikel, Filamentosa, Dendritika, Geograika.
Profunda : Disciformis ( Diskus = cakram )
Infeksi yang berat : Meta Herpetika
Terapi :
Dulu : I.D.U.
Kini : Acyclovir Topikal dan Oral
Topikal Steroid Kontra Indikasi !

Herpes Zoster Oftalmikus


Infeksi Virus Herpes Zoster pada daerah Dermatom Nervus
Oftalmikus
( cabang pertama N. Trigeminus )
Gambaran Klinis : Vesikel daerah kelopak mata sampai dahi dan
hidung disertai rasa nyeri hebat.
Waspada bila lesi sampai ujung hidung N. Nasosiliaris
Komplikasi Uveitis Anterior.
Terapi : - Aclycovir oral 5 x 400 mg selama 10 hari sedini mungkin.
( 3 hari sesudah ada makulo papula )
- Steroid topikal bila ada keratitis stromal / Uveitis

Ulkus Kornea Perifer


Umumnya sebagai reaksi imunologik.
1. Ulkus Marginalis
Sebagai reaksi terhadap stapilokokus / Hemofilus Aegyp.
Ulkus daerah perifer disertai daerah yang jernih dekat limbus
Rasa nyeri berat
Terapi : Steroid Topikal dan mengobati Kausa.
2. Ulkus Mooren.
Penyebab tak diketahui, diduga Auto Imun.
Ulkus menggaung dan melingkar sekeliling limbus.
Steroid dan Anti Biotik tidak memberi hasil memuaskan.
Terapi : Peritomi : Eksisi Konjungtiva sekeliling Limbus + 2 mm.
3. Kerato Konjungtivitis Flyctenularis.
Flycten : Kumpulan Limposit, Monosit Makropag, Netrofil.
Terapi : Steroid Topikal, cari kausa.

IV. Sklera
Jaringan ikat Fibrous, padat, relatif Avaskuler warna putih bagian
luar dilapisi episklera yaitu suatu jaringan ikat elastik yang kaya
pembuluh darah untuk memberi Nutrisi Sklera.
Kelainan Sklera :
1. Blue Sclera suatu kelainan kongenital, Sklera tipis sehingga
Uvea membayang.
2. Sklerektasia : Sklera menipis akibat kenaikan tekanan intra
Okuler sejak usia dini atau akibat radang dan trauma.
3. Stafiloma Sklera
Tampak penonjolan sklera disertai uvea.
Umumnya didaerah Interkalare.
4. Radang : Episkleritis dan Skleritis

Episkleritis : Kausa tidak diketahui, diduga hipersensitifitas.


Berhubungan dengan :
- Rematoid Artritis
- Tuberkolosis
- Sifilis
- Gout
- Hiperuricemia
- Klinis merah, nyeri, fotofobi. Lakrimasi.
- Terapi : Steroid
Cari kausa
- Sklereritis : Ada penonjolan / Nodul warna ungu

Anda mungkin juga menyukai