Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan

preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang

setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Puskesmas berfungsi sebagai pusat


penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat
dan pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Sebagai pusat pelayanan kesehatan strata pertama, Puskesmas mempunyai
tanggungjawab menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
di wilayah kerjanya. Oleh dari sebab itu Puskesmas harus mempunyai mutu
pelayan imunisasi dan tata kelola vaksin yang baik. Proses pengelolaan dapat
terjadi

dengan

baik

bila

dilaksanakan

dengan

dukungan

kemampuan

menggunakan sumber daya yang tersedia dalam sistem untuk mencapai tujuan
yang ditetapkan.
Imunisasi merupakan salah satu upaya pencegahan penyakit paling efektif
dan efisien serta mempunyai dampak terhadap peningkatan derajat kesehatan
masyarakat. Reaksi simpang yang dikenal sebagai Kejadian Ikutan Pasca
Imunisasi (KIPI) atau Adverse Event Following Immunization (AEFI) adalah
semua kejadian sakit dan kematian yang terjadi dalam masa 1 bulan setelah
imunisasi. Vaksin mutakhir aman namun bukan berarti tanpa resiko maka
sebagian orang dapat mengalami reaksi setelah imunisasi yang bersifat ringan
bahkan sampai mengancam jiwa.
Salah satu tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di
Puskesmas yaitu untuk mewujudkan masyarakat yang mampu menjangkau
pelayanan kesehatan bermutu. Mutu adalah gambaran total sifat dari suatu produk

atau jasa pelayanan yang berhubungan dengan kemampuan untuk memberikan


kebutuhan kepuasan pelanggan / masyarakat, maka pelayanan kesehatan bermutu
merupakan pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk memberikan kepuasan
pelanggan / masyarakat dan dapat diukur melalui survei kepuasan masyarakat.
Selain itu, dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, petugas
perlu bekerja sesuai dengan standar pelayanan profesi minimal yang telah
ditetapkan yang terwujud dalam suatu Standar Operasional Prosedur (SOP). SOP
adalah serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenai berbagai proses
penyelenggaraan pelayanan untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam penelitian ini akan membahas manajemen mutu tata kelola vaksin di
Puskesmas Ngaliyan. Berdasarkan hasil temuan survey kepuasan pelanggan, maka
akan ditemukan permasalahan sekaligus solusi yang dituangkan dengan Plain Of
Action (POA) termasuk intervensi dalam bentuk pembuatan media edukasi /
media komunikasi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dibuat rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana kepatuhan petugas puskesmas terhadap SOP dalam tata kelola
vaksin di Puskesmas Ngaliyan?
2. Bagaimana kepuasan pelaksana imunisasi terhadap hasil tata kelola vaksin
di puskesmas Ngaliyan?
C. Tujuan
1 Tujuan Umum
Menganalisis kepatuhan petugas puskesmas terhadap SOP dalam
tata kelola vaksin di

Puskesmas Ngaliyan dan kepuasan pelanggan

terhadap hasil tata kelola vaksin, serta menyusun POA (Plan Of Action)
dan intervensi penyusunan media komunikasi sebagau tindak lanjut
pengambilan keputusan pemecahan masalah yang ditentukan.

2 Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi simple problem yaitu masalah tingkat kepatuhan
petugas terhadap SOP dan complex problem yaitu tingkat kepuasan
pelanggan terhadap tata kelola imunisasi di Puskesmas Ngaliyan.
b. Menentukan prioritas masalah menggunakan Matriks Problem Prioritas
yang berkaitan dengan tata kelola vaksin di Puskesmas Ngaliyan
c. Menganalisis penyebab potensial menggunakan Analisis Pendekatan
Sistem dan Diagram Tulang Ikan yang berkaitan dengan tata kelola
vaksin di Puskesmas Ngaliyan.
d. Mengidentifikasi penyebab yang paling mungkin menggunakan Grafik
Analisis Pareto yang berkaitan dengan tata kelola vaksin di Puskesmas
Ngaliyan.
e. Menentukan

alternatif

pemecahan

masalah

menggunakan

Brainstorming dengan kepala puskesmas berkaitan dengan tata kelola


vaksin di Puskesmas Ngaliyan.
f. Menentukan keputusan pemecahan masalah menggunakan Cost Benefit
Analysis berkaitan dengan tata kelola vaksin di Puskesmas Ngaliyan.
g. Menyusun rencana penerapan atau POA untuk menyelesaikan masalah
berkaitan dengan tata kelola vaksin di Puskesmas Ngaliyan.
h. Melaksanakan intervensi sesuai dengan POA penyelesaian masalah tata
kelola vaksin di Puskesmas Ngaliyan.
D. Manfaat
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan peneliti dalam
bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat khususnya tentang manajemen mutu
tata kelola vaksin di Puskesmas Ngaliyan, dan sebagai pemenuhan tugas di
Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat.
2. Bagi Puskesmas Ngaliyan

Penelitian

ini

diharapkan

dapat

memberikan

masukan

atas

permasalahan pelayanan mutu dan respon kepuasan pelanggan terhadap


tata kelola vaksin di Puskesmas Ngaliyan
3. Bagi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang
Penelitian ini diharapkan dapat menambah kepustakaan yang
digunakan dalam perkembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu
kesehatan masyarakat.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Dapat mengetahui gambaran secara umum tentang Puskesmas
Ngaliyan dan dapat dijadikan sebagai pedoman dalam pembuatan laporan
manajemen mutu tata kelola vaksin di Puskesmas Ngaliyan.

Anda mungkin juga menyukai