Anda di halaman 1dari 36

REFERAT

GENERAL ANESTHESIA DENGAN


INTUBASI ENDOTRACHEAL
Oleh :
Sinta Tri Ciptarini (H2A011042)

Fakultas Kedokteran
Universitas
Muhammadiyah
Semarang
RSU
PKU
Muhammadiyah

PENDAHULUAN

General anesthesia atau anestesi umum


adalah ketidaksadaran yang dihasilkan oleh
obat-obatan

Menghilangkan rasa sakit seluruh tubuh


secara sentral disertai hilangnya kesadaran
yang bersifat reversibel

Pengelolaan jalan nafas menjadi salah satu


bagian yang terpenting dalam suatu
tindakan anestesi.
Salah satu usaha untuk menjaga jalan nafas
adalah dengan melakukan tindakan intubasi.

INTUBASI
ENDOTRACHEAL

DEFINISI
Intubasi adalah memasukan pipa ke dalam
rongga tubuh melalui mulut atau hidung
INTUBASI

ENDOTRAKEAL

NASOTRAKEAL

Intubasi endotrakeal
tindakan memasukkan pipa trakea ke
dalam trakea melalui rima glottis dengan
mengembangkan cuff, sehingga ujung
distalnya berada kira-kira dipertengahan
trakea antara pita suara dan bifurkasio
trakea

Tujuan Intubasi
Tujuan dilakukannya intubasi yaitu :
1. Mempermudah pemberian anestesi.
2. Mempertahankan jalan nafas agar tetap bebas serta
mempertahankan kelancaran pernapasan.
3. Mencegah kemungkinan terjadinya aspirasi lambung
(pada keadaan tidak sadar, lambung penuh dan
tidak ada refleks batuk).
4. Mempermudah pengisapan sekret trakeobronkial.
5. Pemakaian ventilasi mekanis yang lama.
6. Mengatasi obstruksi laring akut.

Indikasi
Indikasi intubasi endotrakeal :
1. Untuk patensi jalan napas.
2. Perlindungan terhadap paru dengan penutupan cuff
dari endotrakeal tube harus dilaksanakan pada
pasien-pasien yang baru saja makan atau pasien
dengan obstruksi usus.
3. Operasi yang membutuhkan ventilasi tekanan positif
paru
4. Operasi yang membutuhkan posisi selain telentang.
5. Operasi daerah kepala, leher atau jalan napas atas.

6. Diperlukan untuk kontrol dan pengeluaran sekret


pulmo.
7. Diperlukan proteksi jalan napas pada pasien yang
tidak sadar atau dengan depresi refleks muntah
(misal selama anestesi umum).
8. Adanya penyakit atau kelainan jalan napas atas.
Misalnya paralisis pita suara, tumor supraglottis dan
subglottis.
9. Aplikasi pada ventilasi tekanan positif.

Kesulitan Intubasi
Derajat berdasarkan penglihatan yang dapat dicapai dengan
laringoskopi (Cormack dan Lehane) :
Derajat I : semua glottis terlihat, tidak ada kesulitan.
Derajat II : hanya glottis bagian posterior yang terlihat, hal ini
yang
menyebabkan kesulitan ringan.
Derajat III
: tidak ada bagian glottis yang terlihat, tetapi
epiglottis
terlihat. Dapat menyebabkan kesulitan yang
agak berat.
Derajat IV
: epiglottis tidak terlihat.

Klasifikasi Mallampati :
Mallampati 1 : Palatum mole, uvula, dinding posterior
oropharing,
pilar tonsil
Mallampati 2 : Palatum mole, sebagian uvula, dinding
posterior
uvula
Mallampati 3 : Palatum mole, dasar uvula
Mallampati 4 : Palatum durum saja

Persiapan Intubasi

STATICS
Scope
Scope adalah stetoskop dan laringoskop
Macam-macam laringoskop:
1. Bilah/daun/blade lurus (Miller, Magill) untuk
bayi-anak-dewasa.
2. Bilah lengkung (Macintosh) untuk anak
besar-dewasa.

Tube
Tube adalah pipa trakea
Usia < 5 tahun tanpa balon dan > 5 tahun
dengan balon

Usia

Diameter (mm)

Skala French

Jarak Sampai Bibir

Prematur

2,0-2,5

10

10 cm

Neonatus

2,5-3,5

12

11cm

1-6 bulan

3,0-4,0

14

11 cm

-1 tahun

3,0-3,5

16

12 cm

1-4 tahun

4,0-4,5

18

13 cm

4-6 tahun

4,5-,50

20

14 cm

6-8 tahun

5,0-5,5*

22

15-16 cm

8-10 tahun

5,5-6,0*

24

16-17 cm

10-12 tahun

6,0-6,5*

26

17-18 cm

12-14 tahun

6,5-7,0

28-30

18-22 cm

Dewasa wanita

6,5-8,5

28-30

20-24 cm

Dewasa pria

7,5-10

32-34

20-24 cm

*Tersedia dengan atau tanpa cuf

Cara memilih pipa trakea untuk bayi dan anak


kecil:
Diameter dalam pipa trakea (mm) = 4,0 +
umur (tahun)
Panjang pipa orotrakeal (cm)= 12 +
umur (tahun)

Airway
Airway adalah alat untuk menjaga
terbukanya jalan napas yaitu pipa mulutfaring (Guedel,orotracheal airway) atau pipa
hidung-faring (naso-tracheal airway).

Tape
plester untuk fiksasi pipa supaya tidak
terdorong atau tercabut.

Introducer
Introducer adalah mandrin atau stilet dari
kawat yang dibungkus plastik (kabel) yang
mudah dibengkokkan untuk pemandu
supaya pipa trakea mudah dimasukkan.

Connector
Connector adalah penyambung antara pipa
dengan bag valve mask ataupun peralatan
anesthesia.
Suction
Suction adalah penyedot lendir, ludah dan
cairan lainnya.

Cara Intubasi
Endotrakeal
1. Persiapan alat
2. Setelah dilakukan anestesi dan diberikan
pelumpuh otot, lakukan oksigenasi dengan
pemberian oksigen 100%
3. Lakukan direct laringoskop
4. Bila terlihat pita suara endotrakeal tube
dapat dimasukkan dengan bantuan stylet

6. Setelah endotrakeal tube dimasukkan, stylet dicabut dari


endotrakeal tube, laringoskop dapat ditarik keluar dan
dilakukan pengembangan balon endotrakeal tube
7. Hubungkan endotrakeal tube dengan alat ventilasi dan
lakukan pemberian ventilasi
8. Lakukan pemasangan orofaringeal airway, dimasukkan
dalam posisi terbalik, setelah sampai palatum durum
kemudian diputar 180o dan didorong masuk

9. Lakukan auskultasi pada 5 tempat (kedua


apex paru, kedua sisi basall, dan di daerah
lambung)
10.Bila terdengar suara napas yang sama
antara paru kiri dan kanan maka
endotrakeal tube dapat difiksasi dengan
pita perekat
11.Bersihkan kembali bilah laringoskop setelah
dipakai

Auskultasi Suara Napas Setelah


Dilakukan Intubasi

Ekstubasi Perioperatif
Setelah operasi berakhir

pasien memasuki prosedur pemulihan

pengembalian fungsi respirasi pasien

nafas kendali

nafas spontan

Sesaat setelah obat anestesi dihentikan

berikan oksigen 100%

penilaian apakah pemulihan nafas spontan


telah terjadi dan apakah ada hambatan nafas

Teknik ekstubasi pasien

membuat pasien sadar


sadar(tidur dalam)

pasien tidak

jangan lakukan dalam keadaan setengah sadar

Evaluasi tanda-tanda kesadaran pasien :


1. gerakan motorik otot-otot tangan,
2. gerak dinding dada,
3. kemampuan membuka mata spontan.
Yakinkan pasien sudah bernafas spontan
dengan jalan nafas yang lapang dan saat
inspirasi maksimal.

Pada ekstubasi pasien tidak sadar

pasien menggunakan alat untuk memastikan


jalan nafas tetap lapang berupa pipa orofaring
atau nasofaring

disertai dengantriple airway manuver standar

KESIMPULAN
Intubasi adalah memasukkan suatu lubang atau
pipa melalui mulut atau melalui hidung, dengan
sasaran jalan nafas bagian atas atau trachea.
Airway merupakan komponen terpenting dalam
menjaga keadaan vital pasien
Penggunaan intubasi endotrakeal pada anestesi
umum adalah penting, mengingat perlu tetap
dipeliharanya pernapasan yang adekuat.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai