PerKBPOM No. 23 Tahun 2013 Tentang BTP Penguat Rasa
PerKBPOM No. 23 Tahun 2013 Tentang BTP Penguat Rasa
REPUBLIK INDONESIA
Menimbang
Mengingat
-3BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:
1.
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk
pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan
air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai
makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan
tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lainnya yang
digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan
makanan atau minuman.
2.
3.
Nama BTP atau jenis BTP, selanjutnya disebut jenis BTP, adalah nama
kimia/generik/umum/lazim yang digunakan untuk identitas bahan
tambahan pangan, dalam bahasa Indonesia atau dalam bahasa Inggris.
4.
5.
Sediaan BTP adalah bahan tambahan pangan yang dikemas dan berlabel
dalam ukuran yang sesuai untuk konsumen.
6.
Asupan harian yang dapat diterima atau Acceptable Daily Intake, yang
selanjutnya disingkat ADI, adalah jumlah maksimum bahan tambahan
pangan dalam miligram per kilogram berat badan yang dapat dikonsumsi
setiap hari selama hidup tanpa menimbulkan efek merugikan terhadap
kesehatan.
7.
-48.
9.
10. BTP Ikutan (Carry over) adalah BTP yang berasal dari semua bahan baku
baik yang dicampurkan maupun yang dikemas secara terpisah tetapi masih
merupakan satu kesatuan produk.
11. Kategori Pangan adalah pengelompokan pangan berdasarkan jenis pangan
tersebut.
12. Kepala Badan adalah Kepala Badan yang tugas dan tanggungjawabnya di
bidang pengawasan obat dan makanan.
BAB II
RUANG LINGKUP BTP
Pasal 2
(1)
(2)
BTP dapat mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi, yang sengaja
ditambahkan ke dalam pangan untuk tujuan teknologis pada pembuatan,
pengolahan, perlakuan, pengepakan, pengemasan, penyimpanan dan/atau
pengangkutan pangan untuk menghasilkan atau diharapkan menghasilkan
suatu komponen atau mempengaruhi sifat pangan tersebut, baik secara
langsung atau tidak langsung.
(3)
BAB III
JENIS DAN BATAS MAKSIMUM BTP PENGUAT RASA
Pasal 3
Jenis BTP Penguat Rasa yang diizinkan digunakan dalam pangan terdiri atas :
1.
-5-
2.
3.
Asam inosinat dan garamnya (Inosinic acid and its salts); dan
4.
Pasal 4
Batas Maksimum penggunaan BTP Penguat Rasa sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 untuk setiap Kategori Pangan sebagaimana tercantum dalam
Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan ini.
BAB IV
PENGGUNAAN BTP PENGUAT RASA
Pasal 5
(1)
(2)
(3)
Jenis BTP Penguat Rasa yang tidak dapat dianalisis, Batas Maksimum
dihitung berdasarkan penambahan BTP Penguat Rasa yang digunakan
dalam pangan.
Pasal 6
(1)
(2)
(3)
Contoh perhitungan hasil bagi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) seperti
tercantum pada Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan ini.
(4)
-6-
Pasal 7
(1) Jenis dan Batas Maksimum BTP Penguat Rasa Ikutan (carry over)
mengikuti ketentuan jenis dan Batas Maksimum BTP seperti tercantum
pada Lampiran I sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4.
(2) Dalam hal BTP Penguat Rasa Ikutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tidak tercantum pada Lampiran I, maka harus terlebih dahulu mendapat
persetujuan tertulis dari Kepala Badan.
(3) Untuk mendapatkan persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
pemohon harus mengajukan permohonan tertulis kepada Kepala Badan
disertai kelengkapan data dengan menggunakan formulir sebagaimana
tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan ini.
(4) Keputusan persetujuan/penolakan dari Kepala Badan diberikan paling
lama 6 (enam) bulan sejak diterimanya permohonan secara lengkap.
Pasal 8
(1)
Jenis dan penggunaan BTP Penguat Rasa selain yang tercantum dalam
Lampiran I hanya boleh digunakan sebagai Penguat Rasa setelah mendapat
persetujuan tertulis dari Kepala Badan.
(2)
(3)
-7b.
c.
BAB VI
SANKSI
Pasal 10
Pelanggaran terhadap ketentuan dalam Peraturan ini dapat dikenai sanksi
administratif berupa:
a.
b.
c.
d.
tidak
memenuhi
persyaratan
BAB VII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 11
(1)
Sediaan BTP Penguat Rasa dan Pangan mengandung BTP Penguat Rasa
yang telah memiliki persetujuan pendaftaran harus menyesuaikan dengan
ketentuan dalam Peraturan ini paling lama 1 (satu) tahun sejak
diundangkannya Peraturan ini.
(2)
Sediaan BTP Penguat Rasa dan Pangan mengandung BTP Penguat Rasa
yang sedang diajukan permohonan perpanjangan persetujuan pendaftaran
sebelum diberlakukannya Peraturan ini, tetap diproses berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 722/Menkes/Per/IX/1988 tentang
Bahan Tambahan Makanan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 1168/Menkes/Per/X/1999 dengan ketentuan
masa berlaku surat persetujuan pendaftaran untuk jangka waktu 1 (satu)
tahun sejak diundangkannya Peraturan ini.
-8BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 12
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan ini
dengan menempatkannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 5 April 2013
KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
LUCKY S. SLAMET
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 5 April 2013
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
AMIR SYAMSUDIN
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2013 NOMOR 562
-9LAMPIRAN I
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 23 TAHUN 2013
TENTANG
BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN
BAHAN TAMBAHAN PANGAN PENGUAT RASA
L-alpha-
L-
01.3
01.4.3
01.4.4
01.5
Kategori Pangan
Minuman berbasis susu yang berperisa dan
atau difermentasi (contohnya susu cokelat,
eggnog,
minuman
yoghurt,
minuman
berbasis whey)
Susu kental dan analognya (plain)
Krim yang digumpalkan (plain)
Krim analog
Susu bubuk dan krim bubuk dan bubuk
analog (plain)
Batas
Maksimum
(mg/kg)
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
-10No.
Kategori
Pangan
01.6.1
01.6.2
01.6.5
01.7
01.8.1
02.2.1.2
02.2.1.3
02.2.2
02.3
02.4
03.0
04.1.2
04.2.2.1
04.2.2.2
04.2.2.3
04.2.2.4
04.2.2.5
04.2.2.6
04.2.2.8
05.0
06.3
06.4.3
06.5
Kategori Pangan
Keju tanpa pemeraman (keju mentah)
Keju peram
Keju analog
Makanan pencuci mulut berbahan dasar
susu (misalnya puding, yoghurt berperisa
atau yoghurt dengan buah)
Cairan whey dan produknya, kecuali keju
whey
Margarin dan produk sejenis
Campuran margarin dan mentega (blends of
butter and margarine)
Emulsi yang mengandung lemak kurang
dari 80%
Emulsi lemak tipe emulsi minyak dalam air,
termasuk produk campuran emulsi lemak
dengan atau berperisa
Makanan pencuci mulut berbasis lemak
tidak termasuk makanan pencuci mulut
berbasis susu dari kategori 01.7
Es untuk dimakan (edible ice), termasuk
sherbet dan sorbet
Buah olahan
Sayur, kacang dan biji-bijian beku
Sayur, rumput laut, kacang, dan biji-bijian
kering
Sayur dan rumput laut dalam cuka,
minyak, larutan garam atau kecap kedelai
Sayur dalam kemasan kaleng, botol atau
dalam retort pouch
Pure dan produk oles sayur, kacang dan
biji-bijian (misalnya selai kacang)
Bahan baku dan bubur (pulp) sayur,
kacang dan biji-bijian (misalnya makanan
pencuci mulut dan saus sayur, sayur
bergula) tidak termasuk produk dari
kategori 04.2.2.5
Sayur dan rumput laut yang dimasak
Kembang gula / permen dan cokelat
Serealia untuk sarapan, termasuk rolled
oats
Pasta dan mi pra-masak serta produk
sejenis
Makanan pencuci mulut berbasis serealia
dan pati (misalnya puding nasi, puding
tapioka)
Batas
Maksimum
(mg/kg)
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
-11No.
Kategori
Pangan
06.6
06.7
06.8
07.0
08.2
08.3
08.4
09.2
09.3
09.4
10.2.3
10.3
10.4
12.1.2
12.2.2
12.4
12.5
12.6
12.7
12.9
12.10
13.4
Kategori Pangan
Tepung bumbu (misalnya untuk melapisi
permukaan ikan atau daging ayam)
Kue beras
Produk-produk kedelai
Produk bakeri
Produk olahan daging, daging unggas dan
daging hewan buruan dalam bentuk utuh
atau potongan
Produk-produk olahan daging, daging
unggas dan daging hewan buruan yang
dihaluskan
Kemasan edible (dapat dimakan) (contoh :
selongsong sosis)
Ikan dan produk perikanan lainnya
termasuk
moluska,
krustasea
dan
ekinodermata
yang
telah
mengalami
pengolahan
Ikan dan produk perikanan termasuk
moluska, krustasea dan ekinodermata yang
semi awet
Ikan dan produk perikanan awet, meliputi
ikan
dan
produk
perikanan
yang
dikalengkan atau difermentasi, termasuk
moluska, krustasea dan ekinodermata
Produk-produk telur yang dikeringkan dan
atau dipanaskan hingga terkoagulasi
Telur yang diawetkan, termasuk produk
tradisional telur yang diawetkan, termasuk
dengan cara dibasakan, diasinkan dan
dikalengkan
Makanan pencuci mulut berbahan dasar
telur (misalnya custard)
Pengganti garam
Bumbu dan kondimen
Mustard
Sup dan kaldu
Saus dan produk sejenis
Produk oles untuk salad (misalnya salad
makaroni, salad kentang) dan sandwich,
tidak mencakup produk oles berbasis
cokelat dan kacang dari kategori 04.2.2.5
dan 05.1.3
Bumbu dan kondimen dari kedelai
Protein produk
Pangan diet untuk pelangsing dan penurun
Batas
Maksimum
(mg/kg)
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
-12No.
Kategori
Pangan
13.5
13.6
14.1.4
14.2.1
14.2.2
14.2.4
14.2.5
14.2.6
14.2.7
15.0
Kategori Pangan
berat badan
Makanan diet (contohnya suplemen pangan
untuk diet) yang tidak termasuk produk
dari kategori 13.1, 13.2, 13.3, 13.4 dan 13.6
Suplemen pangan
Minuman berbasis air berperisa, termasuk
minuman olahraga atau elektrolit dan
minuman berpartikel
Bir dan minuman malt
Cider dan perry
Anggur buah
Mead, anggur madu
Minuman spirit yang mengandung etanol
lebih dari 15%
Minuman beralkohol yang diberi aroma
(misalnya minuman bir, anggur buah,
minuman cooler-spirit, penyegar rendah
alkohol)
Makanan ringan siap santap
Batas
Maksimum
(mg/kg)
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
01.3
01.4.3
01.4.4
01.5
01.6.1
01.6.2
01.6.5
01.7
01.8.1
02.2.1.2
02.2.1.3
02.2.2
02.3
02.4
03.0
04.1.2
04.2.2.2
04.2.2.3
04.2.2.4
guaosine-5'-
Kategori Pangan
Minuman berbasis susu yang berperisa dan
atau difermentasi (contohnya susu cokelat,
eggnog,
minuman
yoghurt,
minuman
berbasis whey)
Susu kental dan analognya (plain)
Krim yang digumpalkan (plain)
Krim analog
Susu bubuk dan krim bubuk dan bubuk
analog (plain)
Keju tanpa pemeraman (keju mentah)
Keju peram
Keju analog
Makanan pencuci mulut berbahan dasar
susu (misalnya puding, yoghurt berperisa
atau yoghurt dengan buah)
Cairan whey dan produknya, kecuali keju
whey
Margarin dan produk sejenis
Campuran margarin dan mentega (blends of
butter and margarine)
Emulsi yang mengandung lemak kurang dari
80%
Emulsi lemak tipe emulsi minyak dalam air,
termasuk produk campuran emulsi lemak
dengan atau berperisa
Makanan pencuci mulut berbasis lemak
tidak termasuk makanan pencuci mulut
berbasis susu dari kategori 01.7
Es untuk dimakan (edible ice), termasuk
sherbet dan sorbet
Buah olahan
Sayur, rumput laut, kacang, dan biji-bijian
kering
Sayur dan rumput laut dalam cuka, minyak,
larutan garam atau kecap kedelai
Sayur dalam kemasan kaleng, botol atau
dalam retort pouch
Batas
Maksimum
(mg/kg)
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
-14No.
Kategori
Pangan
04.2.2.5
04.2.2.6
04.2.2.8
05.0
06.3
06.4.3
06.5
06.6
06.7
06.8
07.0
08.2
08.3
08.4
09.2
09.3
09.4
10.2.3
10.3
10.4
12.1.2
Kategori Pangan
Pure dan produk oles sayur, kacang dan bijibijian (misalnya selai kacang)
Bahan baku dan bubur (pulp) sayur, kacang
dan biji-bijian (misalnya makanan pencuci
mulut dan saus sayur, sayur bergula) tidak
termasuk produk dari kategori 04.2.2.5
Sayur dan rumput laut yang dimasak
Kembang gula / permen dan cokelat
Serealia untuk sarapan, termasuk rolled oats
Pasta dan mi pra-masak serta produk sejenis
Makanan pencuci mulut berbasis serealia
dan pati (misalnya puding nasi, puding
tapioka)
Tepung bumbu (misalnya untuk melapisi
permukaan ikan atau daging ayam)
Kue beras
Produk-produk kedelai
Produk bakeri
Produk olahan daging, daging unggas dan
daging hewan buruan, dalam bentuk utuh
atau potongan
Produk-produk olahan daging, daging unggas
dan daging hewan buruan yang dihaluskan
Kemasan edible (dapat dimakan) (contoh :
selongsong sosis)
Ikan
dan
produk
perikanan
lainnya
termasuk
moluska,
krustasea
dan
ekinodermata
yang
telah
mengalami
pengolahan
Ikan dan produk perikanan termasuk
moluska, krustasea dan ekinodermata yang
semi awet
Ikan dan produk perikanan awet, meliputi
ikan dan produk perikanan yang dikalengkan
atau
difermentasi,
termasuk
moluska,
krustasea dan ekinodermata
Produk-produk telur yang dikeringkan dan
atau dipanaskan hingga terkoagulasi
Telur yang diawetkan, termasuk produk
tradisional telur yang diawetkan, termasuk
dengan cara dibasakan, diasinkan dan
dikalengkan
Makanan pencuci mulut berbahan dasar
telur (misalnya custard)
Pengganti garam
Batas
Maksimum
(mg/kg)
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
-15No.
Kategori
Pangan
12.2.2
12.4
12.5
12.6
12.7
12.9
12.10
13.4
13.5
13.6
14.1.4
14.2.1
14.2.2
14.2.4
14.2.5
14.2.6
14.2.7
15.0
Kategori Pangan
Bumbu dan kondimen
Mustard
Sup dan kaldu
Saus dan produk sejenis
Produk oles untuk salad (misalnya salad
macaroni, salad kentang) dan sandwich,
tidak mencakup produk oles berbasis cokelat
dan kacang dari kategori 04.2.2.5 dan 05.1.3
Bumbu dan kondimen dari kedelai
Protein produk
Pangan diet untuk pelangsing dan penurun
berat badan
Makanan diet (contohnya suplemen pangan
untuk diet) yang tidak termasuk produk dari
kategori 13.1, 13.2, 13.3, 13.4 dan 13.6
Suplemen pangan
Minuman berbasis air berperisa, termasuk
minuman olahraga atau elektrolit dan
minuman berpartikel
Bir dan minuman malt
Cider dan perry
Anggur buah
Mead, anggur madu
Minuman spirit yang mengandung etanol
lebih dari 15%
Minuman beralkohol yang diberi aroma
(misalnya minuman bir, anggur buah,
minuman cooler-spirit, penyegar rendah
alkohol)
Makanan ringan siap santap
Batas
Maksimum
(mg/kg)
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
-163. Asam inosinat dan garamnya (Inosinic acid and its salts)
Asam 5-inosinat (5-Inosinic Acid)
INS. 630
ADI
Sinonim
Fungsi lain
01.3
01.4.3
01.4.4
01.5
01.6.1
01.6.2
01.6.5
01.7
inosine-5'-
Batas
Maksimum
(mg/kg)
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
-17No.
Kategori
Pangan
01.8.1
02.2.1.2
02.2.1.3
02.2.2
02.3
02.4
03.0
04.1.2
04.2.2.2
04.2.2.3
04.2.2.4
04.2.2.5
04.2.2.6
04.2.2.8
05.0
06.3
06.4.3
06.5
06.6
06.7
06.8
07.0
08.2
08.3
Kategori Pangan
Cairan whey dan produknya, kecuali keju
whey
Margarin dan produk sejenis
Campuran margarin dan mentega (blends of
butter and margarine)
Emulsi yang mengandung lemak kurang dari
80%
Emulsi lemak tipe emulsi minyak dalam air,
termasuk produk campuran emulsi lemak
dengan atau berperisa
Makanan pencuci mulut berbasis lemak
tidak termasuk makanan pencuci mulut
berbasis susu dari kategori 01.7
Es untuk dimakan (edible ice), termasuk
sherbet dan sorbet
Buah olahan
Sayur, rumput laut, kacang, dan biji-bijian
kering
Sayur dan rumput laut dalam cuka, minyak,
larutan garam atau kecap kedelai
Sayur dalam kemasan kaleng, botol atau
dalam retort pouch
Pure dan produk oles sayur, kacang dan bijibijian (misalnya selai kacang)
Bahan baku dan bubur (pulp) sayur, kacang
dan biji-bijian (misalnya makanan pencuci
mulut dan saus sayur, sayur bergula) tidak
termasuk produk dari kategori 04.2.2.5
Sayur dan rumput laut yang dimasak
Kembang gula / permen dan cokelat
Serealia untuk sarapan, termasuk rolled oats
Pasta dan mi pra-masak serta produk sejenis
Makanan pencuci mulut berbasis serealia
dan pati (misalnya puding nasi, puding
tapioka)
Tepung bumbu (misalnya untuk melapisi
permukaan ikan atau daging ayam)
Kue beras
Produk-produk kedelai
Produk bakeri
Produk olahan daging, daging unggas dan
daging hewan buruan, dalam bentuk utuh
atau potongan
Produk-produk olahan daging, daging unggas
dan daging hewan buruan yang dihaluskan
Batas
Maksimum
(mg/kg)
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
-18No.
Kategori
Pangan
08.4
09.2
09.3
09.4
10.2.3
10.3
10.4
11.6
12.1.2
12.2.2
12.4
12.5
12.6
12.7
12.9
12.10
13.4
13.5
13.6
14.1.4
14.2.1
Kategori Pangan
Kemasan edible (dapat dimakan) (contoh :
selongsong sosis)
Ikan dan produk perikanan lainnya termasuk
moluska, krustasea dan ekinodermata yang
telah mengalami pengolahan
Ikan dan produk perikanan termasuk
moluska, krustasea dan ekinodermata yang
semi awet
Ikan dan produk perikanan awet, meliputi
ikan dan produk perikanan yang dikalengkan
atau
difermentasi,
termasuk
moluska,
krustasea dan ekinodermata
Produk-produk telur yang dikeringkan dan
atau dipanaskan hingga terkoagulasi
Telur yang diawetkan, termasuk produk
tradisional telur yang diawetkan, termasuk
dengan cara dibasakan, diasinkan dan
dikalengkan
Makanan pencuci mulut berbahan dasar
telur (misalnya custard)
Sediaan pemanis, termasuk pemanis buatan
(table top sweeteners, termasuk yang
mengandung pemanis dengan intensitas
tinggi)
Pengganti garam
Bumbu dan kondimen
Mustard
Sup dan kaldu
Saus dan produk sejenis
Produk oles untuk salad (misalnya salad
makaroni, salad kentang) dan sandwich,
tidak mencakup produk oles berbasis cokelat
dan kacang dari kategori 04.2.2.5 dan 05.1.3
Bumbu dan kondimen dari kedelai
Protein produk
Pangan diet untuk pelangsing dan penurun
berat badan
Makanan diet (contohnya suplemen pangan
untuk diet) yang tidak termasuk produk dari
kategori 13.1, 13.2, 13.3, 13.4 dan 13.6
Suplemen pangan
Minuman berbasis air berperisa, termasuk
minuman olahraga atau elektrolit dan
minuman berpartikel
Bir dan minuman malt
Batas
Maksimum
(mg/kg)
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
-19No.
Kategori
Pangan
14.2.2
14.2.4
14.2.5
14.2.6
14.2.7
15.0
Kategori Pangan
Cider dan perry
Anggur buah
Mead, anggur madu
Minuman spirit yang mengandung etanol
lebih dari 15%
Minuman beralkohol yang diberi aroma
(misalnya minuman bir, anggur buah,
minuman cooler-spirit, penyegar rendah
alkohol)
Makanan ringan siap santap
Batas
Maksimum
(mg/kg)
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
01.3
01.4.3
01.4.4
01.5
01.6.1
01.6.2
01.6.5
Batas
Maksimum
(mg/kg)
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
-20No.
Kategori
Pangan
01.7
01.8.1
02.2.1.2
02.2.1.3
02.2.2
02.3
02.4
03.0
04.1.2
04.2.2.2
04.2.2.3
04.2.2.4
04.2.2.5
04.2.2.6
04.2.2.8
05.0
06.3
06.4.3
06.5
06.6
06.7
06.8
Kategori Pangan
Makanan pencuci mulut berbahan dasar
susu (misalnya puding, yoghurt berperisa
atau yoghurt dengan buah)
Cairan whey dan produknya, kecuali keju
whey
Margarin dan produk sejenis
Campuran margarin dan mentega (blends of
butter and margarine)
Emulsi yang mengandung lemak kurang
dari 80%
Emulsi lemak tipe emulsi minyak dalam air,
termasuk produk campuran emulsi lemak
dengan atau berperisa
Makanan pencuci mulut berbasis lemak
tidak termasuk makanan pencuci mulut
berbasis susu dari kategori 01.7
Es untuk dimakan (edible ice), termasuk
sherbet dan sorbet
Buah olahan
Sayur, rumput laut, kacang, dan biji-bijian
kering
Sayur dan rumput laut dalam cuka,
minyak, larutan garam atau kecap kedelai
Sayur dalam kemasan kaleng, botol atau
dalam retort pouch
Pure dan produk oles sayur, kacang dan
biji-bijian (misalnya selai kacang)
Bahan baku dan bubur (pulp) sayur,
kacang dan biji-bijian (misalnya makanan
pencuci mulut dan saus sayur, sayur
bergula) tidak termasuk produk dari
kategori 04.2.2.5
Sayur dan rumput laut yang dimasak
Kembang gula / permen dan cokelat
Serealia untuk sarapan, termasuk rolled
oats
Pasta dan mi pra-masak serta produk
sejenis
Makanan pencuci mulut berbasis serealia
dan pati (misalnya puding nasi, puding
tapioka)
Tepung bumbu (misalnya untuk melapisi
permukaan ikan atau daging ayam)
Kue beras
Produk-produk kedelai
Batas
Maksimum
(mg/kg)
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
-21No.
Kategori
Pangan
07.0
08.2
08.3
08.4
09.2
09.3
09.4
10.2.3
10.3
10.4
11.6
12.1.2
12.2.2
12.4
12.5
12.6
12.7
12.9
12.10
13.4
Kategori Pangan
Produk bakeri
Produk olahan daging, daging unggas dan
daging hewan buruan, dalam bentuk utuh
atau potongan
Produk-produk olahan daging, daging
unggas dan daging hewan buruan yang
dihaluskan
Kemasan edible (dapat dimakan) (contoh :
selongsong sosis)
Ikan dan produk perikanan lainnya
termasuk
moluska,
krustasea
dan
ekinodermata
yang
telah
mengalami
pengolahan
Ikan dan produk perikanan termasuk
moluska, krustasea dan ekinodermata yang
semi awet
Ikan dan produk perikanan awet, meliputi
ikan
dan
produk
perikanan
yang
dikalengkan atau difermentasi, termasuk
moluska, krustasea dan ekinodermata
Produk-produk telur yang dikeringkan dan
atau dipanaskan hingga terkoagulasi
Telur yang diawetkan, termasuk produk
tradisional telur yang diawetkan, termasuk
dengan cara dibasakan, diasinkan dan
dikalengkan
Makanan pencuci mulut berbahan dasar
telur (misalnya custard)
Sediaan
pemanis,
termasuk
pemanis
buatan (table top sweeteners, termasuk
yang
mengandung
pemanis
dengan
intensitas tinggi)
Pengganti garam
Bumbu dan kondimen
Mustard
Sup dan kaldu
Saus dan produk sejenis
Produk oles untuk salad (misalnya salad
makaroni, salad kentang) dan sandwich,
tidak mencakup produk oles berbasis
cokelat dan kacang dari kategori 04.2.2.5
dan 05.1.3
Bumbu dan kondimen dari kedelai
Protein produk
Pangan diet untuk pelangsing dan penurun
berat badan
Batas
Maksimum
(mg/kg)
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
-22No.
Kategori
Pangan
13.5
13.6
14.1.4
14.2.1
14.2.2
14.2.4
14.2.5
14.2.6
14.2.7
15.0
Kategori Pangan
Batas
Maksimum
(mg/kg)
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
-23LAMPIRAN II
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 23 TAHUN 2013
TENTANG
BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN
BAHAN TAMBAHAN PANGAN PENGUAT RASA
:
:
:
:
:
Kepada Yth.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
Sesuai dengan ketentuan Pasal (7 atau 8)* Peraturan Kepala Badan Pengawas
Obat dan Makanan, nomor...tentang Batas Maksimum Penggunaan Bahan
Tambahan Pangan Penguat Rasa, dengan ini kami mengajukan permohonan
untuk menggunakan BTP sebagai berikut:
a. Jenis BTP dan INS** :
b. Fungsi
:
c. Jenis pangan
:
d. Kategori pangan
:
Demikian surat ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami
ucapkan terimakasih.
TTD dan Cap Perusahaan
Nama Pemohon
Contact Person
Telp./Fax/E-mail
:
:
:
:
* Pilih salah satu: Pasal 7 bila BTP Penguat Rasa (Carry over) atau Pasal 8 bila BTP Penguat
Rasa
** International Numbering System
-24FORMULIR BTP 2
DATA UMUM BAHAN TAMBAHAN PANGAN
1. Nama Dagang
2. Nama Jenis
:
:
:
:
:
:
:
:
7. Jika diimpor
Nama Pabrik
Alamat Pabrik
Nama Importir
Alamat Importir
Nomor Telepon
:
:
:
:
:
-25FORMULIR BTP 3
Uraikan:
1. Nama kimia
.....
2. Kode Internasional (No. INS/CI/E number)
.....
3. Rumus kimia
....
4. Komposisi BTP
.....
5. Spesifikasi mutu bahan (deskripsi, sifat fisika dan kimia)
.....
-26FORMULIR BTP 4
Uraikan:
1. Komposisi produk pangan
....
2. Jumlah penggunaan BTP pada proses produksi pangan
....
3. Fungsi dan tujuan penggunaan BTP
....
4. Sertifikat analisis BTP pada produk pangan
....
5. Alur produksi produk pangan dan cara penggunaan produk pangan
....
-27FORMULIR BTP 5
Uraikan kepustakaan dari referensi yang dapat dipercaya yang menjelaskan
bahwa BTP tersebut aman digunakan disertai dengan data, sekurangkurangnya:
1. Sandingan/komparasi regulasi negara lain
2. Data keamanan BTP (untuk jenis BTP baru)
3. Metode pengujian BTP dalam produk pangan
4. Metode analisis yang digunakan untuk penetapan kadar dan kemurnian
jenis BTP baru
5. Mekanisme kerja BTP sehingga efek fisik yang dikehendaki dalam produk
pangan dapat dicapai dalam pangan
-28FORMULIR BTP 6
TANDA TERIMA
Nomor....../....../20....
Nama Perusahaan/Importir
Alamat Perusahaan/Importir
Perihal
Nomor Surat
Jakarta,...................20......
Penerima
...................
-29-
LAMPIRAN III
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 23 TAHUN 2013
TENTANG
BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN
BAHAN TAMBAHAN PANGAN PENGUAT RASA
BTP
Penguat Rasa A
Penguat Rasa B
Batas
Penggunaan
Maksimum pada Produk
(mg/kg)
(mg/kg)
x
m
y
n
Perhitungan
m/x
n/y
(m/x) + (n/y) < 1