Anda di halaman 1dari 22

BAYI BERAT

LAHIR RENDAH
(BBLR)
Pengampuh :
Dr. dr. Ema Alasiry, Sp.A.(K)

ANGGOTA KELOMPOK 12:


NURHAYATI N. P4400215048
KHARISMA INDAH
P4400215049
KHAIRYANTI RAHMA P4400215050
HERMAYANI
P4400215051

A. Latar Belakang
Berat badan merupakan salah satu

indikator

kesehatan pada bayi baru lahir.


Di Asia Tenggara prematuritas penyebab kematian
ketiga setelah infeksi dan Asfiksia, di Indonesia
setiap lima menit satu bayi di masa neonatal
meninggal karena berbagai sebab.
Hampir sepertiganya 29% disebabkan BBLR karena
prematuritas, makin rendah masa gestasi dan berat
lahir bayi makin tinggi angka kematian bayi.
(Direktorat jendral Gizi & KIA 2011)

Lanjutan
Bayi

yang BBLR mempunyai kemungkinan


morbiditas dan mortalitas lebih besar
Secara statistik menunjukkan 90% kejadian BBLR
di negara berkembang dan angka kematiannya 35x
lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat lahir
lebih dari 2500 gram
(Direktorat jendral Gizi & KIA 2011)

Pengertian
BBLR ad/ bayi yang lahir dengan berat lahir

kurang dari 2500 gram tanpa memandang


masa kehamilan.
Berdasarkan batasan berat badan dibagi 3,
yaitu :
- BBLR ( 2500 gr )
- BBLSR ( 1000 gr 1500 gr )
- BBLASR (1000 gr )

BBLR berdasarkan maturitas


Prematuritas Murni

masa gestasi kurang dari 37 minggu dan berat


badannya sesuai dengan berat badan untuk masa
gestasinya biasa di sebut NKB SMK
Dismaturitas
Bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat
badan seharusnya untuk masa gestasi. Berarti bayi
mengalami retardasi pertumbuhan intrauterine dan
merupakan bayi KMK

Patofisiologi BBLR
Secara umum BBLR berhubungan dengan usia

kehamilan yang belum cukup bulan (prematur) di


samping itu juga disebabkan dismaturitas.
Gizi yang baik diperlukan seorangibu hamil agar

pertumbuhan janin tidak mengalami hambatan.


Anemia sebagai kondisi dengan kadar Hb berada di

bawah normal.

Faktor faktor yang berhubungan dengan BBLR

1. Faktor Ibu
Toksemia Gravidarum
Riwayat kelahiran
premature sebelumx,
perdarahan antepartum &
malnutrisi, anemia sel
sabit
Kelainan bentuk uterus
Tumor

Ibu yang menderita penyakit


akut & kronis
Trauma pada masa
kehamilan (jatuh)
Terpapar asap rokok
Pekerjaan fisik
Sosial ekonomi
Gizi
Kehamilan yang tidak di
inginkan
Usia Ibu
Paritas Ibu

Faktor faktor yang berhubungan dengan BBLR

2. Faktor Janin
Kehamilan ganda
Hidramnion
Ketuban Pecah dini
Cacat bawaan, kelainan kromosom

Masalah masalah pada BBLR


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Asfiksia
Gangguan Nafas
Hipotermi
Hipoglikemi
Masalah pemberian ASI
Infeksi
Ikterus
Masalah perdarahan berhubungan dgn belum
matangnya sistem pembekuan darah saat lahir.

Gambaran klinis dan klasifikasi BBLR


1.

Tanda tanda bayi kurang bulan


Kulit tipis dan mengkilap
Tulang rawan telinga sangat lunak
Lanugo masih banyak
Jaringan payudara belum terlihat
Labia mayora belum menutupi labia minora
Skrotum belum banyak lipatan dan belum turun
Kadang disertai pernafasan tidak teratur
Aktifitas dan tangisannya lemah
Refleks menghisap & menelan tidak efektif/lemah

Gambaran klinis dan klasifikasi BBLR


2. Tanda tanda bayi KMK
Umur bayi dapat cukup, kurang atau lebih bulan ,
BB < 2500 gr
Gerakannya cukup aktif, tangis cukup kuat
Kulit keriput, lemak bawah kulit tipis
Menghisap cukup kuat.

Tatalaksana BBLR
BBLR perlu mendapatkan perhatian dan tatalaksana

yang baik pada saat lahir, yaitu harus mendapat


Pelayanan Neonatal Esensial yang terdiri atas :
1. Persalinan yang bersih dan aman
2. Stabilasasi suhu
3. Inisiasi pernafasan spontan
4. Pemberian Asi dini (IMD) dan eksklusif
5. Pencegahan infeksi dan pemberian imunisasi

Peran Bidan
1.

Asuhan pada BBLR sehat


a. Perawatan metode kanguru bagi BBLR

Perawatan metode Kanguru


memiliki 4 komponen :
1. Posisi
2. Nutrisi
3. Memberikan dukungan
terhadap ibu & bayi
4. Pemulangan dan
pemantauan

PMK ada 2 macam


1. PMK intermitten
2. PMK kontinu

Peran Bidan
b. Pemberian ASI pada bayi berat lahir rendah
American Academy of Pediatrics (AAP)
merekomendasikan agar setiap bayi diberikan
ASI, terutama ASInya atau ibu donor, termasuk
bayi prematur dan BBLSR (IDAI 2013)
c. Pencegahan Infeksi
d. Pemberian Imunisasi
e. Mendeteksi tanda bahaya pada bayi baru lahir

Peran Bidan
2. Asuhan pada BBLR sakit :
Asuhan hipotermi, infeksi lokal, ruam pada
perineum, ruam pada mulut, inkesi pada mata,
infeksi tali pusat, ikterus neonatorum, gangguan
minum dan masalah pemberian ASI, kejang,
spasme, gangguan saluran cerna, diarre dan
kelainan bawaan.

Peran Bidan
3. Asuhan Prarujukan BBLR, yg memerlukan rujukan:
Gangguan nafas, Asfiksia, BBLR< 2000gr, gangguan
pemberian minum, bayi hypotermi berat, ikterus
non fisiologis, kejang, infeksi sistemik/sepsis,
gangguan saluran cerna dan kelainan bawaan

Lanjutan..
Pra Rujukan

Bidan harus mengenali tanda bahaya pada bayi baru lahir yaitu :
Masalah pemberian ASI /tidak dapat menghisap
Letargi
Gangguan pernafasan
Kejang
Teraba dingin atau panas
Perdarahan tali pusat
Ikterus berat
Muntah terus-menerus dengan perut kembung, diare & atau darah
Infeksi berat pada tali pusat
Mata atau kulit, pucat
Sianosis/biru pada bibir lidah, mulut atau bagian akral
Bayi tampak kemerahan pada muka dan badan .

Peran Bidan
Asuhan Pra rujukan BBLR sakit :
a.
b.
c.
d.
e.

Mengupayakan bayi dalam keadaan stabil


Bayi harus dalam keadaan hangat
Didampingi oleh tenaga kesehatan
Tersedia peralatan dan obat yang diperlukan
Melengkapi data ( surat persetujuan tindakan, rujukan dll)

Tata cara merujuk gunakan Prinsip BAKSOK(Bidan,


Alat, Keluarga,Surat Rujukan, Oksigen, Kendaraan,
Uang)

Peran Bidan
4. Asuhan Pasca perawatan
Keadaan yang harus dipantau, mencakup :
a. keadaan umum bayi
b. Suhu tubuh
c. Nutrisi/ASI
d. Kenaikan berat badan
e. Perawatan tali pusat
f. Kebersihan umum

Peran Bidan
Asuhan yang harus diberikan kepada BBLR :

Perawatan metode kanguru(PMK)


b. Nutrisi/Asi yangcukup
c. Mencegah infeksi dan imunisasi
d. Memberikan stimulasi sensorik , stimulasi
pendengaran dan stimulasi penglihatan.
a.

Peran Bidan
5. Pematauan Tumbuh Kembang BBLR
a.
Manfaat
pemantauan
:
mengetahui
penyimpangan tumbuh kembang BBLR secara dini,
dpt melakukan stimulasi & upaya penyembuhan
serta pemulihan
b. cara yang digunakan dlm pemantauan
pertumbuhan BBLR : PB ,BB dan LK bayi
c.
Cara yang digunakan dalam pemantauan
perkembangan BBLR : motorik, sensorik dan
psikososial.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai