tersebut sering tidak dicuci dan dibersihkan secara rutin pada akhirnya
III.
IV.
KLB/wabah.
2. Pemberantasan nyamuk penularnya
a. Nyamuk dewasa
b. Jentik
Tujuan
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan hidup
sehat bagi setiap masyarakat agar terhindar dari penyakit DBD melalui
terciptanya masyarakat yang hidup dengan perilaku dan lingkungan yang
sehat terbatas dari penyakit DBD, serta memiliki kemampuan untuk
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu dan merata.
V. Rencana Kegiatan
Karena titik berat program pemberantasan penyakit DBD adalah
penggerakan masyarakat melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD
meliputi:
1. Menyelanggarakan penyuluhan kepada masyarakat agar mampu secara
mandiri mencegah penyakit DBD.
2. Penggerakan masyarakat dalan pemberantasan sarang nyamuk DBD
melalui kerjasama lintas program yang dikoordinasikan oleh kepala
wilayah/daerah.
3. Melakukan tindakan kewaspadaan dini kasus/KLB-DBD.
4. Melaksanakan pengobatan/pertolongan penderita DBD di puskesmas.
5. Menanggulangi secepatnya KLB-DBD agar penyebaran dapat dibatasi.
VI.
menggunakan
metode
pemfogingan
dan
abatesasi
yang
b. Kader bertugas:
VII.
Pendataan sasaran
Penyuluhan
Organisasi Staf
Tim Surveilans
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Ketua
Sekretaris
Bendahara
Humas
Pelaksana teknis
Pj Pelatihan Kesehatan Masyarakat
Pj Penyuluhan Kesehatan
: Muh. Yunus
: Rahim
: Puspita
: Marlita
: Musyawira
: Hein Piter
: Nur Ilmi Harianto
Rp
125.000,00
Konsumsi
Rp.
800.000,00
Honor Pembicara/pelatih
Rp.
750.000,00
1 paket x @ Rp 600.000,00
Rp. 600.000,00
Rp. 1.275.000,00
Poster
40 buah x @ Rp.15.000,00
Rp.
Komsumsi
65 paket x @ Rp.20.000,00
Rp. 1.300.000,00
Air mineral
Rp.
Honor Pembicara
5 kali x 2 orang
Rp. 1.500.000,00
b. Penyuluhan Kesehatan
600.000,00
525.000,00
@ Rp. 150.000,00
TOTAL
Rp. 3.925.500,00
c. Kesekretariatan
ATK
TOTAL
Rp. 600.000,00
Rp. 600.000,00
8 Orang x @Rp.100.000,00
Rp. 800.000,00
d. Hubungan Masyarakat
Transportasi local
panitia
TOTAL
IX.
Rp 800.000,00
Rencana Evaluasi
Pemantauan Kegiatan
Pemantauan dilaksanakan untuk setiap tahap kegiatan sesuai dengan
rencana.
1. Pemantauan dilakukan melalui:
a. Sistem pencatatan dan pelaporan program.
c.Abatisasi
Pembinaan (Meningkatkan SDM)
Monitoring dan Evaluasi
3
4
XII.
Menetapkan Sasaran
Sasaran adalah seluruh masyarakat di Kelurahan Kelurahan Jongaya
Kota Makassar yang mempunyai faktor resiko tinggi terhadap penyebaran
3
4
Minggu
I
II
Kegiatan
Tahap Persiapan (Kewaspadaan Dini)
a.Penyusunan rencana kerja
b.Mobilisasi sumber dana
c. Pelatihan
d. Kunjungan rumah
e. Penemuan dan pelaporan penderita
f. Penyuluhan
g.Penggerakan masyarakat
Tahap Pelaksanaan (Penanggulangan KLB)
a.Gerakan 3M (PSN-DBD)
b.Fogging
c.Abatisasi
Pembinaan (Meningkatkan SDM)
Monitoring dan Evaluasi
XIV. Pelaksanaan
1. Kunjungan Rumah Secara Berkala
Kunjungan
rumah
secara
berkala
dilaksanakan
oleh
B. Sasaran
1.
2.
3.
4.
C. Materi-materi penyuluhan
1. Pengertian DBD
Demam berdarah dengue atau Dengue Haemorrhagic Fever
(DHF) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue
Famili
Flaviviridae,
dengan
genusnya
adalah
Flaviirus.
serotip
tidak
dapat
saling
memberikan
2,6-11%
pada
tingkat
nukleotida
ini
ternyata
1) Sekolah:
- Anak/murid sekolah berasal dari berbagai wilayah
- Merupakan kelompok umur yang paling susceptible untuk
terserang penyakit DBD.
2) RS/Puskesmas dan sarana pelayanan kesehatan lainnya: Orang
datang dari berbagai wilayah dan kemungkinkan diantaranya
adalah penderita DBD, demam dengue atau carrier virus dengue.
3) Tempat umum lainnya seperti: Hotel, pertokoan, pasar, restoran,
tempat ibadah, dan lain-lain.
4) Pemukiman baru di pinggir kota: Karena di lokasi ini, penduduk
umumnya berasal dari berbagai wilayah, maka kemugkinan di
antaranya terdapat terdapat penderita atau carrier yang
membawa virus dengue yang berlainan dari masing-masing
lokasi.
4. Gejala
Gejala pada penyakit demam berdarah diawali dengan :
a. Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari (38 C- 40 C)
b. Manifestasi pendarahan, dengan bentuk : uji tourniquet positif
puspura pendarahan, konjungtiva, epitaksis, melena, dsb.
c. Hepatomegali (pembesaran hati).
d. Syok, tekanan nadi menurun menjadi 20 mmHg atau kurang,
tekanan sistolik sampai 80 mmHg atau lebih rendah.
e. Trombositopeni, pada hari ke 3 - 7 ditemukan penurunan
trombosit sampai 100.000 /mm3.
f. Hemokonsentrasi, meningkatnya nilai Hematokrit.
g. Gejala-gejala klinik lainnya yang dapat menyertai: anoreksia,
lemah, mual, muntah, sakit perut, diare kejang dan sakit
kepala.
h. Pendarahan pada hidung dan gusi.
i. Rasa sakit pada otot dan persendian, timbul bintik-bintik
merah pada kulit akibat pecahnya pembuluh darah. Masa
inkubasi terjadi selama 4-6 hari.
5. Penularan
Penularan DBD terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes
aegypti / Aedes albopictus betina yang sebelumnya telah membawa
virus dalam tubuhnya dari penderita demam berdarah lain.
10
Nyamuk Aedes aegypti berasal dari Brazil dan Ethiopia dan sering
menggigit
manusia
pada
waktu
pagi
dan
siang.
penyakit
pengendalian
vektornya,
Pengendalian
nyamuk
DBD
yaitu
tersebut
sangat
nyamuk
dapat
tergantung
Aedes
dilakukan
pada
aegypti.
dengan
sekali seminggu.
Mengganti/menguras vas bunga dan tempat minum burung
seminggu sekali.
Menutup dengan rapat tempat penampungan air.
Mengubur kaleng-kaleng bekas, aki bekas dan ban bekas di
sekitar rumah dan lain sebagainya.
b. Biologis
Pengendalian biologis antara lain dengan menggunakan ikan
pemakan
jentik (ikan adu/ikan cupang), dan bakteri (Bt.H-14).
c. Kimiawi
Cara pengendalian ini antara lain dengan:
11
berguna
untuk
mengurangi
kemungkinan
XV. Evaluasi
Evaluasi dilakukan secara bertahap. Evaluasi hasil kegiatan berupa:
a. Jumlah penderita DBD yang diberikan pengobatan dan penyuluhan di
desa-desa resiko tinggi.
b. Jumlah fogging yang dipakai.
c. Lokasi dan jumlah pos pelayanan.
d. Masalah pendistribusian bubuk abate.
DAFTAR PUSTAKA
1.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29682/5/Chapter%20I.pd
12
2.
http://www.dinkes-sulsel.go.id/view.php?id=78
13