PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Perubahan pelayanan keperawatan mempunyai dua pilihan utama, yaitu
mereka melakukan inovasi dan berubah atau mereka yang diubah oleh suatu
keadaan dan situasi. Perawat harus mempunyai keterampilan dalam proses
perubahan. Keterampilan pertama adalah proses keperawatan. Proses keperawatan
merupakan pendekatan dalam menyelesaikan masalah yang sistematis dan
konsisten dengan perencanaan perubahan. Keterampilan kedua adalah ilmu
teoritis di kelas dan mempunyai pengalaman praktik untuk bekerja secara efektif
dengan orang lain.
Tuntutan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan pada era global
akan terus berubah karena masalah kesehatn yang dihadapi masyarakat juga teru
mengalami perubahan. Masalah keperawatan sebagai bagian masalah kesehatan
yang dihadapi masyarakat terus menerus berubah karena berbagai faktor yang
mendasarinya juga terus mengalami perubahan. Dengan berkembangnya
masyarakat dan berbagai bentuk pelayanan profesional serta kemungkinan adanya
perubahan kebiajakan dalam bidang kesehatan, maka mungkin saja akan terjadi
pergeseran peran keperawatan dalam sistem pemberian pelayanan kesehatan
kepada masyarakat. (Nursalam, 2014).
Tuntutan kebutuhan yang semakin meningkat menyebabkan perawat harus
berubah secara terencana dan terkendali. Tenaga keperawatan hendaknya
mempersiapkan era global secara benar dan menyeluruh, mencakup seluruh aspek
keadaan dan kejadian atau peristiwa yang telah, sedang, dan akan berlangsung
pada era tersebut. Keperawatan sebagai pelayanan/asuhan professional bersifat
humanistis, menggunakan pendekatan holistis, dilakukan berdasarkan ilmu dan
kiat keperawatan, berorientasi pada kebutuhan objektif pasien, mengacu pada
standar professional keperawatan dan menggunakan etika keperawatan sebagai
tuntutan utama (Nursalam, 2014).
Pelayanan asuhan keperawatan yang optimal akan terus menjadi tuntutan
bagi organisasi pelayanan kesehatan. Saat ini timbuul keinginan untuk mengubah
sistem pemberian pelayanan kesehatan ke sistem desentralisasi. Dengan
MAKP primer modifikasi team, pelaksanaan tugas antara perawat primer dan
perawat associette adalah sama, bedanya perawat primer harus mengetahui
permasalahan yang terjadi pada pasien yang dikelola. Perawat primer dan
assosiete mendapatkan pasien kelolaan yang dikelola selama mereka shift. Hal ini
disebabkan oleh beberapa hal seperti jumlah tenaga yang belum sesuai dengan
jumlah pasien, tingkat ketergantungan pasien yang berbeda yang menyebabkan
beban kerja yang tinggi dan pembagian tugas yang belum dapat dilaksanakan
sesuai uraian tugas yang ditetapkan. Oleh karena itu dilakukan beberapa
modifikasi seperti dengan menambahkan fungsi NIC (Nurse in Charge) yang
bertugas sebagai penanggung jawab setiap shift. Pelaksanaan MAKP model
primer modifikasi team yang diterapkan di IRNA lantai 3 tentu saja ada kelebihan
dan kelemahannya, untuk itu dilakukan praktik keperawatan manajemen bagi
mahasiswa profesi untuk menganalisa, mencari solusi dari permasalahan yang ada
serta untuk belajar langsung mengenai penerapan manajemen keperawatan.
Manajemen keperawatan merupakan suatu proses bekerja dengan
melibatkan anggota keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan
profesional. Pemberian pelayanan keperawatan secara profesional diharapkan
mampu menyelesaikan tugasnya dalam memberikan asuhan keperawatan untuk
meningkatkan derajat kesehatan pasien menuju kearah kesehatan yang optimal.
(Nursalam, 2014)
Model Asuhan Keperawatan Profesional saat ini yang sering digunakan
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat adalah metode Primary
Nursing. Metode Primary Nursing merupakan suatu metode yang memberikan
tugas kepada satu orang perawat untuk bertanggung jawab penuh sampai keluar
Rumah Sakit. Metode primer ini ditandai dengan adanya keterkaitan kuat dan
terus-menerus antara pasien dan perawat yang ditugaskan untuk merencanakan,
melakukan, dan koordinasi asuhan keperawatan selama pasien dirawat (Nursalam,
2014). Langkah konkret pengelolaan yang dapat digunakan dalam meningkatan
pelayanan keperawatan profesional berupa penataan sistem model asuhan
keperawatan profesional (MAKP) yang meliputi ketenagaan/pasien, penetapan
sistem MAKP dan perbaikan dokumentasi keperawatan dengan menerapkan
prinsip SME (Sesuai standar, Mudah dilaksanakan, Efektif dan Efisien). Model
keperawatan profesional ini mampu mendorong keperawatan dalam memperjelas
B Tujuan
1
Tujuan Umum
Setelah
mahasiswa
menyelesaikan
diharapkan
program
mampu
profesi
menerapkan
manajemen
keperawatan,
prinsip-prinsip
manajemen
Tujuan Khusus
Dalam program profesi Manajemen Keperawatan diharapkan mahasiswa
mampu:
1) Melaksanakan pengkajian situasi di Instalasi Rawat Inap Lantai 3 Rumah
Sakit Universitas Airlangga
2) Melaksanakan analisis situasi berdasarkan analisa SWOT
3) Menentukan rumusan masalah
4) Menyusun rencana strategi operasional ruangan berdasarkan hasil
pengkajian Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP): Ketenagaan
(M1), Sarana Prasarana (M2), Metode (M3) yang terdiri dari: Timbang
Terima,
Penerimaan
Pasien
Baru,
Sentralisasi
Obat,
Supervisi
5)
6)