Dasar Teori Aluminium AFA
Dasar Teori Aluminium AFA
II.
III.
IV.
Judul Percobaan
Hari/Tanggal Percobaan
Selesai Percobaan
Tujuan Percobaan
:
:
:
:
Dasar Teori
Aluminium
Jumat / 22 April 2016 (13.00 WIB)
Jumat / 22 april 2016 (15.30 WIB)
Mengetahui sifat-sifat aluminium dan
senyawanya
V.
Aluminium ditemukan oleh Sir Humphrey Davy dalam tahun 1809 sebagai suatu
unsur dan pertama kali direduksi sebagai logam oleh H . C. Oersted, tahun 1825.
Secara industri tahun 1886, Paul Heroult di Perancis dan C . M. Hall di Amerika
Serikat secara terpisah telah memperoleh logam aluminium dari alumina dengan cara
elektrolisasi dari garam yang terfusi. Sampai sekarang proses Heroult Hall masih
dipakai untuk memproduksi aluminium. Penggunaan aluminium sebagai logam setiap
tahunnya adalah urutan yang kedua setelah besi dan baja, yang tertinggi di antara logam
non ferro.
Aluminium merupakan logam ringan yang mempunyai ketahanan korosi yang
baik dan hantaran listrik yang baik dan sifat sifat yang baik lainnya sebagai sifat
logam. Sebagai tambahan terhadap, kekuatan mekaniknya yang sangat meningkat
dengan penambahan Cu, Mg, Si, Mn, Zn, Ni, dsb. Secara satu persatu atau bersamasama, memberikan juga sifat-sifat baik lainnya seperti ketahanan korosi, ketahanan aus,
koefisien pemuaian rendah. Material ini dipergunakan di dalam bidang yang luas bukan
saja untuk peralatan rumah tangga tapi juga dipakai untuk keperluan material pesawat
terbang, mobil, kapal laut, konstruksi.
Sifat-sifat Aluminium
Aluminium adalah logam yang ringan dan cukup penting dalam kehidupan
manusia. Aluminium merupakan unsur kimia golongan IIIA dalam sistim periodik unsur,
dengan nomor atom 13 dan berat atom 26,98 gram per mol (sma) [5]. Struktur kristal
aluminium adalah struktur kristal FCC, sehingga aluminium tetap ulet meskipun pada
temperatur yang sangat rendah. Keuletan yang tinggi dari aluminium menyebabkan
logam tersebut mudah dibentuk atau mempunyai sifat mampu bentuk yang baik [5].
Aluminium memiliki beberapa kekurangan yaitu kekuatan dan kekerasan yang rendah
bila dibanding dengan logam lain seperti
3
karakteristik sebagai logam ringan dengan densitas 2,7 g/cm
Selain sifat-sifat tersebut aluminium mempunyai sifat-sifat yang sangat baik dan
bila dipadu dengan logam lain bisa mendapatkan sifat-sifat yang tidak bisa ditemui pada
logam lain. Adapun sifat-sifat dari aluminium antara lain : ringan, tahan korosi,
penghantar panas dan listrik yang baik. Sifat tahan korosi pada aluminium diperoleh
karena terbentuknya lapisan oksida aluminium pada permukaaan aluminium [6].
Lapisan
oksida
ini
melekat
pada
permukaan
dengan
kuat
dan rapat
serta sangat stabil (tidak bereaksi dengan lingkungannya) sehingga melindungi bagian
yang lebih dalam. Adanya lapisan oksida ini disatu pihak menyebabkan tahan korosi
tetapi di lain pihak menyebabkan aluminium menjadi sukar dilas dan disoldier (titik
leburnya lebih dari 2000 C) [6]. Sifat mekanik dan fisik aluminium dapat dilihat pada
tabel berikut
Sifat-Sifat
2,6968
2,71
Titik cair
660,2
653-657
0,2226
0,229
64,94
59
0,0115
-6
23,86x10
-6
23,5x10
fcc,a=4,013 kX
fcc,a=4,04 Kx
Sifat-Sifat Kimia
Logam aluminium
dapat
melepuh
dan mengalami
korosi akibat
dari
pengoksidasian oleh logam-logam yang terletak dibawahnya. Dengan kata lain, logam
aluminium
dapat
memiliki
sifat
yang
reaktif.
Sebagai
contoh,
jika
setetes
udara, dan terbentuklah endapan aluminium oksida yang bervolume besar. Merkurium
yang tersisa nantinya akan membentuk lagi sejumlah amalgam dengan aluminium, yang
nantinya akan dioksidasikan lagi dan sejumlah besar aluminium akan terkorosikan.
Aluminium mudah larut dalam asam klorida encer jika dibandingkan dengan
asam sulfat encer atau asam nitrat encer.
2Al + 6H+ 2Al3+ + 3H2
Proses pelarutan dapat dipercepat dengan menambahkan sedikit merkurium (II)
Klorida pada campuran. Asam klorida pekat juga melarutkan aluminium:
3++3 H 2 ( g ) +6 Cl
2 Al ( s )+6 HCl ( l ) 2 Al
Aluminium adalah tervalen dalam senyawa-senyawanya. Ion-ion aluminium
(Al3+), membentuk garam-garam yang tak berwarna dengan anion-anion yang tak
berwarna:
OH 4
Al
+3 H 2
( l ) +6 H 2 O ( l ) 2
2 Al ( s ) +2 OH
penambahan
garam-garam yang
larut, misalnya
dan dalam basa kuat, tetapi setelah dididihkan, ia menjadi sangat sedikit larut.
Al3+ + 3NH3 + 3H2O Al(OH)3 + 3NH4+.
Aluminium hidroksida merupakan zat amfoter dimana mampu melangsungkan reaksi
netralisasi baik dengan asam atau dengan basa (lebih tepatnya, baik dengan ion hidrogen
maupun ion hidroksil). Misalnya aluminium hidroksida bereaksi dengan asam kuat
sehingga Aluminium hidroksida melarut dan tebentuk ion aluminium :
Al(OH)3(s) + 3 H+ Al3+ + 3H2O
Dalam reaksi ini aluminium hidroksida bertindak sebagai basa. Di lain pihak
aluminium hidroksida juga dapat dilarutkan dalam natrium hidroksida
Al(OH)3 (s) + OH- [ Al(OH)4]Dimana ion tetrahidroksoaluminat terbentuk. Dalam reaksi ini aluminium hidrokasida
berperilaku sebagai asam. Sifat amfoter hidroksida logam-logam tertentu sering dipakai
dalam analisis anorganik kualitatif, terutama dalam pemisahan kation-kation golongan
tiga.
Pada larutan Natium hidroksida
Endapan putih aluminium hidrokasida [Al(OH)3] melarut dalam reagensia
berlebih dimana ion-ion tetrahidroksoaluminat terbentuk.
Al(OH)3 + OH- [Al(OH)4]Reaksi ini adalah reaksi reversibel dan setiap reagensia yang akan
mengurangi konsentrasi ion-hidroksil, akan menyebabkan reaksi berjalan dari kanan
ke kiri sehingga mengendapkan aluminium hidroksida.
VI.
3.
4.
5.
6.
Corong gelas
Tabung reaksi
Rak tabung reaksi
Gelas kimia 250 mL
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
Bahan-bahan :
1. Larutan NaOH 0,1 M ; 1 M
2. Larutan HgCl2 0,1 M
3. Larutan HCl 0,1 M
4. Larutan (NH4)2S
5. Larutan Na2CO3 0,1 M
6. Larutan Al2(SO4)3 0,1 M
7. Lempeng Al
8. Kertas Lakmus
9. Kapas
10. Kertas saring
Jawaban Pertanyaan
1. Terangkan sifat amfoter aluminium berdasarkan percobaan yang anda lakukan!
Jawaban :
Logam aluminium bersifat amfoter, bereaksi dengan asam kuat membebaskan gas
hydrogen, sedangkan dengan basa kuat membentuk aluminat menurut persamaan
reaksi:
3+
senyawa yg dapat bereaksi dengan asam maupun basa, seperti aluminium hidroksida
ini, disebut juga senyawa amfoter.
2. Tuliskan persamaan reaksi yang terjadi pada percobaan-percobaan tersebut!
Jawaban :
1. 2Al(s) + 2NaOH(aq) + 6H2O(l) 2NaAl(OH)4(aq) + 3H2(g)
+
alumina digunakan untuk pembuatan aluminium, untuk pasta gigi, dan industri
keramik serta industri gelas. Alfa-allumina diperoleh dari pemanasan Al(OH)3 pada
suhu diatas 10000C. Alfa-allumina terdapat sebagai korundum di alam yang
digunakan untuk amplas atau grinda. Batu mulia, seperti rubi, safir, ametis, dan
topaz merupakan alfa-allumina yang mengandung senyawa unsur logam transisi
yang memberi warna pada batu tersebut. Warna-warna rubi antaralain:
-
Rubi
berwarna
merah
karena
mengandung
senyawa
kromium
(III)
IX.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2014. Special Contract Rules for High Grade Primary
Aluminium. London: London Metal Exchange (E-book online).
http://Ime.com. Diakses 12 April 1994.
Cobden, Roy. 1994. Aluminium: Physical Properties, Characteristics and
Alloys.
European
Aluminium
Association
(E-book
online).
Penuntun
Praktikum
Kimia
Anorganik
II..
&
Efek
Kesehatannya.
http://www.amazine.co/26472/aluminium-al-fakta-sifat-kegunaan-efekkesehatannya/
Svehla, G. 1990. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Edisi
V. Jakarta: PT Kalman Media Pustaka