Disusun oleh :
HERBERT P Y
TAMPUBOLON
J3F113031
Latar Belakang
Diabetes Melitus merupakan kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang
mengalami peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan hormon
insulin secara absolut atau relatif
Data IDF pada tahun 2009 : diperkirakan kenaikan jumlah penyandang DM dari
7 juta pada tahun 2009 menjadi 12 juta pada tahun 2030.
Data WHO pada tahun 2011 : penyakit diabetes di indonesia menduduki
peringkat keenam sebagai penyakit penyebab kematian .
RISKESDAS 2013 : peningkatan prevalensi diabetes melitus yaitu 1,1 % pada
tahun 2007 menjadi 1,5 % pada tahun 2013.
Tujuan Umum
Mempelajari penatalaksanaan diet pada penderita diabetes melitus di Rumah Sakit
Umum Universitas Kristen Indonesia
Tujuan Khusus
1. Mengkaji masalah gizi penderita diabetes melitus melalui identifikasi data
identitas, data subjektif maupun data objektif.
2. memperkirakan kebutuhan energi dan zat gizi pasien penderita diabetes
melitus.
3. Mengkaji jenis diet, syarat diet dan menu penderita diabetes melitus
berdasarkan masalah gizi yang diderita.
4. mengevaluasi tingkat konsumsi hidangan pasien, tingkat kecukupan
energi dan protein serta kontribusi zat gizi makro terhadap kebutuhan
energi sehari.
Metode Pengamatan
Waktu
pengamatan
Tempat
Pengamatan
Obyek
Pengamatan
Patofiologi
Reaksi
autoimun
Kerusakan sel
pankreas
Glukagon
Glukoneogenesis
(lemak, protein)
ketogenesis
ketoasidosis
Penurunan fungsisel
pankreas
Defisiensi insulin
Hiperglikemia
Aktifitas leukosit
menurun
Gangguan sistem imun
tubuh
infeksi
pneumonia
aterosklerosis
Peningkatan volume
darah
hipertensi
Karakteristik Pasien
Identitas Pasien
Kasus
ke -
Umur
(th)
Pekerjaan
Diagnosa
48
64
60
57
Wiraswasta (marketing)
48
Pneumonia + Dm tipe 2
Kasus
ke -
BB
(kg)
TB
(cm)
IMT
(kg/m2)
Status gizi
BBI
(Kg)
%
BBI
59
155
24,5
At risk
49,5
119,2
50
155
20,8
Normal
49,5
101
70
160
27,3
Obese I
54
129,6
60
169
21
Normal
62,1
96,6
51
155
21,2
Normal
49,5
103
Pemeriksaan Biokimia
Kasus
pemeriksaan
Hasil Lab
Nilai Rujukan
Obstipasi, Hipertensi
DM tipe 2
Hemoglobin (g/dl)
Leukosit (ribu/ul)
Hematokrit (%)
Trombosit (ribu/ul)
Natrium (mmol/L)
Kalium (mmol/L)
Gula darah sewaktu (mg/dl)
13,8
7,9
40,5
351
140
3,9
215
12-14
5-10
37-43
150-400
136-145
3,5-5,1
< 200
ISK, Gastritis, DM
tipe 1
Hipertensi, Asma,
DM tipe 2
688
< 200
Hemoglobin (g/dl)
Leukosit (ribu/ul)
Hematokrit (%)
Trombosit (ribu/ul)
Gula darah sewaktu (mg/dl)
13,6
5,9
43
227
205
12-14
5-10
37-43
150-400
< 200
LanjutanPemeriksaan Biokimia
Kasus
pemeriksaan
Hasil Lab
Efusi Pleura, DM
tipe 2
Hemoglobin (g/dl)
Leukosit (ribu/ul)
Hematokrit (%)
Trombosit (ribu/ul)
Gula darah sewaktu
(mg/dl
11,9
12,3
37
333
273
Nilai
Rujukan
14-16
5-10
40-48
150-400
< 200
Pneumonia, DM
tipe 2
Hemoglobin (g/dl)
Leukosit (ribu/ul)
Hematokrit (%)
Trombosit (ribu/ul)
Natrium (mmol/L)
Kalium (mmol/L)
Gula darah sewaktu
(mg/dl)
10,1
9,2
30,3
406
144
3,8
252
12-14
5-10
37-43
150-400
136-145
3,5-5,1
< 200
Terapi Medis
No
Jenis Obat
Fungsi
Metformin
Domperidone
Sucralfate
Captopril
Menangani hipertensi
Urispas
Amlodipine
Mengatasi hipertensi
Acyclofir
ombroxol
Intervensi Gizi
Jenis Diet
Konsistensi
Makanan
Tujuan
Diet
DM 1500 Kal
DM 1700 Kal
DM 1900 Kal
DM 2100 Kal
= 1 pasien
= 2 pasien
= 1 pasien
= 1 pasien
1.
2.
3.
= 3 pasien
= 2 pasien
AMB
FA
FS
P (g)
L (g)
Kh
(g)
Obstipasi, DM,
Hipertensi
1448
1,2
1737
65,1
48,3
260
Asma, ISK,
Gastritis, DM tipe
1
1098
1,2
1,3
1713
64,2
47,6
257
Asma,
Hipertensi, DM
1317
1,2
1580
59
43,8
237
Efusi Pleura, DM
1345
1,2
1,3
2098
78,7
58,3
314,
7
Pneumonia, DM
1183
1,2
1,3
1845
69,2
51,3
276,
8
Karakteristik Menu
Menu Non-pilihan
Menggunakan Siklus Menu 10 + 1 (Tanggal 31)
Frekuensi makan 5X :
- 3X makan utama (Pagi, siang, sore)
- 2X selingan (Pagi, sore)
Kerangka Menu :
- makan pagi : Hidangan Sepinggan
- Makan siang dan sore : Makanan Pokok, Lauk
Hewani, Lauk Nabati, Hidangan Sayur, buah.
- Selingan : Snack asin/manis, buah
Kasus 1 : Obstipasi ,
Hipertensi, DM
Hari ke
M .Pagi
Bubur
Ayam
Waktu Makan
M.Siang
Selingan
Pagi
Zebra Cake
Selingan
Sore
Bubur, ayam
Kolak biji
ungkep, tahu bumbu salak
kuning, sop
wortel+bihun,
peapaya
M.Sore
Crakers
Kue pisang
pepaya
Bubur
sumsum
Bubur, rolade
daging, tempe
asem manis, sop
sayuran, pepaya
M .Pagi
Bubur
Ayam
Selingan
Pagi
Waktu Makan
M.Siang
Selingan
Sore
M.Sore
crakers
pepaya
Bubur
sumsum
Bubur, ayam
ungkep, tempe
bumbu kuning,
sayur lodeh,
semangka
crakers
Bubur, ayam
ungkep, tempe
bumbu kuning, sop
wortel, tumis
k.panjang, pepaya
Kue
lumpur
M .Pagi
Bubur
Ayam
Selingan
Pagi
Pepaya
Waktu Makan
M.Siang
Nasi tim,semur
ayam,tahu bumbu
kuning, sop wortel
+sawi, semangka
Selingan
Sore
Bubur
sumsum
M.Sore
Nasi tim, ayam
semur,tempe bumbu
kuning, sop kentang +
ortel,pepaya
melon
crakers
crakers
Nasi tim,opor
ayam,tempe goreng,
sop wortel kc
merah,melon
risol
M .Pagi
Bubur
Ayam
Selingan
Pagi
Puding
melon
Waktu Makan
M.Siang
Bubur,telur asam
manis,tempe bumbu
kuning,sop
wortel,melon
Selingan
Sore
crakers
crakers
Kolak biji
salak
crakers
M.Sore
Bubur, ayam
ungkep,tempe
BK,sop bayam
bening,semangka
Nasi tim,bola-bola
daging, tempe B K,
sop wortel+fucilli,
melon
Nasi tim,ayam semur,
tempe bumbu kuning,
sop wortel+fucilli,
melon
Kasus 5 : Pneumonia, DM
Hari ke
M .Pagi
Bubur
Ayam
Waktu Makan
M.Siang
Selingan
Pagi
crakers
Selingan
Sore
Bubur, ikan tuna
Kolak biji
BK, orek tempe, sop salak
wortel kentang,
pepaya
M.Sore
Bubur, bola-bola
daging, tahu bumbu
kuning, sop sayuran,
melon
crakers
Bubur, ayam
crakers
ungkep, tahu bumbu
kuning, sop wortel +
oyong, semangka
Bubur, ayam
semur,sop
wortel+fucilli, tempe
BK, melon
melon
Nama Hidangan
Frekuensi
Lauk Hewani
Ayam Ungkep
Semur Ayam
Ikan Tuna Asam
Manis
9
6
5
Lauk Nabati
10
9
Hidangan
Sayur
Bahan : Wortel,
Kentang, Oyong
Buah
Pepaya
semangka
12
8
Selingan
Krekers
Bubur sumsum
11
4
Hari
ke
Jenis
Hidangan
Ukuran
E
(Kal)
P
(g)
L
(g)
KH
(g)
1(Obstipasi,
Hipertensi)
Buah Apel
1 buah
(85 g)
50
12
2 (ISK, Gastritis,
DM tipe 1)
Energen K.
Hijau
2
sachet
260
50
Protein (g)
Lemak (g)
Karbohidrat (g)
Asupan
(g)
Kontribusi
(%)
Asupan
(g)
Kontribusi
(%)
Asupan
(g)
Kontribusi
(%)
12
2,8
0,9
3,2
50
11,2
Baik
Sedang
Jumlah
Kurang
Makanan Pokok
17
37,8
14
31,1
14
31,1
45
100
Lauk Hewani
22
73,3
6,7
20
30
100
Lauk Nabati
17
56,7
16,7
26,6
30
100
Hidangan
Sayur
22
40
16
29,1
17
30,9
55
100
Buah
23
76,7
10
13,3
30
100
Selingan
28
93,3
0,7
30
100
100
80
60
40
20
0
Hari 1
hari 2
hari 3
100
80
60
40
20
0
Hari 1
Hari 2
Hari 3
Lemak
Tdk tercukupi
6%
10%
30%
Lemak
tdk tercukupi
9%
16%
17%
44%
69%
13%
Lemak
Tdk tercukupi
Protein
Karbohidrat
13%
Lemak
tdk tercukupi
9%
16%
24%
43%
50%
32%
9%
14%
51%
26%
Simpulan
Hasil Pengamatan terhadap lima pasien penderita Diabetes Melitus dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Masalah gizi yang dihadapi penderita pada umumnya adalah merasa
mual,
muntah-muntah dan nafsu makan menurun. 4 pasien mengalami diabetes tipe 2 dan
1 pasien mengalami diabetes tipe 1 yang tergantung pada insulin.
2. Kebutuhan energi pasien disesuaikan dengan keadaan dan penyakit yang diderita
dengan mengunakan FA dan FS, sedangkan untuk protein, lemak dan karbohidrat
masing-masing sebesar 15 %, 25 %, 60 % dari kebutuhan energi sehari.
3. Jenis diet yang diberikan adalah DM 1700 Kal untuk 3 pasien, DM 1900 kal
untuk 1 pasein dan DM 2100 kal untuk 1 pasien dengan konsitensi makanan
lunak (Nasi tim) untuk 3 pasien dan lunak (bubur) untuk 2 pasien.
4. Tingkat konsumsi hidangan pasien yang paling tinggi ada pada hidangan lauk
hewani, buah serta selingan. Tingkat kecukupan energi dalam 3 hari rata-rata
mengalami peningkatan, kecuali pada kasus 4 dan 5 yang hari ke 3 mengalami
penurunan. Tingkat kecukupan protein cenderung menurun pada hari ke 3 hal ini
diakibatkan keadaan pasien yang menurun dan adanya asupan makanan dari luar
rumah sakit, sehingga keadaan pasien mempengaruhi tingkat konsumsi makanan
pasien.
Saran
Kepada Pasien
1. Mengatur pola makan dengan memperhatikan 3 J yaitu Jam makan, Jenis
makanan dan Jumlah makanan.
2. sayur kuah bening yang cendrung memiliki rasa hambar dapat disiasati dengan
mencampur lauk nabati seperti tahu ungkep yang dipotong kecil-kecil ke dalam
hidangan sayur karena lauk nabati seperti tahu ungkep cendrung memiliki rasa,
dengan demikian tingkat konsumsi hidangan sayur pasien dapat meningkat.