Anda di halaman 1dari 24

Penatalaksanaan Diet Pada Penderita Acute

Lymphocytic Leukemia (ALL) di RS Kanker


Dharmais Jakarta

Disusun oleh :
Adhim Hernowo J3F113019

Dosen Pembimbing:
dr Vera Uripi

Program Keahlian Manajemen Industri Jasa Makanan dan Gizi


Program Diploma Institut Pertanian Bogor
Bogor
2016
Latar Belakang
78% dari keseluruhan leukemia merupakan tipe leukemia
akut (ALL & AML) yang dapat menyebabkan kematian

Acute Limphocytic Leukemia (ALL) merupakan bentuk Leukemia


yang paling banyak diderita oleh anak usia < 15 tahun (30-40%)
Sumber : National Journal Of Cancer
Januari 2013

Resiko kekurangan gizi pada anak penderita leukemia akut


meningkat tiga kali lipat dibanding anak dalam kondisi sehat

Penatalaksanaan diet pada pasien Acute Limphocytic Leukemia (ALL)


Tujuan Umum
Mempelajari penatalaksanaan diet terhadap penderita
Acute Lymphocytic Leukemia (ALL) di RS Kanker Dharmais

Tujuan Khusus
1. Mengkaji jenis diet dan menu bagi penderita penyakit
Acute Lymphocytic Leukemia (ALL).
2. Mengkaji masalahan gizi yang dihadapi penderita ALL
dan obat yang dikonsumsi sehingga dapat ditentukan
tujuan, jenis dan syarat diet.
3. Mengamati asupan energi, protein, lemak, karbohidarat
penderita Acute Lymphocytic Leukemia (ALL).
4. Mengevaluasi tingkat kecukupan energi dan protein,
serta kontribusi protein, lemak, karbohidarat.
Metode Pengamatan
Waktu
1 Maret 28 Maret 2016
Pengamatan

Tempat Ruang Rawat Inap Gajah dan Bambi (III)


Pengamatan serta Apel dan Anggur (JM) RSKD

Objek 5 pasien anak menderita penyakit Acute


Pengamatan Lymphocytic Leukemia (ALL)

Jenis dan cara Pengamatan langsung


pengambilan Wawancara dengan pasien/ keluarga
data Pencatatan dari rekam medik
Patofisiologi
Sel- sel baru terbentuk namun
tubuh belum memerlukan Sel- sel tua tidak mati

Sumsum tulang belakang menghasilkan


Sel darah putih abnormal (sel leukemia)

Fungsi kerja darah menjadi terbebani

Jumlah sel-sel abnormal meningkat secara cepat


mempengaruhi sel sel lymphoid

Acute Lymphocyitic Leukemia (ALL)


Karakteristik Pasien
Nama Umur BB TB BBI
Diagnosa % BBI
Pasien (Th) (Kg) (Cm) (Kg)
An. RA 6 19 112 21 90,5 %
An. N Acute 2 10 79 12 83,3 %
Lymphocytic 41
An. JAT 11 46 143 112,2 %
Leukemia
An. BO (ALL) 3 12,5 82 15 83,3 %
An. MIR 7 34,5 124 24 143,8 %
*Status gizi pada anak ditentukan menggunakan grafik Centers for Disease Control and
Prevention (CDC) Growth Charts tahun 2000

Masalah Gizi :
Anoreksia, stomatitis, Fever, Kadar SGOT/SGPT tinggi,
asupan energi dan zat gizi menurun.
Terapi Medis
No Jenis Obat Fungsi
1 Gabexal Pereda nyeri neuropati
Meredakan kejang otot karna gangguan tulang
2 Zitania
belakang
3 Ambroxal Obat batuk & pilek
4 Dexamethasone Obat pencegah mual pada saat kemoterapi
5 Prednison Menekan peradangan
6 Nutricol Menormalkan kadar SGOT/SGPT
7 Cudipront Obat batuk
8 Nistatin drop Obat sariawan dimulut

(Sumber : MIMS dan apoteker ruang anak)


Efek Samping Terapi Medis
Dexamethasone
1. Merupakan hormon kortisol yang mempunyai efek samping
berupa edema sel dikarenakan obat tersebut menyebabkan
retensi cairan di dalam tubuh.
2. Keadaan fisik OS seakan normal, dikarenakan obat tersebut
juga meningkatkan nafsu makan namun perhatikan kondisi fisik
dan perubahan berat badan pasien apakah dalam kondisi wajar.

Moon face
Tangan tampak berisi
Betis kecil
Telapak kaki membangkak
Berat badan naik 1,5 Kg @1minggu
Parenteral
No Jenis Isi Fungsi
1 Ondansentron Ondansentron Anti mual bila kemo*
2 Metycobalt Mecobalamin Obat syaraf (neuropati perifer)*
3 Paracetamol Drip Paracetamol Penurun panas
4 Cefotaxime Cefotaxime Na Antibiotik
5 Tramadol Tramadol Obat pereda nyeri*
6 Ranitidine Ranitidine HCl Menetralkan asam lambung

*Premedikasi
(Sumber : MIMS dan apoteker ruang anak)
Tujuan Diet
1. Memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi untuk mencegah
dan mengurangi kerusakan jaringan.
2. Mencegah atau menghambat penurunan berat badan secara
berlebihan serta mempertahankan status gizi optimal.
3. Mencegah terjadi komplikasi.
4. Mengurangi progresivitas kanker.

Syarat Diet
1. Energi disesuaikan dengan kebutuhan energi normal dikali FS
1,4 dan FA 1,2
2. Protein 10-20% dari kebutuhan energi sehari.
3. Lemak 15-20% dari kebutuhan energi sehari.
4. Karbohidrat 60-65% dari kebutuhan energi sehari.
5. Porsi kecil Frekuensi sering.
Kebutuhan Energi dan Zat Gizi Makro
Nama Jenis Umur Kebutuhan
AMB
pasien Kelamin (thn) E (Kal) P (g) L (g) KH (g)
An. RA L 6 926 1556 58,4 34,6 252,9
An. N P 2 681 1144 42,9 25,4 185,9
An. JAT P 11 1246 2093 78,5 46,5 340,1
An. BO P 3 837 1406 52,7 31,2 228,5
An. MIR L 7 1040 1747 65,5 38,8 283,9
*kebutuhan energi dihitung dengan menentukan metabolisme basal
menggunakan rumus WHO disesuaikan dengan kelompok umur dan jenis
kelamin X FA X FS
Karakteristik Menu

1. Menu non-pilihan
2. Siklus menu 11 hari
3. Jenis diet :
4 makanan biasa
1 lunak (tim) Diet gizi seimbang
4. Frekuensi makan :
3x makan utama (pagi, siang, sore)
2x selingan (pagi, sore)
5. Kerangka menu
Makan pagi : hidangan sepinggan + susu / teh manis
Makan siang dan sore : makanan pokok, lauk
hewani, lauk nabati, hidangan sayur, buah
Selingan : snack + minuman (teh manis / jus)
Menu Rumah Sakit
Siklus ke- Wkt Makan Menu
Makan Pagi Bubur ayam
Selingan pagi Pisang tutup coklat
Menu ke- 3 Makan Siang Nasi, omelet bakso, tahu loaf, melon
Selingan Sore Puding gempol
Makan Sore Nasi, ayam taliwang, kntng bb tomat, pisang
Makan Pagi Bihun Goreng
Selingan pagi Pastel
Menu ke- 4 Makan Siang Nasi, oseng ayam, tumis tahu, jeruk
Selingan Sore Cake buah
Makan Sore Nasi, opor telur, tumis tempe, semangka
Makan Pagi Bubur sumsum
Selingan pagi Kue bihun kukus
Menu ke- 5 Makan Siang Nasi, ayam goreng, tempe bacem, pepaya
Selingan Sore Martabak mini
Makan Sore Nasi, nugget, perkedel tahu goreng, pisang
Menu Rumah Sakit
Siklus ke- Wkt Makan Menu
Makan Pagi Nasi uduk
Selingan pagi Sate jelly kombinasi
Menu ke- 6 Makan Siang Nasi, bistik daging, sup macaroni, melon
Selingan Sore Bolu koja
Makan Sore Nasi, omelet sayuran, bihun goreng, jeruk
Makan Pagi Bubur kc. Ijo
Selingan pagi Kue soe fla
Menu ke- 7 Makan Siang Nasi, ayam bb bcm, tahu grg tp, semangka
Selingan Sore Jasuke
Makan Sore Nasi, sup bakso, tempe goreng, pepaya
Makan Pagi Roti + telur
Selingan pagi Kroket
Menu ke- 8 Makan Siang Nasi, soto sulung, perkedel kentang, pisang
Selingan Sore Bolu kukus kombinasi
Makan Sore Nasi, ayam goreng, oseng tahu kulit, melon
Keterangan :
An. RA : menu ke- 3,4,5 An. JAT : menu ke- 4,5,6 An. MIR : menu ke- 6,7,8
An. N : menu ke- 5,6,7 An. BO : menu ke- 4,5,6
Tingkat Kecukupan Energi Sehari
70.0

60.0

50.0

40.0
Persen

30.0

20.0

10.0

0.0
Hari 1 Hari 2 Hari 3
An. BO 58.5 60.3 63.8
An. N 52.6 59.5 57.0
Tingkat Kecukupan Energi Sehari

100.0

90.0

80.0

70.0

60.0
Persen

50.0

40.0

30.0

20.0

10.0

0.0
Hari 1 Hari 2 Hari 3
An. RA 77.3 80.4 73.6
An. MIR 84.1 80.6 75.3
An. JAT 92.0 94.2 76.0
Tingkat Kecukupan Protein Sehari

120.0

100.0

80.0

60.0
Persen

40.0

20.0

0.0
Hari 1 Hari 2 Hari 3
An. RA 86.0 86.9 68.6
An. N 43.5 58.5 57.7
An. JAT 94.1 102.5 74.8
An. BO 54.1 56.0 67.1
An. MIR 82.4 74.9 79.1
Kontribusi Zat Gizi Makro Terhadap Kebutuhan Sehari

An RA

Hari 1 Hari 3
13.7 13.3 9.5 9.8

12.8
23.7

Hari 2
7.9 12.5
57.0
60.2
Protein Lemak Protein Lemak
Karbohidrat Tdk tercukupi 27.8 Karbohidrat Tdk tercukupi

51.8

Protein Lemak
Karbohidrat Tdk tercukupi
Kontribusi Zat Gizi Makro Terhadap Kebutuhan Sehari

An N

Hari 1 Hari 3
9.7 17.5
24.1 18.3
14.7
7.9

Hari 2
11.5
25.1
51.6 11.6 56.3
Protein Lemak Protein Lemak
Karbohidrat Tdk tercukupi Karbohidrat Tdk tercukupi

51.8
Protein Lemak
Karbohidrat Tdk tercukupi
Kontribusi Zat Gizi Makro Terhadap Kebutuhan Sehari

An JAT

Hari 1 Hari 3
19.1 10.9 9.3
26.3
14.0
22.1

Hari 2
9.3 11.8
47.9 50.4
Protein Lemak 22.0 Protein Lemak
Karbohidrat Tdk tercukupi Karbohidrat Tdk tercukupi

57.0

Protein Lemak
Karbohidrat Tdk tercukupi
Kontribusi Zat Gizi Makro Terhadap Kebutuhan Sehari

An BO

Hari 1 Hari 3
8.6 10.6
24.4 17.3

22.3 15.0

Hari 2
15.1 9.1
44.8 57.1
20.1
Protein Lemak Protein Lemak
Karbohidrat Tdk tercukupi Karbohidrat Tdk tercukupi

55.6
Protein Lemak
Karbohidrat Tdk tercukupi
Kontribusi Zat Gizi Makro Terhadap Kebutuhan Sehari

An MIR

Hari 1 Hari 3
10.5 10.5 11.9 13.3
12.7

24.6
Hari 2
8.0 15.5 50.2
66.2
Protein Lemak Protein Lemak
14.8
Karbohidrat Tdk tercukupi Karbohidrat Tdk tercukupi

61.7

Protein Lemak
Karbohidrat Tdk tercukupi
Simpulan
Hasil pengamatan terhadap lima orang pasien anak penderita
penyakit ALL dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Jenis diet yang diberikan adalah makanan biasa (gizi
seimbang) dengan konsistensi yang disesuaikan dengan
daya terima OS. Frekuensi makan terdiri dari tiga kali makan
utama dan dua kali makan selingan
2. Masalah gizi yang dihadapi penderita ALL yaitu Anoreksia,
stomatitis, Fever, Kadar SGOT/SGPT tinggi, serta asupan
energi dan zat gizi berkurang.
3. Rata rata asupan cenderung meningkat pada hari kedua
tetapi menurun pada hari ketiga.
4. Hasil yang didapatkan dari evaluasi rata-rata kecukupan
energi kelima pasien ALL dalam tiga hari pengamatan
adalah 84,5%, protein 77,3% serta rata rata kontribusi zat
gizi makro berupa protein 11,6%, lemak 17,7 %,
karbohidrat 54,6%.
Saran
Jika pasien sedang tidak nafsu makan (anoreksia)
dianjurkan keluarga memberikan makanan yang disukai
oleh pasien, tidak minum sebelum makan, mengedukasi
kepada pasien bahwa makanan merupakan bagian dari
pengobatan, pasien harus tetap makan walau tidak lapar.

Anda mungkin juga menyukai