BAB 4
HASIL PENELITIAN
4.1
Profil Perusahaan
Sumber profil perusahaan termasuk sejarah, logo perusahan, visi
dan misi, struktur organisasi, CSR, visi misi CSR, landasan dan road
map dan juga hasil wawancara dari informan data yang diambil
merupakan data yang dapat di percaya. Website perusahaan adalah
www.pertanina.com.
PT Pertamina (Persero) adalah perusahaan minyak dan gas bumi
yang
dimiliki
oleh
Pemerintah
Indonesia
(National
Oil
38
pendistribusian produk perusahaan. Kegiatan pengolahan terdiri dari:
RU II (Dumai), RU III (Plaju), RU IV (Cilacap), RU V (Balikpapan),
RU VI (Balongan) dan RU VII (Sorong). Selain itu PTPertamina
(Persero) juga mengoperasikan Unit Kilang LNG Arun (Aceh) dan
Unit Kilang LNG Bontang (Kalimantan Timur).
Produk yang dihasilkan dari kegiatan pengolahan dan kedua
kilang LNG di atas meliputi bahan bakar minyak (BBM) seperti
premium, minyak tanah, minyak solar, minyak diesel, minyak bakar
dan Non BBM seperti pelumas, aspal, Liquefied Petroleum Gas
(LPG), Musicool, serta Liquefied Natural Gas (LNG), Paraxylene,
Propylene, Polytam dan produk lainnya.
4.1.2
39
PERMINA sebagai tindak lanjut dari kebijakan Pemerintah,
bahwa pihak yang berhak melakukan eksplorasi minyak dan gas
di Indonesia adalah negara. Melalui satu Peraturan Pemerintah
yang dikeluarkan Presiden pada 20 Agustus 1968, PN
PERMINA yang bergerak di bidang produksi digabung dengan
PN PERTAMIN yang bergerak di bidang pemasaran guna
menyatukan tenaga, modal dan sumber daya yang kala itu
sangat terbatas. Perusahaan gabungan tersebut dinamakan PN
Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Nasional (PT Pertamina).
Untuk memperkokoh perusahaan yang masih muda ini,
Pemerintah menerbitkan Undang-Undang No. 8 tahun 1971,
dimana di dalamnya mengatur peran PT Pertamina (Persero)
sebagai satu-satunya perusahaan milik negara yang ditugaskan
melaksanakan pengusahaan migas mulai dari mengelola dan
menghasilkan migas dari ladang-ladang minyak di seluruh
wilayah Indonesia, mengolahnya menjadi berbagai produk dan
menyediakan serta melayani kebutuhan bahan bakar minyak &
gas di seluruh Indonesia.
Seiring dengan waktu, menghadapi dinamika perubahan di
industri minyak dan gas nasional maupun global, Pemerintah
menerapkan Undang-Undang No. 22/2001.Pengaturan kebijakan
sektor hulu dilaksanakan oleh Satuan Kerja Kegiatan Migas
(SKK Migas), sedangkan yang mengatur kebijakan di sektor
hilir dilaksanakan oleh Badan Pengatur Hilir Migas (BPH
Migas).Paska penerapan tersebut, PT Pertamina (Persero)
memiliki kedudukan yang sama dengan perusahaan minyak
lainnya.
Penyelenggaraan kegiatan bisnis PublicService Obligasi
(PSO) tersebut akandiserahkan kepada mekanisme persaingan
usaha yang wajar, sehat, dan transparan dengan penetapan harga
sesuai yang berlaku di pasar. Pada 17 September 2003 PT
Pertamina (Persero) berubah bentuk menjadi PT Pertamina
(Persero) berdasarkan PP No. 31/2003. Undang-Undang tersebut
40
antara lain juga mengharuskan pemisahan antara kegiatan usaha
migas di sisi hilir dan hulu.
Pada 10 Desember 2005, sebagai bagian dari upaya
menghadapi
persaingan
bisnis,
PT
Pertamina
(Persero)
yang
diterapkan
dalam
aktivitas
usaha
Penambahan
Kegiatan
Usaha
serta
Perubahan Pasal 10 ayat (1), Pasal 11 Ayat (19) dan (20), serta
Pasal 21 Ayat (3).
4.1.3
2)
Misi Pertamina :
41
Menjalankan usaha minyak, gas serta energy baru dan
terbarukan secarater integrasi, berdasarkan prinsip-prinsip
komersial yang kuat
3) Tata Nilai
PT Pertamina (Persero) menetapkan enam tata nilai perusahaan
yang dapa tmenjadi pedoman bagi seluruh karyawan dalam
menjalankan perusahaan. Keenam tata nilai perusahaan PT
Pertamina (Persero) adalah sebagai berikut :
1. Clean
Dikelola secara profesional, menghindari
benturan
dalam
reformasi
BUMN,
dan
membangun
kebanggaan bangsa.
4. Customer Focused
42
PT Pertamina
(Persero)
secara
tidak
langsung
PT
Pertamina
(Persero)
dirancang
untuk
4.1.4
43
44
Program CSR diselaraskan dengan kebutuhan komunitas disekitar
wilayah operasi Pertamina, sebagai salah satu stakeholder penting,
sekaligus untuk mendukung keberhasilan bisnis Pertamina secara
berkelanjutan.
4.1.5 STRUKTUR ORGANISASI CSR
Manager
CSR
Ifky
Sukarya
Officer
Administration &
Reporting
Rika Gresia W.
Senior
Officer
Public
Health
Senior
Officer
Educational
Senior Officer
Infrastructure &
Disaster
Senior
Officer
Environment
Ernayetti
Ponco Koeswantoro
Binu Bowo I.
K
Officer
Officer
Infrastructure
& Disaster
Officer
Environment
Officer
Public
Health
-
Educational
Eko
Kristiawan
Achmad
Leman
45
kerja dan anggaran fungsi CSR yang mendukung pencitraan positif
perusahaan. Dan memutuskan, mengarahkan serta mengendalikan
program-program
CSR
bidang
Pendidikan,
Kesehatan,
Senior
Officer
Education
mempunyai
tugas
untuk
mempunyai
tugas
untuk
46
Pengolahan, Pemasaran dan Niaga serta Anak Perusahaan, sejalan
dengan kebijakan CSR perusahaan.
Officer Educational mempunyai tugas Mengevaluasi dan
menganalisa kerjasama dengan Unit Operasi, Anak Perusahaan dan
Pihak III dalam pelaksanaan program program kerja CSR di
bidang Pendidikan.
Officer Administration and Reporting mempunyai tugas
Menganalisa dan mengevaluasi program-program kerja CSR di
bidang Administrasi dan Pelaporan yang terpadu antara korporat
dengan unit operasi di hulu, Pengolahan, Pemasaran dan Anak
Perusahaan sejalan dengan kebijakan internal dan eksternal
perusahaan dalam rangka membangun dan menciptakan citra serta
kredibilitas perusahaan.
Junior Officer Public Health mempunyai tugas Mengevaluasi
dan menganalisa kerjasama dengan Unit Operasi, Anak Perusahaan
dan Pihak III dalam pelaksanaan program program kerja CSR di
bidang Kesehatan.
Junior
Officer
Environment
mempunyai
tugas
Eksternal
adalah
membantu
Pemerintah
Indonesia
47
target pembangunan millennium atau Millenium Development
Goals (MDGs).
2. Secara Internal adalah membangun hubungan yang harmonis dan
kondusif dengan semua pemangku kepentingan (stakeholder) untuk
mendukung
pencapaian
tujuan
korporasi
terutama
dalam
48
Program
49
dengan bisnis inti : Pelumas, Gas DOm, BBM/BBK Fase I. Tahun
2013, Program CSR Integratif melalui Program Pembangunan Desa
Binaan, mendukung pencapaian peringkat PROPER Hijau dan Emas, dan
role out model program CSR yang diintegrasikan dengan bisnis inti :
Pelumas, Gas Dom, BBM/BBK Fase II.Tahun 2014, Konsolidasi dan
roll out Program Integrated CSR pada Desa-Desa Binaan di area
Instalasi-Instalasi Pertamina.
4.1.9 Program CSR
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, CSR Pertamina memiliki dua
misi, yaitu, Pertama, melaksanakan komitmen korporat atas Tanggung
Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang akan
memberikan nilai
50
4.2
membagi
penyajian
data
dalam
dua
pembahasan
teknik
Ilmu
Komunikasi
khususnya
dalam
Corporate
Social
Responsibility.
Informan ke empat dan kelima adalah warga masyarakat Desa Muara
Ujung Tanjung Pasir yaitu Bapak Yatno sebagai lurah dan Abdul khalik
sebagai masyarakat Desa Muara Ujung. Mereka adalah informan yang
dapat digali ionformasinya terkait program CSR PT Pertamina khususnya
dalam penanaman pohon Mnagrove di wilayah desa tersebut.
4.3
51
Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, maka
dalam teknik pengumpulan data, peneliti memilih menggunakan
Penelitian ini menggunakan wawancara semi terstruktur, biasanya
pewawancara memiliki daftar pertanyaan tertulis tapi memungkinkan
untuk menyakan pertanyaan-pertanyaan secara bebas, yang terkait
dengan permasalahan. Artinya, wawancara dilakukan secara bebas tapi
terarah dengan tetap berada pada jalur pokok permasalahan yang akan
ditanyakan dan telah disiapkan terlebih dahulu. Dalam konteks
penelitian, narasumber harus memiliki pengetahuan mendalam program
CSR yaitu penanaman Mangrove di Desa Muara Ujung Tanjung Pasir
Banten yang dilakukan oleh PT Pertamina.Dari hasil wawancara tersebut,
jawaban akan dianalisa melalui pendekatan data deskriptif.
4.3.1 Peranan Public Relations PT Pertamina Dalam Mensosialisasikan
Program CSR penanaman pohon Mangrove di Desa Muara
UjungTanjung Pasir Banten.
Peranan yang telah dilakukan oleh Public Relations PT Pertamina
(Persero) melalui wawancara dengan narasumber sudah sesuai dengan
teori yang telah dipaparkan, dimana diantaranya yaitu :
1.
52
terjun kelapangan guna untuk meliput kegiatan dan progress dari
program penanaman Mangrove tersebut.
2.
Expert Prescriber, pada tahapan ini menurut Binu Bowo selaku Senior
Environment dan PR dari CSR PT Pertamina bahwa
Kami turut andil dalam mensosialisasikan program
program Menabung 100 juta pohon khusus tanaman
Mangrove di Desa Muara Ujung. kami Ikut berperan
langsung ke lapangan dan melihat langsung keadaan di
wilayah tersebut. Dan mencari tahu apa saja yang
dibutuhkan masyarakat sesuai tidak dengan Program PT
Pertamina dan ini sudah dilakukan oleh Pertamina sehingga
awal masuk program penanaman ini berjalan baik
Melalui observasi yang dilakukan dilapangan, dinyatakan bahwa
memang PT Pertamina melakukan komunikasi dengan baik kepada
masyarakat Desa Muara Ujung terkait program penanaman Mangrove
tersebut.
3.
4.
53
Kami memang mengkomunikasikan program kami
kepada masyarakat setempat dan kami juga sering
mengadakan muyawarah dengan masyarakat setempat guna
mendengarkan keluh kesah mereka tujuannya adalah agar
Pertamina dapat mengetahui tanaman apa yang cocok dan
ternyata Mangrove dan dapat mengedukasi masyarakat
tentang manfaat pohon mangrove untuk wilayah Desa Muara
Ujung, dan kami dapat memecahkan keluh kesah mereka di
bidang ekonomi dan ekologis dengan cara memberdayakan
masyarakat sekitar dalam agar mereka mendapatkan
pekerjaan dari penanaman Mangrove ini.
Dari Observasi di lapangan dengan PT Pertamina menjembatani
komunikasi akhirnya keduanya saling menguntumgkan dan nilai
ekonmi masyarakat sekitar meningkat salah satu contoh dengan
membuka usaha tempat makan dan penjualan bibit Mangrove karena
Desa Muara Ujung sudah menjadi tempat wisata dan sudah banyak
pengunjungnya
Melalui beberapa pernyataan diatas mengenai bagaimana
peranan Public Relations PT Pertamina, dapat disimpulkan bahwa :
a. PT Pertamina sudah menjalankan 4 peranan Public Relations
sesuai dengan teori yaitu Expert Prescriber,Communications
Facilitator,
Problem
Solving
Process
Facilitator,
Communications Technician.
b. Adanya kerjasama yang baik antara perusahaan dengan
masyarakat setempat.
Hasil wawancara triangulasi sumber, menurut pendapat pakar ahli
tentang peranan Public Relations PT Pertamina dalam mensosialisasikan
Program CSR yaitu penanaman pohon Mnagrove di Desa Muara Ujung
Tanjung Pasir Banten sudah menjalankannya dengan baik sesuai dengan teori
peranan Public Relations.
Informan ketiga mengatakan:
Peranan Public Relations sangat penting dalam
proses mensosialisasikan program CSR karena maksut dari
program yang dibuat oleh suatu perusahaan akan dengan
baik dipahami oleh masyarakat luas apabila didalamnya ada
penghubung komunikasi yang baik yaitu berupa peranan dari
Public Relations. Jadi maksutnya dalah seorang Public
Relations harus terjun langsung kelapangan dan
memperhatikan apa yang terjadi dilapangan guna untuk
mensuskseskan program dan juga seorang PR harus dapat
54
bersosialisasi dengan baik terhadap masyarakat yang akan
dituju sebagai program CSR yang akan dilakukan oleh
perusahaan
4.3.2 Penerapan Corporate Social Responsibilty di PT Pertamina
Dalam penerapan kegiatan CSR dalam program menabung 100 juta
pohon khusus penanaman pohon Mangrove di Desa Muara Ujung tidak
terlalu mendapatkan kendala yang besar karena program PT Pertamina
memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak. PT Pertamina sendiri
mendapat keuntungan berupa image yang baik dan memenuhi tanggung
jawab sebagai perusahaan bonafit di Indonesia untuk membantu
masyarakat dan melestarikan lingkungan. Menurut Ifki Sukarya selaku
manager CSR PT Pertamina
CSR PT Pertamina (Persero) adalah jembatan
perusahaan terhadap kepedulian perusahaan terhadap
masyarakat dari bidang pendidikan, lingkungan, infastruktur
dan disaster dan kesehatan. Dari 4 aspek bidang tersebut
sudah mencakup segala keluhan masyarakat di Indonesia.
Menurut Pertamina sendiri patokan mereka mengadakan CSR
adalah berasal dari ISO 26000, Dalam ISO 26000, CSR di
definisikan sebagai: Tanggungjawab suatu organisasi atas
dampak dari keputusan dan aktivitasnya terhadap masyarakat
dan lingkungan, melalui perilaku yang transparan dan etis,
yang : konsisten dengan pembangunan berkelanjutan dan
kesejahteraan masyarakat, memperhatikan kepentingan dari
para stakeholders sesuai hukum yang berl aku dan konsistensi
dengan norma norma international, terintegrasi di seluruh
aktivitas organisasi, dalam pengertian ini meliputi baik
kegiatan, produk maupun jasa. Di dalam program khusunya
menabung 100 juta pohon ini di desa Muara Ujung Pertamina
membantu dari segi aspek lingkungan dengan tujuan
memberdayakan masyarakat setempat agar meningkatnya
nilai ekologis dan ekonomis masyarakat setempat dengan di
adakannya program menabung dan menanam pohon
mangrove. Konsep CSR dari PT Pertamina (Persero) ini
menganut 3 konsep yaitu People, Profit, Planet dan semuanya
kami jalani. Disini kami menjalankan program CSR ini bukan
sekedar menanam saja lalu tinggalkan, disini kita menanam
dan menabung dan otomatis ada tanggung jawab dan kita
selalu pantau program kita dengan baik dan harus meningkat
progressnya
55
Lalu menurut Binu Bowo selaku Senior Environment PT Pertamina
yaitu
Dalam CSR PT Pertamina bahwa perusahaan kami
bergerak di bidang gas dan bumi dan kami mendapatkan
keuntungan dari bumi, maka dari itu divisi CSR PT
Pertamina sangat penting guna membangun image positif
perusahaan di mata masyarakat, setelah sudah apa yang
telah menjadi dampak kinerja perusahaan untuk lingkungan
dll. CSR PT Pertamina juga sangat menjunjung tinggi profit
people and planet karena dari ke tiga itulah menjadi
landasan CSR PT Pertamina dalam mengadakan programprogram CSR untuk mendapat keunutngan bagi kedua belah
pihak yaitu perusahaan dan masyarakat
Hasil wawancara triangulasi sumber, menurut pendapat pakar ahli tentang
penerpaan Corporate Social Responsibility di PT Pertamina sudah baik,
dalam artian perusahaan sudah mengadopsi pedoman dari ISO 26000 yang
definisi menjadi landasan untuk seluruh perusahaan di Indonesia maupun
didunia dalam mengadakan program CSR.
Informan ketiga mengatakan:
CSR adalah bagian penting dari perusahaan yang
dilakukan oleh divisi Public Relations perusahaan. Banyak
sekali
manfaat
CSR
kalau
perusahaan
dapat
menjalankannya dengan baik. Keuntungan yang didapat
berupa image positif perusahaan dimata masyarakat luas
dan dapat menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Perusahaan yang mendapatkan keunutngan yang besar
maka diwajibkan untuk mengadakan kegiatan CSR dengan
menggunakan konsep CSR yaitu profit, people and planet
56
dengan para masyarakat secara langsung dan ikut berpartisipasi dalam
proses menanam mangrove dan adanya komunikasi yang baik antara
masyarakat
sekitar
dan
Pertamina
sehingga
mengurangi
miss
57
58
memang tidak mudah, perusahaan harus membuat
planning terlebih dahulu agar dalam proses sosialisai
tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Perusahaan
harus pintar dalam melakukan pendekatan terhadap
masyarakat, karena masyarakat tidak bisa dilakukan
dengan cara memaksa tetapi harus dibicarakan dari hati
ke hati agar tujuan dari perusahaan dapat tersampaikan
dengan baik dan dapat dipahami oleh masyarakat
4.3.4 Tujuan PT Pertamina membangun Brand Image di Desa Muara
Ujung Tanjung Pasir Banten
Cara membangun Brand Image yang telah dilakukan oleh PT
Pertamina (Persero) melalui wawancara dengan narasumber dimana
diantaranya yaitu :
Menurut Ifki Sukarya selaku Manager CSR PT Pertamina (Persero)
Cara PT Pertamina pertama kali membranding di
wilayah Desa Muara Ujung adalah dengan cara menanam
plang-plang bertuliskan PT Pertamina agar masyarakat
tahu bahwa yang mengadakan program menanam tanaman
mangrove adalah PT Pertamina. Lalu dengan diadakan
sosialisasi tentang prgram ini masyarakat dengan senang
hati membantu dan menerima program ini dengan terbuka
dan ini salah satu langkah PT Pertamina berhasil
membangun image positif dipikiran masyarakat sekitar dan
di wilayah Desa Muara Ujung. PT Pertamina menanamkan
bahwa Pertamina adalah perusahaan yang bertanggung
jawab atas semua yang sudah perusahaan lingkungan yang
berdampak pada lingkungan. Dan dengan jalannya
program menabung 100 juta pohon di Desa Muara Ujung
bertujuan untuk membangkitkan ekonomi masyarakat
sekitar
Menurut Binu Bowo cara PT Pertamina membangun Brand Image di
Desa Muara Ujung dan tujuannya yaitu
Membangun Brand Image positif kepada masyarakat
Desa Muara Ujung adalah hal yang harus dilakukan.
Caranya adalah tanah-tanah yang akan diatanami pohon
mangrove diberikan plank yang bertuliskan PT Pertamina
dengan tujuan agar masyarakat sekitar tahu bahwa
perusahaan kamilah yang mengadakan hal positif ini.
Kami ingin menanamkan image psotif di fikiran warga
desa karena kami sadar bahwa masyarakat sekitar maupun
satu Indonesia hanya mengetahui bahwa kami adalah
59
perusahaan yang menimbulkan hal negative berupa
pencemaran lingkungan. Maka dari itu dengan adanya
program CSR di wilayah ini diharapkan masyarakat akan
sadar bahwa PT Pertamina juga perduli terhadap
lingkungan dan warga yang terpencil
Tujuan PT Pertamina membangun Brand Image di daerah Desa
Muara Ujung Tanjung Pasir Banten adalah karena di daerah ini ada
tanki aftur yaitu bahan bakar milik PT Pertamina untuk pesawat yang di
tanam di tanah dan mengirim aftur ke bandara melalui pipa pipa yang di
tanam di bawah tanah ini. Jadi agar masyarakat dapat menjaga produk
PT Pertamina dan kalau terjadi bencana seperti kebocoran pipa dll,
masyarakat tidak 100 persen menyalahkan PT Pertamina melainkan
mereka membantu perusahaan karena adanya timbal balik kebaikan dari
program CSR ini.
Tanggapan warga desa wilayah Desa Muara Ujung Tanjung Pasir
tentang bagaimana image PT Pertamina sebelum dan sesudah melakuka
program CSR di saerah tersebut menurut Yatno yaitu
Dulu sebelum PT Pertamina masuk daerah kami,
masyarakat Desa hanya tahu bahwa PT Pertamina
perusahaan yang negatif yang mencemari lingkungan
melalui BBM kendaraan bermobil, lalu dengan PT
Pertamina datang ke wilayah desa kami yang terpencil dan
mengadakan program menanam Mangrove dan memberikan
tujuan program yang menguntugkan kedua belah pihak maka
image positif perusahaan dimata masyarakat begitu besar
dan setelah menjalani program maka masyarakat sendiri
telah merasakan keuntungan dari segi ekonomi dan
lingkungan
Tanggapan bapak abdul khalik yaitu
Sebelum PT Pertamina datang kewilayah kami, kami
hanya tahu bahwa perusahaan ini adalah perusahaanbesar
yang sering menyebabkan kebakaran dan meledaknya gas
elpiji dan mencemari lingkuungan akibat bbm yang
dihasilkandari kendaraan bermobil. Lalu setelah mereka
dating kami tidak percaya bahwa PT Pertamina juga peduli
kepada kami dan peduli terhadap lingkungan danmengajari
kami bahwa daerah kami perlu pohon mangrove karena
manfaatnya banyak sekali dan dapat meningkatkan
perekonomian warga setempat
60
Hasil wawancara triangulasi sumber, menurut pendapat pakar ahli
tentang Brand Image yang dilakukan perusahaan pasti mempunyai
tujuan dan tujuannya adalah bahwa didaerah tersebut ada produk PT
Pertamina agar menguntungkan bagi kedua belah pihak. Informan ketiga
mengatakan:
Brand Image adalah merupakan bagian dari merek
yang dapat dikenali namun tidak dapat diucapkan, seperti
lambang, desain huruf atau warna khusus atau persepsi
pelanggan atas sebuah produk atau jasa uang diwakili oleh
mereknya. Kesimpulan dari definisi brand image adalah
seperangkat asosiasi unik yang ingin diciptakan dan
dipelihara oleh perusahaan untuk mempengaruhi apa yang
konsumen atau publik inginkan ketika publik itu mendengar
atau melihat brand kita. Manfaat Brand Image ada 2 yaitu
unutk perusahaan dan untuk konsumen pasti dai dalam
suatu perusahaan membangun image positif pasti memilki
tujuan dari perusahaan.
61
lainnya, Bermanfaat sebagai habitat alami bagi berbagai
biota darat dan laut, Berperan penting sebagai sumber
makanan bagi berbagai hewan kecil maupun besar.
Menurut Binu Bowo terhadap program Kampung Mangrove Terpadu
dalam penanaman pohon Mangrove di Desa Muara Ujung yaitu
Program ini adalah program CSR PT Pertamina di
bidang lingkungan, tujuann program ini adalah untuk
memberayakan masyarakat khususnya di Desa Muara
Ujung dari segi ekonomi maupun geografis. Banyak hal
yang harus masyarakat ketahui tentang manfaat pohon
Mangrove untuk wilayah mereka, karena pada dasarnya
wilayah mereka adalah wilayah pesisir pantai yang sangat
bahaya terkena abrasi. Banyak manfaat yang dapat
dikembangkan dari pohon mangrove ini di wilayah mereka.
Maka dari itu kami harus mensosialisasikan program kami
dan mengedukasi warga tentang manfaat dan dampak dari
penanaman pohon mangrove ini
Kesimpulan dari data diatas adalah kedua informan diatas
menyatakan program Kampung Mangrove Terpadu merupakan
program yang berbasis lingkungan untuk mengajak masyarakat
Indonesia khususnya masyarakat Desa Muara Ujung untuk menjaga
dan melestarikan lingkungan.
4.4 Observasi
Peneliti melakukan observasi selama 3 bulan di PT Pertamina
fungsi corporate social responsibility untuk berpartisipasi langsung
dalam menjalankan dan menerapkan program program CSR, untuk
itu penelitian ini menggunakan observasi partisipan. Dalam penelitian
ini
penulis
berfokus
pada
peranan
public
relations
dalam
62
lingkungan atau environment di Desa Muara Ujung Tanjung Pasir,
Banten.
Melalui hasil penelitian penulis melalui observasi partisipan
yang dilakukan, kegiatan kegiatan public relations di PT Pertamina
(Persero) dijalankan oleh divisi corporate secretary khususnya divisi
komunikasi yang didalamnya
63
Muara Ujung Tanjung Pasir, Banten melalui pengamatan dengan
menggunakan data sekunder dan proses wawancara.
Melalui hasil observasi yang telah dilakukan oleh penulis, maka
penulis ingin memaparkan hasil observasi mengenai peranan public
relations dalam mensosialisasikan program Kampung Mangrove
Terpadu
bagaimana
program
CSR
PT
Pertamina
Peneliti
dalam
64
dirasakan oleh masyarakat sekitar sebagai efek dari pelaksanaan
program. Kesejahteraan rakyat yang berada disekitar tempat
pelaksanaan program CSR tersebut juga dijadikan salah satu
inndikator keberhasilan program secara jangka panjang.
4. Pembentukan Struktur Kelembagaan atau Kelompok Kerja
matang
lalu
dilakukan
proses
pendampingan
kepada
masyarakat setempat perihal program dan hal-hal apa saja yang akan
dan ingin dicapai bersama.
65
Melalui sosialisasi mengenai program Kampung Mangrove
Terpadu di Desa Muara Ujung Tanjung Pasir, akhirnya warga Desa
Muara Ujung dapat mengerti tentang tujuan program CSR PT
Pertamina di wilayah mereka bahwa keuntungan program ini bukan
hanya untuk perusahaan semata melainkan untuk wilayah Desa Muara
ujung juga dari segi ekonomi maupun geografis. Contoh nyata bahwa
wilayah ini mendapatkan keuntungan dari program PT Peramina
dalam penanaman Mnagrove ini adalah tempat pohon Mangrove
menjadi tempat ekoswisata dan sudah banyak dikunjungi orang orang
di luar wilayah mereka. Warga sudah membuat tempat makan untuk
para pengunjung dan membuat tempat pemancingan di sekitar
wilayah pohon Mangrove. Sudah membuat kapal atau perahu untuk
membantu para pengunjung mengelilingi kawasan pohon Mangrove.
Demikian pemaparan peneliti mengenai proses sosialisasi
mengenai program Kampung Mangrove Terpadu di Desa Muara
Ujung Tanjung Pasir. Hasil akhir yang didapat yaitu, peranan public
relations dalam mensosialisasikan program Kampung Mangrove
Terpadu di Desa Muara Ujung Tanjung Pasir berhasil dilakukan.
Karena sejak awal proses sosialisasi berlangsung hingga akhirnya
Desa Muara Ujung menjadi tempat ekowisata pohon Mangrove
manfaat program ini sangat dirasakan oleh warga dan perusahaan dan
sudah ada peningkatan dari segi ekonomi dan penghijauan.
Sebuah program dinyatakan berhasil apabila mampu mengadakan
perbaikan dan berguna bagi orang banyak dan pembuat program itu
sendiri. Berikut beberapa hasil yang positif yang dihasilkan dari
program ini.
1.
66
kondisi pesisir pantai Desa Muara Ujung telah hijau kembali dan
sedikit demi sedikit wilayah yang dulu mengalami abrasi kini telah
ter-rehabilitasi dengan sendirinya semenjak ada pohon bakau.
2.
3.
Terbentuknya
Komunitas
Mangrove
Swadaya
Masyarakat
Muara Ujung.
Hasil berikutnya yang sangat membantu program ini bisa berlangsung
secara terus-menerus
Komunitas
4.
67
1. Rehabilitasi ekosistem mangrove sebanyak 300.000 bibit
2. Suplai kebutuhan bibit mangrove untuk donasi tanaman mangrove
sebagai program lingkungan PERTAMINA (Menunjang program 100
juta bibit mangrove)
3. Kawasan percontohan edukasi dan ekowisata mangrove dengan energi
terbarukan
4. Kawasan percontohan konservasi jenis mangrove
5. Pengembangan kapasitas kelembangaan masyarakat melalui kegiatan
pelatihan dan studi banding.
4.5
Dokumentasi
Metode pengumpulan data yang terakhir adalah dengan dokumen yang
digunakan sebagai bahan informasi berdasarkan data data baik itu foto, catatan dan
segala bentuk dokumentasi yang berhubungan dengan kegiatan program CSR
dibidang lingkungan yaitu tentang program penanaman pohon Mangrove yang
diadakan di Desa Muara Ujung Tanjung Pasir Banten.
68
4.6
Pembahasan Penelitian
69
4.6.1
Penelitian Sebelumnya
pada
tahun
2013
bertempat
di
Surabaya
yang
Diambil
dari
Universitas
Brawijaya
Malang.
Penelitian ini dilakukan oleh Bahrul Ulum Zainul dan Arifin Dahlan
Fanani pada tahun 2014, bertempat di Probolinggo. Penelitian ini
membuktikan Pelaksanaan CSR (Corporate Social Responsibility)
pada perusahaan meskipun sudah di anjurkan untuk melakukannya
namun masih belum terpenuhi secara maksimal, dengan kekurangan
yang belum terpenuhi dari masyarakat sekitar harapannya variabel-
70
variabel dengan pengaruh yang kecil supaya menjadi bahan evaluasi
bagi perusahaan untuk melaksanakan secara baik dan benar demi
meningkatkan Citra Perusahaan. Keterkaitan antara jurnal dengan
penelitian adalah kegiatan CSR sangat membantu dalam proses
meningkatkan citra perusahaan dimata masyarakat. Karena CSR
adalah program yang membantu memberdayakan masyarakat.
3. Penelitian ketiga berjudul Strategi Public Relations PT PJB
(PEMBANGKITAN JAWA-BALI) Dalam Program CSR Bank
Sampah. Diambil dari Universitas Kristen Petra Surabaya. Penelitian
ini dilakukan oleh Lesthia Chrysantin pada tahun 2013, bertempat di
Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari pengamatan
semua tahapan pelaksanaan CSR Bank Sampah PT PJB oleh bidang
Humas & CSR PT PJB, peneliti melihat bahwa PT PJB memiliki
tipe cooperative grand strategy, yang memandang lingkungan dan
perusahaan saling terkait (interdependen), isu sebagai hal yang harus
diselesaikan (dan itu berasal dari publik), publik dianggap bisa
terpisah atau sejajar kedudukannya dengan perusahaan, memandang
perubahan sebagai hal yang negatif, dimana komunikasi dipandang
layaknya aliran darah, dan posisi PR seperti manajer komunikasi
bagi perusahaan. Kesemua aspek itu mempengaruhi peranan dan
posisi PR PTJB melakukan tahap mengidentifikasi lingkungan dari
publik dalam scanning
keempat
berjudul
Strategi
Komunikasi
Dalam
Fakultas
Ilmu
Sosial
dan
Politik
Universitas
71
Hasanuddin Makassar. Penelitian ini dilakukan oleh Siti Murniati
Muhtar, Hafid Cangara, Alimudian Unde
tidak
lepas
dari
manajemen
perusahaan.
Strategi
72
untuk negara-negara atau daerah-daerah yang perlu dibantu dan
perusahaan harus sadar akan pentingnya CSR.
4.6.2 Peranan
Public
Relations
PT
Pertamina
Dalam
73
menjaga dan membangun reputasi baik pada perusahaan dapat
tercapai dengan baik dan efektif.
Fungsi Corporate Social
Responsibility
(CSR)
dalam
74
membantu dalam proses penanaman Mangrove, hal ini
digunakan untuk dijadikan masukan yang berarti bagi CSR
Pertamina untuk mengembangkan program Kampung Mangrove
Terpadu kedepannya.
4. Fasilitator
pemecahan
masalah,
dalam
menjalankan
dan
1.
Persiapan
Dalam tahap ini Pertamina melakukan persiapan mulai dari
pembuatan proposal, pencarian dan pemilihan mitra kerja, dan
memikirkan setiap detail hal-hal yang dibutuhkan saat menjalankan
program ini.
2. Community Maping
Pada tahap ini Pertamina bersama mitra dari LPPM Trisakti
melakukan maping terhadap komunitas sekitar tempat program ini
75
berlangsung, yaitu komunitas-komunitas seperti nelayan di daerah
Teluk Naga, Tangerang Selatan ataupun masyarakat setempat yang
secara terintegrasi bersedia ikut
matang
lalu
dilakukan
proses
pendampingan
kepada
masyarakat setempat perihal program dan hal-hal apa saja yang akan
dan
ingin
dicapai
bersama.
Pendampingan
dilakukan
untuk
76
untuk mengembangkan sosial perekonomian masyarakat setempat
juga.
6. Rehabilitasi (Persemaian dan Penanaman Mangrove)
Tujuan
sosialisasi
PT
Pertamina
mengenai
program
Tanjung
c.
Mangrove tersebut.
Mengedukasi masyarakat bahwa pentingnya menjaga wilayah
mereka dan mengetahui manfaatnya pohon Mangrove sangat
besar di wilayah mereka karena wilayah mereka berada di
pesisir pantai yang rawan terkena abrasi air laut.
77
a.
b. Melindungi pantai dan tebing sungai dari kerusakan, seperti erosi atau
abrasi.
Sebagaimana tebing gunung atau jurang yang gundul berpotensi
mengalami erosi atau terkikis oleh aliran air hujan. Demikian juga halnya
dengan bibir pantai yang gundul tanpa tanaman. Kehadiran populasi
tanaman bakau dan populasi hutan mangrove lainnya, sangat berperan
penting dalam menjaga dan melindungi bibir pantai dari bahaya erosi
atau abrasi.
c. Menahan atau menyerap tiupan angin kencang dari laut ke darat pada
malam hari.
Pada malam hari, biasanya angin laut bertiup dengan kencang ke darat.
Jika tiupan angin terlalu kencang, tentu akan sangat berbahaya bagi
lingkungan daratan terutama di daerah pinggiran pantai. Tanaman akan
menjadi rusak, hewan ternak dan satwa liar akan terganggu kenyamanan
hidupnya, demikian juga dengan manusia. Dengan adanya hutan
mangrove yang menjadi barier atau pelindung pada pesisir pantai,
kuatnya angin laut yang bertiup ke darat akan dapat ditahan dan diserap.
d. Kawasan penyangga atau penyaring rembesan air laut ke darat, sehingga
air laut yang asin menjadi tawar ketika merembes ke danau atau kolam di
darat.
78
e. Daun tanaman berfungsi sebagai penyerap karbondioksida.
Populasi tanaman pada hutan mangrove akan akan stomata yang siap
menyerap gas karbondioksida dari lingkungan dan melepaskan oksigen
ke lingkungan, sehingga udara di lingkungan pesisir pantai tetap bersih,
segar dan bebas dari polusi.
f. Sebagai tempat perlindungan dan perkembangbiakan berbagai jenis
burung dan satwa lainnya.
Hutan
mangrove
juga
menjadi
habitat
yang
nyaman
bagi
79
yang diambil oleh perusahaan adalah terus mengadakan musyawarah
di Desa Muara Ujung dan memberikan edukasi tentang program
penanaman Mangrove bahwa manfaatnya ari pohon Mangrove
sangat banyak bukan hanya untuk masyarakat itu sendiri tetapi untuk
wilayah mereka berhubung dengan letak Desa Muara Ujung persis di
pesisir pantai yang rawan terkena abrasi air laut. Dalam proses
pelaksanaannya Pertamina yang dibantu oleh mitra dari Universitas
Trisakti dan warga setempat merasa program ini sudah dapat
dilaksanakan dengan baik. Tentunya ini bisa terjadi dikarenakan
adanya penanganan yang serius dari pihak-pihak yang terlibat.
Koordinasi yang baik serta monitoring yang sering dilakukan
membuat program ini menjadi sebuah kebutuhan bagi masyarakat
dan juga Pertamina. Kendala-kendala kecil yang mungkin terjadi di
lapangan dengan cepat diatasi sehingga tidak menjadi hambatan
dalam proses pelaksanaan program kampung terpadu mangrove
dengan energi terbarukan ini.
4.6.6 Pelaksanaan program CSR di PT Pertamina (Persero)
Dalam menjalankan program CSR PT Pertamina sudah sesuai
dengan konsep yang ada di teori tentang CSR. PT Pertamina juga
dalam menjalankan CSR meggunakan konsep CSR yaitu Profit,
People dan Planet. PT Pertamina sadar bhawa perusahaanya bergerak
di bidang oil and gas yang banyak sekali menimbulkan hal negatif
untuk lingkungan dan menyebabkan polusi udara dari hasil kendaraan
bermobil. Maka dari itu PT Pertamina ingin membuat masyarakat
tahu
bahwa
perusahaan
juga
melakukan
hal
positif
untuk
80
corporate social responsibility pada PT Pertamina (Persero) adalah
untuk membangun reputasi perusahaan, melalui penerapan dan
pembuatan program program CSR yang sifatnya berkelanjutan dan
memberdayakan. Sedangkan untuk kelebihan dari CSR Pertamina
sendiri dapat dilihat melalui banyaknya award yang diberikan kepada
CSR PT Pertamina dan banyaknya program-program unggulan yang
dijalankan.
4.6.7
adalah untuk
81