Energi primer
karakteristik dan potensi sumberdaya pada bab ini juga
meliputi :
minyak bumi,
gas bumi,
batubara dan
biomassa
I. Minyak Bumi
Unsur-unsur Minyak Bumi :
Elemen
Carbon
Persentase
83 hingga 87%
2.
Hydrogen
10 hingga 14%
3.
Nitrogen
0.1 hingga 2%
4.
Oxygen
5.
Sulfur
0.5 hingga 6%
6.
Metals
Hidrokarbon
Paraffins
Naphthenes
Aromatics
Asphaltics
Persentase
30%
49%
15%
6%
Range
15 to 60%
30 to 60%
3 to 30%
sisa
Senyawa Aromatik
Deret Nafta (CnH2n)
Berbeda antara olefin dalam kejenuhannya
Bilangan oktan tinggi
Dominan dalam minyak pelumas
Deret benzene (CnH2n-6)
banyak terkandung di dalam minyak di Sumatera dan Kalimantan
komposisinya.
Sebelum dapat diproduksi, harus diketahui terlebih dahulu
karakteristik atau sifatnya
Berdasarkan sifatnya, maka minyak mentah dibedakan
menjadi tiga dasar (base)
Nafthene base
Mengandung senyawa siklik dalam jumlah besar
Bilangan oktan tinggi
Mengandung aspal
Intermediete base
Mengandung parafin dan olefin
Bilangan oktan sedang
Mengandung lilin maupun aspal
LPG
LPG adalah gas minyak bumi yang dicairkan pada suhu biasa
LPG (lanjutan)
ASTM D 1835-89 membagi elpiji ke dalam 4 tipe yaitu :
LPG propan,
LPG butan
LPG campuran propan-butan dan
LPG propan tugas khusus (special duty propan).
Bensin Motor
Bensin motor adalah campuran kompleks yang terutama
Bensin Penerbangan
Komposisi bensin penerbangan terutama terdiri dari senyawa
Zat pelarut
Zat pelarut atau solven yang berasal dari minyak bumi terdiri
batubara.
Zat pelarut aromatis mempunyai bau yang kuat yang
disebabkan oleh bau senyawa aromat
Zat pelarut hidrokarbon, juga dijumpai zat pelarut lain
seperti alkohol, keton dan eter.
Kerosin
Kerosin adalah fraksi minyak bumi yang mempunyai daerah
Minyak Bakar
Minyak bakar dapat berupa distilat, residua atau campuran
keduanya.
Distilat dapat berasal dari destilasi minyak mentah atau
berasal dari proses rengkahan. Sedangkan residu dapat berasal
dari residu hasil destilasi minyak mentah dan yang berasal
dari proses rengkahan.
Distilat yang ditambahkan kepada residu dimaksudkan untuk
menurunkan viskositas sampai ke tingkat yang diinginkan.
tangga.
Grade no 3 (ringan) dan 4: adalah bahan bakar distilat berat atau campuran
distilat yang digunakan dan bahan bakar residu yang digunakan dalam alat
pembakar industry/ komersial.
Grade no 5 (ringan), 5 (berat) dan 6: adalah bahan bakar residu dengan
viskositas dan daerah didih yang makin bertambah, digunakan dalam alat
pembakar industry. Biasanya diperlukan pemanasan pendahuluan dalam
penanganannya agar diperoleh pengabutan yang baik.
Nama lain dari minyak bakar adalah minyak bakar bunker, yang terdiridari 3
macam yaitu bunker A, B dan C, yang masing-masing sesuai dengan minyak
bakar grade no 5 (ringan), 5 (berat) dan 6. Dewasa ini Indonesia
memproduksi satu jenis minyak bakar.
Minyak pelumas
Minyak pelumas terdapat dalam bagian minyak mentah yang
Gemuk
Gemuk adalah minyak pelumas yang telah ditebalkan,
Gemusk (lanjutan)
Dewasa ini PERTAMINA telah memproduksi beberapa jenis gemuk
yaitu:
gemuk Pertamina SG untuk kendaraan yang sifatnya serbaguna dengan
Malam
Senyawa hidrokarbon yang terdapat dalam malam minyak
Malam (lanjutan)
Malam minyak bumi yang mempunyai titik lebur yang lebih
Aspal
Aspal adalah bitumen setengah padat berwarna hitam yang
10,000
5203
5123
5157
5094
4722
4680
4327
6,000
Proven
4,000
2,000
2004
2002
2000
1998
1996
1994
1992
1990
1988
1986
1984
1982
1980
Million barrels
Potential
Potential
8,000
NATUNA
ACEH
123.2
388.9
North
Sumatera 132.2
Central
Sumatera
East
Kalimantan
100.1
4,545.1
South
Sumatera
919.1
IRIAN JAYA
109.1
748.7
738.0
East Java
246.5
West Java