Anda di halaman 1dari 1

MEMORI MASA LALU

Ilham Mudjadi
Ilmu Sejarah
Pada masa pemerintahan kerajaan Belanda, Surabaya merupakan kota yang dipenuhi
akan budaya-budaya dari barat. Seluruh kota identik akan pernak-pernik khas Belanda seperti
jalan pedestrian yang terbuat dari ubin batu berwarna coklat keabu-abuan dan jalan raya yang
sangat mulus dari ujung pusat kota yang terluar hingga tengah kota yang diisi oleh aktivitasaktivitas rakyatnya. Perasaan sedih ketika melihat para pribumi yang bekerja keras tanpa
diupah di pinggir jalan raya disamping rasa senang akan keindahan kota yang klasik pada
tahun 1910-an. Orang-orang Belanda berlalu-lalang dengan mobil-mobil dengan mesin model
tahun 1900-an menghiasi jalanan kota disamping para pribumi yang berjalan dengan kaki
yang melepuh karena teriknya matahari.
Di salah satu tempat di daerah Surabaya didirikanlah sebuah Hotel yang berada di
wilayah yng sangat strategis antara stasiun kereta, pasar, dan jalan menuju kearah pelabuhan
tanjung emas dengan cepat pada tahun 1910 dan beroperasi tanggal1 Juli 1911. Selama dua
dekade berikutnya perkembangan Hotel yang bernama Oranje yang berarti hotel berwarna
oranye yang identik akan budaya Belanda ini berkembang pesat dengan semakin banyaknya
pelanggan yang datang dan memaksa manjer hotel untuk memasang berbagai fasilitas. Hotel
berlantai dua tersebut saat para pengunjung masuk ke ruang lobby tersebut maka ornamenornamen ala Eropa yang klasik dan Indah serta dinding-dindingnya yang dihiasi lukisan
wanita cantik, lukisan realistis dan ntural ala Eropa yng memanjakan pengunjung dari
kalangan bangsawan dan orang barat.
Setelah penjajahan oleh negara Belanda selesai, hotel ini menjadi salah satu basis
pertahanan milik tentara Jepang yang kala itu menjajah Indonesia. Alih fungsi pun terjadi di
hotel yang dahulunya milik orang Belanda dari tempat penginapan menjadi markas dari
tentara Jepang dan berubah namanya menjadi Hotel Yamato.
Hotel ini yang dahulu hanya terdapat fasilitas hotel disetiap ruangan kini berubah
menjadi kamar-kamar penjara yang dikhususkan untuk tawanan tentara Jepang. Disetiap
sudut hotel ini pun dipenuhi dengan bekas-bekas proyektil peluru bahkan beberapa sisi
tembok dari hotel ini terdapat lubang besar yang diakibatkan oleh meriam dan mortar dari
tentara Sekutu setelah Insiden Hotel Yamato. Debu dan kerikil berceceran dimana-mana,
jendela jendela pecah tak tersisa dan tembok bangunan yang berlubang dan hampir runtuh
ini seraya menunjukan betapa dahsyatnya Insiden Hotel Yamato pada tanggal 3 Oktober 1945
setelah penjajahan Jepang berakhir 2 bulan sebelum insiden ini.

Anda mungkin juga menyukai