Anda di halaman 1dari 17

KRITIK SASTRA

MATERI KULIAH SEMESTER 5


SASTRA INDONESIA 2016

KRITIK SASTRA
Kritik

merupakan salah satu dari


cabang ilmu sastra. Kritik sastra
menganalisis teks karya sastra
itu sendiri. Kritik dapat
diterapkan pada semua bentuk
karya sastra, baik yang berupa
puisi, prosa maupun drama

Kritik

adalah karangan yang


menguraikan tentang
pertimbangan baik atau buruk
suatu karya sastra. Kritik
biasanya diakhiri dengan
kesimpulan analisis.

Tujuan

kritik bukan hanya


menunjukkan keunggulan,
kelemahan, kebenaran, dan
kesalahan sebuah karya sastra
berdasarkan sudut pandang
tertentu, tetapi mendorong
sastrawan untuk mencapai
penciptaan sastra tertinggi dan
untuk mengapresiasi karya sastra
secara lebih baik.

Tugas

kritik sastra adalah


menganalisis, menafsirkan, dan
menilai suatu karya sastra.
Kehadiran kritik sastra akan
membuat sastra yang dihasilkan
berikutnya menjadi lebih baik dan
berbobot karena kritik sastra
akan menunjukkan kekurangan
sekaligus memberikan perbaikan.

CIRI-CIRI KRITIK SASTRA


Memberikan

tanggapan terhadap

hasil karya.
Memberikan pertimbangan baik
dan buruk (kelebihan dan
kekurangan ) sebuah karya sastra
Pertimbangan bersifat obyektif
Memaparkan kesan pribadi
kritikus terhadap sebuah karya
sastra

Memberikan

alternatif perbaikan
atau penyempurnaan
Tidak berprasangka
Tidak terpengaruh siapa
penulisnya

Fungsi Kritik Sastra


Bagi

Pembaca: merupakan
penuntun untuk dapat menikmati
ciptaan yang dikritik itu, sehingga
dapat memberikan pandangannya
dan menghargainya.
Bagi Pengarangnya: merupakan
petunjuk yang berharga yang wajib
dipertimbangkan untuk kebaikan
ciptaan yang akan datang.

Prinsip-Prinsip Penulisan
Penulis harus secara terbuka
Kritik

mengemukakan dari sisi mana ia


menilai karya sastra tersebut.
Penulis harus obyektif dalam
menilai
Penulis harus menyertakan bukti
dari teks yang dikritik.

Jenis-Jenis Kritik
Kritik

sastra intrinsik, yaitu


menganalisis karya sastra berdasarkan
unsur intrinsiknya, sehingga akan
diketahui kelemahan dan kelebihan
yang ada dalam karya sastra.
Kritik sastra ekstrinsik, yaitu
menganalisis dengan cara
menghubungkan karya sastra dengan
penulisnya, pembacanya , atau
masyarakatnya.

Di samping itu juga melibatkan


faktor ekstrinsik lain seperti sejarah,
psikologi, relegius, pendidikan dan
sebagainya.
Kritik deduktif, yaitu menganalisis
dengan cara berpegang teguh pada
sebuah ukuran yang dipercayainya
dan dipergunakan secara konsekuen.
Kritik Induktif, yaitu menganalisis
dengan cara melepaskan semua
hukum atau aturan yang berlaku.

Kritik

impresionik, yaitu
menganalisis hasil karya berdasarkan
kesan pribadi secara subyektif
terhadap karya sastra.
Kritik penghakiman, yaitu
menganalisis dengan cara berpegang
teguh pada ukuran atau aturan
tertentu untuk menentukan apakah
sebuah karya sastra baik atau buruk.
Kritik teknis, yaitu kritik yang
dilakukan untuk tujuan tertentu saja

Tujuan
Penulisan Kritik
Memberikan panduan yang benar
Sastra
cara memahami karya sastra.
Berguna

untuk penyusunan teori


sastra dan sejarah sastra.
Membantu perkembangan
kesusastraan suatu bangsa karena
memberikan penjelasan baik
buruknya suatu karya sastra.
Memberikan manfaat kepada
masyrakat tentang pemahaman dan
apresiasi sastra.

Jenis Kritik Sastra


berdasarkan Teori
Kritik Sastra Mimetik: kritik sastra yang
Pendekatannya
:
menekankan perhatian/analisisnya
pada
ketepatan /kesesuian karya sastra dengan
objek yang diakui.
-- Aristoteles -- : memandang karya sastra
sebagai tiruan/pembayangan dunia kehidupan
nyata.
- Plato - : Seni hanyalah tiruan alam yang
nilainya jauh dibawah realitas dan ide.

Kritik

sastra Pragmatik : kritik


sastra yang menelaah manfaat karya
sastra bagi masyarakat atau publik
pembaca.
Memandang karya sastra ditentukan
oleh publik pembaca selaku
penyambut karya sastra, dengan
demikian karya sastra dipandang
sebagai karya seni yang berhasil atau
unggul apabila bermanfaat bagi
masyarakat seperti dapat menghibur,
menyenangkan, mendidik dll.

Kritik

Sastra Ekspresif:
-- Kritik sastra berarti sastra yang
menelaah hubungan karya sastra
dengan dunia batin pengarang
(pengalaman jiwa pengarang).
-- Memandang karya sastra
sebagai peryataan dunia batin
pengarang.

Kritik

sastra Objektif: kritik sastra


yang menelaah struktur karya sastra
dengan kemungkinan
membebaskannya dari dunia
pengarang, pembaca, dan situasi
zamannya.
Memandang karya sastra sebagai
dunia otonom yang dapat dilepaskan
dari dunia pengarang dan latar
belakang sosial budaya zamannya
sehingga karya sastra dapat dianalisis
berdasarkan strukturnya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai