Kritik sastra mempunyai tugas sebagai pengamat karya sastra agar dapat
digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas. Prihatmi (1997: 14)
mengungkapkan bahwa kritik sastra memiliki peran dan manfaat sebagai berikut:
a. Berdasar pada pernyataan Wellek (1976) mengenai tujuan kritik
sastra untuk mengungkapkan makna karya sastra semaksimal
mungkin. Maka, makna sastra adalah semua hal yang membuat
karya sastra itu berharga atau bernilai bagi kehidupan. Hal tersebut
mengingatkan akan fungsi sastra menurut Horatius: dulce et utile
(menyenangkan dan berguna).
b. Memberikan penilaian atas karya sastra: kekuatannya dan
kelemahannya.
c. Memungkinkan lahirnya teori sastra baru yang sesuai dengan karya
sastra yang dibahas.
d. Memberikan sumbangan atau bahan bagi penyusunan sejarah sastra.
e. Sebagai jembatan antara karya sastra dan pembaca, karena dengan
kritik tersebut pembaca yang belum atau kurang mampu memahami
sebuah karya sastra akan terbantu.
f. Kritik sastra yang baik juga mampu mengarahkan selera sastra yang
baik bagi sastrawan atau menunjukkan wilayah-wilayah perawan
yang belum pernah digarap sastrawan.
Menurut Pradopo (2009, hal. 93), fungsi utama kritik sastra dapat
dihimpun menjadi tiga, yaitu:
a. Untuk pengembangan kajian sastra, kritik sastra dapat membantu
dalam penyusunan teori sastra dan sejarah sastra.
b. Untuk pengembangan sastra, kritik sastra dapat mendukung
perkembangan sastra nasional dengan menyatakan bahwa sebuah
karya sastra berhubungan dengan kebaikan dan kejahatan, serta
menunjukkan wilayah pelaporan masalah sastra.
c. Kritik sastra dapat menggambarkan karya sastra sebagai cahaya
publik sehingga masyarakat umum dapat mengambil manfaat dari
kritik sastra.
1. Bagaimana jika kritik sastra yang kita susun tidak diterima oleh
pengarang karena perbedaan pandangan, padahal kita sudah menyusun
kritik sastra sesuai dengan kriteria kritik sastra yang baik dan benar?
2. Apakah pengarang bisa membalas kritik sastra yang telah disusun
dengan kritik lainnya?
3. Apa yang akan terjadi kepada pengkritik jika kritik sastra yang dia susun
menyinggung suatu golongan?
4. Bagaimana kedudukan kritik sastra dalam status sosial?
5. Apakah semua bentuk kritik sastra harus diterima pengarang? Apa
pengarang berhak menolak untuk dikritik?
DAFTAR PUSTAKA