0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
70 tayangan2 halaman
Kritik sastra bertujuan untuk membimbing penulis dan pembaca, serta mengembangkan ilmu sastra. Fungsinya meliputi pelayanan kepada penulis, masyarakat, dan kritikus itu sendiri. Peranannya antara lain sebagai pendidik, jembatan antara karya dan pembaca, serta sumbangsih analisis untuk meningkatkan minat membaca karya sastra. Walaupun ada perbedaan penulisan, dua buku tersebut sepak
Kritik sastra bertujuan untuk membimbing penulis dan pembaca, serta mengembangkan ilmu sastra. Fungsinya meliputi pelayanan kepada penulis, masyarakat, dan kritikus itu sendiri. Peranannya antara lain sebagai pendidik, jembatan antara karya dan pembaca, serta sumbangsih analisis untuk meningkatkan minat membaca karya sastra. Walaupun ada perbedaan penulisan, dua buku tersebut sepak
Kritik sastra bertujuan untuk membimbing penulis dan pembaca, serta mengembangkan ilmu sastra. Fungsinya meliputi pelayanan kepada penulis, masyarakat, dan kritikus itu sendiri. Peranannya antara lain sebagai pendidik, jembatan antara karya dan pembaca, serta sumbangsih analisis untuk meningkatkan minat membaca karya sastra. Walaupun ada perbedaan penulisan, dua buku tersebut sepak
Apa itu sastra? Perbedaan sastra dengan bukan sastra?.sampai saat ini belum ada jawaban yang memuaskan tentang itu, selain pendapat-pendapat orang-orang yang berfikir tentang sastra. Dan semuanya pasti berbeda. Dan ada pula yang namanya kritik sastra. Apa itu kritik sastra?. Apakah kritikan-kritikan orang- orang tentang teori-teori sastra yang dikemukakan oleh para sastrawan?, apakah kajian mendalam tentang kesastraan. Mungkin untuk teori, para pencetus teori, atau definisi kritik sastra akan dibahas oleh orang lain yang menyukai keberadaan sastra. Dan disini saya berkeinginan untuk membedakan fungsi dan peranan kritik sastra dari buku Kritik Sastra Hijau Daun oleh DR.H.A. Wahid dengan buku Kritik Sastra yang di tulis oleh Drs. Atar Semi yang telah saya pahami. Langsung saja kepada fungsi kritik sastra terlebih dahulu. A. Fungsi Kritik Sasta Di dalam buku Kritik Sastra Hijau Daun yang ditulis oleh Wahid bahwa kritik sastra mempunyai 3 fungsi, yaitu: a) Melayani para penulis atau pengarang Dalam menerima dan menanggapi kritikan seorang kritikus terhadap karya-karya penulis, terdapat 2 kategori: Golongan yang tidak tahan menerima kritikan, mudah putus asa melihat kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam karyanya, dan berdampak kepada tidak ada gairah untuk menulis lagi. Golongan yang lapang dada, yang pasti kebalikan dari golongan yang pertama. b) Melayani masyarakat Kritikus perlu meyakinkan dan menerangkan kepada masyarakat bagaikan guru. Dan menyampaikan kepada mereka untuk meminimalisir kekurangan dan kelemahan dalam daya kritis mereka terhadap apa yang dibacanya. c) Melayani para kritikus Sang kritikus dapat lebih mengenal dirinya sendiri, sehingga ia dapat mengoreksi diri sendiri. Sedangkan didalam buku Kiritik Sastra yang ditulis oleh Atar Semi, fungsi kritik sastra juga memiliki 3 fungsi, antara lain: a) Untuk pembinaan dan pengembangan sastra Fungsi utama kritik sastra adalah memelihara dan menyelamatkan, serta mengembangkan pengalaman manusia yang berwujud sebagai karya seni yang bernama sastra. Kemudian membentuk sebuah proses perkembangan struktur yang bermakna. Dan fungsi ini lebih penting daripada membuat kategori b) Untuk pembinaan kebudayaan dan apresiasi seni Kritik sastra juga berfungsi dalam pembinaan tradisi, membentuk suatu cita rasa yang mengarahkan pembaca kepada pembinaan pengertian makna dan menilai kehidupan. Dan ikut berapresiasi untuk perkembangan seni yang sangat di butuhkan dalam funsi sebuah kritik sastra. c) Untuk menunjang ilmu sastra Kritik sastra juga berguna untuk pembinaan dan perkembangan ilmu sastra (teori sastra). Karena kritik merupakan wadah yang tempat untuk mengembangkan karya sastra, analisis, gaya bahasa, teknik penceritaan, dan sebagainya. B. Peranan Kritik Sastra Di dalam buku Kritik Sastra Hijau Daun yang ditulis oleh Wahid peranan kritik sastra: Menjalankan disiplin dirinya sebagai jawaban terhadap karya sastra tertentu. Bertindak sebagai pendidik yang berupaya membina dan mengembangkan kejiwaan suatu masyarakat, mengajak dan membimbing mereka menulis lorong-lorong sastra, memberi pengarahan jika menghadapi karya-karya yang kompleks. Bertindak sebagai hakim yang baik yang menghidupkan suara hati nurani, pembinaan akal budi ketajaman pikiran dan kehalusan cita rasa. Sedangkan didalam buku Kiritik Sastra yang ditulis oleh Atar Semi, peranan kritik sastra: Sebagai jembatan penghubung antara karya satra dengan masyarakat penikmat sastra. Sebagai sumbangan pikiran dan analisis yang baik untuk menimbulkan minat yang menyala untuk membaca sebuah krya sastra. C. Kesimpulan Menurut dua pernyataan tentang fungsi dan peranan kritik sastra antara dua buku diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa masing-masing buku memiliki tujuan yang sama dalam fungsi dan peranan sebuah kritik sastra hanya saja terdapat perbedaan dalam penulisan, struktur, dan teknisnya. Yang pasti antara keduanya memiliki sebuah pernyataan yang kuat dan jelas dalam kritik sastra dan bertujuan dalam pengembangan cita rasa karya sastra untuk penulis, pembaca dan semua yang terhubung dalam sebuah kerajaan Sastra.