Anda di halaman 1dari 3

Nama : Andi Nurhikmah

NPM : 1740600280

1. Jelaskan perbedaan ciri-ciri angkatan sastra periode balaipustaka, pujangga baru dan
angakatan ’45!
Jawab :
 Kritik sastra angkatan Balai Pustaka : Teori kritik pertama dan merupakan kritik
pragmatik yang ditandai dengan adanya tujuan untuk meningkatkan kepandaian dan
budi pekerti pembaca. Kritik sastra Balai Pustaka tidak boleh berbau politik.
 Kritik sastra angakatan Pujangga Baru itu karya sastranya beraliran romantisisme dan
karaya sastranya dianggap intelektual dan nasionalis.
 Kritik sastra angkatan ’45 yaitu bersifat realisme yang muncul karena menentang
roamntisisme Pujangga Baru.
2. Wellek dan warren membagi sosiologi sastra menjadi tiga kategori. Sebut dan jelaskan
ketiga kategori itu!
Jawab :
 Sosiologi karya yaitu mencakup isi karya, tujuan dan hal – hal yang tersirat dala
karaya tersebut yang berhubungan dengan masalah sosial.
 Sosiologi pengarang yaitu mencakup latar belakang pengarang, status sosial
pengarang serta ideologi pengarang.
 Sosiologi pembaca yaitu mencakup tentang pembaca dan pengaruh sosialnya
terhadap masarakat.
3. Tanggapan saat membaca sastra terbagi menjadi dua. Sebut dan jelaskan kedua
tanggapan tersebut!
Jawab :
 Tanggapan aktif (menghasilkan karya tulis) setelah membaca, pembaca dapat
menuliskan kembali tentang apa yang telah dibacanya berupa tanggapan baik dan
kekurangan karya yang telah dibacanya.
 Tanggapan pasif (pemahaman), yaitu hanya sekadar membaca dan memahami serta
menikmati bacaan tanpa memberikan tanggapan mengenai apa yang telah dibacanya.
4. Apa yang Anda ketahui mengenai kritik feminis dan kriti semiotik?
Jawab :
Kritik feminis adalah sebuah paham yang menyatakan persamaan kedudukan anata
perempuan dan laki-laki. Feminisme lebih menyuarakan pendapat perempuan dan
menolak perbedaan derajat antara wanita dan pria. Menginginkan adanya keadilan dalam
memandang eksistensi perempuan. Jadi kritik feminis lebih mengutamakan pendapat
perempuan kepada sebuah karya sastra.
Sedangkan kritik semiotik yaitu berkaitan dengan tanda atau proses tanda dan makna.
Jadi kritik semiotik itu lebih fokus mengenaitanda atau makna yang terdapat pada sebuah
karya sastra.
5. Berikan gambaran ringkas pembahasan BAB 2 mengenai periodisasi kritik sastra
Indonesia!
Jawab :
Pada bab 2 membahas tentang periode kritik sastra modern yang terbagi menjadi 2,
yaitu :
a. Periode kritik sastrawan (1920 - 1955), yang terbagi menjadi 4 yaitu kritik sastra
Balai pustaka (1920-1932), Pujangga Baru (1933-1942) dan Angatan ‘45 (1943-1955)
dan kritik sastra Lekra (1950-1965)
b. Periode kritik sastra akademik (1956-1988) terbagi menjadi 2 yaitu kritik sastra
umum dan kritik sastra tahun 1976-1988.

Kritik sastra periode akademin terbagi menjadi :

a. kritik sastra sosiologi sastra yaitu cara untuk memahami karya sastradengan
hubungannya dengan realitas dan aspek sosial masyarakat.
b. kritik resepsi sastra yaitu bagaimana pembaca memberikan makna terhadap karya
sastrayang dibacanya.
c. Kritik stilistik yaitu kritik yang berfokus dengan gaya bahasa yang terdapat dalam
sebuah karya sastra.
d. Kritik feminis berkaitan dengan adanya keadilan dalam memandang eksistensi
perempuan.
e. Kritik semiotik sering digunakan dalam pemaknaan sebuah karya sastra.

Anda mungkin juga menyukai