tubuh
batuan,
mengeplot
pengukuran
struktur,
dan
untuk
tubuh
batuan,
mengeplot
pengukuran
struktur,
dan
untuk
berkelanjutan
meneliti
hubungan
dan
membuat
Karena geologis
interprestasi
di
Jika hanya satu hipotesis yang digunakan, atau jika dipilih terlalu cepat,
mungkin ada kecenderungan untuk melihat kembali bukti yang dapat menyagkal
itu. T. C. Chamberlin (1897) mendiskusikan masalah ini lewat deskripsinya yang
berjudul Metode hipotesa kerja kelompok, sebuah diktat yang disarankan bagi
semua geologis.
Satu alasan kenapa banyak hipotesis harus dipertimbangkan di lapangan
adalah bahwa singkapan tidak dapat dikunjungi ulang untuk mencoba setiap ide
yang baru. Dan lagi, berbagai macam data yang berbeda mungkin dapat saling
berhubungan yang semuanya harus dipelajari bersama untuk dapat dimengerti.
Karena geologis menggunakan metode ilmiah secara berkelanjutan
sebagaimana kerjanya, ia harus dibekali dengan hipotesa ketika pergi ke
lapangan. Ia juga harus menggunakan imajinasinya dan kepintarannya pada
singkapan. Jika tidak ada satupun idenya yang bertahan untuk dites, beberapa
kemungkinan harus dipertimbangkan. Beberapa hipotesis gagal karena data
yang dikumpulkan berdasarkan asumsi yang salah, atau informasi pada peta
tidak dikelompokkan secara konsisten. Pada hal yang lain, hipotesis sementara
terlalu sederhana untuk dilaporkan untuk kejadian yang alami, dan kemungkinan
yang lebih kompleks harus dipertimbangkan.
Interpretasi hubungan yang kompleks. Kenampakan geologi yang
sederhana pada textbooks jarng dijumpai di lapangan. Walau kenampakan
tersebut pertamanya muncul sederhana yang biasanya berukuran kecil tetapi
memiliki kompleksitas yang penting. Kerumitan ini bukanlah halangan, mereka
biasanya adalah kunci untuk memahami hubungan antar kenampakan di
lapangan.
Satu tipe hubungan yang rumit terbentuk dimana dua atau lebih proses
yang bekerja pada waktu yang sama. Pelapukan pada batuan, sebagai contoh,
mencirikan pengaruh komposit dari beberapa proses mekanik dan kimiawi.
Untuk menginterpretasi pengaruh keseluruhannya, pertama sangat penting untuk
memahami bagaimana setiap proses dapat bekerja sendiri dan kemudian untuk
mempertimbangkan bagaimana proses tersebut mengubah satu sama lainnya.
Dengan memeriksa banyak singkapan mungkin akan didapat tempat proses
yang dominannya. Untuk menginterpretasikan pelapukan batupasir, sebagai
contoh, perubahan mekanik mungkin dipelajari pada singkapan yang tersingkap,
dimana perubahan kimia dapat dilihat pada lembah bagian bawah tanah.
Pengaruh proses kombinasi dapat dipelajari pada berbagai macam tempat.
Hubungan rumit kedua disebabkan oleh keterjadian dua atau lebih
kejadian geologi. Pengertian umur relatif dari singkapan ini menghasilkan sebuah
makna untuk menginterpretasi sejarah geologi. Umur relatif diartikan dengan
mencatat seberapa tua kenampakan tersebut telah berubah terhadap yang lebih
muda. Sebuah analisis seharusnya
kejadian-intrusi
magma.
Pembelajaran
secara
seksama
dapat
mungkin masih memiliki nilai lebih, bagaimanapun juga, jika penelitian tersebut
dilaporkan secara lengkap. Dalam banyak kasus, geologis dapat menyatakan
kemungkinan relatif dari beberpa alternatif hipotesa. Ketidakjelasan mungkin
dapat dipecahkan ketika data yang lebih banyak tersedia atau ketika tes
laboratorium dan matematika dilakukan.
1-2 Perencanaan Proyek Lapangan
Proyek lapangan geologi secara umum dibagi menjadi tiga tahap : tahap
perencanaan, tahap pemetaan, penelitian, dan mengumpulkan; dan tahap
persiapan laporan. Keefektifan sebuah proyek ditetapkan secara luas selama
tahap perencanaan. Ada beberapa kasus dimana geologis dapat mempelajari
semua data dan hubungannya secara seksama, dan oleh karena itu ia harus
memilih bidang pembelajarannya dan merencanakan kerjanya sehungga data
yang berhubungan terkumpulkan. Ini esensial untuk mengetahui secara jelas
tujuan proyek yang diberikan. Tujuannya bisa saja sederhana dan jelas dari
permulaan, seperti pada beberapa pembelajaran endapan ekonomis. Dalam
pembelajaran ilmiah murni, tujuannya harus dilihat setelah pertimbangan dengan
cara dibaca, diskusi dan dipikir. Sebagai tambahan objektif mendasar, mungkin
ada beberapa tambahan , yang terkadang sulit untuk dievaluasi sampai kerja
lapangan berlangsung dengan baik.
Sangat bijaksana untuk merencanakan sebuah proyek dengan sebuah
cara dalam bidang yang dapat ditingkatkan atau diubah menjadi lebih
bertanggung jawab selama di lapangan. Untuk alasan ini, jumlah alat tambahan
yang cukup dan persediaan harus dibawa ke lapangan . Walaupun terdapat
langkah khusus yang berbagai macam, anjuran berikut ini harus dijadikan bahan
pertimbangan dalam perencanaan.
1. Menetapkan jika geologis yang lain bekerja dalam atau dekat daerah
penelitian dengan menanyakan pada agen negara dan federal dan
perusahaan dan kampus yang tepat. Surat-menyurat dengan mereka
pick atau chisel point di ujungnya, lup, pisau lipat, notebook atau looseleaf clip
folder, pensil 2H atau 3H atau pena yang bagus, penggaris 6-inch, kantong
sampel, kotak untuk membawa makanan dan peralatan lapangan.
Notebook lapangan harus dipertimbangkan dan dipilih secara hati-hati
karena notes merekam data di lapangan dan akan menjadi rekaman yang
permanen. Kertas harus menjadi kualitas yang sangat bagus, kertas yang tipis
dan tidak mahal cenderung untuk terintegrasi pada iklim yang kering, dan kertas
yang licin akan berkerut secara permanen ketika basah. Kualitas buku yang
bagus (standar 41/2 X 71/4 in.) dengan kertas anti air dan kover tahan air adalah
pilihan yang bagus. Mereka cukup kecil untuk dimasukkan ke kantong celana
dan terikat sehingga dapat dibuka secara mendatar atau dilipat ke belakang.
USGS menggunakan buku yang lebih besar (5 1/4 X 81/2 in.) yang dibatasi di
bagian ujung atasnya dan memiliki halaman yang berlubang (seperti binder)
yang dapat dipindahkan secara mudah dan disatukan kembali pada saat tahap
penulisan laporan.
Kemungkinan penggunaan lembar looseleaf standar (8 1/2 X 11 in.) juga
harus dipertimbangkan. Lembar ini memberikan ruang lebih untuk sketsa,
aksesoris peta, dan penampang, dan lembar-lembar ini dapat dibawa dalam clip
folder yang cukup lebar untuk membawa peta lapangan atau hasil pemotretan
udara dengan baik. Merupakan sebuah keuntungan dalam mengurangi jumlah
alat lapangan yang dibawa. Lembar-lembar pribadi, bagaimanapun juga harus
dilabeli dan disimpan dengan hati-hati sehingga tidak hilang. Jika iklim di
lapangan sangat kering atau cukup basah, lembar-lembar harus terbuat dari
buku kas yang besar.
Clip folder setidaknya harus berukuran 9 1/4 X 11 in. untuk menahan 9 X 9
in. hasil pemotretan udara. Yang bagus dapat dibuat dengan menggunakan 1/8inch Masonite untuk papan dasar dan selembar plastik yang besar atau papan
kartu(cardboard) untuk kover. Rata-rata untuk pemetaan, bagaimanapun juga,
bebannya yang berat dan ujung yang tajam tidak diinginkan. Ini juga cenderung
menjadi sangat panas ketika terkena matahari selama beberapa menit dan cepat
menjadi dingin ketika dibawa pada cuaca yang membeku. Dan lagi, ukuran 8 1/2 X
11 in. biasa tidak cukup besar untuk 9 X 9 hasil pemotretan udara.
Sebagai catatan, berbagai macam gambar pensil dan pena harus dicoba
terlebih dahulu. Pena yang bagus memberikan warna yang gelap, kopiannya
dapat dibaca sehingga tidak akan mengotori kertas yang bagus, dapat dihapus
dengan mudah, dan tahan air atau tidak. Ini mungkin dapt tersumbat,
bagaimanapun juga, dibawah kondisi kerja yang berdebu, dan bahkan pena
yang baguspun mungkin akan kehabisan tinta di tengah-tengah hari kerja. Pensil
ideal menghasilkan kopian yang dapat dibaca sehingga tidak akan mengotori
kertas dengan mudah. Kekerasan optimum mata pensilnya tergantung terhadap
kertasnya, pribadi, dan iklim (kertas basah dapat dicungkil bahkan oleh pensil
yang kekerasannya menengah). Umumnya, pensil H sampai 3H adalah yang
terbaik. Sebuah penghapus dan clip untuk disangkutkan di saku harus terdapat
pada setiap pensil, dan setidaknya satu set tambahan harus terdapat di camp
untuk berjaga-jaga jika hilang di lapangan. Pena seharusnya menggunakan tinta
tahan air dan permanen.
Lup digunakan hampir di setiap pembelajaran lapangan yang memiliki
perbesaran 10 sampai 15 X, tambahan lebih tinggi atau lebih rendah kekuatan
lensa mungkin akan dibutuhkan ntuk beberapa penentuan. Relatifnya lensa
berkekuatan lebih tinggi memiliki lapangan yang kecil, fokus jarak dekat, dan
harus dipegang sangat dekat dengan objek untuk diteliti. Oleh karena itu meeka
susah
untuk
digunakan,
khususnya
ketika
kekurangan
cahaya.
Tanpa
telah ditemukan dan dipelajari dilapangan dicatat kedalam sebuah buku catatan.
Ini harus segara dilakukan secara langsung di lapangan, karena sangat sulit
untuk mengiat secara akurat saat mengembangkan data-data tersebut setelah di
rumah. Catan tersebut digunakan sebagai bahan dalam pembuatan laporan
setelah deskripsi di lapangan, catatan tersebut sangat penting untuk seorang
geologis dan akan membuatnya tertarik dengan lapangan tersebut.
Hampir keseluruhaan data-data yang dicatat di buku lapangan
akan
menjadi data geologi yang aktual. Cara terbaik yang banyak digunakan untuk
merekam bukti-bukti ini dengan melalui deskripsi secara kalimat, tetapi gambar
atau diagram dapat digunakan untuk menghemat waktu dan tempat atau untuk
memperjelas. Pada kebanyakan kasus, peta peta keterangan yang kecil dan
penampang lintasan berfungsi untuk merekam data secara jelas dalam jumlah
yang besar. Dengan pengecualian akan ditulis di suatu tempat, hal-hal yang
direkam tidak seharusnya menduplikat data yang dapat di cantumkan pada peta
lapangan; contohnya, strike dan dip perlapisan pada umumnya diplot di peta
dengan menggunakan symbol, tidak dicatat di buku lapangan. Ketika suatu foto
diambil, sebuah diagram sederhana yang menunjukan arah kenampakan dan
label merupakan fitur penting untuk membuktikan dta yang dapat dipercaya.
Catatan yang ditunjukan oleh gambar 1-2 termasuk contoh dari berbagai
masukan.
Ketidaksenambungan alami dari batuan yang tersingkap merupakan hal
yang penting untuk menentukan beberapa hubungan geologi dalam kesimpulan
daripada sebagai bukti-bukti yang dapat diamati. Kesimpulan-kesimpulan
tersebut penting untuk dicantumkan dalam catatan, dimana catatan tersebut
harus menunjukan secara jelas bahwa itu merupaka suatu kesimpulan. Teoriteori harus dicatat dan diulas pada catatan karena interpretasi harus dilakukan
secara tangan-ketangan melalui pengamatan. Meskipun begitu spekulasi dan
ide-ide mempunyai tempat tersendiri dicatatan lapangan, sepanjang hal tersebut
dapat diidentifikasi.
Setiap orang memiliki gaya yang berbeda-beda dalam pengambilan
catatan, tapi setiap catatan tersebut harus dapat dipertanggungjawabkan, akurat,
dan jelas. Penggunaan gaya pencatatan secara teknis daripada pencatatan
secara paragraf akan sangat berpengaruh dalam syarat-syarat pengambilan
catatan. Catatan lapangan bukanlah tulisan singkat atau memo yang dibuat
untuk membantu daya ingat, tetapi lebih menjadi sebuah rekaman yang diambil
unttuk digunakan selanjutnya, atau mungkin tidak oleh orang yang membuatnya.
Singkatan umum harus digunakan, tetapi huruf hidup dan vokal tidak rangkum
secara acak untuk melindungi beberapa inci dari ruang catatan. Semua data
kecuali singkatan harus dimasukan kedalam catatan sebelum data-data hilang
saat dilapangan. Jika data berupa lembaran, bagian atas lembaran harus
mencantumkan tangagal, nama dari seorang geologist yang membuat, judul dari
daerah geografis, nama atau nomer dari peta dasar yang digunakan. Jika data
berupa laporan berupa buku permanent, data harus mencantumkan pada
halaman pertama yaitu tanggal pada hari pertama di area penilitian.
Menggunakan margin 11/2 inci dari sisi bagian kiri lembaran untuk notasi,
gambaran, atau masalah yang special.
1-5
yang
1.6
di
sebuah
daerah,
sample
batuan
harus
digunakan
untuk
sejumlah sampel kecil pada tipe utama harus digunakan daripada sebuah
spesimen tunggal.
Spesimen yang sudah rusak dengan arah dari sebuah singkapan, dan
sumbernya dapat ditandai pada singkapan dengan cat,atau spidol berwarna.
Spesifikasi ukuran untuk sebuah sampel yang bervariasi dengan ukuran butir
dan homogenitas batuan. Untuk batuan yang homogen dengan butiran lebih
kecil dari
/16
inchi, ukuran sampel kira-kira 3x4x1 inchi. Sampel yang lebih luas
Pengumpulan fosil
Fosil dikumpulkan untuk 3 dasar alasan:
Setiap alasan ini sangat penting bahwa fossil seharusnya dicari dalam
setiap jenis sedimen dan batuan piroklastik dan ketika fosil ini ditemukan haruslh
dikumpulkan dengan hati-hati. Maka dapat disimpulkan juga bahwa batuan
metamorf tidak mengandung fosil. Fosil yang sedikit dan tidak bagus yang
tersedia dari batusabak, pilit, marmer bisa melakukan pemecahan struktur utama
dari daerah metamorfik.
Sebelum memulai kuliah lapangan, seharusnya sudah ditentukan fosil apa
saja yang akan berguna nantinya. Geologist menyiapkan survey untuk batuan
berumur paleozoik akhir, sebagai contoh, untuk memperkenalkan pada
kemunculan fusulina, ostracoda, brachiopoda, dan berbagai macam moluska.
Geologist bisa melakukan ini dengan cara meneliti koleksi fosil dan
mendiskusikan kemungkinan-kemungkinan yang akan muncul dengan seorang
paleontologist.
berwarna abu-abu gelap atau hitam oleh material berkarbon. Geologist harus
membuat sebuah pelatihan kilat pada material fragmen yang mungkin, tidak
perduli berapa banyak waktu bagi geologist untuk berjalan ke area tersebut.
Dalam sekuen batuan noncalcareous klastik, lapisan mengandung
beberapa fosil seperti moluska, echinodermata, dan foraminifera besar. Fosilfosil tersebut mungkin berlangsung di perwujudan calcareous. Dalam sekuen
batugamping, batupasir, dan serpihan calcareous, seperti fosil algae, moluska,
koral, echinodermata, brachiopoda, dan foraminifera adalah seperti membentuk
akumulasi terumbu karang massif, yanmg katya akan fosil. Struktur ini harusnya
dicontoh karena specimen besar dan spektakular mengandung alga dan koral.
Invertebrate yang berenang seperti ammonit dan foraminifera, dan binatang yang
tipis seperti trilobite adalah baik dicari di serpihan yang berlapis atau lapisan tipis
pada batugamping.
Tulang dan gigi fosil terdapat di beberapa batuan sediment dan batuan
vulkanik. Tulang dan gigi kecil dapat bertahan dari batupasir dan batulanau yang
rapuh yang berakumulasi pada material yang hilang. Fragmen tersebut dapat
ditemukan pada material yang hilang karena berat dan ukurannya. Jika tulang
dan giginya telah hilang, fosil harus dikemas dalam kertas yang lembut.
Fosil-fosil daun, bunga, dan bibit polong yang menunjukkan detail struktur
adalah fosil yang bernilai. Daun-daun dan bunga-bunga pada dasarnya
menunjukkan warna abu-abu sampai hitam pada bidang lapisan.
Ketika fosil terdapat pada matriks yang kokoh, lebih baik mengumpulkan
mereka dengan beberapa matriks daripada mengerjakannya di lapangan.ini
menyelamatkan fosil dari gangguan.
Mikrofosil. Fosil-fosil kecil bisa disebut mikrofosil karena beberapa alasan,
yaitu:
1) Fosil-fosil tersebut biasanya terpisah dari batuan
2) Distribusinya sangat luas membuat mereka ideal untuk pembelajaran
biostratigrafi
3) Fosil-fosil terpisah dari inti bor dan pemotongan.
Mikrofosil yang lebih besar dapat terlihat dengan mata biasa dan bisa
diidentifikasi. Contohnya foraminifera besar (fusulinida, nummulites, dan
orbitoid), dan ostracoda. Fosil ini kebanyakan terdapat di batugamping, dan
serpihan, tapi juga terdapat di beberapa batupasir.
Range miikrofosil yang lebih kecil ukurannya dapat terlihat dengan
menggunakan mikroskop. Contoh yang paling umum adalah spora, polen,
foraminifera kecil, radiolaria, dan diatom. Sampel-sampel ini harus deicuci di lab,
dan sebuah mikroskop binokular digunakan untuk mengambil fosil keluar dari
material klastik. Spora dan polen yang berukuran mikro dapat terpisah dengan
jalan ini, mereka kebanyakan terdapat di serpihan dan batugamping yamg segar
dan berwarna abu-abu gelap.
Foraminifera dilepaskan dengan cepat dari pori-pori batuan; karena itu
sebuah alat cungkil harus digunakan untuk memotong batuan yang segar.
Serpih-serpih dengan kerak yang mengandung gypsa pada pecahannya. Anjuran
untuk mempelajari sistematik pengambilan sampel untuk mikrofosil di berikan di
sesi 12-9.
1.8
sesuai dengan yang digunakan dalam catatan dan di atas peta atau foto udara.
Kebanyakan sampel dapat ditandai langsung dengan pena anti air. Penomoran
juga dapat ditulis pada selembar plester anti air yang dipasang kuat pada sampel
di lapangan. Jika sampel tersebut basah, nomor dapat ditulis pada selembar
kertas yang aman digunakan untuk membungkus sampel dengan tali atau karet.
Sampel harus disimpan dalam sebuah kertas atau plastik dimana pada tempat
sampel tersebut telah ditandai dengan jelas sehingga dapat diidentifikasi.
Pada umumnya nomor contoh terakhir sama dengan nomor dalam catatan
dan nomor lokasi pada peta. Jika pada satu lokasi diambil banyak sampel, huruf
yang lebih khusus dapat digunakan setelah nomor lokasi. Nomor lokasi dapat
ditandai dengan huruf atau angka terlebih dahulu yang akan diidentifikasi peta
dasar khusus atau foto udara dimana lokasinya sudah ditandai. Ketika surveyor
terdiri dari sekelompok geologis, pada sampel juga harus ditulis inisial dari orang
yang mengambil sampel tersebut agar informasi-informasi dalam contoh dapat
diambil dengan mudah. Sebagai ilustrasi beberapa nomor, contoh dari catatan 6,
gambar 1-2, adalah JRD-F3-6.
Setelah beberapa hari bekerja di lapangan, batuan dan fosil-fosil yang
mudah pecah dan contoh-contoh yang terbungkus dengan baik mungkin dapat
ditempatkan dan tercek sesuai dengan nomor yang tertera pada catatan
lapangan. Jika label yang digunakan di lapangan tidak terlihat permanen, cat
dapat dipulas pada batuan dan nomor juga dapat ditulis pada batuan dengan
tinta anti air. Tinta yang cepat kering dan tersimpan dalan sebuah botol kecil
disertai dengan sebuah kuas sangat ideal untuk proses ini. Cara lain untuk
menggunakan nomor yang permanen adalah menuliskan
angka tersebut
dengan menggunakan tinta anti air yang ditulis pada secarik kertas kecil, yang
ditempelkan pada contoh dengan lem atau selotip. Sejumlah kecil semen dapat
melindungi sampel dari kelembaban yang berlebih dan abrasi.
Sejumlah sampel yang relatif ringan dapat disimpan atau dibungkus dengan
sebuah karton (lebih baik jika tidak langsung disimpan dalam tas), namun kotak
kayu harus digunakan untuk menyimpan sampel yang lebih besar dan lebih berat
untuk dibawa jarak jauh. Sampel harus dikeringkan sebelum disimpan. Contohcontoh batuan pada umumnya tidak akan rusak jika dibungkus dengan kertas
koran dan disimpan dengan baik dan dipisahkan dari sampel lain. Kebanyakan
batuan halus, mineral-mineral mudah pecah, dan fosil-fosil pertama-tama harus
dibungkus terlebih dahulu dengan kertas yang halus lalu dengan kertas yang
lebih tebal sebelum pengepakan.
lokasi
paling
baik
didasarkan
pada
titik-titik
atau
lokasi,
daerah
curam
yang
dikenal
sebagai
hill-tops,
percabangan sungai, jalan kereta api atau jalan yang memotong, bangunan
kokoh, dan kenampakan-kenampakan sama yang permanen. Ketika lokasi yang
akan ditentukan jauh dari kenampakan-kenampakan yang dapat ditangkap oleh
kompas dan sulit untuk digambarkan di dalam buku catatan lapangan, maka
untuk menentukan lokasi tepatnya dapat dilakukan dengan mengambil beberapa
titik yang berhubungan dengan titik yang sudah diketahui. Pendeskripsian lokasi
harus dimulai dengan nama dari qudrangle atau eberapa kenampakan geografik
yang cukup besar dan telah dipublikasikan, diproses dengan yang lebih kecil dan
kenampakan
yang
lebih
lokal,
yang
pada
akhirnya
menguraikan
dan