KELAS XI SMA
SEMESTER 1
BERDASARKAN KURIKULUM 2013
Disusun Oleh :
Nama : Muhammad Rahfiqa Zainal
NIM : 1201437
Prodi : Pendidikan Fisika (R)
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2016
A. Kompetensi Dasar
3.4 Mendeskripsikan konsep usaha, perubahan energi, kekekalan momentum,
dan kekekalan energi
4.4 Memecahkan masalah dengan menggunakan metode ilmiah terkait dengan
konsep gaya dan kekekalan energi
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Ranah Kognitif
3.4.1.
Menyebutkan defenisi tentang konsep usaha dan energy
3.4.2.
Menjelaskan konsep-konsep tentang usaha dan energi
3.4.3.
Membedakan antara konsep usaha dan energy
3.4.4.
Menjelaskan konsep energi kinetik dan energi potensial
3.4.5.
Membandingkan antara energi kinetik dengan energi potensial
3.4.6.
Menentukan hubungan usaha dengan energi kinetik
3.4.7.
Menentukan hubungan usaha dengan energi potensial
3.4.8.
Menghitung usaha, energi kinetik, energi potensial
dalam
Ranah Psikomotor
4.4.1 Mengumpulkan materi-materi terkait dengan konsep usaha dan energi serta
4.4.2
4.4.3
4.4.4
4.4.5
4.4.6
hubungannya
Mengumpulkan alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum
Membuat resume materi sebagai bahan untuk diskusi
Mengisi data yang diperoleh dari hasil praktikum
Membuat laporan praktikum
Menarik kesimpulan mengenai materi
C. Tujuan Pembelajaran
Ranah Kognitif
Jika diberikan tugas tentang gerak, siswa SMA kelas XI mampu :Menyimpulkan
materi-materi terkait dengan konsep usaha secara lengkap
3.4.1.1.
Mendefenisikan konsep usaha dengan benar
3.4.1.2.
Mendefenisikan konsep energi dengan benar
3.4.2.1.
Menguraikan konsep usaha dengan benar
3.4.2.2.
Menguraikan konsep energi dengan benar
3.4.3.1.
Mencirikan minimal 2 konsep usaha
3.4.3.2.
Mencirikan minimal 2 konsep energy
3.4.3.3.
Membedakan konsep usaha dan energi secara benar
3.4.4.1.
Menguraikan konsep energi kinetik dengan benar
3.4.4.2.
Menguraikan konsep energi potensial dengan benar
3.4.5.1. Mencirikan minimal 2 konsep energi kinetik
3.4.5.2. Mencirikan minimal 2 konsep energi potensial
3.4.5.3. Membandingkan antara konsep energi kinetik dengan energi potensial secara benar
3.4.6.1.
Menentukan hubungan antara usaha dan energi kinetik
3.4.7.1.
Menentukan hubungan antara usaha dan energi potensial
3.4.8.1.
Menghitung usaha dalam berbagai permasalahan gerak dalam
kehidupan sehari- hari dengan benar
3.4.8.2.
Menghitung energi kinetik dalam berbagai permasalahan gerak dalam
kehidupan sehari- hari dengan benar
Menghitung energi potensial dalam berbagai permasalahan gerak
3.4.8.3.
3.4.9.1.
3.4.9.2.
3.4.10.1.
3.4.10.3.
4.4.2.1.
4.4.2.2.
4.4.3.1.
diskusi
4.4.3.2.
Membuat resume materi energi dengan benar sebagai bahan untuk
diskusi
Membuat resume hubungan antara konsep usaha dan energi dengan
4.4.3.3.
4.4.3.4.
4.4.5.1.
4.4.6.1.
4.4.6.2.
4.4.6.3.
4.4.6.4.
USAHA
DAN
ENERGI
Usaha
Usaha
Oleh
Gaya
Konstan
Usaha
Oleh
Gaya
Tidak
Konstan
Gaya
yang
diberi
kan
pada
pegas
Sistem
Konservatif
Berlaku
Hukum
Kekekalan
Energi
Kinetik
Energi
Mekanik
Energi
Potensi
al
Contoh
- Gaya
Sentri
Petal
-Gaya
Normal
Energi
Energi
Potensial
Sistem
Planet
A. USAHA
1. Pengertian Usaha
Dalam fisika, usaha merupakan proses perubahan Energi dan usaha ini selalu
dihubungkan dengan gaya (F) yang menyebabkan perpindahan (s) suatu benda. Dengan kata
lain, bila ada gaya yang menyebabkan perpindahan suatu benda, maka dikatakan gaya
tersebut melakukan usaha terhadap benda.
Usaha secara spesifik dapat juga didefinisikan sebagai hasil kali besar perpindahan
dengan komponen gaya yang sejajar dengan perpindahan.
Fs
(1)
Jika gaya yang bekerja membentuk sudut dengan arah perpindahan, perhatikan
gambar dibawah ini.
Gambar 1 : Sebuah benda yang bermassa m ditarik dengan gaya F membentuk sudut
dengan horisontal.
Jika gaya yang melakukan usaha membentuk sudut dengan perpindahan, maka gaya
tersebut dapat diuraikan ke dalam dua komponen, yaitu :
Komponen y :
Fy = F sin
Komponen x, gaya yang searah dengan perpindahan :
Fx = F cos
Sesuai dengan rumus (1), Fs merupakan komponen gaya pada arah perpindahan, maka pada
rumus (8.1) Fs digantikan dengan F cos dan dapat dituliskan sebagai:
W=F .s
y
= F cos s
= F s cos
(2)
Usaha adalah besaran skalar, dimana usaha merupakan perkalian skalar (dot product)
antara vektor gaya dan vektor perpindahan. Oleh karena itu usaha merupakan besaran
skalar.
W=F.s
(3)
= joule
Satu Joule adalah besar usaha yang dilakukan oleh gaya satu newton untuk
memindahkan benda sejauh satu meter
Untuk mencari dimensinya:
dimensi usaha = dimensi gaya x dimensi perpindahan
[W]=[F].[s]
= MLT-2 . L
= ML2T-2
4. Usaha yang dihasilkan Lebih dari Satu Gaya
Seandainya pada sebuah benda bekerja 3 buah gaya F1, F2, dan F3 sehingga benda
mengalami perpindahan sejauh s. gaya F1 .membentuk sudut 1 dengan vektor s, F2
membentuk sudut 2, dan F3 membentuk sudut 3. Berapakah usaha oleh ketiga gaya
tersebut terhadap benda.
d. Energi tidak dapat dibentuk dari nol dan tidak dapat dimusnahkan Sumber-sumber
energi yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari misalnya: energi minyak
bumi, energi batubara, energi air terjun, energi nuklir dan energi kimia.
2. Macam-macam Energi
2.1
Energi Potensial
Energi potensial diartikan sebagai energi yang dimiliki benda karena keadaan atau
kedudukan (posisinya). Misalnya, energi pegas (per), energi ketapel, energi busur, dan
energi air terjun. Energi potensial juga dapat diartikan sebagai energi yang tersimpan
dalam suatu benda. Misalnya energi kimia dan energi listrik. Contoh energi kimia adalah
energi minyak bumi dan energi nuklir.
2.1.1. Energi Potensial Gravitasi
Energi potensial gravitasi adalah energi
yang dimiliki benda karena kedudukan
ketinggian dari benda lain.
Secara matematis ditulis sebagai berikut.
EP = m g h
Keterangan:
Ep : energi potensial gravitasi (N)
m : massa benda (kg)
g : percepatan gravitasi (m/s2)
Energi Kinetik
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh benda karena geraknya. Secara
umum energi kinetik suatu benda yang memiliki massa m dan bergerak dengan kecepatan
v dirumuskan oleh persamaan berikut.
Ek = m v2
Pada persamaan diatas tampak bahwa energi kinetik sebanding dengan massa m dan
kuadrat kecepatan (v2).
pada suatu katrol licin. Anggap katrol dan tali tak bermassa. Balok mula-mula berada
pada ketinggian h1, beberapa saat kemudia balok berada pada ketinggian h2.
Perhatikan Gambar 4.11
Turunnya balok disebabkan adanya
tarikan gaya gravitasi. Besarnya usaha gaya
gravitasi sama dengan Gaya gravitasi (m g)
dikalikan dengan perpindahan (h1 h2).
Secara matematis ditulis sebagai berikut.
Gambar Hubungan usaha dan energi potensial
W = mg (h1 h2)
= mgh1 mgh2
= Ep1 Ep2
= (Ep1 Ep2)
W = Ep
Dengan p _E merupakan negatif perubahan energi potensial gravitasi.
Besarnya energi potensial grabvitasi sama dengan energi potensial akhir dikurangi
energi potensial mula-mula ( p _E = Ep akhir Ep awal). Persamaan ini menyatakan
bahwa usaha yang dilakukan oleh gaya gravitasi sama dengan minus perubahan energi
potensial gravitasi.
3.2
Pada posisi 1, benda bergerak dengan kelajuan v1, kemudian pada benda
bekerja gaya F, sehingga benda berpindah sejauh x . Usaha yang dilakukan oleh gaya
F pada benda adalah W = F x . Usaha dan energi adalah besaran skalar yang setara,
maka Anda dapat pastikan bahwa penambahan energi kinetik berasal dari usaha W = F
x . Secara matematis Anda akan dapat persamaan seperti berikut.
W = Ek2 Ek1 = mv22- mv12
C. HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM
1. Bunyi Hukum Kekekalan Momentum
Hukum kekekalan momentum menyatakan bahwa jika tidak ada gaya luar yang
bekerja pada sistem, maka momentum total sesaat sebelum sama dengan momentum total
sesudah tumbukan.
(5.6)
Keterangan:
p1, p2 : momentum benda 1 dan 2 sebelum tumbukan
p'1, p'2 : momentum benda 1 dan 2 sesudah makanan
m1, m2 : massa benda 1 dan 2
v1, v2 : kecepatan benda 1 dan 2 sebelum tumbukan
sv'1, v'2 : kecepatan benda 1 dan 2 sesudah tumbukan
Ketika menggunakan persamaan ini, Anda harus memerhatikan arah kecepatan tiap
benda.
roket. Tiap molekul gas dapat dianggap sebagai peluru kecil yang ditembakkan roket.
Jika gaya gravitasi diabaikan, maka peristiwa peluncuran roket memenuhi hukum
kekekalan momentum. Mula-mula sistem roket diam, sehingga momentumnya nol.
Sesudah gas menyembur keluar dari ekor roket, momentum sistem tetap. Artinya
momentum sebelum dan sesudah gas keluar sama. Berdasarkan hukum kekekalan
momentum, besarnya kelajuan roket tergantung banyaknya bahan bakar yang
digunakan dan besar kelajuan semburan gas. Hal inilah yang menyebabkan wahana
roket dibuat bertahap banyak.
EM = Ek + Ep
= konstan
=C
Jumlah energi kinetik dan energi potensial ini yang disebut energi mekanik. Hal ini
dikenal sebagai Hukum kekekalan energi mekanik yang berbunyi : Jika pada suatu sistem
hanya bekerja gaya-gaya yang bersifat konservatif, maka energi mekanik sistem pada posisi
apa saja selalu tetap dengan kata lain energi mekanik pada posisi akhir sama dengan energi
mekanik pada posisi awal.